Anda di halaman 1dari 22

ABSORPSI DAN KOLOID

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 09
ADILA WINDAH APRILIA
(P21345120002)
ANA KIRANA AISAH
(P21345120009)
CHOLIFAH WAHYU A.H
(P21345120015)
HASRI AINUN NISYA
(P21345120028)
ABSORPSI
A. Pengertian Absorbsi
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari satuan campuran gas
dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair
yang diikuti dengan pelarutan. Atau proses penyerapan suatu zat oleh
zat lain. Dalam proses ini, zat yang diserap masuk ke bagian dalam zat
penyerap.
Misalnya peristiwa pelarutan (gas ke dalam zat cair atau zat
padat), difusi (zat cair ke dalam zat padat), warna yang diserap oleh
suatu benda (warna absorpsi), penyerapan sinar bias oleh suatu zat
pada peristiwa bias kembar (absorpsi selektif) dan penyerapan energy
oleh electron di dalam satuan atom (spectrum absorpsi). Dalam
absorpsi juga dikenal istilah Absorben.

2
✘ Pengertian Absorben
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorbsi
pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia. Absorben
sering disebut juga sebagai cairan pencuci. Persyaratan absorben :
1. Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang Selektif
2. Memiliki tekanan uap yang rendah
3. Tidak korosif.
4. Mempunyai viskositas yang rendah
5. Stabil secara termis.
6. Murah
Jenis-jenis bahan yang dapat digunakan sebagai absorben adalah air (untuk gas-
gas yang dapat larut, atau untuk pemisahan partikel debu dan tetesan cairan),
natrium hidroksida (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti asam) dan asam
sulfat (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti basa).

3
B. Jenis-Jenis Absorpsi
1. Absorbsi Fisika
Absorbsi fisika merupakan absorbsi dimana gas terlarut dalam
cairan penyerap tidak disertai dengan reaksi kimia. Penyerapan terjadi
karena adanya interaksi fisik, difusi gas ke dalam air, atau pelarutan gas ke
fase cair. Contoh absorbsi ini adalah absorbsi gas H2S dengan air, metanol,
propilen, dan karbonat. Penyerapan terjadi karena adanya interaksi fisik,
difusi gas ke dalam air, atau pelarutan gas ke fase cair.
Dari asborbsi fisik ini ada beberapa teori untuk menyatakan model
mekanismenya, yaitu :
a. Teori model film
b. Teori penetrasi
c. Teori permukaan yang diperbaharui.

4
2. Absorbsi Kimia
Absorbsi kimia merupakan absorbsi dimana gas terlarut didalam larutan
penyerap disertai dengan adanya reaksi kimia. Contoh absorbsi kimia ini adalah
absorbsi dengan adanya larutan MEA, NaOH. K2CO3, dan sebagainya. Aplikasi
dari absorbsi kimia dapat dijumpai pada ion exchangers, juga proses penyerapan
gas CO2 pada pabrik amoniak.
Keuntungan absorbsi kimia adalah meningkatnya koefisien perpindahan
massa gas, sebagian dari perubahan ini disebabkan makin besarnya luas efektif
permukaan.

5
C. Kolom Absorpsi
Kolom absorpsi adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya
proses pengabsorpsi (penyerapan/penggumpalan) dari zat yang
dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Proses ini dilakukan dengan
melewatkan zat yang terkontaminasi oleh komponen lain dan zat
tersebut dilewatkan ke kolom ini dimana terdapat fase cair dari
komponen tersebut
Adapun bagian struktur dalam kolom absorpsi adalah :
1. Bagian atas : spray untuk mengubah gas input menjadi fase cair.
2. Bagian tengah : Packed tower untuk memperluas permukaan
sentuh sehingga mudahuntuk diabsorbsi.
3. Bagian bawah : Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam
reaktor.

6
D. Faktor – faktor yang mempengaruhi pada proses absorbsi
1. Laju air
Semakin besar penyerapannya semakin baik
2. Komposisi dalam aliran air.
Jika terdapat senyawa yang mampu beraksi dengan CO2 (misalnya NaOH) maka
penyerapan lebih baik
3. Suhu operasi
Semakin rendah suhu operasi, penyerapan semakin baik
4. Tekanan operasi.
Semakin tinggi tekanan operasi, penyerapan semakin baik sampai batas tertentu. Di atas tekanan
maksimum (untuk hidrokarbon biasanya 4000-5000 kPa) penyerapan lebih buruk
5. Laju alir gas.
Semakin besar laju alir gas penyerapan semakin buruk.

7
E. Alat-alat Absorpsi
1. Tray Tower
Tray Tower Scrubber atau Plate Tower Scrubber merupakan scrubber
vertikal,dimana bagian dalam dari kolom berisi sejumlah tray atau plate yang
disusun pada jaraktertentu (tray/plate spacing) di sepanjang kolom. Jumlah
tray/plate ideal yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil pemisahan bergantung
pada tingginya kesulitan pemisahan zat yang akan dilakukan dan juga ditentukan
berdasarkan perhitungan neraca massa dan kesetimbangan.
2. Packed Tower
Packed Tower adalah kolom pemisah berupa silinder tegak yang didalamnya
beris isejumlah isian (packing) yang digunakan sebagai alat kontak fase gas-cair
atau cair-cair.

8
3. Spray Tower
Dalam menangani pencemaran yang dilakukan oleh para
pabrik-pabrik besar,maka dapat dilakukan dengan metode Menara
Semprot (Spray Tower) yang diletakkan pada cerobong asap pabrik.
Semprot menara atau ruang semprot adalah bentuk teknologi
pengendalian polusi. Spray tower terdiri dari pembuluh
silinderkosong terbuat dari baja atau plastik dan nozel yang
menyemprotkan cairan ke dalam cerobong asap.
4. Bubble Tower
Kolom gelembung (Bubble Tower) adalah peralatan tempat
terjadinya proses perpindahan massa, dimana gas akan berkontak
dengan liquida. Gas akan terdispersi kedalam phase liquida yang
kontinue dalam bentuk gelembung. Tingkat perpindahan massa
dalamkondisi tertentu akan menentukan lajunya dimana seluruh
proses terjadi.

9
F. Penggunaan Aplikasi Absorpsi
Absorbsi dalam dunia industri digunakan untuk meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara
merubah fasenya.
1. Proses Pembuatan Formalin
Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat dihasilkan melalui
proses absorbsi. Teknologi proses pembuatan formalin Formal dehid sebagai gasinput dimasukkan ke
dalam reaktor. Output dari reaktor yang berupa gas yang mempunyai suhu 1820C di dinginkan pada
kondensor hingga suhu 550C,dimasukkan ke dalam absorber.
2. Proses Pembuatan Asam Nitrat
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2). Proses pembuatan asam nitrat pada tahap akhir dari
proses pembuatan asam nitrat berlangsung dalam kolom absorpsi. Pada setiap tingkat kolom terjadi
reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2 oleh air menjadi asam nitrat.

10
KOLOID
A. Pegertian Koloid
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaanya antara larutan
dan suspensi. Berdasarkan ukuran zat yang didispersikan, maka
sistem dispersi dibedakan menjadi tiga kelompok sebagai berikut
(Retnowati, 2008:142)
1. Dispersi kasar (suspensi), bila partikel-partikel zat yang
terdispersi berukuran lebih besar dari 100 milimikron (100 nm).
2. Dispersi halus (koloid), bila partikel-partikel zat yang terdispersi
berukuran 1 sampai 100 milimikron.
3. Dispersi molekuler (larutan sejati), bila partikel-partikel zat yang
terdispersi lebih kecil dari 1 nm.

11
Berikut ini adalah perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi:

12
B. Sifat-sifat Koloid
Sistem koloid mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda
dari sifat larutan ataupun suspensi. Berikut penjelasan
sifat-sifat koloid (Retnowati, 2008:142):
1. Efek Tyndall
Pada dispersi koloid, partikel-partikel koloid cukup
besar sehingga dapat memantulkan dan menghamburkan
sinar ke sekelilingnya, yang dikenal dengan Efek Tyndall.
Sedangkan, larutan sejati tidak menunjukkan efek Tyndall.

13
2. Gerak Brown
Bila seberkas sinar dipusatkan pada suatu dispersi koloid yang
diamati dengan alat ultramikroskop, maka akan tampak partikel koloid
sebagai partikel yang kecil yang memantulkan sinar dan bergerak acak.
Hal ini dikarenakan molekul-molekul medium dispersi yang lebih kecil
bergerak dengan kecepatan yang relatif tinggi, mengakibatkan tumbukan
dengan partikel yang lebih besar (berukuran koloid).
3. Elektroforesis
Bila arus listrik dengan tegangan rendah dialirkan ke dalam dispersi
koloid, maka partikel-partikel koloid bergerak menuju elektrode positif
atau elektrode negatifnya. Ini membuktikan bahwa partikel-partikel koloid
dalam medium pendispersinya bermuatan listrik. Gerak partikel koloid
dalam medan listrik disebut elektroforesis

14
4. Adsorpsi
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain
pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan
partikel.
5. Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini
disebut proses dialisis.
6. Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan
dengan menggunakan arus listrik.

15
✘ Adapun beberapa hal yang terkait dengan sifat-sifat koloid adalah (Retnowati,
2008:145):
1. Muatan koloid, dapat terjadi sebagai akibat dari penyerapan partikel- partikel
bermuatan padapermukaan partikel koloid.
2. Koagulasi (penggumpalan) adalah proses pengendapan koloid.
3. Koloid pelindung yaitu koloid yang dicampurkan kedalam koloid lain, sehingga
sistem koloid yang ditambahkan tersebut menjadi stabil.
4. Dialisis adalah pemurnian sistem koloid dari ion-ion pengganggu dengan
menggunakan selaput semi parmeabel.

16
C. Jenis-jenis Koloid
Pada sistem koloid, fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat,
zat cair, atau gas. Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi sistem koloid
dikelompokkan menjadi (Retnowati, 2008:141)
1. Sol (fase terdispersi padat)
• Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat
Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam
• Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair
Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
• Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas
Contoh: debu di udara, asap pembakaran

17
2. Emulsi (fase terdispersi cair)
• Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat
Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi
• Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair
Contoh: susu, mayones, krim tangan
• Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas
Contoh: hairspray dan obat nyamuk
3. Buih (fase terdispersi gas)
• Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat.
Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam
• Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun
Untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan medium pendispersi sama- sama
berupa gas, campurannya tergolong larutan

18
D. Proses Pembuatan Koloid
1. Pemanasan Nitrat
Jika dipanaskan, kebanyakan nitrat cenderung mengalami dekomposisi membentuk oksida
logam, nitrogen dioksida berupa asap coklat, dan oksigen.
Sebagai contoh, nitrat Golongan 2 yang sederhana seperti magnesium nitrat mengalami
dekomposisi

2. Pemanasan Karbonat
Jika dipanaskan, kebanyakan karbonat cenderung mengalami dekomposisi membentuk
oksida logam dan karbon dioksida.Sebagai contoh, karbonat Golongan 2 sederhana seperti
kalsium karbonat terdekomposisi sebagai berikut :
Pada Golongan 1, lithium karbonat mengalami proses dekomposisi yang sama menghasilkan
lithium oksida dan karbon dioksida.

19
E. Kegunaan Koloid
Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting,
yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan
secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar. Berikut ini
adalah tabel aplikasi koloid:

20
DAFTAR PUSTAKA
✘ https://www.academia.edu/35322930/TUGAS_MAKALAH_PP1_ABSORBSI_
DAN_ADSORBSI
✘ https://medium.com/@indotesis/pengertian-sifat-dan-jenis-jenis-koloid-
84ec6f632eaa
✘ Purba, Michael.2010.Kimia Untuk SMA Kelas XI . Jakarta: ERLANGGA
✘ Parning, dkk. 2006. Kimia SMA Kelas XI Semester Kedua. Jakarta : Yudhistira.
Suharsini, Maria. 2005. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta : Ganesa Exact.

21
THANKS!

22

Anda mungkin juga menyukai