Anda di halaman 1dari 13

ADVOCACY

DALAM PROMOSI
KESEHATAN
PROF. DR. SOEKIDJO NOTOATMODJO
DEPARTEMEN PROMOSI DAN PERILAKU KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
STRATEGI GLOBAL
“HEALTH PROMOTION”
 Advocacy:
– Sasaran : para pembuat keputusan dan penentu
kebijakan.
– Tujuan : memperoleh “commitment” politik
 Social support:
– Sasaran: para tokoh masyarakat
– Tujuan: memperoleh dukungan sosial
 Empowerment:
– Sasaran: masyarakat, sesuai dengan sasaran program
– Tujuan: mampu dan mau hidup sehat (memberdayakan
kesehatan )
PENGERTIAN
“ADVOCACY”
 Pembelaan atau bantuan terhadap
seseorang yang mempunyai masalah.
 Advokad = pembela, orang yang memberi
bantuan pemecahan masalah, orang yang
memberikan pembelaan
 Advokasi adalah suatu upaya untuk
memperoleh pembelaan, bantuan, atau
dukungan terhadap pemecahan persoalan
yang dihadapi.
PENGERTIAN ADVOCACY
DALAM PROGRAM KESEHATAN

 Advocacy is combination of individual and social


action designed to gain political commitment, policy
support, social acceptance and systems support for
particular health goal or program. (WHO, 1989)

 Advokasi dalam program kesehatan adalah upaya


untuk memperoleh “commitment” dalam bentuk
dukungan kebijakan dan atau sumber daya (4M)
terhadap program-program kesehatan yang akan
dilaksankan.
PRINSIP DAN TUJUAN
ADVOKASI
 Diperolehnya dukungan politik:
– Program kesehatan yang dimaksud merupakan keputusan
politik yang harus didukung oleh semua penjbat baik
eksekutif, maupun legislatif.
 Diperolehnya dukungan kebijakan:
– Semua penjabat lintas sektor mengeluarkan kebijakan
yang berwawasan kesehatan (healthy public policy)
 Diperolehnya penerimaan sosial:
– Semua tokoh masyarakat mempunyai kepedulian terhadap
program kesehatan yang bersangkutan.
 Diperolehnya dukungan sistem:
– Adanya sistem dan mekanisme koordinasi dalam
pelaksanaan program kesehatan yang bersangkutan.
METODA DAN TEKNIK
ADVOKASI
 Lobby (lobbying):
– Pendekatan informal kepada para penjabat, baik eksekutif
maupun legislatif
 Presentasi/Semnar:
– Penyajian masalah kesehatan serta usulan program
pemecahan masalahnya.
 Pemanfaatan media massa:
– Pemaparan masalah-masalah kesehatan di dalam media
cetak ataupun elektronika
 Pemanfaatan organisasi profesi:
– Diskusi ilmiah tentang masalah kesehatan diantara
anggota profesi kesehatan
 Unjuk rasa (demonstrasi):
PRAYARAT UNTUK
ADVOKATOR
 Credible:
– Faktor yang mempengaruhi kredibilitas:
 Penampilan fisik
 Penggunaan bahasa
 Jabatan
 Pendidikan
 Penguasaan terhadap permasalahan yang akan di
“advokasikan”
 Kemampuan dalam menjalankan tugasnya.
 Konsitensi
PRASYARAT UNTUK
SUBTANSI PROGRAM
 Agar program kesehatan yang ingin di
“advokasikan” mempunyai daya atraktif
tinggi, maka:
– Didukung data yang akurat dan yang mutakhir
– Harus layak (feasible): sesuai dengan sumber
daya yang tersedia.
– Relevance : sesuai dengan permasalahan
setempat dan kini.
– Urgent : kalau tidak dilakukan segera,
masalahnya akan meluas dan lebih parah
– Prioritas tinggi: didasarkan pada analisis
kunatitatif.
LANGKAH-LANGKAH
ADVOKASI
 Tahap Persiapan:
– Mengembangkan materi advokasi dalam suatu media
cetak atau elektronik, dalam bentuk penyajian tabel,
grafik atau diagram, mencakup:
 Besarnya masalah
 Dampak sosial masalah tersebut
 Dampak ekonomi masalah
 Program pemecahan masalah yang diusulkan
 Tahap Pelaksanaan:
– Kegiatan-kegiatan advokasi yang dilakukan
 Tahap Penilaian:
– Mengevaluasi hasil kegiatan dan tindak lanjut hasil
evaluasi tersebut.
DAMPAK EKONOMI
MASALAH KESEHATAN
 Agar advokasi kesehatan berhasil, maka para
penjabat baik legislatif atau eksekutif perlu
diyakinkan dengan “perhitungan” dampak ekonomi
masalah kesehatan (penyakit) yang bersangkutan,
melalui 2 indikator, yakni:

1. Angka kematian:
 Years of life lost
2. Angka kesakitan:
 Hilangnya produktivitas
 Biaya pengobatan
DAMPAK EKONOMI
KEMATIAN
 YLL (Years of life lost)=
∑ d (L-t)

d = Jumlah kematian karena penyakit


tertentu
L = Usia harapan hidup
t = Usia pada saat meninggal (rata- rata
dari “age spesific death rate”

Nilai hilangnya produktivitas = YLL x UMR?


DAMPAK EKONOMI
KESAKITAN
 Hilangnya waktu produktif = rata-rata
hari sakit x upah minimum

 Biaya pengobatan/perawatan:
– Langsung
– Tidak langsung
INDIKATOR EVALUASI
HASIL ADVOKASI
 Software:
– Peraturan-peraturan
– Perundang-undangan
– Keputusan-keputusan penjabat
– Instruksi-instruksi, dsb
 Hardware:
– Meningkatnya anggaran kesehatan
– Meningkatnya sarana dan prasaran kesehatan
– Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan, dsb.

Anda mungkin juga menyukai