Anda di halaman 1dari 42

PENGANTAR LARUTAN,

KESETIMBANGAN LARUTAN,
PENGENCERAN LARUTAN
apt. Ni Putu Desy Ratna Wulan Dari, S.Farm., M.Farm
Outline

1. LARUTAN

2. KESETIMBANGAN
LARUTAN

3. PENGENCERAN
LARUTAN
1. LARUTAN
Larutan  campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Larutan
terdiri dari zat pelarut dan terlarut.
Larutan  campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi karena
komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau lain-lain
yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat, cair atau gas. Namun
lazimnya yang disebut larutan adalah zat cair.
Larutan  campuran zat – zat yang homogen, memiliki komposisi merata atau
serba sama diseluruh bagian volumenya.

Komponen pembentuk larutan adalah pelarut dan zat terlarut.


LARUTAN TERDIRI DARI:
• Zat terlarut (solute):
Zat yang jumlahnya lebih sedikit
• Pelarut (solvent) :
Komponen yang melarutkan zat terlarut dan jumlahnya lebih banyak
LARUTAN

 Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh dalam


jumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu disebut kelarutan.
 Jika larutan mengandung jumlah maksimum zat terlarut pada suhu
tertentu  larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh disebut
larutan tidak jenuh.
LARUTAN JENUH

 Suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut


dan mengadakan kesetimbangan dengan solute padatnya,
dengan kata lain larutan yang partikel – partikelnya tepat habis
bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal).
Terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion ( quotion reaksi  Qc) =
Ksp berarti larutan tepat jenuh.
Terjadi keseimbangan antara solut yang larut dan solut yang
tidak larut
Kecepatan pelarutan sama dengan kecepatan pengendapan
LARUTAN TAK JENUH (UNSATURATED)
Suatu larutan yang mengandung solute kurang dari yang diperlukan untuk
membuat larutan jenuh, larutan yang partikel – partikelnya tidak tepat habis
bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Terjadi apabila hasil kali
konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh (masih dapat larut).

LARUTAN LEWAT JENUH (SUPERSATURATED)


Suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan
untuk membuat larutan jenuh, larutan tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut
sehingga terjadi endapan. Terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti
larutan lewat jenuh (mengendap).
KELARUTAN SUATU ZAT BERGANTUNG PADA :

• Sifat zat yang terlarut,


• Molekul pelarut,
• Suhu, dan
• Tekanan.
KELARUTAN SUATU ZAT (MENURUT
FARMAKOPE) :
• Sangat mudah larut : kelarutannya  dari 1
• Mudah larut : kelarutannya ant. 1 – 10
• Larut : kelarutannya ant. 10 – 100
• Sukar larut : kelarutannya ant. 100 – 1000
• Sangat sukar larut : kelarutannya ant. 1000 – 10.000
• Praktis tidak larut: kelarutannya  dari 10.000
CONTOH LARUTAN
Zat terlarut Pelarut Contoh
Gas Gas Udara, semua campuran
gas
Gas Cair CO2 dalam air
Gas Padat Hidrogen dalam platina
Cair Cair Alkohol dalam air
Cair Padat Raksa dalam tembaga

Zat Terlarut Pelarut Contoh


Padat Padat Perak dalam platina
Padat Cair Garam dalam air
KONSENTRASI LARUTAN
jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau
pelarut.
Konsentrasi dinyatakan sebagai :
• Satuan fisik : satuan bobot (gram, miligram), satuan
volume (mililiter, liter).
• Satuan kimia : mol, massa rumus, ekivalen.
KONSENTRASI LARUTAN
• Molaritas (M) adalah satuan konsentrasi dalam sistem internasional yang banyak
dipergunakan dan didefinisikan sebagai banyak mol zat terlarut dalam 1 L (1000 ml)
larutan dengan satuan M

• Molalitas (m) adalah satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat yang
terdapat di dalam 1000 gram pelarut dengan satuan mol.

• Normalitas (n) adalah satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau
anion yang dikandung sebuah larutan. Normalitasi didefinisikan banyaknya zat dalam
gram ekivalen dalam satu liter larutan dengan satuan N
KONSENTRASI LARUTAN

Lambang Nama Definisi

x Fraksi mol Mol zat terlarut


Mol zat terlarut + mol pelarut
M molaritas Mol zat terlarut/liter larutan

N normalitas Ekiv. Zat terlarut/liter larutan


m molalitas Mol zat terlarut/1000 g pelarut
KONSENTRASI LARUTAN
Lambang Nama Definisi
% b/b Persen bobot g zat terlarut x 100%
atau massa g larutan
% v/v Persen ml zat terlarut x 100%
volume ml larutan
% b/v Persen bobot g/mg zat terlarut x 100%
- volume 100 ml larutan

ppm Part per 1 mg zat terlarut/1 liter larutan


million

Satuan ppb (gram zat terlarut per satu juta gram larutan) ekuivalen dengan 1ug zat
terlarut per 1 liter larutan
KONSENTRASI LARUTAN

Sifat koligatif larutan adalah sifat zat yang


hanya bergantung pada jumlah partikel
dalam laturan
LARUTAN NON ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT

Zat yang dalam air membentuk molekul dinamakan zat non-elektrolit dan larutannya
disebut larutan non-elektrolit (larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik)
Zat yang dalam air membentuk ion-ion dinamakan zat elektrolit dan larutannya disebut
larutan elektrolit (larutan yang dapat menghantarkan arus listrik)

Suatu zat padat yang dilarutkan dalam suatu pelarut tertentu, dalam larutannya dapat
berbentuk molekul maupun ion.
LARUTAN NON ELEKTROLIT
• Senyawa non elektrolit adalah senyawa yang di dalam air tidak terion, sehingga
partikel-partikel yang ada di dalam larutan adalah molekul- molekul senyawa
yang terlarut.
• Dalam larutan tidak terdapat ion, sehingga larutan tersebut tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Kecuali asam atau basa, senyawa kovalen adalah
senyawa non elektrolit, contohnya: C6H12O6, CO(NH2)2, CH4, C3H8,
C13H10O
HUKUM RAOULT & SIFAT LARUTAN NON ELEKTROLIT
Hukum Raoult :
Tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan = tekanan uap komponen
murni dikalikan dengan fraksi mol komponen yang menguap dalam larutan pada suhu
yang sama.

Misal : komponen A, maka Berarti hukum raoult berbunyi :


PA = PoA . xA tekanan uap parsial komponen A dalam larutan berbanding lurus
dengan fraksi mol yang dikalikan dengan tekanan uap murni A
dimana :
PA tekanan uap diatas larutan
Larutan yang mengikuti hukum raoult disebut larutan ideal.
P o
A tekanan uap murni A
xA fraksi mol A
PERSYARATAN LARUTAN IDEAL :
• Molekul zat terlarut dan molekul pelarut tersusun sembarang.
• Pada pencampuran tidak terjadi efek kalor.
• Larutan ideal mengandung komponen a dan komponen b.
• Larutan ideal pada umumnya sangat jarang, yang ada larutan yang
menyimpang dari keadaan ideal.
LARUTAN NON IDEAL

• Larutan yang tidak memenuhi hukum raoult


• Hanya sedikit aja larutan yang mengikuti hukum raoult, dan pada
umumnya larutan menyimpang hukum raoult.
• Penyimpangan hukum Raoult ada 2 macam, yaitu : penyimpangan
negative dan penyimpangan positif
PENYIMPANGAN HUKUM RAOULT
 Penyimpangan negatif, yaitu pada proses pelarutan timbul panas
(eksoterm). Ini terjadi karena gaya kohesi antara A – B lebih besar
dari pada gaya kohesi A – A, dan B – B, sehingga tekanan uap
larutan lebih kecil dibandingkan dengan tekanan uap yang dihitung
dengan hukum raoult.
 Penyimpangan positif, yaitu pada proses pelarutan memerlukan
panas (endoterm).
Ini terjadi karena gaya kohesi antr. A – B lebih kecil dari pada gaya
kohesi A – A, dan B – B, sehingga tekanan uap larutan lebih besar
dari tekanan yang dihitung menurut hukum raoult
SIFAT LARUTAN
1. Memiliki komposisi dan ukuran yang sama
2. Tidak memiliki bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak
bedakan secara langsung antara)
3. Partikel ukurannya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua
zat atau lebih
4. Dalam larutan fase cair, pelarutnya adalah cairan dan zat yang terlarut bisa
berwujud padat, cair, atau gas
5. Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah volume terbesar
SIFAT LARUTAN :

Gaya Kohesi Kalor Penyimpangan Contoh


pelarutan Hk. Raoult

A – A, B – B = Nol Tidak Benzen -


A–B kloroform
A – A, B – B > Positif Positif Aseton – CS2
A–B (endoterm)
A – A, B – B < Negatif Negatif Aseton – air
A–B (eksoterm)
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT
Menurut Francois Marie Raoult ada 4 sifat koligatif larutan, yaitu :
1. Penurunan tekanan uap (P)  Tekanan uap adalah tekanan yg ditimbulkan
pada saat molekul – molekul suatu cairan akan berubah menjadi molekul –
molekul uapnya.
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT

 = C.R.T
dimana :

 : tekanan osmosis pada suhu tertentu


C : konsentrasi zat terlarut (molar)
R : tetapan gas, yaitu : 0,08205 L.Atm.K-1.Mol-1
T : suhu multlak
LARUTAN ELEKTROLIT
Zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion-ion (terionisasi), sehingga
dapat menghantarkan listrik.
LARUTAN ELEKTROLIT
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
1. Pengaruh jenis zat pada kelarutan
Zat-zat dengan struktur kimia yang mirip umumnya dapat saling bercampur dengan baik,
sedangkan zat-zat yang struktur kimianya berbeda umumnya kurang dapat saling
bercampur (like dissolves like). Senyawa yang bersifat polar akan mudah larut dalam
pelarut polar, sedangkan senyawa nonpolar akan mudah larut dalam pelarut nonpolar.
2. Pengaruh temperatur pada kelarutan
• Kelarutan gas umumnya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi. Misalnya jika air
dipanaskan, maka timbul gelembung gelembung gas yang keluar dari dalam air, sehingga
gas yang terlarut dalam air tersebut menjadi berkurang.
• Kebanyakan zat padat kelarutannya lebih besar pada temperatur yang lebih tinggi.
• Ada beberapa zat padat yang kelarutannya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi,
misalnya natrium sulfat dan serium sulfat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
3. Pengaruh tekanan pada kelarutan
• Perubahan tekanan pengaruhnya kecil terhadap kelarutan zat cair atau
padat. Perubahan tekanan sebesar 500 atm hanya merubah kelarutan nacl
sekitar 2,3 % dan NH4Cl sekitar 5,1 %.
• kelarutan gas sebanding dengan tekanan partial gas itu.
• Menurut hokum henry (william henry: 1774-1836) massa gas yang
melarut dalam sejumlah tertentu cairan (pelarutnya) berbanding lurus
dengan tekanan yang dilakukan oleh gas itu (tekanan partial), yang berada
dalam kesetimbangan dengan larutan itu.
2. KESETIMBANGAN LARUTAN

Kesetimbangan kelarutan  pada kesetimbangan kelarutan terjadi


kesetimbangan dinamis  antara zat padat elektrolit tak larut dengan
ion-ionnya yang terlarut dalam larutan jenuh.
Qc  menyatakan  hasil kali konsentrasi molar awal dari ion-ion
terlarut dalam larutan elektrolit dipangkatkan koefisien reaksi. 
Ksp  menyatakan  ukuran terjadinya kesetimbangan antara zat
padat elektrolit tak larut dengan ion-ionnya dalam larutan jenuh. Ksp
dihitung dari  hasil kali konsentrasi ion-ion yang terlarut dipangkatkan
koefisien reaksi pada keadaan  larutan jenuh.
Secara umum, persamaan kesetimbangan larutan garam axby sebagai
berikut:
axby (s)  ⇄  xAy+ + yBx-

ksp = [ay+]x [bx-]y


3. PENGENCERAN LARUTAN
Pengenceran  salah satu prosedur yang dilakukan pada larutan dengan konsentrasi
pekat agar menjadi konsentrasi encer.

Hubungan matematis pengenceran molaritas (M) ditunjukkan


pada rumus berikut:
mol awal = mol akhir

M1.V1 = M2.V2

Gambar: larutan setelah dan sebelum


diencerkan
CONTOH SOAL
Bagaimana menyiapkan 60,0 mL 0,2 M HNO3 dari larutan “stok” 4,00 M HNO3?

M1.V1 = M2.V2

Jawab
M1 = 4.00; M2 = 0,200; V2 = 0,06L; V1 = ?
V1= M2.V2/ M1 = 0,200x0,06/ 4,00 = 0,003L = 3 mL

Larutan dibuat dari 3 mL asam dengan penambahan air 57 mL untuk


mendapatkan larutan sebanyak 60 mL 0,2M

Anda mungkin juga menyukai