Anda di halaman 1dari 41

STRATEGI PENCEGAHAN

PENYAKIT PERIODONTAL
DI ERA NEW NORMAL
ERNIE MADURATNA SETIAWATIE
• Bakteri yang ada dalam metagenom pasien
yang terinfeksi COVID-19
yi: Prevotella, Staphylococcus, dan
Fusobacterium
Ada hubungan erat antara imun-host dg
penyakit periodontal.

Kesehatan rongga mulut yang buruk


dapat meningkatkan resiko infeksi paru
paru dan pneumonia
• Dalam upaya pencegahan infeksi COVID-19
kebersihan rongga mulut harus
ditingkatkan untuk mengurangi beban
bakteri dalam rongga mulut dan risiko
superinfeksi bakteri.
• Rongga mulut yang bersih --- dapat
mengurangi risiko komplikasi
PERIODONTITIS
• infeksi oral kronis dikaitkan dengan banyak spesies bakteri yang
terdapat dalam biofilm
• bakteri periopatogen mengganggu mekanisme pertahanan tubuh
• karena toksin bakteri memicu respons keradangan dengan
melepaskan mediator inflamasi yaitu protein C-reaktif, prostaglandin
E2 (PGE2) ,interleukin (IL-1β), dan tumor necrosis factor-alpha (TNF-
α).
• Respons ini tidak hanya terbatas pada periodontitis tetapi juga dapat
diamati dalam kondisi sistemik seperti diabetes, obesitas, dan radang
sendi dan infeksi covid-19.
PERIODONTITIS
• periodontitis dalam beberapa dekade terakhir telah terbukti sebagai
faktor resiko untuk pneumonia.
• Bakteri periopatogen dapat berasosiasi dengan bakteri patogen
pernafasan menggunakan sinyal biokimiawi dan menginduksi
pelepasan sitokin proinflamasi dari sel epthelial mulut dan
pernapasan.
• Pelepasan sitokin dapat memberikan adhesi mikroba baik dalam
rongga mulut maupun sel epitel pernapasan, sehingga terjadi
perkembangan penyakit pernapasan pada individu yang rentan.
• Penyakit periodontal, yang merupakan penyakit
inflamasi, telah terbukti memiliki spektrum implikasi
sistemik.

• Periodontitis juga dapat dikaitkan dengan kondisi


sistemik seperti gangguan metabolisme (diabetes
mellitus,hipertensi, obesitas, stroke dan penyakit
auto imun)
• menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of
Periodontology.

• Sebuah studi baru menunjukkan bahwa penyakit


periodontal dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan,
seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan
pneumonia.
• infeksi rongga mulut dan khususnya periodontitis
mempengaruhi perjalanan dan patogenesis penyakit
sistemik, termasuk penyakit kardiovaskular dan
diabetes mellitus.
• Kesehatan mulut yang buruk juga memiliki dampak
negatif pada patogenesis pneumonia bakteri yang
pada pasien COVID-19 akan mengakibatkan ko-
eksistensi infeksi bakteri dan virus pada saluran
pernapasan.
Saat ini kita menghadapi perubahan new
normal dibidang kedokteran gigi

Ada beberapa hal yang dapat kita


kembangkan, salah satunya adalah pentingnya
jaringan periodontal yang sehat untuk
mencegah komplikasi infeksi covid19.
Tingkat keparahan komplikasi setelah infeksi COVID-
19 bergantung pada faktor host dan virus yang akan
memengaruhi respons imun pasien

80% pasien dengan infeksi COVID-19 memiliki gejala


ringan,
20% berkembang menjadi bentuk infeksi parah yang
terkait dengan tingkat penanda inflamasi yang lebih
tinggi (Interleukin 2, 6, 10) dan dihubungkan dengan
superinfeksi bakteri.
STRATEGI PENCEGAHAN

• DI BIDANG PERIODONSIA
•Tiga komorbiditas utama yang terkait
dengan peningkatan risiko komplikasi
dari COVID-19 adalah diabetes,
hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.
• Komorbiditas ini juga dikaitkan dengan
perubahan biofilm oral dan penyakit
periodontal.
UPAYA PREVENTIF
• MENCEGAH SUPERINFEKSI BAKTERI DENGAN MENJAGA
KEBERSIHAN RONGGA MULUT PADA MASA NEW
NORMAL

• DENGAN PERAWATAN YANG CEPAT TEPAT DAN


SAFE,EFISIEN DAN EFEKTIF

• METODE MINIMAL INVASIVE


NEW NORMAL
• KONDISI DIMANA DOKTER GIGI HARUS BERADAPTASI DALAM
MEMBERIKAN PELAYANAN SEHARI HARI UNTUK MENGANTISIPASI
PENULARAN COVID 19 BAIK KEPADA PETUGAS, PASIEN ATAU
LINGKUNGAN
• Satu penelitian melaporkan bahwa viral load dalam
swab nasofaring pada pasien dengan COVID-19 yang
parah rata-rata 60 kali lebih tinggi pasien dengan
penyakit ringan.
• Viral load biofilm di rongga mulut dan daerah faring
dapat dikurangi dengan 1,5% peroksida menjadi
60%.
• Peroksida dapat menurunkan replikasi coronavirus
dengan> 4 log.
• Oral gargle sebelum perawatan gigi dapat
mengurangi jumlah mikroba rongga mulut
• klorheksidin, kurang efektif untuk membunuh 2019-
nCoV .
• karena 2019-nCoV rentan terhadap oksidasi, oral
rinse pra-prosedural yang mengandung bahan
oksidatif seperti 1% hidrogen peroksida atau 0,2%
povidone
ORAL RINSE
• Obat kumur tidak dapat mencegah infeksi virus Corona secara
langsung.
• Namun, dengan menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut
dapat bermanfaat bagi sistem imun tubuh --- sehingga baik untuk
dilakukan, apalagi di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
• Jadi, tidak ada salahnya untuk berkumur sehari 2 kali dan rutin sikat
gigi dan melakukan flossing.
Beberapa generasi baru obat kumur yang saat ini
ada di pasaran memiliki bahan yang dapat
berkontribusi untuk menurunkan viral load
SARS-CoV-2,
CYCLODEXTRIN
THYMOQUINONE
FLAVONOID

Anda mungkin juga menyukai