Anda di halaman 1dari 20

MENYUSUN KAJIAN PUSTAKA,

KERANGKA KONSEPTUAL
DAN
MERUMUSKAN HIPOTESIS

Nita Yunianti Ratnasari


STUDI KEPUSTAKAAN

Tujuan Studi Kepustakaan (Sekaran 2006) :


 Variabel penting yang kemungkinan besar

mempengaruhi situasi masalah tdk


terlewatkan dalam penelitian
 Gagasan yang lebih jelas akan muncul

 Pernyataan masalah dpt dibuat dg tepat

dan jelas
Lanjutan….

 Sifat dpt diuji dan dpt ditiru dari temuan


penelitian saat ini meningkat
 Peneliti tdk mengalami resiko “menemukan
kembali roda” yg memboroskan usaha dg
mencoba menemukan kembali sesuatu yg
sdh diketahui
 Masalah yg diselidiki diterima oleh komunitas
ilmiah sbg hal yg relevan dan penting
Macam Pustaka
1. Pustaka Primer
 Mrp daftar bacaan dari hasil penelitian

atau studi pustaka yg diperoleh dari


jurnal penelitian/jurnal ilmiah
2. Pustaka Sekunder
 Pustaka yg diperoleh dari berbagai

sumber, spt buku teks, indeks,


ensiklopedia dll.
PENYUSUNAN KERANGKA
KONSEPTUAL DALAM PENELITIAN
Konsep
Adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat
dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang
menjelaskan keterkaitan antar variabel
Dasar penyusunan kerangka konseptual
Caranya :
 Harus dibedakan pengertian kerangka konseptual dan
kerangka operasional
a. Kerangka konseptual : konsep yang dipakai sebagai
landasan berpikir dalam kegiatan ilmu
b. Kerangka operasional (kerangka kerja) : pentahapan,
mulai dari penetapan populasi, sampel dst., yaitu kegiatan
sejak awal penelitian akan dilaksanakan
 Mengumpulkan semua sumber dan menyeleksi
penelitian yang telah dipublikasikan, konsep atau teori
 Mengidentifikasi dan mendefinisikan semua variabel
riset, mengkategorikan ke dalam kelompok
Langkah – langkah penyusunan
1. Seleksi dan definisikan konsep yang dimaksud
2. Mengidentifikasi teori yang digunakan sebagai dasar
penelitian
3. Gambarkan hubungan antar variabel dengan
arah/garis
 Arah (direction), dari kiri ke kanan atau atas ke bawah
 Tempat (position), variabel A Y
B
(A ditulis lebih dulu karena besar pengaruhnya
terhadap Y dibanding B)
 Tanda dan simbol, digaris putus-putus
untuk yang diteliti (---), digaris jelas untuk
variabel dalam kotak yang diteliti ( ),
dan digaris putus-putus untuk variabel
yang tidak diteliti( )
 Keterangan setiap tujuan penelitian :
Hubungan/hipotesis (A----B)
Pangaruh (A - -►B)
Sebab-akibat (A↔B)
Ialah dari kata hypo: di bawah dan thesis: sebuah idea.
Hypothesis: sebuah idea yg diusulkan dan masih separo/dibawah dan
belum selesai, dan harus dibuktikan pada bagian akhir dari pengamatan.
Hypothesis dapat memberikan fokus pada proses pengumpulan data,
didasarkan pada sebuah teori, dpt diuji langsung atau tidak langsung
Hypothesis dapat bersandar pada „findings“ studi atau studi-studi lain
Menurut La Biondo-Wood (1994) :

 Hipotesis adalah suatu asumsi pernyataan


tentang hubungan antara dua atau lebih variabel
yang diharapkan bisa menjawab suatu
pertanyaan dalam penelitian

 Hipotesis adalah jawaban sementara dari


rumusan masalah atau pertanyaan penelitian

Tidak semua penelitian memerlukan hypothesis


Syarat Hipotesis (Ndraha, 1985, hal. 53)

 Relevance, dengan fakta yang akan diteliti


 Testability, memungkinkan untuk melakukan observasi
dan bisa diukur
 Compatibility, hipotesis baru harus konsisten dengan
hipotesa di lapangan yang sama dan telah diteliti
kebenarannya, sehingga setiap hipotesis akan
membentuk suatu sistem
 Predictive, hipotesis yang baik mengandung daya ramal
tentang apa yang akan terjadi atau apa yang akan
ditemukan
 Simplicity, harus dinyatakan secara sederhana, mudah
dipahami dan dicapai
Tujuan Hipotesis

 Untuk menjembatani antara teori dan


kenyataan
 Sebagai suatu alat yang ampuh untuk
pengembangan ilmu, selama hipotesis
bisa menghasilkan suatu penemuan
 Sebagai suatu petunjuk dalam
mengidentifikasi dengan menginterpretasi
suatu hasil
1. Membatasi lingkup
2. Memberi arah penelitian
3. Memfokuskan fakta-fakta
4. Memandu pengujian

1. Pernyataan dugaan
2. Sesuai dg fakta
3. Dapat diuji
4. Sederhana
1. Ilmu pengetahuan dan pengertian 5. Bahan bacaan
2. Wawasan 6. Data
3. Pengetahuan umum 7. Penalaran
4. Imajinasi
Kesukaran dalam menyusun hipotesis
1. Tidak menguasai kerangka teori
2. Tidak ada pengetahuan
3. Kurang mampu menggunakan kerangka teori
4. Gagal merangkai kata/ungkapan
5. Pengalaman meneliti: kurang
Merumuskan Hipotesis Penelitian

Teknis perumusan hipotesis :


 Hipotesis hrs dinyatakan dlm btk

pernyataan bukan kalimat tanya


 Hipotesis hrs muncul dari ilmu

pengetahuan yg diteliti
 Hipotesis harus dapat diuji

 Hipotesis harus sederhana


Sumber Hipotesis
 Pengalaman praktik

 Teori

 Literature review
Jenis Hipotesis

1. Hipotesis Kerja
 Mrp suatu rumusan hipotesis dg tujuan
unt membuat ramalan ttg peristiwa yg tjd
bila suatu gejala muncul
 Biasanya menggunakan pernyataan :
jika…, maka…,
Lanjutan….

 Contoh :
a. Jika persalinan dilakukan oleh dukun yg
blm terlatih, maka angka kematian bayi
daerah tsb tinggi
b. Jika status gizi ibu hamil buruk, maka
berat badan lahir anak akan rendah
2. Hipotesis Nol atau Hipotesis Statistik (Ho)
Ho : Menyatakan tidak adanya perbedaan
signifikan antara kelompok yang satu
dengan kelompok lainnya
Ha : Menyatakan adanya hubungan antara
dua variabel atau lebih, bisa juga
menyatakan adanya perbedaan dalam hal
tertentu pada kelompok yang berbeda
3. Hipotesis Hubungan dan Hipotesis
Perbedaan
 Hipotesis ini digunakan untuk menentukan

atau membedakan hubungan atau


perbedaan antara dua variabel atau lebih
TO BE CONTINUE…

Anda mungkin juga menyukai