Anda di halaman 1dari 19

ETIKA DAN PERLINDUNGAN

KONSUMEN
Disusun oleh:

Afif Syahputra (P07220118031)


Devita Mawarni (P07220118010)
Hetty Olga Boru Hutahean (P07220118013)
Muhammad Rezal (P07220118022)
Mustajam (P07220118051)
Nur Habibah (P07220118024)
Viska Walafni (P0720118029)
Wulan Awaliyatul Hamidah (P07220118058)
Wirausaha
Wirausaha adalah orang yang berjiwa
berani mengambil risiko untuk
membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani
mengambil risiko artinya bermental
mandiri dan berani memulai usaha,
tanpa diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Etika wirausaha merupakan ilmu
mengenai bagaimana tata cara
seorang pengusaha dalam
berperilaku didalam suatu usahanya
tersebut.
Norma dan etika bisnis
Norma adalah aturan yang berlaku di
kehidupan bermasyarakat.
Norma memberi pedoman tentang Norma
bagaimana kita harus hidup dan bertindak
secara baik dan tepat, sekaligus menjadi
dasar bagi penilaian mengenai baik
buruknya perilaku dan tindakan kita.

Etika bisnis adalah hal yang mencakup


hubungan antara perusahaan dengan orang
yang menginvestasi uangnya dalam
perusahaaan, dengan konsumen, pegawai,
kreditur, saingan dan sebagainya.
Etika bisnis
Macam-macam Norma dalam kewirausahaan

Norma Umum Norma Moral

Norma khusus Norma Hukum


Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis

Prinsip Etika

Pada umumnya, prinsip-prinsip yang berlaku dalam


bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari
kehidupan kita sehari-hari, dan prinsip-prinsip ini
sangat berhubungan erat terkait dengan sistem nilai-
nilai yang dianut di kehidupan masyarakat.
Lanjutan
Menurut Sonny Keraf (1998) prinsip-
prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut:

Prinsip Otonomi

Prinsip Kejujuran

Prinsip Keadilan

Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle

Prinsip Integitas
Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis

Perilaku Bisnis

Perilaku dapat diartikan sebagai suatu reaksi psikis


seseorang terhadap lingkungannya, bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen untuk mendapatkan laba.
Jadi, perilaku bisnis adalah segala perbuatan atau
tindakan yang dilakukan di dalam kegiatan usaha jual
beli baik barang maupun jasa.
Tanggung jawab
Kewirausahaan
Selain etika, yang tidak kalah penting
yaitu pertanggung jawaban sosial
perusahaan. Menurut Ronald J. Ebert
Etika sangat berpengaruh terhadap
tingkah laku individu.
Tanggung jawab sosial mencoba
menjembatani komitmen individu dan
kelompok dalam lingkungan sosial,
seperti pelanggan, perusahaan lain,
karyawan, dan investor.
Menurut Ronald J. Ebert ada 4 macam pertanggung jawaban yaitu :

1. Tanggung jawab terhadap karyawan


2. Tanggung jawab terhadap pelanggan
3. Tanggung jawab terhadap investor
4. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Menurut Ronald J. Ebert, ada empat hak pelanggan, di antaranya ialah:

1. Hak mendapatkan produk yang nyaman dan aman.


2. Hak mendapatkan informasi segara aspek produk.
3. Hak untuk didengar.
4. Hak memilih apa yang akan mereka beli.
Perlindungan Konsumen
Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang
menjamin adanya kepastian untuk memberikan
perlindungan hukum kepada konsumen, yang bertujuan
untuk :

a) Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri

b) Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari akses negatif pemakai barang dan/ atau jasa
01
c) Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen

d) Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses
untuk mendapatkan informasi;
02
e) Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
bertanggung jawab dalam berusaha
03
f) Meningkatkan kualitas barang dan/ atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan/ atau jasa, kesehatan,

04kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.


Dasar Hukum Perlindungan Konsumen
Di Indonesia, dasar hukum yang menjadikan seorang konsumen dapat mengajukan perlindungan adalah

tentang Tentang Penangan


Tentang Tentang Tentang Pedoman
Tentang Pembinaan pengaduan
Larangan Arbritase dan Pengawasan konsumen yang Pelayanan
Perlindungan Praktek Alternatif dan ditujukan kepada Pengaduan
Konsumen Penyelesaian
Monopoli Penyelenggaraa Seluruh dinas Konsumen.
(Lembaran Negara
dan Sengketa. n Perlindungan Indag
Republik Indonesia Prop/Kab/Kota.
Persaingan Konsumen.
tahun 1999 No. 42
Tambahan Usaha Usaha
lembaran Negara Tidak Sehat.
Republik Indonesia Surat Edaran
Surat Edaran Dirjen
Direktur
No. 3821. Peraturan Pemerintah Perdagangan Dalam
Jenderal
No. 58 Tahun 2001 Negeri No.
Perdagangan
Undang Undang 235/DJPDN/VII/2001
Dalam Negeri
No. 30 Tahun 1999 No. 795
Undang Undang
No. 5 tahun 1999 /DJPDN/SE/12
Undang Undang /2005
No. 8 Tahun 1999
Hak dan kewajiban konsumen
Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen, Hak-hak Konsumen adalah:
1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa
2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan
nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen
secara patut
6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi/penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima
tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Kewajiban Konsumen

Tidak hanya bicara hak, Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen juga memuat kewajiban konsumen,
antara lain :

1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau
jasa, demi keamanan dan keselamatan
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut
Prinsip – Prinsip Hukum Perlindungan Konsumen

 
The Privity of Contract
The due Care Theory
Let The Buyer
Beware
Hak Produsen (pelaku usaha/wirausahawan)

Seperti halnya konsumen, pelaku usaha juga memiliki hak dan kewajiban.
Hak pelaku usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 6 UUPK adalah:
1. Hak menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang
dan/atau jasa yang diperdagangkan.
2. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik.
3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen.
4. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak
diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan
5. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Kewajiban Produsen

1. Beritikad baik dalam kegiatan usahanya


2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa
serta memberikan penjelasan, penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan
standar mutu dan/atau jasa yang berlaku
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba barang dan/atau jasa yang
dibuat dan/atau yang diperdagangkan
6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan
pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
7. Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang dan/atau jasa yang diterima atau
dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai