Disusun Oleh:
Maria Sinta D Y Lumban Gaol, S. Ked
196100802017
Pembimbing:
dr. Dini Mirsanti, Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI
2022
SKIZOAFEKTIF
• Kategori ini digunakan baik untuk episode skizoafektif tipe manik yang tunggal
maupun untuk gangguan berulang dengan sebagian besar episode skizoafektif
tipe manik
• Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak
begitu menonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang
memuncak
• Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitanya atu atau lebih baik lagi
dua, gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan untuk skizofrenia,
F20.- pedoman diagnostik (a) sampai dengan (d).
F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif
• Kategori ini harus dipakai baik untuk episode skizoafektif tipe depresif yang
tunggal, dan atau untuk gangguan berulang dimana sebagian besar episode
didominasi oleh skizoafektif tipe depresif
• Afek depresif harus menonjol, disertai oleh sedikitnya dua gejala khas, baik
depresif maupun kelainan perilaku terkait seperti tercantum dalam uraian untuk
episode depresif (F32);
• Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas ada satu, dan sebaiknya ada
dua, gejala khas skizofrenia (sebagaimana ditetapkan untuk skizofrenia, F20.-
pedoman diagnostik (a) sampai dengan (d)).
TATALAKSANA
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien dibawa ke RSJ Kalawa Atei karena marah-marah dan
mengancam hendak memukul ibunya dengan membawa parang.
Pasien juga suka mengumpulkan barang bekas sampai sampah di rumah. ibu pasien
menceritakan pasien bisa berbicara dan terdiam di depan rumah dari pagi-malam.
Pasien selalu meminta uang apabila tidak diberi pasien langsung marah-marah. 6 bulan
terakhir pasien tidak lagi bekerja dan suka keluyuran dan suka membakar sampah disamping
barak.
Pasien masih makan & mandi tanpa disuruh.
Pasien riwayat marah-marah dan keluyuran dengan membawa parang sejak usia 20 tahun,
dan sembuh kambuh
Pasien tinggal dengan Ayah kandung sejak usia TK-SMA dan kembali ke ibu setelah lulus
SMA
Riwayat Psikiatri
1. Riwayat Gangguan Psikiatri :
Pada usia 20an tahun pasien sudah sering marah-marah dan membawa
parang sambil keluyuran
Pada tahun 2017 usia pasien 35 tahun, pasien memiliki kebiasaan
Keterangan:
+
Laki-laki Sakit Bercerai Pasien
Pasien tinggal sendiri dibarak bersampingan dengan ibu kandung pasien. Sebelumnya pasien tinggal bersama istrinya
karena alasan pasien sering marah-marah dan keluyuran pasien dan istri berpisah. Pasien sehari-hari gembar
mengumpulkan barang bekas dan sampah dirumah, apabila ditegur pasien akan langsung marah. Pasien sering marah
dan mengancam akan memukul ibu kandungnya apabila tidak diberi uang.
Pasien tidak menyadari ia dibawa orangtuanya ke RS Jiwa Kalawa Atei karena membawa pasien karena mengancam
akan memukul ibu pasien. Pasien merasa tidak sakit dan bingung dibawa ke RSJ Kalawa Atei. Pasien merasa ibunya
suka marah-marah, dan pelit.
STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
1. Penampilan : roman wajah sesuai usia, rambut pendek berwarna hitam, tidak tersisir, memakai baju atasan dan celana berwarna
biru RSJ Kalawa atei, tampak kusut. Kuku tangan dan kaki pendek sedikit kotor bercampur dengan warna pada ujung kuku.
Berpenampilan sesuai jenis kelamin, tidak tercium bau tidak sedap.
2. Perilaku dan aktivitas motorik: Keadaan pasien tenang sesekali berganti posisi duduk, kontak mata baik, pasien menjawab saat
ditanya.
3. Pembicaraan: Menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa banjar yang dicampur. Volume tinggi, intonasi baik, artikulasi jelas,
perbendaharaan kata banyak
2. Orientasi
Waktu : Baik
DM : kalo sekarang taulah pian tu ini pagi, siang, sore kah malam?
OS : Sore ni dok
Tempat : Baik
DM : Bapak sekarang bapak taulah tapi ini tu dimana ?
OS : tau ai, rumah sakit jiwa kalawa atei lo ni
Orang : Baik
DM : Wah betul sekali pak, taulah kemarin siapa yang bawa bapak kesini tu?
OS : kuitanku tu ai yang tadi ku bilang yang bawa dok
Mood dan Afek Proses Pikir Gangguan Persepsi
Daya ingat:
Long term : Baik (42 tahun ini aku tu, lahir tahun 1980 aku ni)
Intermediate : Baik (kuitanku tu ai yang tadi ku bilang yang bawa dok)
Short term : Baik (hehehe ingat ja, dokter maria)
Daya konsentrasi : Baik (Pasien dapat mengeja namanya sendiri dan nama pemeriksa)
Kemampuan membaca dan menulis: Baik (Pasien dapat menulis namanya sendiri di kertas dan mengejanya
serta membaca tulisan di nametag pemeriksa)
Fungsi Intelektual
Dapat dipercaya
Pemeriksaan Diagnostik Lebih Lanjut
TTV
• TD : 110/80 mmHg
• ND : 80x/menit
• RR : 19x/menit, SpO2: 99%
• Suhu : 36,5°C
Orientasi
• Fungsi
Daya ingat : • Uji daya nilai : Terganggu
Intelektual
baik • Penilaian realita : Terganggu
• Daya konsentrasi :
Pengendalian Impuls
baik
Baik
• Kemampuan membaca dan menulis: baik
• Visospasial : Tilikan (Insight)
baik
Derajat 1
• Intelegensi dan daya informasi : baik
• Pikiran abstrak : Taraf dapat dipercaya
baik Dapat dipercaya
• Pikiran kreatif :
baik
Formulasi Diagnostik
Diagnosis
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada pasien menurut PPDGJ III Pasien memenuhi kriteria penegakkan
diagnosis F25 Gangguan Skizoafektif, pada pasien yaitu:
• Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif.
sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan (simultaneously)
• Gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang sama.
• Bila seorang pasien dapat mengalami episode skizoafektif berulang, baik berjenis manik (F25.0)
Pasien Riwayat
Biologi - -
mengkonsumsi alkohol
a. Ayah kandung & kakak kandung riwayat a. Reaksi terhadap pengobatan maksimal
gangguan jiwa b. Sistem support yang baik
b. Bercerai dengan istri c. Memiliki jaminan kesehatan
c. Ketidak patuhan dalam pengobatan d. Adanya gejala positif
d. Riwayat meminum alkohol
e. Berulang
f. Faktor genetik
Non-Farmakoterapi