Tugas Mikro (Faufatul Zuhriyah)
Tugas Mikro (Faufatul Zuhriyah)
Oleh :
FAUFATUL ZUHRIYAH
20.01.5.149.031
Plasmodium Vivax
Plasmodium falciparum
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale
Lanjutan…
Siklus Hidup Plasmodium pada Nyamuk Anopheles Betina dan pada Manusia
Siklus pada manusia saat nyamuk Anopheles
menginfektif dengan menghisap darah manusia,
dimana sporozoit yang berada di kelenjar liur
nyamuk akan masuk ke dalam peredaran darah
selama lebih kurang setengah jam. Kemudian
sporozoit akan masuk ke dalam sel hati manusia
dan menjadi tropozoit hati. Kemudian
berkembang menjadi skizon hati yang terdiri dari
10.000-30.000 merozoit hati
(tergantung spesiesnya).
Merozoit yang berasal dari skizon hati yang pecah akan masuk ke
dalam peredaran darah dan menginfeksi sel darah merah. Di dalam
sel darah merah, parasit plasmodium berkembang dari stadium
tropozoit hingga menjadi skizon (8-30 merozoit, tergantung
spesiesnya). Proses perkembangan aseksual ini disebut skizogoni.
Kemudian pada stadium skizon, eritrosit yang telah terinfeksi pecah
dan merozoit yang keluar akan menginfeksi sel darah merah
lainnya.
Penderita penyakit malaria adalah Seseorang yang terinfeksi setelah digigit oleh nyamuk
Anopheles betina yang telah terinfeksi. Ketika nyamuk betina menggigit, nyamuk
tersebut menyuntikkan air liurnya yang mengandung parasit ke dalam darah orang
tersebut. Parasit kemudian berpindah ke sel-sel hati pada manusia. Setelah 1 - 2 minggu
terkena gigitan, parasit kemudian memasuki aliran darah, di mana orang mulai
menunjukkan gejala-gejala malaria.
Parasit menyerang sel-sel darah merah dan mulai mengkonsumsi hemoglobin, bagian
dari darah yang mengangkut oksigen. Kerusakan sel darah merah ini menyebabkan
anemia. Selama seseorang terpapar nyamuk Anopheles, siklus infeksi malaria dapat
muncul kembali.
Tempat Perkembangbiakan
Vektor Malaria
Dibagi menjadi dua tipe yaitu :
Tipe 1 Permanen, yang terdiri dari:
Rawa-rawa
Sawah non teknis dg aliran Tipe 2 Temporer, yang terdiri dari:
air gunung suhu udara, pada suhu hangat
Mata air nyamuk berkembangbiak lebih cepat
Kolam dan pada suhu tinggi akan
memperpendek masa inkubasi
Muara sungai tertutup pasir
ekstrinsik (sporogoni), suhu optimun
di pantai berkisar antara 20-30 ºC
Genangan air payau di kelembaban udara di bawah 60%
pantai masa inkubasi eksternal sekitar 2
Kobakan air di dasar sungai minggu sehingga tidak akan terjadi
waktu musim kemarau transmisi Malaria, curah hujan akan
Genangan air hujan mempermudah perkembangbiakan
Sawah tadah hujan nyamuk dan terjadinya epidemi
Malaria.
Gejala Klinis
• Demam yang memiliki stadium khas
– Stadium menggigil
– Puncak demam
– Stadium berkeringat
• Splenomegali Khas pd Malaria
menahun
• Anemia karena :
– Penghancuran eritrosit
– Reduce survival time
– Diseritripoesis
Nyamuk Anopheles infektif yang menggigit sampai timbul symptom
penyakit disebut masa inkubasi sekitar 9 – 40 hari tergantung jenis
Plasmodium dan kondisi lingkungannya. Sekitar satu minggu
seseorang yang menderita malaria akan terbentuk fase mikro dan
makrogametosit bisa ditularkan ke nyamuk.
1) P falciparum 9 – 14 hari masa inkubasi
2) P vivax 12 – 17 hari masa inkubasi
3) P ovale 12 – 17 hari masa inkubasi
4) P malariae 18 – 40 hari masa inkubasi
Pada jenis Plasmodium vivax, beberapa merosoit akan bersembunyi
dan memperbanyak diri didalam Limpa dan bertahan laten sampai
beberapa tahun. Inilah yang menyebabkan seseorang sakit malaria lagi
walaupun tidak lagi digigit nyamuk Anopheles.Keadaan seperti ini
disebut kambuhan atau relaps.
Manifestasi Klinis
• Malaria bisa memberikan manifestasi ringan
tanpa geala sampai berat dengan komplikasi.
Perbedaan manifestasi tersebut dipengaruhi
oleh :
– Kekebalan
– Beratnya infeksi
– Enis dan strain
– Status gizi
– Obat
– Keadaan khusus
– Genetik
Penegakkan Diagnosa
Malaria Ringan
• Anamnesis
– Berasal dari daerah endemis
– Riwayat ke daerah endemis 2 mgg
terakhir
– Pernah mendapat pengobatan malaria
• Pemeriksaan Fisik
– Suhu >37,5◦C
– Ditemukan pembesaran limpa
– Ditemukan anemi
– Gejala klasik malaria khas
Dx Malaria Berat
• Diagnosa berdasarkan gejala :
– Gangguan kesadaran sampai koma (M. Serebral)
– Anemi berat (Hb <5g%, Ht <15%)
– Hipoglikemi (kadar gula darah <40mg%)
– Odem paru / ARDS
– Kolaps sirkulasi, syok, hipotensi (sistolik <70 mmHg pada dewasa
dan <50 mmHg pada anak), algid malaria dan septikemia
– Gagal ginjal akut (ARF)
– Jaundice (bilirubin >3 mg%)
– Kejang umum berulang (>3x/24 jam)
– Asidosis metabolic
– Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam-basa
– Perdarahan abnormal dan gangguan pembekuan darah
– Hemoglobinuria
– Kelemahan yang sangat (severe prostration)
– Hiperparasitemi
– Hiperpireksi (suhu >40◦C)
Diagnosis malaria dalam Kehamilan
Ibu
Janin
- Berisiko anemia - Kesakitan
- Perdarahan saat
- Kematian
Persalinan
- Abortus
- Edema Pulmonum
- Kelahiran dini/
- Infeksi plasenta Prematur
- BBLR