Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN

IBU DENGAN
FISIOLOGIS KEHAMILAN

Oleh :
Anita Restu Korbaffo
KONSEP FISIOLOGIS
KEHAMILAN
 P`tmuan sel telur dengan sperma
 P`buahan
 Pembelahan zigot morula blastula
 Blastula nidasi pada dinding/belakang
uterus
 Pembentukan plasenta
 Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm
TANDA-TANDA KEHAMILAN
Tanda-Tanda Dugaan Hamil :
 Amenorea
 Mual dan muntah
 Ngidam
 Sinkope atau pingsan
 Payudara tegang
 Sering miksi
 Kontipasi atau obstipasi
 Pigmentasi kulit
 Epulis (Gusi berdarah)
 Varices
Tanda-Tanda Tidak Pasti Kehamilan :

 Rahim membesar : sesuai dengan tuanya


kehamilan
 Pada pemeriksaan dalam dijumpai : tanda
Chadwicks,piskacek, kontraksi braxton
hicks, teraba ballotement
Tanda Pasti Kehamilan :

 Gerakan janin dalam rahim


 Terlihat / teraba gerakan janin
 Teraba bagian-bagian janin
 Denyut jantung janin
 Dapat didengar dengan funendoscope,
Doppler
 Dilihat dengan ultrasonografi
ADAPTASI KEHAMILAN PADA INDIVIDU
Nurse memerlukan dasar yang adekuat tentang
fisiologis maternal normal untuk mencapai hal-
hal berikut :
 M`dentifikasi p`nyimpangan yang aktual n potensial
tehdp adaptasi normal supaya pengobatan dpt
dimulai
 M`bantu ibu memahami perubahan anatomi dan
fisiologis selama masa hamil
 M`hilangkan kecemasan n keluarga yg mungkin
disebaban pengetahuan yg
 M`beri penyuluhan kpd ibu dan keluarga t3 tanda n
gejala yang harus dilaporkan kepada pemberi
perawatan kesehatan
Sistem Reproduksi dan
Payudara
Aksis Hipotalamus-Hipofisis Ovarium :
 kadar esterogen n progesteron m↑
tekan FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH
(Luteinizing Hormone), maturasi folikel n
pelepasan ovum tidak terjadi siklus
menstruasi berhenti.
 Setelah implantasi, ovum yang dibuahi dan vili
korionik memproduksi hCG yang mempertahankan
korpus luteum untuk memproduksi esterogen dan
progesteron selama 8-10 minggu pertama
kehamilan sampai plasenta mengambil alih fungsi
tersebut.
Uterus

 Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya


30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperpalsia,
sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir
kehamilan.
Vagina dan Vulva

 Vagina dan vulva mengalami peningkatan


pembuluh darah karena pengaruh esterogen
sehingga tampak warna ungu kebiruan yang
disebut tanda Chadwiks.
 Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi
lebih asam. Keasaman berubah dari 4 menjadi
6,5. Peningkatan pH ini membuat wanita hamil
lebih rentan terhadap infeksi vagina, khususnya
infeksi jamur.
Payudara

 Payudara mengalami pertumbuhan dan


perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI
pada saat laktasi. Perkembangan payudara
dipengaruhi oleh hormon esterogen, progesteron
dan somatomammotropin.
 Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah
di bawah kulit berdilatasi. Pembeluh darah yang
sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat,
seringkali tampak sebagai jalinan jaring biru di
bawah permukaan kulit.
Sistem Tubuh Secara Umum
Sistem Kardiovaskuler :

Tekanan Darah :
 Tekanan darah arteri bervariasi sesuai usia. Ada faktor-faktor yang
meliputi : posisi ibu, kecemasan ibu, dan ukuran manset.

 Posisi ibu dapat mempengaruhi hasil karena posisi uterus dapat


menghambat aliran balik vena, dengan demikian curah jantung dan
tekanan darah menurun. Oleh karena itu setiap kunjungan gunakan
lengan dan posisi yang sama untuk mengukur tekanan darah.
Volume dan Komposisi Darah :

 Keadaan ini penting untuk : (1) sistem vaskular


yang mengalami hipertrofi akibat pembesaran
uterus, (2) hidrasi jaringan janin dan ibu yang
adekuat saat ibu berdiri atau terlentang, (3)
cadangan cairan untuk mengganti darah yang
hilang selam proses melahirkan dan puerperium.
Waktu Koagulasi :
 Kecenderungan koagulasi lebih besar selama
masa hamil. Aktivitas fibrinolitik (pemecahan
atau pelarutan bekuan darah) mengalami
depresi selam masa hamil dan periode
puerperium, sehingga wanita lebih rentan
terhadap trombosis.
Sistem Pernapasan :
Fungsi Paru :
 Wanita hamil bernapas lebih dalam
(meningkatkan volume tidal, volume gas
bergerak masuk atau keluar traktus
respiratorius pada setiap tarikan napas),
tetapi frekuensi napas hanya sedikit
meningkat (kira-kira dua kali bernapas
dalam satu menit).
 Walaupun fungsi paru tidak terganggu oleh
kehamilan, penyakit traktus pernapasan
dapat menjadi lebih berat selama hamil.
Salah satu faktor penting ialah peningkatan
kebutuhan oksigen.
Laju Metabolisme Basal :

 Peningkatan BMR ini mencerminkan peningkatan


kebutuhan oksigen akibat peningkatan kerja jantung
ibu.Vasodilatasi perifer dan percepatan aktivitas kelenjar
keringat membantu melepaskan kelebihan panas yang
timbul akibat peningkatan metabolisme selama masa
hamil.

 Pada kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh


merasa lemah dan letih setelah melakukan aktivitas
ringan. Perasaan ini dapat bertahan diikuti peningkatan
kebutuhan tidur. Perasaan lemah dan letih sebagian
dapat disebabkan oleh peningkatan aktivitas metabolik.
Sistem Ginjal :
Perubahan Fungsi Ginjal :

 Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup


banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus
(Glomerular Filtration Rate) dan aliran
plasma ginjal (Renal Plasma Flow)
meningkat pada awal kehamilan. Fungsi
ginjal berubah akibat adanya hormon
kehamilan, peningkatan volume darah,
postur wanita, aktivitas fisik, dan asupan
makanan.
Sistem Integumen :

 Melasma diwajah, yang juga disebut kloasma atau


topeng kehamilan adalah bercak hiperpigmentasi
kecoklatan pada kulit daerah tonjolan maksila dan dahi,
khususnya pada wanita hamil berkulit hitam. Kloasma
dialami 50% samapi 70% wanita hamil, dimulai setelah
minggu ke-16 dan meningkat secara bertahap setelah
bayi lahir.

 Sinar matahari membuat pigmentasi ini semakin jelas


pada wanita yang rentan. Kloasma yang timbul akibat
kehamilan normal akan hilang setelah melahirkan. Pada
waktu yang sama puting susu, areola, aksila dan vulva
menjadi lebih gelap dan warna ini menghilang setelah
wanita melahirkan.
 Linea Nigra adalah garis pigmentasi dari
simfisis pubis sampai ke bagian atas fundus
di garis tengah tubuh. Garis ini dikenal
sebagai linea alba sebelum hiperpigmentasi
diinduksi hormon. Pada primigravida linea
nigra yang mulai terlihat pada bulan ketiga
terus memanjang seiring dengan
meningginya fundus. Pada multigravida
keseluruha garis muncul sebelum bulan
ketiga. Linea nigra tidak muncul pada semua
wanita hamil.
 Epulis ialah nodul berwarna merah pada gusi
yang mudah berdarah. Lesi ini dapat timbul
pada sekitar bulan ketiga dan biasanya terus
membesar seiring kemajuan kehamilan.
Penanganan dengan eksisi hanya dilakukan
bila ukuran nodul menjadi terlalu besar,
menimbulkan nyeri atau berdarah berlebihan.

 Stria gravidarum atau tanda regangan timbul


pada 50% sampai 90% wanita selama
pertengahan kedua kehamilan dapat
disebabkan kerja adenokortikosteroid.
Regangan kadang-kadang meimbulkan rasa
gatal. Setalah melahirkan stria memudar,
walaupun tidak hilang sama sekali.
Sistem Muskuloskeletal :
 Perubahan tubuh secara bertahap dan
peningkatan berat wanita hamil
menyebabkan postur dan cara berjalan
wanita berubah secara menyolok.
Peningkatan distensi abdomen yang
membuat panggul miringke depan,
penurunan tonus otot perut dan
peningkatan berat badan pada akhir
kehamilan membutuhkan penyesuaian
ulang kurvatura spinalis
Sistem Pencernaan :
Mulut :
 Gusi hiperemi, berongga, dan
membengkak. Gusi cenderung mudah
berdarah karena kadar esterogen
meningkat menyebabkan peningkatan
vaskularitas selektif dan proliferasi jaringan
ikat (gingvitis tidak spesifik). Tidak ada
peningkatan sekresi saliva. Namun wanita
mengeluhkan ptialisme (kelebihan saliva).
Perasaan ini diduga akibat wanita secara
tidak sadar menelan saat merasa mual.
Gigi :
 Wanita hamil memerlukan 1,2 g kalsium dan
fosfor setiap hari selama hamil. Higiene gigi
yang buruk selama hamil dan gingvitis dapat
menimbulkan karies gigi yang dapat
menyebabkan gigi hilang.
Nafsu Makan :
 Nafsu makan berubah selama ibu hamil.
Pada trimester pertama sering terjadi
penurunan nafsu makan karena nausea.
Gejala ini muncul akibat perbahan
perubahan pada saluran ceran dan
peningkatan hCG dalam darah.Pada
trimester kedua nause dan vomitus jarang
dan nafsu makan meningkat. Peningkatan
nafsu makan ini memenuhi kebutuhan
untuk pertumbuhan janin.
Esofagus, Lambung dan Usus Halus :
 Peningkatan produksi esterogen menyebabkan
penurunan sekresi asam hidroklorida.
Peningkatan progesteron menyebabkan tonus
dan motilitas otot polos menurun sehingga terjadi
regurgitasi esofagus, peningkatan waktu
pengosongan lambung dan peristalsis balik.
Akibatnya wanita tidak mampu mencerna asam
atau mengalami nyeri ulu hati (pirosis).
Sistem Pencernaan
 Peningkatan progesteron (yang
menyebabkan kehilangan tonus otot dan
penurunan peristaltis) menyebabkan
absorbsi air di usus besar meningkat,
sehingga dapat terjadi konstipasi.
 Hemoroid (varise vena di rektum dan
anus) dapat semakin menonjol ke luar
atau berdarah saat buang air besar.
ADAPTASI KEHAMILAN
PADA KELUARGA
 Kehamilan melibatkan seluruh anggota
keluarga yang bereaksi terhadap kehamilan
dan menafsirkan artinya dengan
memperhatikan kebutuhannya dan kebutuhan
orang lain yang dipengaruhi oleh kehamilan.

 Proses adaptasi keluarga terhadap kehamilan


berlangsung dalam suatu lingkungan budaya.

 Kehamilan memunculkan beberapa tugas


perkembangan pada calon ayah dan ibu saat
mereka mempersiapkan diri untuk tingkat baru
perhatian dan tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai