Anda di halaman 1dari 48

BST :

Gangguan
Panik
Dicky Bagus Pratama – 130110190531

Preseptor : Dr. dr. Lynna Lidyana Sp.KJ (K)


1
Identitas Pasien
identitas
✗ Nama : Tn A
✗ Usia : 35 th
✗ Jenis Kelamin : laki-laki
✗ Alamat : Pamanukan, Subang, Jabar
✗ Status pernikahan : Menikah, punya 2 anak
✗ Pendidikan terakhir : SMK food and beverages
✗ Agama : Islam
✗ Pekerjaan : mengurus rumah tangga
✗ Tanggal pmeriksaan : 26 November2020

3
2 Riwayat penyakit
sekarang
Keluhan utama:

✗ Nyeri kepala berat dan perasaan


takut mati.

5
Riwayat penyakit sekarang
Sekitar 1,5 tahun lalu, pasien tiba-tiba merasa lemas
saat bekerja di kantor hingga pingsan. Pasien dibawa
berobat ke IGD dan dinyatakan keluhan lambung.
Setelah peristiwa tersebut, pasien melakukan medical
check-up dan dinyatakan ada kebocoran jantung (tidak
menutup sempurna), namun dinyatakan bahwa kondisi
ini tidak mengganggu fungsi pasien.

6
Riwayat penyakit sekarang
Sejak saat itu keluhan lemah badan semakin sering muncul,
terutama disertai nyeri kepala. Sakit kepala dirasakan berdenyut
dari daerah mata dan tegang hingga ke arah leher. Kondisi ini pun
disertai dengan jantung berdebar-debar, nafas sesak dan cepat,
badan lemas, tangan kaki kesemutan, tenggorokan seperti ada
yang mencekik. Pasien meyakini memiliki penyakit yang berat
dan takut mati. Pasien teringat dengan 3 teman seusianya yang
sudah meninggal karena kondisi medis yang berat.

7
Riwayat penyakit sekarang
Pasien memeriksakan kondisinya ke dokter spesialis
jantung diminta untuk menggunakan holter EKG dan
dinyatakan kondisinya baik dan tidak mengganggu fungsi.
Pasien juga sudah beberapa kali dikonsulkan pada
beberapa dokter spesialis seperti bagian mata, penyakit
dalam, THT, gigi dan saraf, namun pasien masih sering
merasakan keluhan seperti sebelumnya dan tidak banyak
memberikan perubahan.

8
Riwayat penyakit sekarang
Kondisi panik tersebut dirasakan hampir setiap hari,
bahkan dapat hingga 5x serangan per hari. Kondisi seperti ini
muncul pada waktu dan situasi yang tidak menentu. Karena
kondisi ini, pasien menjadi takut untuk berpergian sendiri karena
takut terjadi sesuatu di luar kendalinya. Pasien juga sering
menghindari tempat-tempat ramai karena seringkali timbul
kecemasan dan memicu kondisi panik. Akhirnya pasien dirujuk ke
poli psikiatri.

9
Riwayat penyakit sekarang
Kurang lebih satu tahun lalu pasien sempat berobat selama 3
bulan di poli psikiatri dan kondisi membaik menjadi 2-3 kali
serangan per hari, namun pasien berhenti kontrol karena pandemi
COVID-19.
Satu bulan SMRS, pasien mengalami permasalahan keluarga
dan permasalahan ekonomi sehingga serangan kembali sering
muncul. Keluhan yang paling menonjol adalah sakit kepala yang
dirasakan berat.

10
Riwayat penyakit sekarang
Dua minggu lalu, serangan panik diraskan berat
sehingga pasien dibawa ke IGD. Pasien dianjurkan untuk
kontrol kembali ke poli psikiatri. Pada saat datang kontrol
pasien mengatakan keluhan yang paling banyak dirasakan
adalah sakit kepala yang berat disertai perasaan takut
mati. Pasien juga mengeluhan banyak isi pikiran yang
terlalu jauh dan berlebihan dan pasien sulit untuk
menghentikan.

11
3 Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat penyakit dahulu
1. Gg. Mental dan 2. Gg. Kondisi 3.Penyalahgunaan
Emosi Fisik Medis Alkohol dan zat
Pasien belum pernah lainnya
mengalami gangguan jiwa Pasien memiliki riwayat
sebelumnya. Tidak memiliki tension type headache Tidak didapatkan riwayat
riwayat kejang demam atau kronis dan sekat jantung penyalahgunaan alkohol dan
kejang tanpa demam, tidak tidak menutup zat lainnya
memiliki riwayat sakit kepala sempurna, namun fungsi
hebat sampai tidak sadarkan jantung dalam batas
diri, tidak memiliki riwayat normal.
trauma kepala berat.

13
4
Riwayat keluarga
Pasien adalah anak bungsu dari 4 bersaudara. Pasien dibesarkan dalam sosiokultural
Sunda dan agama Islam. Pasien tinggal serumah dengan istri dan kedua anaknya.
Tidak ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarga.

15
Riwayat kehidupan
pribadi
1. Masa Kanak-Kanak Awal (Sampai Usia 3 Tahun)
Riwayat prenatal, kehamilan ibu dan kelahiran: Pasien anak yang diinginkan, lahir di
dokter, langsung menangis.Tidak ada komplikasi dalam kelahiran dan kelainan fisik. Ibu
tidak ada masalah fisik dan emosi selama kehamilan dan perasalinan.

Kebiasaan makan: Pasien mendapat ASI selama kurang lebih 2 tahun, kemudian
dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI.

Perkembangan awal: Pasien bertumbuh seperti anak-anak seusianya


Toilet training :Tidak ada gangguan
Gejala-gejala gangguan perilaku: Kebiasaan menggigit kuku tidak ada, membenturkan
kepala dan berguling-guling di lantai bila keinginan tidak dipenuhi tidak ada.

Kepribadian sebagai anak : Pasien dikenal sebagai anak yang pendiam dan penurut.
Pasien tidak pernah mengenal sosok ayah.

17
2. Masa Kanak-Kanak Menengah (Usia 3 Sampai 11 Tahun)
Pasien mulai sekolah SD saat berusia 7 tahun. Orangtua pasien bercerai sejak usia
pasien 2 tahun. Pasien sejak kecil dibesarkan oleh keluarganya dan berpindah-pindah.
Pasien paling lama dibesarkan oleh pamannya. Pada saat usia 9 tahun, pasien dengan
kakaknya kembali diasuh oleh ibunya setelah menikah kembali. Ayah tiri dan ibu pasien
sibuk bekerja dan jarang bersama-sama dengan pasien. Pasien merupakan anak yang
penurut, tidak pandai bergaul dan berteman.

3. Masa Kanak-Kanak Akhir (Prapubertas hingga Remaja)


Pasien tidak terlalu banyak memiliki teman. Pasien tidak banyak bergaul dan menjaga
jarak dengan lingkungan sekitar. Pasien anak yang pendiam dan menurut. Pasien juga
kurang percaya diri karena keterbatasan ekonomi. Pasien baru bertemu dengan ayah
kandung pada usia 18.

18
4. Masa Dewasa
Riwayat Pekerjaan
Pasien sempat bekerja kantoran, namun berhenti karena kondisinya. Pasien membuka
usaha kedai kopi namun tidak berjalan. Pedagang kaki lima dan fotografi.
b. Penghasilan
Pasien tidak menyebutkan, namun cukup untuk sehari-hari
c. Aktivitas sosial
Pasien menghabiskan waktu sehari-hari dengan mengurus kedai kopi.
d. Seksualitas Dewasa
Pasien menikah pada waktu berusia 21 tahun.
e. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah mempunyai riwayat pelanggaran hukum.
f. Sistem Nilai
Pasien dibesarkan dalam budaya Sunda dan agama Islam

19
Pemeriksaan status
mental
Pemeriksaan status mental pada hari pertama tanggal 26 November 2020 pukul
11.30.
A.Penampilan
1.Identitas Pribadi
Roman muka cemas, kontak ada, rapport adekuat, sikap terhadap pemeriksa
kooperatif, decorum baik
2.Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Perilaku normoaktif
3.Gambaran umum
Pasien seorang pria, tampak sesuai dengan usianya
B.Bicara
Bicara spontan, produktivitas cukup, relevan, intonasi baik, artikulasi dan verbalisasi
jelas
C.Mood dan Afek
1. Mood : eutimik
2. Afek : sesuai
21
D.Pikiran dan Persepsi
1.Bentuk Pikiran : realistik
2.Isi Pikiran : ide bunuh diri tidak ada,
preokupasi tidak ada. 3.Kalkulasi dan Konsentrasi :
3.Alur Pikiran : asosiasi longgar (-) baik
4.Gangguan Pikiran : waham (-) 4.Memori
5.Gangguan Persepsi: halusinasi (-) a.Remote memory : baik
6.Reality testing ability : baik b.Recent memory : baik
c.Immediate memory: baik
E.Sensorium dan Kognisi 5.Daya Nilai Sosial dan Daya :
1.Kesadaran : komposmentis baik
2.Orientasi 6.Pemikiran Abstrak: baik
a.Waktu : baik 7.Dasar Pengetahuan: baik
b.Tempat : baik
c.Orang : baik F.Wawasan terhadap Penyakit
Tilikan pasien terhadap penyakitnya :
derajat 4

22
Pemeriksaan fisik
dan penunjang
A. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 26 November 2020, hari pertama
perawatan, Pukul 12.30 WIB
1. Tanda Vital
a. Tekanan darah : 126/80 mmHg
b. Nadi : 92 kali/menit
c. Respirasi : 18 kali/menit
d. Suhu : 36,7 0C
e. Skala nyeri : 0 (face scale tidak nyeri)

24
2. Pemeriksaan Fisik
a.Kesadaran : komposmentis
b.Kesan sakit : ringan
c.Berat badan : 62 kg
d.Tinggi badan : 170 cm
e.IMT : 21.4 kg/m2 (underweight)
f.Kepala : tidak ada deformitas, kaku kuduk (-)
g.Mata : konjungtiva palpebra tidak anemis
sklera tidak ikterik
pupil bulat isokor, reflek cahaya +/+
h.Leher : kelenjar getah bening tidak membesar
i.Thorax : bentuk dan pergerakan simetris
j.Jantung : bunyi jantung I, bunyi jantung II normal
reguler, murmur dan gallop tidak ada
25
k.Pulmo : sonor di kedua lapangan paru, VBS
kanan = kiri, ronkhi dan wheezing tidak ada
l.Abdomen : datar, lembut, nyeri tekan tidak ada, timpani
hepar dan lien tidak teraba, bising usus normal
j. Extremitas : edema tidak ada, rigiditas tidak ada

26
Ringkasan temuan
 Pasien kali-laki 35 tahun, menikah, kontrol ke poli psikiatri dengan keluhan : sakit kepla
berat dan rasa ingin mati.
 Pasien mengalami serangan ini pada kondisi tak menentu, terutama saat ada konflik atau
saat minum kopi.
 Keluhan lain yang dirasa: pusing, seperti tercekik, terasapanas dan kesemutan.
 Kondisi ini membuat pasien merasa ingin mati .
 Pasien berobat ke poli umum namun tidak ada perbaikan.
 Pasien merupakan seeorang yang pencemas, kesulitan mengatasi pikiran negatifnya.
 Berdasarkan hasil pemeriksaan psikiatri, roman muka pasien cemas, kontak raport adekuat.
Mood eutimik, afek luas. Bicara spontan relevan. Pikiran realistik. Tidak ada waham tidak
ada halusinasi. Orientasi dan memori baik.

28
Diagnosis banding
✗ Gangguan panik
✗ Gangguan anxietas fobik : agoraphobia
✗ Gangguan cemas menyeluruh
✗ Gangguan campuran anxietas dan depresi
✗ Gangguan cemas karena kondisi medis

29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
diagnosis
40
✗ Aksis I : Gangguan panik dengan agorafobia
✗ Aksis II :-
✗ Aksis III : Tension Type Headache
✗ Aksis IV : Masalah interpersonal
✗ Aksis V : GAF scale 1 tahun terakhir 90-81
✗ GAF scale saat ini 70-61

41
Mekanisme
panik

42
43
Tatalaksana
Non farmakologi
○ Psikoterapi supportif
individu
○ Edukasi keluarga
○ CBT
✗ Farmakologi :
✗ Setraline 50mg 1dd1 po (malam hari)
✗ Alprazolam 0.25mg 1dd1 prn

45
46
Prognosis

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad functionam :
dubia ad bonam

47
✗ Terimakasihh

48

Anda mungkin juga menyukai