Anda di halaman 1dari 9

PROBABILITAS

Disusun Oleh :
Farhani Yuliana (02180200082)
Nanang
Sesha
Wawa
Latar Belakang Probabilitas
◦ Probabilitas [lebih dikenal dengan peluang] pertama kali dikenalkan oleh Blaise Pascal dan Pierre de
Fermat pada abad ke-17 melalui permainan dadu.
◦ Dari permainan dadu inilah akhirnya berkembang permainan permainan yang lain seperti pelemparan
koin, permainan kartu bridge [remi] dan permainan lainnya.
◦ Oleh karena itu, konsep peluang lahir melalui suatu permainan.
◦ Dalam perkembangannya, perhitungan peluang mendapatkan perhatian yang serius dari para ilmuwan
karena mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan lainnya, seperti
Ilmu fisika modern, Statistika, dan lain-lain.
Manfaat Probabilitas
◦ Probabilitas sangat berguna untuk pengambilan keputusan yang tepat, karena kehidupan di dunia tidak
ada kepastian, sehingga diperlukan untuk mengetahui berapa besar probabilitas suatu peristiwa akan
terjadi. Probabilitas dinyatakan dalam angka pecahan antara 0 sampai 1 atau dalam persentase.
Pengertian Probabilitas
Probabilitas didifinisikan sebagai peluang atau kemungkinan terjadinya suatu peristiwa.
Probabilitas dinyatakan dalam bentuk pecahan dari 0 sampai 1 atau dalam persentase.
Probabilitas 0 menunjukkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi, sedangkan probabilitas
1 menunjukkan peristiwa pasti terjadi.

Contoh penulisan probabilitas dalam desimal atau persentase:


Hari jumat mendatang adalah penutupan bursa saham, maka kebanyakan investor
berusaha meraih keuntungan melalui penjualan saham atau yang biasanya diistilahkan
profit taking, sehingga probabilitas menjual mencapai 0,7 sedangkan membeli 0,3.
Melihat kondisi kesiapan mahasiswa yang mengikuti ujian mata kuliah teori probabilitas,
maka mahasiswa yang mempunyai probabilitas untuk lulus 70% dan tidak lulus 30%.
Percobaan, Ruang Sampel, Titik Sampel dan Peristiwa
 Percobaan adalah Pengamatan terhadap beberapa aktivitas atau proses pelaksanaan observasi yang memungkinkan timbulnya paling sedikit dua peristiwa
tanpa memperhatikan peristiwa mana yang akan terjadi.
 Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin terjadi pada suatu percobaan.
 Titik sampel adalah setiap anggota dari ruang sampel.
 Kejadian atau peristiwa adalah himpunan bagian dari ruang sampel pada suatu percobaan, atau hasil dari percobaan.
Contoh 1:
Dua buah mata uang setimbang dilemparkan ke atas. Tentukan percobaan, ruang sampel, titik sampel, dan peristiwa yang mungkin!
Jawaban:
Percobaan : pelemparan 2 mata uang logam
Ruang sampel : {A,G}, {A,A}, {G,A}, {G,G}
Titik sampel : Angka [A] dan Gambar [G]
Peristiwa : A dengan A, A dengan G, dan G dengan G
Contoh 2:
Percobaan Pertandingan Catur antara Prodi Matematika dan Prodi Biologi
Ruang Sampel : {Prodi Matematika Menang, Prodi Biologi Kalah}, {Prodi Matematika Kalah, Prodi Biologi Menang}
Titik Sampel : Prodi Matematika dan Prodi Biologi
Peristiwa : Prodi Matematika Menang Prodi Biologi Kalah atau Prodi Matematika Kalah, Prodi Biologi Menang
Probabilitas dengan Pendekatan Klasik
◦Menurut
  pendekatan klasik, probabilitas diartikan sebagai hasil bagi dari banyaknya peristiwa yang dimaksud dengan
seluruh peristiwa yang mungkin. Menurut pendekatan klasik, probabilitas dirumuskan:
◦ P(A)=
Keterangan:
◦ P(A) = probabilitas terjadinya kegiatan A
◦ X = peristiwa yang dimaksud
◦ n = banyaknya peristiwa yang mungkin
Contoh:
Dua buah dadu dilemparkan ke atas secara bersamaan. Tentukan probabilitas munculnya angka berjumlah 5!
Penyelesaian:
Hasil yang dimaksud (X) = 4, yaitu (1,4), (4,1), (2,3), (3,2)
Hasil yang mungkin (n) = 36, yaitu (1,1), (1,2), ..., (6,5), (6,6).
◦ P(X=4)=
◦ P(X=4)=0,11
Probabilitas dengan Pendekatan Frekuensi Relatif
◦  
Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas diartikan sebagai:
a. Proporsi waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang, jika kondisi stabil; atau
b. Frekuensi relatif dari seluruh peristiwa dalam sejumlah besar percobaan.
Probabilitas berdasarkan pendekatan frekuensi relatif sering disebut sebagai probabilitas empiris. Nilai
probabilitas ditentukan melalui percobaan, sehingga nilai probabilitas itu merupakan limit dari frekuensi
relatif peristiwa tersebut. Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas dirumuskan:

Keterangan:
P(Xi) = probabilitas peristiwa i
fi = frekuensi peristiwa i
n = banyaknya peristiwa yang bersangkutan
Dalam prakteknya, frekuensi relatif itu sendiri dapat digunakan dalam
memperkirakan nilai probabilitas dari kejadian bersangkutan.
Contoh
◦ Dari
  hasil ujian teori probabilitas, 27 mahasiswa prodi matematika, didapat nilai-nilai sebagai berikut:

Nilai X 5,0 6,5 7,4 8,3 8,8 9,5


Frekuensi(f) 4 6 7 5 3 2

X = nilai statistik
Tentukan probabilitas salah seorang mahasiswa yang nilai statistiknya 8,3!

Penyelesaian:
Frekuensi mahasiswa dengan nilai 8,3 adalah f = 5
Jumlah mahasiswa (n) = 27

Maka, probabilitas kejadian E mahasiswa memperoleh nilai tersebut adalah


Probabilitas dengan Pendekatan Subjektif

◦ Menurut pendekatan subjektif, probabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan individu yang
didasarkan pada peristiwa masa lalu yang berupa terkaan saja.

◦ Contoh soal:
◦ Seorang direktur akan memilih seorang supervisor dari empat orang calon yang telah lulus ujian
saringan. Keempat calon tersebut sama pintar, sama lincah, dan semuanya dapat dipercaya. Probabilitas
tertinggi [kemungkinan diterima] menjadi supervisor ditentukan secara subjektif oleh sang direktur.

Anda mungkin juga menyukai