Anda di halaman 1dari 34

Fisika 2 - ME141205

Materi ke 2

PERPINDAHAN PANAS
Oleh
Eddy Setyo Koenhardono
Pendahuluan
Jenis-jenis perpindahan panas
• Perpindahan Panas Konduksi
• Perpindahan Panas Konveksi
• Perpindahan Panas Radiasi
Perpindahan Panas Konduksi

Proses transport panas dari daerah


bersuhu tinggi ke daerah bersuhu
rendah dalam satu medium (padat, cair
atau gas), atau antara medium–medium
yang berlainan yang bersing-gungan
secara langsung
Perpindahan Panas Konduksi
dT
q   kA
dx

Dimana :
q = Laju perpindahan panas (w)
A = Luas penampang dimana panas mengalir (m2)
dT/dx = Gradien suhu pada penampang, atau laju
perubahan suhu T terhadap jarak dalam arah
aliran panas x
k = Konduktivitas thermal bahan (w/moC)
Perpindahan Panas Konduksi
• Contoh
– Salah satu permukaan sebuah plat tembaga
yang tebalnya 3 cm mempunyai suhu tetap
400 0C, sedangkan suhu permukaan yg
sebelah lagi dijaga tetap 100 0C. Berapa kalor
yang berpindah melintasi lempeng itu?
Perpindahan Panas Konduksi
• Penyelesaian
– Konduktivitas termal tembaga adalah 370
W/m 0C, sehingga

q T (370)(100  400) MW 2
 k   3,7
A x 3x10 2 m
Perpindahan Panas Konveksi
Transport energi dengan kerja gabungan
dari konduksi panas, penyimpanan, energi
dan gerakan mencampur. Proses terjadi
pada permukaan padat (lebih panas atau
dingin) terhadap cairan atau gas (lebih
dingin atau panas).
Perpindahan Panas Konveksi

q  hA(T)

Dimana :
q = Laju perpindahan panas konveksi
h = Koefisien perpindahan panas konveksi
(w/m2 0C)
A = Luas penampang (m2)
∆T= Perubahan atau perbedaan suhu (0C; 0F)
Perpindahan Panas Konveksi
Contoh
• Udara pada suhu 20 0C bertiup diatas plat
panas 50 x 75 cm. Suhu plat dijaga tetap
250 0C. Koefisien perpindahan kalor
konveksi adalah 25 W/m2 0C. Hitunglah
perpindahan kalor
Perpindahan Panas Konveksi
Penyelesaian

q = h A (Tw - T∞)
= (25)(0,50)(0,75)(250 – 20)
= 2,156 kW
Perpindahan Panas Radiasi
Proses transport panas dari benda bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu lebih
rendah, bila benda – benda itu terpisah
didalam ruang (bahkan dalam ruang
hampa sekalipun
Perpindahan Panas Radiasi

4 4
q  A(T1  T2 )

Dimana :
δ = Konstanta Stefan-Boltzman 5,669 x10-8
w/m2 k4
A = Luas penampang
T = Temperatur
Perpindahan Panas Radiasi
Contoh:
• Dua plat hitam tak berhingga yang
suhunya masing masing 8000C dan 3000C
saling bertukar kalor melalui radiasi.
Hitunglah perpindahan kalor persatuan
luas.
Perpindahan Panas Radiasi
Penyelesaian
q = δ A (T14 – T24)
q/A = δ (T14 – T24)
q/A = (5,669 x 10-8)(10734 – 5734)
q/A = 69,03 kW/m2
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

Dinding Datar
• Laju perpindahan panas secara konduksi
telah kita dapatkan
dT
q   kA
dx
• atau
kA kA
q   ( T 2  T1 )  ( T1  T 2 )
x x
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

• Bilamana konduktivitas thermal bahan tetap,


tebal dinding adalah ∆x, sedang T1 dan T2
adalah suhu permukaan dinding seperti terlihat
pada gambar berikut :
Profil Suhu
q
T1
T2 q

x
∆x
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

• Jika dalam sistem tersebut terdapat lebih dari satu


macam bahan, dan terdiri dari beberapa lapis
dinding seperti terlihat pada gambar berikut :

A
q
q
A
B
C

1 2 3 4
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

Pada kondisi steady

T2  T1 T3  T2 T4  T3
q  K A A  K BA  K C A
x A x B x C

atau
T1  T4
q
x A x B x C
 
K A .A K B .A K C .A
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

Dimana

x A x B x C
; ;
K A .A K B .A K C .A

Disebut sebagai Tahanan Thermal


Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

• Apabila dianalogikan sebagai tahanan


listrik untuk menyederhanakan
perhitungan, maka
q
RA RB RC

x A x B x C
K A .A K B .A K C .A
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

• Persamaan aliran kalor satu dimensi dapat juga


dituliskan sebagai berikut apabila kasusnya
seperti pada gambar berikut ini:
B F
q q
A C E

G
D

1 2 3 4 5

Tmenyeluruh
q
R th
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

Sistem Silinder - Radial


• Mari kita tinjau suatu silinder panjang
dengan jari-jari dalam ri, jari-jari luar ro dan
panjang L

ro
q ri
L
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

• Dimana silinder ini mengalami beda suhu Ti – To.


Untuk silinder yang panjangnya sangat besar
dibandingkan dengan diameternya, dapat
diandaikan bahwa aliran kalor berlangsung
menurut arah radial.
• Maka laju aliran panas yang terjadi dapat kita
tuliskan :
dT
q  KA
dr
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

• Dimana :
A = 2rL
• Maka :
dT
q  2rlK
dr
• Dengan kondisi batas :
T = Ti pada r = ri
T = To pada r = ro
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

• Bila persamaan di atas diintegralkan, maka


diperoleh :
2KL(Ti  To )
q
Ln (ro / ri )

• sedangkan tahanan thermalnya :

Ln(ro / ri )
R th 
2KL
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

• Koefisien Perpindahan Kalor


Menyeluruh
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

• Sehingga laju aliran kalor menyeluruh


adalah

q  U o .A.Tmenyeluruh

Dimana :
Uo = koefisien perpindahan kalor menyeluruh
A = luas bidang aliran kalor
ΔTm = beda suhu menyeluruh
• Bersambung pekan depan

TERIMA KASIH
Perpindahan Panas Konduksi Pada
Bola Berongga
• Suatu bola berongga
dengan jari-jari
dinding dalam ri, jari-
jari dinding luar ro dan
panjang L dialiri
panas sebesar q.
Suhu permukaan
dalam Ti dan suhu
permukaan luar To.
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

Aliran panas hanya berlangsung ke arah radial (arah r) saja.


Luas bidang aliran panas adalah :
A r  4r 2
Sehingga persamaan menjadi :
 dT  2 dT
q  kA r     k 4r
 dr  dr
Kondisi batas (Boundary Condition, BC) :
(i) r = ri  T=Ti
(ii) r = ro  T=To
Dengan kondisi batas di atas, persamaan aliran panas untuk koordinat
bola adalah :
• ⎛⎞T
• −
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi
Kondisi Keadaan Tunak Satu Dimensi

Anda mungkin juga menyukai