Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KEUANGAN

AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
Kelompok 2:
PUPUT MELIYANA (7193520011)
MAHARANI SINURAT (7193220027)
ANGGI LIA MANURUNG (7193520057)
LUSIANA (7193520047)
SRI INTAN MARIA SIHOMBING (7193220032)
HARRY PURNADHI SIPAYUNG (7193520061)
01
Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi Sektor
Publik
Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi
Sektor Publik
Akuntansi sektor publik memiliki peran penting untuk
menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan
akuntabilitas publik. Akuntansi dan laporan keuangan mengandung
pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan
pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan
keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi.
Tujuan Dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik

Kepatuhan Dan Perencanaan dan Hubungan


Pengelolaan Informasi Otorisasi Masyarakat
(compliance and (planning and (public relation)
authorization
stewardship)
information)

Akuntabilitas
dan Pelaporan Sumber Fakta
Retrospektif Kelangsungan dan Gambaran
(accountability Organisasi (source of facts
and retrospective (viability) and figures)
reporting)
02
Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik
Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik

Pemakai laopran keuangan sektor publik dapat diidentifikasikan dengan menelusur


siapa yang menjadi stakeholder organisasi. Stakeholder organisasi sektor publik telah
dibahas pada bab 2, pada bab ini akan dilakukan pengklasifikasian pengguna
laporan keuangan dan kebutuhan masing-masing kelompok pengguna laporan
keuangan sektor publik tersebut.
Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat sepuluh kelompok pemakai
laporan keuangan.

Pembayar pajak
(taxpayers) Investor Pemasok ( Vendor ) Badan Pengawas

Investor Dewan Legilatif

Pemberi Dana Pengguna Jasa Karyawan/Pegawai Manajemen


Bantuan ( grantors )
Pengklasifikasian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa pembayar pajak,
pemberi dana bantuan, investor, dan pembayar jasa pelayanan merupakan sumber
penyedia keuangan organisasi; karyawan dan pemasok merupakan penyedia tenaga
kerja dan sumber daya material; dewan legislative dan manajemen membuat
keputusan alokasi sumber daya; dan aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilih dan
badan pengawas, termasuk level pemerintahan yang lebih tinggi.
03
Laporan Keuangan Sektor
Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah


pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD (PSAP BA 01
paragraf 35).
Unsur – Unsur Laporan Realisasi Anggaran
a. Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Negara/Daerah.
b. Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
c. Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas /pelaporan lain, misalnya
penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana bagi hasil dari
pemerintah provinsi.
d. Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
Pendapatan- dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
LRA e. Dalam hal besaran pengurang (biaya) terhadap pendapatan LRA bruto bersifat
variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih
dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat disesuaikan.
f. Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
g. Pengembalian yang sifatnya sistematik (normal) dan berulang (recurring) atas
penerimaan pendapatan – LRA pada periode penerimaan maupun pada periode
sebelumnya di bukukan sebagai pengurang pendapatan – LRA.
h. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas
penerimaan pendapatan – LRA yang terjadi pada periode penerimaan
pendapatan – LRA dibukukan sebagai pengurang pendapatan LRA pada
periode yang sama.
a) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum 
Negara/Daerah.
b) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pegakuannya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan.
c) Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum
d) Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas
Belanja pelaporan lain seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintahan pusat dan dana
bagi hasil oleh pemerintah daerah.
e) Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang di tetapkan
dalam dokumen anggaran.
f) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada
periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang
sama apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja
dibukukan dalam pendapat – LRA dalam pos pendapan lain lain – LRA.
g) Akuntansi belanja disusun selain untuk memenuhi kebutuhan pertanggung jawaban
sesuai dengan ketentuan, juga dapat dikembangkan untuk keperluan pengendalian bagi
manajemen untuk mengukur efektivitas dan efisiensi belanja tersebut.
a) Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan
persentase) atas selisih lebih/kurang antara realisasi
dengan anggaran transfer.
Transfer b) Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan
persentase) atas selisih antara transfer periode berjalan
dan transfer periode yang lalu
c) Penjelasan atas masing-masing jenis transfer
 
a) Selisih antara pendapat – LRA dan belanja selama satu
periode pelaporan dicatat dalam pos surplus/defisit – LRA.
Surplus/defisit-LRA
b) Surplus – LRA adalah selisih lebih antara pendapat –
LRA dan belanja selama satu periode pelaporan.
c) Defisit – LRA adalah selisih kurang antara pendapatan –
LRA dan belanja selama satu periode pelaporan.
a) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima
pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
Penerimaan
Pembiayaan b) Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari
Pengeluaran
Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
Pembiayaan

a) Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan


Pembiayaan pembiyaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode
Neto
tahun anggaran tertentu.
b) Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan
selama satu periode pelaporan dicatat dalam Pembiayaan Neto.
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

Dalam PSAP BA 01 paragraf 41 dijelaskan bahwa Laporan Perubahan Saldo


Anggaran Lebih menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-
pos berikut:
a) Saldo Anggaran Lebih awal;
b) Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
c) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;
d) Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya;
e) Saldo Anggaran Lebih Akhir.
 
Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu (PSAP BA 01 paragraf
44). Neraca menyajikan secara komparatif (dengan periode sebelumnya)
pos-pos berikut :

1) Aset Lancar
2) Investasi Jangka Panjang
3) Aset Tetap
4) Kewajiban Jangka Pendek
5) Kewajiban Jangka Panjang
6) Ekuitas
Laporan Arus Kas
PSAP BA 03 paragraf 15 mendefinisikan laporan arus kas
menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan
setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara
kas pada tanggal pelaporan yang diklasifikasikan berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan transitoris. Penyajian Laporan
Arus Kas
Laporan Operasional

PSAP 12 diterapkan dalam penyajian Laporan Operasional. PSAP 12


berlaku untuk setiap entitas pelaporan dan entitas akuntansi, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dalam menyusun
laporan operasional yang menggambarkan pendapatan-LO, beban,
dan surplus/defisit operasional dalam suatu periode pelaporan
tertentu, tidak termasuk perusahaan negara/daerah.
PSAP BA 12 paragraf 13 menjelaskan bahwa struktur laporan
operasional mencakup pos-pos sebagai berikut:

Pendapatan-LO dari kegiatan operasional Pos Luar Biasa

Surplus/defisit dari kegiatan Non


Beban dari kegiatan operasional
Operasional

Surplus/defisit dari Kegiatan Operasional Surplus/defisit-LO


Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau


penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai


berikut:
a) Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
b) Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
c) Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
d) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas
transaksitransaksi dan kejadian- kejadian penting lainnya;
e) Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada
lembar muka laporan keuangan;
f) Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan
keuangan;
g) Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar,
yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
04

Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik


Sistem pelaporan keuangan sektor publik terdiri dari :

Dasar Kas (Cash Akuntansi Dana


Base) (Fund Accounting)

Dasar Akrual
(Acrual Base)
05
Contoh Laporan
Keuangan Sektor
Publik Dan Unsur –
Unsurnya Di Organisasi
Publik
1 Pemerintahan Pusat

Laporan keuangan pemerintah pusat, disajikan sebagai wujud pertanggung


jawaban setiap entitas pelaporan yang meliputi laporan keuangan pemerintah pusat,
laporan keuangan kementerian negara/lembaga, dan laporan keuangan pemerintah
daerah. Sesuai dengan UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU
Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara, Laporan keuangan pemerintah
terdiri dari, sebagai berikut :
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan atas Laporan Keuangan
2 Pemerintah Daerah

Contoh Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kabupaten Sleman


adalah laporan surplus defisit.

3 LSM

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan. Laporan keuangan LSM yang disusun atas dasar akrual akan
memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang
melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban pembayaran kas
di masa depan. Laporan keuangan LSM mencakup Laporan Posisi Keuangan
( Neraca ), Laporan Laba Rugi ( Aktivitas ) dan Laporan Arus Kas
4 Yayasan

Laporan Keuangan Organisasi Yayasan (Niralaba) Laporan ini harus menyajikan


secara terpisah aktiva bersih baik yang terika maupun yang tidak terikat
penggunaannya. Pertanggungjawaban manajer mengenai kemampuannya
mengelola sumber daya organisasi yang diterima dari para penyumbang
disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan arus kas.

5 Partai Politik

Laporan keuangan partai politik meliputi: laporan posisi keuangan pada akhir
periode pelaporan, laporan aktivitas, serta laporan arus kas selama suatu periode
pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan.
Perbedaan laporan keuangan Sektor Publik dan Sektor Swasta

Laporan keuangan pemerintahan dalam beberapa hal berbeda dengan laporan


keuangan pada sektor swasta. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan jenis – jenis
laporan keuangan, elemen laporan keuangan, tujuan pelaporan keuangan, dan teknik
akuntansi yang digunakan. Selain memiliki perbedaan, keduanya juga memiliki
persamaan yaitu kedua – duanya membutuhkan standar akuntansi keuangan sebagai
pedoman untuk membuat laporan keuangan
KESIMPULAN

Akuntansi sektor publik bertujuan untuk memberi informasi yang bertujuan untuk
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, politik, daan sebagai bukti
pertanggungjawaban dan pengelolaan, serta untuk memberi informasi yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Laporan
keuangan pemerintahan dan laporan keuangan komersial memiliki perbedaan.
Perbedaan tersebut meliputi jenis laporan yang dihasilkan, elemen laporan keuangan,
tujuan laporan keuangan, dan teknik akuntansi yang digunakan.
 
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai