Anda di halaman 1dari 19

TEATER TRADISIONAL

By
Chotmaniyah
Naskah teater tradisional
• Memuat petunjuk lengkap bagi pemain
seputar dialog, gerakan, keras-lemahnya
suara, dan ekspresi wajah
• Memuat informasi berkaitan dengan
pementasan: deskripsi panggung, bloking,
pencahayaan, kostum, tata rias, ilustrasi
musik, pembagian babak/adegan
• Memiliki bobot, nilai dan makna dari cerita
Perkembangan naskah teater
tradisional
• Tercetus secara lisan (plot cerita) 
pemain improvisasi

naskah pementasan
(ketoprak Bondan Nusantara)

guyonan plesetan
Fungsi Teater tradisional
• Pemanggil kekuatan gaib (roh-roh
pelindung/ roh baik) dan mengusir roh
jahat
• Memperingati kegagahan/kepahlawanan
nenek moyang
• Pelengkap upacara adat/kemasyarakatan
• Media hiburan
Karakteristik teater tradisional
• Cerita tanpa naskah, didasarkan pada peristiwa
sejarah, dongeng, mitos, dan kehidupan sehari-hari.
• Disajikan dalam bentuk dialog, tarian dan nyanyian
• Selalu ada unsur lawakan/jenaka
• Laku dramatik secara spontan, emosional (tertawa
atau menangis)
• Diiringi musik tradisional
• Umumnya menggunakan bahasa daerah
• Tempat pertunjukan terbuka, beebrntuk arena
(dikelilingi penonton)
Sumber Cerita:
• Mitos  kisah-kisah kayangan
Contoh: Sumantri memindahkan

taman dan kayangan


Lokananta ( gamelan di
kayangan yang dapat
berbunyi sendiri)
• Dongeng kisah jaman dulu yang
tidak pernah terjadi
(khayalan)
Contoh: Timun Emas, Keong
Emas, Bawang merah-

Bawang putih
• Legenda  cerita rakyat yang dikaitkan
dengan :
a) asal-usul sesuatu (tempat)
contoh: terjadinya Patung Roro
Jonggrang, asal-usul kota
Boyolali, Tangkuban
Perahu, Banyuwangi, Situ
Bagendit, Pulau Samosir
b) cerita
contoh: Ken Arok, Sunan Kalijaga,
Babad alas Mentaok
• Cerita Rakyat  cerita dari lisan ke lisan,
umumnya memiliki nilai-nilai
pendidikan karakter.
Contoh: Malin Kundang, si
Jampang, Nyai
Dasima, Roro
Mendhut, Prono Citro,
Sabai nan Aluh
 Epos  cerita kepahlawanan yang berwujud
puisi Jawa Kuno (Kakawin)/tembang
Contoh: Ramayana dan Mahabharata
Peran tokoh
• Protaganis  peran utama, sentral/pusat
cerita
Salah asumsi  tokoh yang selalu baik
Yang benar  tokoh penggerak alur cerita
Keberadaannya  mengatasi konflik yang
muncul akibat tokoh lain, alam, atau
kekurangan tokoh utama sendiri  pesan
dari cerita tercapai
• Antagonis  peran lawan dari Protagonis,
tidak selalu jahat
Prinsip: tokoh yang berseberangan dengan
keinginan/cita-cita tokoh protagonis
Watak: keras/kuat, kontradiktif
Konflik antara tokoh antagonis vs. protagonis
 klimaks  pementasan menjadi menarik
• Deutragonis  tokoh lain (pihak
protagonis), keberadaannya bisa satu atau
lebih
• Tritagonis  peran penengah/pendamai
antara protagonis vs. antagonis
• Foil  peran secara tidak langsung terlibat
dalam konflik, tapi diperlukan untuk
penyelesaian.
Biasanya berpihak pada tokoh antagonis
• Utility  peran pembantu/pelengkap
Keberadaannya bisa satu, beberapa atau
sekelompok
Keberadaannya  mewakili jiwa penulis
Tahapan Alur Cerita (plot)
• Eksposisi:
 penjelasan materi-materi yang
relevan (permainan karakter,
peristiwa yang dihadapi oleh masing-
masing karakter, tempat kejadian)
 kilas gambaran cerita  penonton
bisa terlibat
• Insiden permulaan/konflik
 insiden pemicu konflik teridentifikasi
 insiden  penggerak plot, bisa ditimbul-
kan oleh tokoh utama ataupun pembantu

• Pertumbuhan laku/komplikasi
 lanjutan dari konflik
 konflik baru antar karakter bermunculan
 rumit (komplikasi)  menanjak
 samar-samar terlihat ada penyelesaian
• Krisis/titik balik
 keadaan saat lakon berhenti pada titik yang
sangat menegangkan atau menggelikan
 tangga laku menanjak  titik balik (peleraian)
dimana emosi lakon maupun penonton mulai
menurun
• Penyelesaian/Resolusi
 tergambarnya penyelesaian persoalan
 penurunan emosi lakon maupun penonton
 jalan keluar persoalan bisa berakhir sedih
atau bahagia
• Keputusan
 konflik berakhir, membahagiakan
atau menyedihkan
 bisa drama tragedi  catastrophe,
atau
drama komedi  denoument
Unsur-unsur dalam Naskah
• Tema
 pedoman untuk mengembangkan ide cerita
 tema dominan: kesetiaan dan pengkhianatan,
perebutan kekuasaan, heroisme, pencarian jati
diri
 Hal yang harus diperhatikan:
1)Permasalahan penting ditonjolkan
2)Timbul konflik
3)Durasi waktu terkait kemunculan tokoh
• Penokohan
 penciptaan karakter antar tokoh
 upaya untuk membedakan antar peran 
identifikasi perasaan tiap tokoh 
mempengaruhi emosi penonton
• Alur
 perjalanan cerita (rangkaian peristiwa) 
puncak konflik/ klimaks
 peristiwa terjadi melalui kehadiran, dialog,
gerak tokoh, pergantian kostum,
pergantian latar tempat, dan waktu
• Latar/Setting
 semua keterangan di atas pentas (waktu,
tempat, suasana) tergambar saat
peristiwa berlangsung
 berupa gambar, narasi, audio (ilustrasi
dan efek musik)
• Pesan cerita/amanat
 tujuan penulis
 penyampaian secara samar, sesuai gaya
dan imaginasi penulis

Anda mungkin juga menyukai