Anda di halaman 1dari 11

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA

Disusun Oleh :
ETI ROHAYATI,S.K.M., MH.Kes
STIKes YPIB Majalengka
Apa itu Keluarga Sejahtera??

Sedangkan BKKBN merumuskan


pengertian keluarga sejahtera
Konsep Keluarga sebagai keluarga yang dapat
Sejahtera menurut memenuhi kebutuhan anggotannya
UU No.10 tahun 1992 baik kebutuhan sandang, pangan,
perumahan, sosial dan agama,
adalah keluarga yang keluarga yang mempunyai
dibentuk atas dasar keseimbangan antara penghasilan
perkawinan yang syah keluarga dengan jumlah anggota
keluarga, keluarga yang dapat
mampu memenuhi memenuhi kebutuhan kesehatan
kebutuhan hidup anggota keluarga, kehidupan
spiritual dan material bersama dengan masyarakat
sekitar, beribadah khusuk
yang layak. disamping terpenuhinya
kebutuhan pokok.
Tujuan Keluarga Sejahtera

Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang masalah yang dihadapi.


Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menganalisa potensi
dan peluang yang dimilikinya.
Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam memecahkan
masalahnya secara mandiri.
Meningkatnya gotong royong dan kesetiakawanan
social dalam membantu keluarga khususnya
keluarga prasejahtera untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Umumnya bertujuan untuk mengembangkan keluarga
agar timbul rasa aman,tentram dan harapan masa
Depan yang lebih baik merupakan salah satu pembentuk ketahanan
keluarga dalam membangun keluarga sejahtera.
Tahapan – Tahapan Keluarga Sejahtera
berdasarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang telah mengadakan program yang
disebut dengan Pendataan Keluarga. Yang mana pendataan ini bertujuan untuk memperoleh data tentang dasar
kependudukan dan keluarga dalam rangka program pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Adapun pentahapan
keluarga sejahtera tersebut ialah sebagai berikut:

1. Keluarga Pra Sejahtera

Yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi


salah satu atau lebih 5 kebutuhan dasar
(kebutuhan dasar belum sepenuhnya
terpenuhi) yaitu:
 Melaksanakan ibadah menurut agamanya oleh
masing-masing anggota keluarga.
 Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan
dua kali atau lebih.
* Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang
berbeda untuk aktifitas di rumah, bekerja,
sekolah, dan berpergian.
 Lantai rumah terluas bukan lantai tanah.
 Bila anak dan atau pasangan usia subur ingin KB
 Di bawa ke sarana kesehatan.
2. Keluarga Sejahtera I

Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara


minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya.
Pada Keluarga Sejahtera I kebutuhan dasar sampai dengan 5 telah terpenuhi namun
kebutuhan sosial psikologisnya belum terpenuhi yaitu :

 Anggota keluarga melaksanakan ibadah secar teratur.


 Paling kurang sekali seminggu, keluarga menyediakan daging/ikan/telur.
 Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru
pertahun.
 Luas lantai rumah paling kurang 8 meter panjang untuk tiap penghuni rumah.
 Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat.
 Paling kurang satu anggota keluarga 15 tahun keatas berpenghuni tetap.
 Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa baca tulis huruf latin.
 Seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah saat ini.
 Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur memakai KB.
Kontrasepsi (kecuali sedang hamil).
• Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan
agama.
• Sebagian dari penghasilan dapat disisikan untuk
3. Keluarga Sejahtera II tabungan keluarga.
• Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari
Yaitu keluarga-keluarga yang disamping dan kesempatan itu dapat dimanfaatkan untuk
telah dapat memenuhi kebutuhan
berkomunikasi antar anggota keluarga.
dasarnya, juga telah dapat memenuhi
kebutuhan psikologisnya, tetapi belum • Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan
dapat memenuhikebutuhan tempat tinggalnya.
pengembangannya, seperti kebutuhan • Mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling
untuk menabung dan memperoleh
informasi. Pada Keluarga Sejahtera II,
kurang 1 X/ 6 bulan.
kebutuhan fisik dan sosial psikologis • Dapat memperoleh berita dari surat kabar / radio / TV
telah terpenuhi (1 s/d 14terpenuhi), /majalah.
namun kebutuhan pengembangan
• Anggota keluarga mampu menggunakkan sarana
belum sepenuhnya terpenuhiantara
lain : transportasi sesuai kondisi daerah.
• Lantai rumah bukan dari tanah.
• Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur
menurut agama masing- masing yang dianutnya
• Kesehatan anak sakit dan pasangan usia subur ingin KB
dibawa ke sarana kesehatan atau petugas kesehatan
• Seluruh anggota keluarga yang berumur 10 – 60 tahun
bisa baca tulis latin
• Makan 2x sehari atau lebih
4. Keluarga Sejahtera III

Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh


kebutuhan dasar, sosial psikologis, dan pengembangan
keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan
yang teratur bagi masyarakat, seperti sumbangan materi,
dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Pada
Keluarga Sejahtera III, kebutuhan fisik, sosial psikologis
dan pengembangan telah terpenuhi (1 s/d 21 terpenuhi),
namun kepeduliaan sosial belum terpenuhi yaitu:

o Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan


sukarela memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial
masyarakat dalam bentuk materil.
o Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai
pengurus perkumpulan / yayasan / institusi masyarakat
o Sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk
tabungan keluarga
o Dapat memperoleh berita dari surat kabar / radio / TV
/ majalah
o Anggota keluarga mampu menggunakan sarana
transportasi sesuai
5. Keluarga Sejahtera III Plus

Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat


memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial
psikologis dan pengembangannya telah terpenuhi
serta memiliki kepeduliaan sosial yang tinggi
pada masyarakat. Indikator masyarakat
sejahtera tingkat III Plus adalah indikator pada
keluarga sejahtera tahapn III ditambah dengan
komponen – komponen berikut ini:

Secara teratur atau pada waktu tertentu


dengan sukarela memberikan sumbangan bagi
kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk material.

Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif


sebagai pengurus perkumpulan / yayasan /
institusi masyarakat.
Kesimpulan

Jadi keluarga sejahtera

yaitu konsep keluarga sejahtera menurut UU No.10 tahun 1992

adalah keluarga yang dibentuk atas dasar perkawinan yang syah


mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak.
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa memiliki hubungan serasi,
selaras dan seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat
dan lingkungannya . (A. Mungit, 1996).

Adapun tujuan dari keluarga sejahtera untuk mengembangkan keluarga agar


timbul rasa aman tentram dan harapan masa depan yang lebih baik
merupakan salah satu pembentukan keluarga dalam membangun
keluarga sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai