P O S T PA RT U M B L U E S

K E PA N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U K E S E H ATA N P E R E M P U A N
R S U D D R D O R I S S Y LVA N U S
FA K U LTA S K E D O K T E R A N
U N I V E R S I TA S PA L A N G K A R AYA
PA L A N G K A R AYA
2020
 DEFINISI

• Baby blues atau maternity blues atau postpartum blues adalah fase dari
kestabilan emosi setelah melahirkan, ditandai dengan episode sering
menangis, lekas marah, kebingungan, penurunan konsentrasi dan
kecemasan.

• Gejalanya timbul dalam 10 hari pertama sampai 14 hari dan memuncak

sekitar 3-5 hari .

Postpartum blues Postpartum Depression Postpartum psikosis

1 Cunningham, et al. Obstetri Williams. 2016..Edisi 23. Jakarta: EGC.

2. Manjunath NG, Vankatesh G, Rajanna. Postpartum Blue is Common in Socially and Economically Insecure Mothers.
Indian Journal Of Comunnity Medicine. 2011 Jul-Sep; 36(3): 231–233. 2
 EPIDEMIOLOGI
Hasil penelitian
Setyowati dan Riska
Lebih sering terlihat pada tahun 2006 di
di negara-negara RSU dr. Soetomo
Surabaya
barat → kurangnya mengidentifikasi bahwa
dukungan keluarga Prevalensi kejadian
dari 31 ibu postpartum,
dan ikatan yang kuat. postpartum blues
ada sebanyak 17 (54,48
bervariasi di seluruh
%) yang mengalami
dunia→ kriteria
postpartum blues
diagnosis dan
metodologi penelitian
yang berbeda pada
masing-masing
Di Asia prevalensinya penelitian
antara 3,5 % hingga
63,3 %

Manjunath NG, Vankatesh G, Rajanna. Postpartum Blue is Common in Socially and Economically Insecure Mothers. Indian Journal Of 3
Comunnity Medicine. 2011 Jul-Sep; 36(3): 231–233.
 ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

FAKTOR
PERUBAHAN
PSIKOSOSIAL
BIOLOGIS

FAKTOR RISIKO
YANG TERKAIT
DENGAN
GANGGUAN
POSTPARTUM

Brummelte S and Galea LAM. Postpartum depression: Etiology, treatment and consequences for maternal care. 4
Hormone And Behavior. Volume 77, January 2016, Pages 153-166
 PATOFISIOLOGI

GENETIK

NEUROINFLAMASI

LINGKUNGAN

HORMON

Payne JL and Maguire J. Pathophysiological mechanisms implicated in postpartum depression. Frontiers In 5

Neuroendocrinology. 2019 Jan; Vol.5.p.165-180.
Payne JL and Maguire J. Pathophysiological mechanisms implicated in postpartum depression. Frontiers In 6
Neuroendocrinology. 2019 Jan; Vol.5.p.165-180.
 SS

Corticotropine Releasing Hormone (CRH) diproduksi oleh trofoblas, fetal membrane, dan desidua, diregulasi
oleh steroid, ↓ kadarnya karena pengaruh progesteron

Plasental CRH dan maternal CRH merangsang hipofisis anterior untuk meningkatkan ACTH, sehingga
merangsang sekresi maternal kortisol dari korteks adrenal

hormon stres (kortisol, ACTH, CRH)

Payne JL and Maguire J. Pathophysiological mechanisms implicated in postpartum depression. Frontiers In 7

Neuroendocrinology. 2019 Jan; Vol.5.p.165-180.
Payne JL and Maguire J. Pathophysiological mechanisms implicated in postpartum depression. Frontiers In 8
Neuroendocrinology. 2019 Jan; Vol.5.p.165-180.
Neurotrasmitter klasik → GABA dan Glutamat, monoamino → dopamine dan serotonin

Payne JL and Maguire J. Pathophysiological mechanisms implicated in postpartum depression. Frontiers In 9

Neuroendocrinology. 2019 Jan; Vol.5.p.165-180.
Payne JL and Maguire J. Pathophysiological mechanisms implicated in postpartum depression. Frontiers In 10
Neuroendocrinology. 2019 Jan; Vol.5.p.165-180.
 MANIFESTASI KLINIS

Manjunath NG, Vankatesh G, Rajanna. Postpartum Blue is Common in Socially and Economically Insecure Mothers. 11
Indian Journal Of Comunnity Medicine. 2011 Jul-Sep; 36(3): 231–233.
 KRITERIA DIAGNOSIS

• Diagnostic and Statistical Manual of Mental

Disorders, edisi ke-V (DSM-V) → Episode depresi
mayor "Dengan onset peripartum“, onset gejala selama
kehamilan atau dalam 4 minggu setelah persalinan.
• Alat skrinning yang biasa digunakan → Edinburgh
Postnatal Depression Scale (EPDS)

Rai S, Pathak A, Sahrma I. postpartum psychiatric disorders: Early diagnosis and management. Indian Journal Of 12
Comunnity Medicine. 2015 Jul; 57(Suppl 2): S216–S221
 EPDS
KUISIONNER

13
 INTERPRETASI EPDS

Cox, J.L., Holden, J.M., and Sagovsky, R.. Detection of postnatal depression: Development of the 10- 15
itemEdinburgh Postnatal Depression Scale. British Journal of Psychiatry. 1987.150:782-6
 TATALAKSANA

• Perawatan baby blues umumnya holistik, dukungan

keluarga dan sosial, psikoedukasi, dan dalam beberapa
kasus, psikoterapi dan / atau pengobatan farmakologis
diperlukan.

Manjunath NG, Vankatesh G, Rajanna. Postpartum Blue is Common in Socially and Economically Insecure Mothers. 16
Indian Journal Of Comunnity Medicine. 2011 Jul-Sep; 36(3): 231–233.
 NON-FARMAKOLOGI
• Pendidikan psikoedukasi dan dukungan emosional
• Dukungan keluarga, teman dan psikoedukasi tentang baby
blues
• Meminimalkan gangguan tidur pasien pada malam hari

17
Cunningham, et al. 2016. Obstetri Williams. Edisi 23. Jakarta: EGC.
 FARMAKOLOGI
ANTIDEPRESAN→ SSRIs

ANTIPSIKOTIK

LITHIUM KARBONAT

BENZODIAZEPINE

The CANMAT Depression Work Group. Canadian Network for Mood and Anxiety Treatments (CANMAT) 2016
Clinical Guidelines for the Management of Adults with Major Depressive Disorder. Can J Psychiatry. 2016 Sep; 18
61(9): 540–560.
 FARMAKOKINETIK SSRI

Stahl,S.M. Stahl’s Essential Psychopharmacology : Neuroscientific Basis and Practical Application 4 th Ed. New York : 19
Cambridge University Press.2013.p.284-290
 FARMAKOKINETIK SSRI

Stahl,S.M. Stahl’s Essential Psychopharmacology : Neuroscientific Basis and Practical Application 4 th Ed. New York : 20
Cambridge University Press.2013.p.284-290
 PROGNOSIS

• Sekitar 60–80% dari penderita baby blues jarang

memerlukan farmakologi dan biasanya mereda dengan
dukungan dan edukasi.
• Penting untuk melakukan tindak lanjut, karena hingga 20%
dari baby blues cenderung berkembang menjadi
Postpartum depression dan konsekuensi yang merugikan
yaitu pertumbuhan kognitif anak-anak.

Manjunath NG, Vankatesh G, Rajanna. Postpartum Blue is Common in Socially and Economically Insecure Mothers. 21
Indian Journal Of Comunnity Medicine. 2011 Jul-Sep; 36(3): 231–233.