Anda di halaman 1dari 25

STRATEGI

PENETEPAN HARGA

Disusun Oleh:
Mia Asmaradinta
Shabillah Kurnianingrum
Shinta Putri Hasian Manalu
Devina Eirine Adisty
HARGA
• Harga adalah sejumlah uang dan/atau seuatu yang
lain beserta faedahnya yang dibutuhkan untuk
mendapatkan suatu produk (Etzel, Walker, and
Stanton, 1997, h. 274). Dengan kata lain harga itu
merupakan apa yang kita bayarkan untuk
mendapatkan sesuatu.
• Harga merupkan pernyataan nilai dari suatu
produk. Nilai adalah rasio antara persepsi terhadap
manfaat dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkan produk  Good Value
• Harga bersifat fleksibel, artinya bisa disesuaikan
dengan cepat.
FLEKSIBILITAS HARGA
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Harga
Faktor-faktor tersebut adalah:
•Kondisi perekonomian
•Penawaran dan permintaan
•Elastisitas permintaan;
•Persaingan;
•Biaya;
•Tujuan Perusahaan;
•Pengawasan Pemerintah.
JENIS-JENIS HARGA
• Harga daftar (Price List)
Harga yang diberitahukan atau dipublikasikan
dari harga ini biasanya pembeli dapat
memperoleh potongan harga.
• Harga Netto (Nett Price)
Harga yang harus dibayar, biasanya merupakan
harga daftar dikurangi potongan dan
kemurahan.
• Harga Zone (Zone Price)
Harga yang sama untuk suatu daerah zone atau
daerah geografis tertentu.
JENIS-JENIS HARGA
• Harga Titik Dasar (Basic Point Price)
Harga yang didasarkan atas titik lokasi atau titik
basis tertentu.
• Harga Pabrik (Factory Price)
Dalam hal ini pembeli membayar di
pabrik/tempat pembuatan, sedangkan biaya
angkut ditanggung oleh pembeli. Dapat juga
pihak penjual menyerahkan sampai atas alat
angkutan yang disediakan pembeli.
JENIS-JENIS HARGA
• Harga F.A.S (Free Alongside Ship Price)
Harga F.A.S adalah biaya untuk barang yang dikirim
lewat laut. Biaya angkutan ditanggung oleh
penjual sampai kapal merapat di pelabuhan tujuan.
Biaya pembongkaran ditanggung oleh pembeli.
• Harga C.I.F (Cost, insurance, Freight)
Harga biaya, jaminan, dan pengangkutan (C.I.F)
adalah harga barang yang di ekspor sudah
termasuk biaya asuransi, biaya pengiriman barang,
dan lain-lain sampai diserahkannya barang itu
kepada pembeli dipelabuhan yang dituju.
JENIS-JENIS HARGA
• Harga Gasal (Odd Price)
Harga yang angkanya tidak bulat atau mendekati
bulat, misalnya Rp 9.999,- atau Rp 1.999.900,-
Cara ini bermaksud mempengaruhi pandangan
pembeli supaya kelihatan murah, meskipun hanya
sedikit perbedaanya, tapi dapat merangsang
konsumen untuk membeli.
TUJUAN PENETAPAN HARGA
• Menetapkan harga awal untuk sebuah produk dan
dimaksudkan untuk memberikan arah untuk pergerakan
harga pada daur hidup produk

1. Tujuan Berorientasi pada Laba


Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap
perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan
laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah
maksimalisasi laba. Dalam era persaingan global, kondisi
yang dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak
variable yang berpengaruh terhadap daya saing setiap
perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu perusahaan
dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat
menghasilkan laba maksimum.
TUJUAN PENETAPAN HARGA
2. Tujuan Berorientasi pada Volume
Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula
perusahaan yang menetapkan harganya
berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume
tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah
volume pricing objective. Harga ditetapkan
sedemikian rupa agar dapat mencapai target
volume penjualan atau pangsa pasar.
TUJUAN PENETAPAN HARGA
3. Tujuan Berorientasi pada Citra (Image)
Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui
strategi penetapan harga. Perusahaan dapat
menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius. Sementara itu
harga rendah dapat digunakan untuk membentuk
citra nilai tertentu (image of value), misalnya dengan
memberikan jaminan bahwa harganya merupakan
harga yang terendah disuatu wilayah tertentu. Pada
hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun
rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi
konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang
ditawarkan perusahaan.
TUJUAN PENETAPAN HARGA
4. Tujuan Stabilisasi Harga
Bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka
para pesaingnya harus menurunkan pula harga
mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari
terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam
industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi).
Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan
menetapkan harga untuk mempertahankan
hubungan yang stabil anatara harga suatu perusaan
dan harga pemimpin industri (industry leader)
TUJUAN PENETAPAN HARGA
5. Tujuan-tujuan lainnya: mencegah masuknya
pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan,
mendukung penjualan ulang, dan menghindari
campur tangan pemerintah

Tujuan diatas memiliki implikasi penting terhadap


strategi bersaing perusahaan. Tujuan yang
ditetapkan harus konsisten dengan cara yang
ditempuh perusahaan dalam menetapkan posisi
relatifnya dalam persaingan. Misalnya, pemilihan
tujuan laba mengandung makna bahwa perusahaan
akan mengabaikan harga para pesaing
PROSES PENETAPAN HARGA
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penetapan Harga
1.Memperkirakan Permintaan Produk (Estimate For The
Product)
a. Memperkirakan berapa besarnya harga yang diharapkan
(The Expected price);
b.Memperkirakan penjualan dengan harga yang berbeda
(Estimate of sales at various price)
2. Reaksi Pesaing (Competitive Reactions)
a. Produk yang serupa, misalnya minuman energi M150
dengan minuman Extra Joss.
b.Produk Pengganti, misalnya Gulaku dengan merk
Tropicana Slim, susu sapi dengan susu kedelai.
c. Produk yang tidak serupa, tetapi mencari konsumen yang
sama, misalnya produk sepeda motor dengan mobil.
STRATEGI PENETAPAN HARGA PRODUK
BARU
1. Skimming Pricing  Menetapkan harga awal
yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan
semakin lama akan terus turun harganya.
Akan berhasil jika:
- Cukup banyak permintaan terhadap produk yang
bersangkutan.
- Harga yang tinggi diasumsikan tidak menarik
bagi para pesaingnya.
- Harga yang tinggi diasumsikan akan mampu
meningkatkan citra produk yang superior.
STRATEGI PENETAPAN HARGA PRODUK
BARU
2. Penetration Pricing  Kebijakan penetapan harga dimana
sebuah perusahaan membebankan harga yang relative rendah
atas suatu produk pada awalnya sebagai cara untuk mencapai
massa atau pangsa yang luas dipasar yang besar.
Karena keuntungan per-unit sangat rendah maka Volume
penjualan harus tinggi dan memerlukan waktu yang lama dan
pengembalian biaya pengembangan produk juga akan lambat.
Maka penetapan harga penetrasi cenderung mencegah
persaingan. Penetration Pricing akan berhasil jika:
-Pasar sangat peka, sehingga harga yang rendah mampu
merangsang pertumbuhan atau permintaan pembeli potensial
yang sebanyak-banyaknya.
-Pengalaman produksi mampu menekan biaya produksi dan
biaya distribusi.
-Harga yang rendah tidak menarik bagi para pesaingnya.
STRATEGI PENETAPAN HARGA PRODUK
BARU
3. Penetapan Harga Keadaan Tetap (Status
Quo Pricing)
Adalah harga keadaan tetap, atau yang sesuai
dengan persaingan. Artinya pembebanan
harga identic dengan atau sangat mendekati
dengan harga pesaing. Untuk perusahaan
kecil harga yang sesuai dengan tingkat
persaingan menjadi jalan yang teraman untuk
kelangsungan hidup produk jangka Panjang.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
PSIKOLOGIS
1. Prestige Pricing
Menetapkan Harga yang tinggi demi membentuk
image kualitas produk yang juga tinggi.
Umumnya dipakai untuk produk-produk
shopping dan speciality.
Contoh: Harley Davidson, Jam tangan Rolex, dll.
2. Odd Pricing (Harga Ganjil)
Menetapkan harga yang ganjil atau sedikit
dibawah harga yang telah ditentukan dengan
tujuan secara psikologis pembeli akan mengira
harga produk lebih murah.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
PSIKOLOGIS
3. Multi Unit Pricing
Menetapkan harga dengan memberi potongan
tertentu apabila konsumen membeli produk dalam
jumlah banyak.
4. Leader Pricing
Menetapkan harga lebih rendah daripada
harga pasar untuk meningkatkan omset penjualan
atau daya beli konsumen.
5. Price Bundling
Pemasaran dua atau lebih produk dalam satu
kemasan tunggal dengan satu harga khusus.
LEGALITAS DAN ETIKA STRATEGI
HARGA
• Praktik Perdagangan Yang Tidak Adil
UU Praktik perdagangan yang tidak adil hanya
mengatur para pedagang grosir dan eceran,
penjulan di bawah biaya adalah bertentangan
dengan hukum.
• Pematokan Harga (Pricing Fixing)
Sebuah perjanjian antara dua atau lebih perusahaan
tentang harga yang akan dibebanan pada suatu
produk.
LEGALITAS DAN ETIKA STRATEGI
HARGA
• Diskriminasi Harga, ada beberapa bentuk:
- Perusahaan melarang menjual lebih ke pembeli
yang berbeda, dalam jangka waktu yang singkat.
- Penetapan harga citra (image), perusahaan
menetapkan harga yang berbeda untuk produk
yang sama berdasarkan perbedaan citra.
- Penetapan harga lokasi, lokasi dikenai harga
berbeda walaupun biaya penawaran untuk masing-
masing lokasi sama. Misalnya: teater membedakan
harga tempat duduk menutur presefensi penonton
atas berbagai lokasi.
Agar Diskriminasi Harga Tetap Berhasil
Diperlukan Adanya Beberapa Syarat:
1. Pasar harus disegmentasikan dan segmen-
segmen harus menunjukkan intensitas
permintaan.
2. Anggota segmen harga yang rendah tidak
boleh menjual produk ke segmen pasar
yang harganya tinggi.
3. Pesaing tidak dapat menjual harga lebih
rendah di segmen yang harganya lebih
tinggi.
TAKTIK DALAM MEMANTAPKAN
HARGA PASAR
• Diskon, ada beberapa macam:
- Diskon Tunai: Pengurangan harga yang ditawarkan kepada
konsumen sebagai imbalan.
- Diskon Fungsional: diskon terhadap grosir dan pengecer
sebagi fungsi penyalur.
- Diskon Musiman: suatu pengurangan harga pembelian
produk pada musim atau situasi tertentu.
• Penetapan Harga Berdasarkan Nilai
Strategi yang timbul dari Gerakan kualitas. Sebagai ganti
perhitungan harga mereka menggunakan variable-variable
untuk membeli nilai yang diyakini dalam pikiran pembeli.
Ini dimulai dengan konsumen, memepertimbangkan
persaingan, dan kemudian menentukan harga yang cocok.

Anda mungkin juga menyukai