PATIENTS' SATISFACTION WITH NURSING COMMUNICATION (THERAPEUTIC

COMMUNICATION) ON ADULT MEDICAL SURGICAL WARDS AT PROF.DR. MARGONO

SOEKARJO HOSPITAL OF PURWOKERTO, CENTRAL JAVA, INDONESIA

KELOMPOK 4

NAMA : 1. Saskia Putri Rahmadani (21118044)

2. Safa Safira Ibta Putri (21118040)
3. Sahada (21118041)
 ABSTRACT
In nursing practice, communication is an important tool for fostering therapeutic
relationships and can affect the quality of nursing services. Furthermore,
communication is very important because it can affect the level of patient satisfaction
with the health services provided. On the other hand, the cause of sources of
dissatisfied patients often occurs due to poor communication that occurs with patients.

Dalam praktik keperawatan, komunikasi merupakan alat penting untuk membina

hubungan terapeutik dan dapat mempengaruhi kualitas layanan keperawatan.
Selanjutnya, komunikasi sangat penting karena dapat mempengaruhi tingkat kepuasan
pasien dengan layanan kesehatan yang diberikan. Di sisi lain, penyebab sumber pasien
yang tidak puas sering terjadi karena komunikasi yang buruk yang terjadi dengan
pasien.
 DESTINATION
The purpose of this study was to determine patient perceptions about
verbal and nonverbal communication skills of patients, the level of
patient satisfaction with Nursing communication, and the level of
patient satisfaction with nursing communication by demographic
groups (gender, age, and education level).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pasien
tentang keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal pasien, tingkat
kepuasan pasien dengan komunikasi Keperawatan, dan tingkat
kepuasan pasien dengan komunikasi keperawatan oleh kelompok
demografis (jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan).
 BACKGROUND
• Every individual communicates constantly from birth to death. All
life processes are said to be the center of communication. In
nursing practice, communication is a vehicle for establishing
therapeutic relationships and communication is the way people use
to influence others and is thus very important for the success of
nursing intervention outcomes.
• Therapeutic communication is a very important issue in Indonesia.
Anecdotal evidence shows that the level of patient satisfaction with
nurses' therapeutic communication skills is still a major problem in
daily practice.
• Setiap individu berkomunikasi secara konstan dari lahir hingga mati.
Semua proses kehidupan dikatakan sebagai pusat komunikasi. Dalam
praktik keperawatan, komunikasi adalah kendaraan untuk membangun
hubungan terapeutik dan komunikasi adalah cara yang digunakan
orang untuk mempengaruhi orang lain dan dengan demikian sangat
penting untuk keberhasilan hasil intervensi keperawatan.
• Komunikasi terapeutik adalah masalah yang sangat penting di
Indonesia. Bukti anekdotal menunjukkan bahwa tingkat kepuasan
pasien dengan keterampilan komunikasi terapeutik perawat masih
menjadi masalah utama dalam praktik sehari-hari.
 METHOD
This study uses a non-experimental cross-sectional pilot study with a quantitative
approach. A descriptive design was chosen as Is there considered an appropriate method
for answering research questions. This is considered the most effective way to collect
data from large samples in a short amount of time. The contents of the questionnaire
were determined by themes identified from therapeutic communication techniques
developed by Stuart and Sundeen (1995) and personal experience of researchers as
nursing lecturers and practice nurses. about the therapeutic value of the conversations
they have with nurses, and the level of patient satisfaction in relationships.
Penelitian ini menggunakan studi pilot cross-sectional non-eksperimental dengan
pendekatan kuantitatif. Desain deskriptif dipilih karena dianggap metode yang tepat
untuk menjawab pertanyaan penelitian. Ini dianggap sebagai cara paling efektif untuk
mengumpulkan data dari sampel besar dalam waktu singkat. Isi kuesioner ditentukan
oleh tema yang diidentifikasi dari teknik komunikasi terapeutik yang dikembangkan
oleh Stuart dan Sundeen (1995) dan pengalaman pribadi peneliti sebagai dosen
keperawatan dan perawat praktis. tentang nilai terapi percakapan yang mereka miliki
dengan perawat, dan tingkat kepuasan pasien dalam hubungan.
• CONTENTS QUESTIONNAIRE.
1. about demographic information (gender, age and education level).
2. patient perceptions about adult surgical wards.
3. Personal experience.

DAFTAR ISI PERTANYAAN.

4. tentang informasi demografis (jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan).
5. persepsi pasien tentang bangsal bedah dewasa.
6. Pengalaman pribadi.
• DATA COLLECTION PROCESS.
It starts by advertising the study in all medical surgical wards and
inviting potential participants to take part in the study

• PROSES KOLEKSI DATA.

Dimulai dengan mengiklankan penelitian di semua bangsal bedah
medis dan mengundang calon peserta untuk mengambil bagian dalam
penelitian ini
 Population Profile
• The study participants were patients treated in the adult medical
surgery ward at Prof. DR. Margono Hospital Soekarjo Purwokerto,
Central Java, Indonesia.
• Partisipan penelitian adalah pasien yang dirawat di bangsal bedah
medis dewasa di Prof. DR. Rumah Sakit Margono Soekarjo
Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia.

.
• Demographic data analysis is carried out and there are no significant
findings to be discussed further. However the demographic profile
does help researchers in gaining insight into the background of
participants in the study and can be seen as a typical demographic
profile of the Indonesian population from inpatients in Indonesia.
• Analisis data demografis dilakukan dan tidak ada temuan signifikan
untuk dibahas lebih lanjut. Namun profil demografis membantu
peneliti dalam mendapatkan wawasan tentang latar belakang peserta
dalam penelitian ini dan dapat dilihat sebagai profil demografis khas
populasi Indonesia dari pasien rawat inap di Indonesia.
 STUDY CONCLUSION
• This study has identified patient perceptions about the values ​of verbal
and non-nurse communication skills, the level of patient satisfaction in
relation to nursing communication, and differences in satisfaction
levels between demographic groups (gender, age, and education level).
• Penelitian ini telah mengidentifikasi persepsi pasien tentang nilai-nilai
keterampilan komunikasi verbal dan non-perawat, tingkat kepuasan
pasien dalam kaitannya dengan komunikasi keperawatan, dan
perbedaan tingkat kepuasan antara kelompok-kelompok demografis
(jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan).
• However, most participants were satisfied with the conversation they
had with nurses. This is a surprising finding that is not supported by
other studies. This can be influenced by the situation of Javanese
culture, which values ​nurses more.
• Namun, sebagian besar peserta puas dengan percakapan yang
mereka lakukan dengan perawat. Ini adalah temuan mengejutkan
yang tidak didukung oleh penelitian lain. Ini dapat dipengaruhi oleh
situasi budaya Jawa, yang lebih menghargai perawat.