Emfisema Pulmonum
Emfisema Pulmonum
Rara nabelo
N11117 033
I. Pendahuluan
Bronchitis
kronis
PPOK
Emfisema
Bronchus
Bronchiolli
Ductus
alveolaris
Sacsus
alveolaris
alvelolus
The Power of PowerPoint - thepopp.com
SLIDE 5
Hiperinflasi dada
a. Diafragma datar dan rendah
b. Peningkatan diameter AP dada dengan
Perubahan vascular
perluasan pada rongga rerosternal a. Pembuluh darah menjadi lebih tipis,
(barrel chest). disertai hilangnya gradasi halus
c. Penampakan bayangan jantung yang normal dari pembuluh darah yang
tipis, panjang, dan sempit, berasal dari hilus menuju perifer.
b. Hipertensi pulmonal menyebabkan kor
pulmonal
a. Derajat 0 (berisiko) Gejala klinis : Memiliki satu atau lebih gejala batuk kronis, produksi
sputum, dan dispnea. Ada paparan terhadap faktor resiko. Spirometri : Normal.
b. Derajat I (PPOK ringan) Gejala klinis : Dengan atau tanpa batuk. Dengan atau tanpa produksi
sputum. Spirometri : FEV1/FVC < 70%, FEV1 ≥ 80%.
c. Derajat II (PPOK sedang) Gejala klinis : Dengan atau tanpa batuk. Dengan atau tanpa
produksi sputum. Sesak napas derajat sesak 2 (sesak timbul pada saat aktivitas). Spirometri
:FEV1/FVC < 70%; 50% < FEV1 < 80%.
d. Derajat III (PPOK berat) Gejala klinis : Sesak napas ketika berjalan dan berpakaian.
Eksaserbasi lebih sering terjadi Spirometri :FEV1/FVC < 70%; 30% < FEV1 < 50% .
e. Derajat IV (PPOK sangat berat) Gejala klinis : Pasien derajat III dengan gagal napas kronik.
Disertai komplikasi korpulmonale atau gagal jantung kanan. Spirometri :FEV1/FVC < 70%;
FEV1 < 30% atau < 50%.
The Power of PowerPoint - thepopp.com
VI. Diagnosis Banding
V. Terapi
Terapi O2
Ambroxol
Parasetamol
IVFD asering
Inj. Ranitidin
Inj. Furosemid
Methylprednisolon
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Pemeriksaan radiologi