Anda di halaman 1dari 42

FAKTOR RISIKO TERJADINYA

GANGGUAN TUMBUH KEMBANG


PADA PERIODE NEONATAL

Ema Alasiry
Periode neonatal

 Periode sejak bayi lahir – 1 bulan pertama


setelah kelahiran
 Dipengaruhi oleh kondisi pra natal dan intra
natal
BBL risiko tinggi

Prenatal period
Dihubungkan dengan kondisi utama dari:
A. Karakteristik ibu
1. Umur ibu saat melahirkan:
a. > 40 tahun :
- Kelainan kromosom
- Pertumbuhan janin terhambat (PJT/IUGR)
- Aliran darah ↓ (previa, abrupttion)
b. < 20 thn :
 IUGR
 Prematur
2. Faktor personal
a. Sosioeconomik : prematur, infeksi, IUGR
b. Perokok: IUGR, Kematian Perinatal meningkat
c. Gizi buruk : IUGR

d. Trauma (akute atau kronik): abrupsio plasenta, fetal


demise, prematur
3. Kondition kesehatan :
a. Diabetes Mellitus : congenital anomaly, lahir mati, RDS,
hypoglikemi, makrosomia, trauma lahir

b. Thyroid disease
c. Renal disease
d. Hipertensi, dll
4. Riwayat kehamilan :
a. Riwayat melahirkan bayi sebelumnya dengan
kelainan : prematur, ikterus, RDS, anomaly
b. Obat-obatan
c. Perdarahan pada masa hamil(dini atau lanjut)
d. Ketuban pecah dini (KPD): infeksi, sepsis.
e. TORSCH
B. Kondisi janin

1. Kehamilan kembar: prematur, sindrom twin-twin transfusion,


IUGR, asfiksia, trauma lahir
2. IUGR, fetal demise, kelainan kongenital, asfiksia,
hipoglikemi, polisitemia
3. Makrosomi: trauma lahir, anomali kongenital, hipoglikemia
4. Posisi/presentasi janin abnormal: anomali kongenital, trauma
lahir, perdarahan.
5. Polihidramnion: anencephaly, masalah menelan (e.g agnatia,
esophageal atresia)
Intranatal period
(kondisi proses persalinan)

Persalinan normal dan spontan, tanpa komplikasi Kualitas SDM


memungkinkan pertumbuhan dan masa depan ↑
perkembangan yang normal

1. Persalinan prematur
2. Persalinan cepat
3. Prolaps tali pusat
4. Operasi caesar: transient tachypnea of the newborn (TTN)
5. Obat anestesi dan analgesik
6. Kelainan plasenta
Periode Postnatal
(kondisi bayi segera setelah lahir)

 Kondisi umum terjadi pada masa


neonatal yang berdampak
gangguan tumbuh kembang
 Morbiditas neonatal yang berdampak
gangguan tumbuh kembang
Kondisi neonatal yang berdampak
gangguan tumbuh kembang
 BBLR
Prematur murni
KMK
 Besar masa kehamilan
 Bayi lebih bulan
 Bayi lahir dengan tindakan seperti :
ekstraksi vakum
Bayi Berat Lahir Rendah

Bayi dengan berat lahir di bawah 2500 gram


tanpa memandang usia kehamilan
- Prematur
Bayi yang lahir dengan usia gestasi < 37 minggu
- Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)
Janin dengan berat di bawah persentil 10
berdasarkan usia gestasi & lingkar abdomen
kurang dari persentil 2,5
• Joey E Lawn et al. Global report on preterm birth and stillbirth. BMC Pregnancy and Childbirth 2010
• Michael G Ross. Fetal Growth Restriction. Medscape February 9, 2011
Besar Masa Kehamilan

Bayi dengan berat lahir lebih dari 4000 gram


Riwayat ibu menderita Diabetes Mellitus

Bayi lebih bulan

Bayi lahir dari ibu dengan usia hehamilan lebih


dari 42 minggu
Penilaian status gizi BBL

 Tentukan umur kehamilan dengan skor Ballard


 Timbang berat badan lahir
 Plot ke dalam kurva Lubchenco
Ballard score

14
15
Derajat kematangan
nilai minggu
-10 20
-5 22
0 24
5 26
10 28
15 30
20 32
25 34
30 36
35 38
40 40
45 42
50 44

16
(Gram)
5000

4750 L G A
Intrauterine Growth curve 4500
PERSENTIL
Battaglia & Lubchenco 4250 90

4000
(1967)
3750

3500

3250

3000 A G A
2750

2500 PERSENTIL
10
2250

2000

1750

1500

LGA : large for gestational age 1250 S G A

AGA : Appropriate for gestational age 1000

SGA : Small for gestational age 750

500

24 26 28 30 32 34 36 37 38 40 42 44 46

Preterm Term Postterm

17
Status Gizi
SMK  sesuai masa kehamilan

BMK  besar masa kehamilan  > persentil 90.


biasa ditemukan padi ibu diabetes, konstitusional dari orang
tua, atau bayi hydrops fetalis
KMK / IUGR  kecil masa kehamilan  < persentil 10

Biasa ditemukan pada bayi yang ibunya hypertensi/


preeklampsi atau perokok. Dapat pula dihubungkan dengan
infeksi TORCH, chromosomal abnormality dan malformasi
kongenital lain
Note : SGA baby is not always IUGR
18
Pemeriksaan pertumbuhan
Antropometri
pengukuran serial untuk evaluasi pertumbuhan :
a. Berat badan :
BCB 2,500-4,000 gram
Pertumbuhan postnatal diawali dengan penurunan BB (tu ok/
kehilangan cairan ekstrasel).
Penurunan BB : ± 5-10% dari BB lahir pd BCB, dan dapat
sampai 15% BKB.
Tujuan : meminimalkan kehilangan BB dan mengusahakan
BB kembali ke BB lahir dalam 7 hari pascalahir untuk BCB
dan 14 hari untuk BKB.
Rata-rata pertambahan berat badan tergantung pada
pertumbuhan intrauterin (normal atau tidak)
 10-20 g/hr untuk BKB
 20-30 g/hr untuk BCB
 ± 1-3% BB/hari
Berat badan harus ditimbang tiap hari
b. Panjang badan
 Kepala – kaki : 48-53 cm
 Diukur tiap minggu
 Pertambahan panjang badan :
BKB : 0,18-1,0 cm/mgg
BCB : 0,69 – 0,75 cm/mgg
c. Lingkar kepala :
 Intrauterine growth 0,5 – 0,8 cm/week  as
indicator of brain development
 The average full term head circumference is 33-
38 cm
Morbiditas neonatal yang berdampak
gangguan tumbuh kembang

Asfiksia
Kejang
Hiperbilirubinemia
Gangguan napas
Sepsis
Kelainan kongenital
Trauma lahir


Asfiksia

Bayi gagal bernapas spontan, teratur dan adekuat


segera setelah lahir  hipoksia

Gangguan permanen pd sistem syaraf pusat 


harus dicegah
The first golden minute : bayi bernapas/menangis
Resusitasi neonatus
AAP 2010
Kejang
Kejang pada model binatang ( bayi cukup
bulan)  kejang singkat selama 5 hari berturut-
turut :
kerusakan sel neuron secara struktural (-)
perubahan morfologi pada neuron hipokampus 
menyebabkan defisit fungsi memori visual spatial
dan pembelajaran pada saat dewasa
Walau tidak ada kehilangan jumlah sel
neuron tapi fungsi otak akan terkena
Otak imatur yang terpapar dengan
kejang pada usia dini lebih rentan
terhadap status epileptikus di kemudian
hari
Hipoglikemi
 Skrining secara rutin
 Pemberian minum dini
 Infus D10
Hiperbilirubinemia

Bilirubin-induced neurologic dysfunction (BIND)


Bilirubin dalam darah menembus sawar darah otak

Penetrasi ke sel-sel otak

Efek neurotoksik pada homeostasis kalsium membran sel dan intrasel

Gangguan neuronal excitotoxicity & energi mitochondrial

Gangguan neurologi (bilirubin encephalopathy) & kematian


Pembagian ikterus menurut metode Kramer

Derajat Daerah Ikterus Perkiraan


Ikterus kadar
bilirubin

I Daerah kepala dan leher 5.0 mg%

II Sampai badan atas 9.0 mg%


III Sampai badan bawah 11.4 mg%
hingga tungkai
IV Sampai daerah lengan, 12.4 mg%
kaki bawah, lutut.

V Sampai daerah telapak 16.0 mg%


tangan dan kaki
Perkiraan Klinis derajat ikterus
Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi
Hari 1 Setiap ikterus yang terlihat­a­
Hari 2 Lengan dan tungkai b
Ikterus berat
Hari 3 dan Tangan dan kaki
seterusnya

a
Bila ikterus terlihat di bagian mana saja dari tubuh bayi pada hari 1,
menunjukkan kondisi bayi sangat serius. Lakukan terapi sinar sesegera mungkin,
jangan menunda terapi sinar dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar bilirubin
serum.
b
Bila ikterus terlihat pada lengan dan tungkai sampai ke tangan dan kaki pada
hari 2, menunjukkan kondisi bayi sangat serius. Lakukan terapi sinar sesegera
mungkin, jangan menunda terapi sinar dengan menunggu hasil pemeriksaan
kadar bilirubin serum
Panduan untuk fototerapi pada bayi dengan usia
kehamilan 35 minggu atau lebih
(American Academy of Pediatrics, Juli 2004)
Gangguan Pernapasan

Penilaian pernapasan : Down score

0 1 2
Frekuensi < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
napas
Retraksi Tidak retraksi retraksi ringan retraksi berat

Cyanosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis menetap


dengan O2 dengan O2

Air Entry (+) Air entry menurun air entry (-)

merintih Tidak Terdengar dengan Terdengar tanpa


terdengar stetoskop stetoskop

33
RESPIRATORY DISTRESS :EVALUATION
Penilaian pernapasan Down score…
Down Score

Skor < 4 Gangguan napas ringan

Skor 4 – 5 Gangguan napas sedang

Skor > 6 Gangguan napas berat

34
Oksigen konsentrasi tinggi

 RCT : resusitasi dengan O2 21% menurunkan


kematian neonatus dibandingkan resusitasi
dengan O2 100% (pd bayi N dan preterm)
 FiO2 tinggi :
toksik terhadap jaringan paru, mata dan otak
BBLSR : sangat rentan terhadap radikal bebas
Menghentikan perkembangan alveoli  memicu
terjadinya BPD
Kelainan Kongenital

 Kelainan kongenital : kelainan yang terlihat


pada saat lahir, bukan akibat proses persalinan.
 Kelainan kongenital bisa herediter, dapat
dikenali saat lahir atau pada saat anak-anak.
 Kelainan kongenital :
Gawat darurat : menyebabkan kematian
Tidak gawat darurat : menyebabkan
kecacatan
Kelainan Kongenital Gawat Darurat

Atresia oesophagus

Hernia diafragmatika
Hirscprung

Atresia ani
gastroskisis omfalokel
Kelainan Kongenital tidak Gawat Darurat

 Hidrosefalus atau mikrosefali akibat infeksi TORCH


 Gangguan penglihatan atau korioretinitis akibat
infeksi TORCH
 Labiognatopalatoskisis

hidrosefalus
Trauma lahir
Trauma lahir : ringan  berat
Jenis-jenis trauma lahir yang berat seperti :
 Perdarahan subgaleal
 Cephal hematom
 Brachial Palsy
 Tauma vertebra

Gangguan tumbuh kembang bahkan


kematian

Anda mungkin juga menyukai