Anda di halaman 1dari 22

Disusun Oleh : Nama : Lentina

Pembimbing : dr. Dina Elizabeth, Sp.KJ

REFERAT
PSIKOSOMATIK
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN JIWA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
PENDAHULUAN

Gangguan gastrointestinal,
Gangguan fisik (sakit fisik) yang
gangguan pada jantung dan
penyebab atau kekambuhannya
pembuluh darah
diperparah oleh kondisi
(kardiovaskular), asma bronkial,
psikologis (stres atau tekanan
gangguan muskuloskeletal, dan
emosional)
gangguan kulit

Riskesdas (2018) : angka prevalensi


penduduk berusia >15 tahun yang
mengalami gangguan mental emosional
meningkat sebesar 9,8% dibandingkan
sebelumnya sebesar 6% (pada tahun 2013)
dari seluruh penduduk Indonesia
DEFINISI

Psikosomatik  “psyche” (jiwa) dan “soma”


(tubuh).

DSM (1980) : menghapus istilah


psikosomatik dan menggantinya dengan
“faktor psikologis yang mempengaruhi
kondisi fisik umum”
EPIDEMIOLOGI
Sebuah penelitian menunjukkan hanya 33-60% pasien
gangguan psikosomatis yang terdeteksi di layanan primer
dengan prevalensi paling banyak ditemukan pada
perempuan (10:1). Gangguan somatoform dapat muncul
pada anak, remaja, maupun dewasa
ETIOLOGI

Teori Stres
• Keadaan yang mengganggu, atau mungkin mengganggu fungsi
fisiologis atau psikologis normal seseorang

Respons Neurostransmiter Terhadap Stres


• Stresos mengaktifkan sistem noradrenergik dan serotonergik di otak
(locus ceruleus), menyebabkan pelepasan katekolamin dari sistem
saraf otonom

Respons Endokrin Terhadap Stres


• CRF disekresikan dari hipotalamus ke sistem hipofisial-hipofisis-
portal untuk memicu pelepasan hormon adrenokortikotropin (ACTH)
dan merangsang sintesis dan pelepasan glukokortikoid
...ETIOLOGI

Respons Imun Terhadap Stres


• Dalam menghadapi stresor, terdapat aktivasi imun yang dalam
termasuk pelepasan faktor imun humoral (sitokin) seperti interleukin-1
(IL-1) dan IL-6

Perubahan Kehidupan
• Orang yang menghadapi stres dengan optimis, lebih kecil kemungkinan
untuk mengalami gangguan psikosomatik. Jika mengalaminya, mereka
lebih mudah pulih

Faktor Stres Spesifik dan Non-Spesifik


• Alexithymia, yang dikembangkan oleh Peter Sifneos dan John Nemiah,
dimana orang tidak dapat mengungkapkan perasaan karena mereka
tidak menyadari suasana hati mereka
Manifestasi Klinis
1. Terdapat suatu kondisi medis umum
2. Faktor psikologis secara merugikan mempengaruhi kondisi
medis umum dengan cara:

• Faktor psikologi telah mempengaruhi perjalanan kondisi


medis umum
• Faktor psikologis mempengaruhi terapi kondisi medis
umum.
• Faktor psikologis berperan dalam resiko kesehatan
induvidu.
• Respon psikologis yang berhubungan dengan stress
mencetuskan atau mengeksaserbasi gejala kondisi medis
umum.
Gangguan Spesifik

Asma Bronkial (F54 + J45.)


• Penyakit kronik
• Batuk, mengi, dada sesak, dispnea
• 30% dengan gangguan panik atau agorafobia
• Rasa takut atau ansietas akan dispnea dapat memicu serangan asma
• Ciri kepribadian pasien asma dengan penggunaan kortikosteroid dan bronkodilator
yang lebih tinggi

Dermatitis dan Eczema (F54 + L23-L25)


• Penyakit kronik
• Pruritus dan peradangan (eksema) yang sering dimulai sebagai erupsi eritematosa,
gatal, dan berbentuk makulopapular
• Cenderung cemas dan depresi  memperburuk penyakit dengan menimbulkan
perilaku menggaruk dan memperkuat persepsi gatalnya
...Gangguan Spesifik

Tukak Lambung (F54 + K25.)


• H. pylori penyebab 95-99% ulkus duodenum dan 70-90% ulkus gaster
• Nyeri epigatrium seperti terbakar, mual, muntah, dispepsia, atau tanda perdarahan
GI seperti hematemesis atau melena
• Terapi antibiotik memberikan banyak hasil penyembuhan daripada terapi antasid
dan inhibitor histamin

Kolitis Ulseratif (F54 + K51.)


• Penyakit radang usus besar
• Gejala utama : diare berdarah
• Diagnosis ditegakkan dengan kolonoskopi atau proktoskopi
• Reseksi pembedahan pada usus besar dapat menghasilkan penyembuhan pada
pasien
...Gangguan Spesifik

Kolitis Mukus (F54 + K58.)


• Crohn Disease : penyakit kronis dengan peradangan usus halus dan kolon
• Diare, nyeri abdomen, dan penurunan berat badan
• Studi menemukan angka tinggi 23% dari gangguan panik

Urtikaria (F54 + L50.)


• Sering mengalami depresi dan kecemasan
• Stres dapat menyebabkan sekresi neuropeptida seperti peptida usus vasoaktif yang
dapat menyebabkan vasodilatasi dan berkontribus pada perkembangan urtikaria
Diagnosis DSM V

 Kriteria diagnosis DSM -V untuk faktor


psikologis yang mempengaruhi kondisi medis
adalah:
 Adanya gejala atau kondisi medis (Selain
gangguan mental )
 Faktor psikologis atau perilaku
mempengaruhi kondisi medis disalah satu
cara berikut:
Faktor – Faktor
 Faktor – faktor yang mempengaruhi perjalanan kondisi
medis seperti yang ditunjukkan oleh A hubungan
temporal yang erat antara faktor psikologis dan
perkembangan atau eksaserbasi atau pemulihan tertunda
dari kondisi medis
 Faktor- faktor yang mengganggu pengobatan kondisi
medis (misalnya kepatuhan yang buruk)
 Faktor – faktor tersebut merupakan risiko kesehatan
tambahan yang mapan bagi individu.
 Faktor- Faktor yang mempengaruhi patofisiologi yang
mendasari, mempercepat atau memperburuk gejala atau
memerlukan perhatian medis.
 Faktor psikologi dan perilaku dalam Kriteria B
tidakdapat dijelaskan dengan lebih baik oleh
gangguan mental lain ( misalnya gangguan
panik , gangguan depresif berat, gangguan
pascatrauma , gangguan stress).
Ringan :
Meningkatkan risiko medis (misalnya, kepatuhan yang tidak
konsisten dengan pengobatan antihipertensi )
Sedang :
Memperparah kondisi medis yang mendasarinya (misalnnya
kecemasan yang memburuk asma).
Parah :
Mengakibatkan rawat inap medis atau kunjungan ruang gawat
darurat.
Ekstrim :
Menghasilkan risiko yang parah dan mengancam jiwa (misalnya
mengabaikan gejala serangan jantung).
D
I
A
G
N
O
S
I
S
TERAPI

 FARMAKOLOGI
obat-obatan yang mampu
memperbaiki suasana jiwa (mood)
dengan menghilangkan atau
Obat Anti Depresi
meringankan gejala keadaan
murung.

Benzodiazepin (Klordiazepoksid,
Obat anti Antianxietas diazepam, oksazepam, lorazepam,
klorazepat, prazepam, alprazolam,
halozepam). 
Non Benzodiazepin (Buspiron)
Terapi Non Farmakologi.

Cognitive Beharvioral Therapy

Dynamic insight-oriented psychotherapy.

Terapi grup

Terapi keluarga
MANAJEMEN STRES DAN TERAPI
RELAKSASI
Observasi Diri

Penyelesaian Restrukturisasi
Masalah Kognitif

Manajemen Teknik
Waktu Relaksasi

Biofeedback Hipnosis
Komplikasi

Komplikasi gangguan psikosomatis kronik sering terjadi


gangguan afektif, gangguan ansietas lainnya, dan
penyalahgunaan zat. Selain itu, persepsi penyakit yang
disfungsional pada pasien psikosomatis juga dilaporkan
berhubungan dengan peningkatan ide bunuh diri yang
independen dari komorbiditas gangguan psikiatri lainnya
Prognosis

 Prognosis gangguan psikosomatis adalah


baik bila mendapatkan penanganan yang
lebih dini dan adekuat.
KESIMPULAN
 Gangguan psikosomatis : gangguan fisik (sakit fisik) yang
penyebab atau kekambuhannya diperparah oleh kondisi
psikologis, misalnya karena stres atau tekanan emosional.
 Gangguan psikosomatik : gangguan gastrointestinal,
gangguan pada jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskular), asma bronkial, gangguan
muskuloskeletal, dan gangguan kulit.
 Peran utama dokter dengan pasien dengan gangguan
psikosomatik adalah memobilisasi pasien untuk mengubah
perilaku dengan cara mengoptimalkan proses
penyembuhan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai