(HEAT TRANSFER)
q k q
A dT atau
k
k dT
k dx A dx
Contoh perpindahan panas konduksi
qc hc A T q
T w c h
T
atau
s T
c w s
A
Contoh peristiwa perpindahan secara konveksi
qr AT4
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI, KONVEKSI, RADIASI
Perpindahan panas konveksi
Panas yang dipancarkan dan Panas radiasi dari alami dan/atau konveksi
dipantulkan matahari paksaan
q k A dT
dx
arah x:
qx kAdT
dx
Koordinat Cartesian
arah y: arah z :
qy k A dT qz kAdT
dy dz
Koordinat Silinder
arah r : arah : arah z :
qr k A dT q k A dT qz k AdT
dr r d dz
arah r :
Koordinat Bola
ara
h :
arah :
qr k A dT q k A dT q kA dT
dr r d r sin d
Konduktivitas Thermal (Daya Hantar Panas)
q
profil suhu T
T
x
q kA
x
Temperatur potensial
konduktivitas thermal, k
tebal bahan, x tahanan
luas permukaan, A
IV T
R q x
kA
Bila aliran panas dinyatakan dengan analogi listrik menjadi :
q
T
T
T
T1 q x kA1
2
R
T2
R T T T
q 1 2
R x
kA
Contoh Soal :
q
T1 T2 T3 T4
RA RB RC
Persamaan aliran panas untuk seluruh bidang datar adalah :
T
menyeluruh
q R
th
Rth adalah jumlah tahanan thermal.
Untuk bahan yang disusun seri : Rth = RA + RB + RC + …
Persamaan aliran panas untuk bidang yang disusun seri adalah :
T
menyeluruh T
q R
th R R R
A B C
T T
q 1 x 4 x
x
A B C
k A k A k A
A B C
Pada keadaan steady state, panas yang masuk pada sisi muka
sebelah kiri harus sama dengan panas yang meninggalkan sisi
muka sebelah kanan,
qinput = qoutput
sehingga,
qqA q qC
B
T
q T T
T A
B
C
R R
th A R R
B C
T T T3 T4
T T
qA
1
x
2 qC xC
qB x2 3
kCA
A
k A B A
A k
B
Contoh Soal:
T0 T1 T2 T3 T4
4a
2a
4b
q 1 3 q
2b 4c
T0 T1 T2 T3 R4b T4
R1 R3
R2b
R4c
T T
q R
th R R R R
1 k1 3 k2
R1 x2
x1 R k1 k2a A2a k2bA 2b
k1A1
x3
x4
R3 R k2 k k A k A
k 3 3
A 4a 4b 4b 4c 4c
A4a
T T
q x 0 4
x x x
3
1 2 4
kA k A k A k A k A k A k A
1 1 2a 2a 2b 2b 3 3 4a 4a 4b 4b 4c 4c
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI PADA SILINDER
To ro
ri
Ti
Analogi listrik
: q
Ti To
R
Aliran panas hanya berlangsung ke arah radial (arah r) saja.
Luas bidang aliran panas dalam system silinder ini adalah :
Ar = 2rL
Sehingga hukum Fourier menjadi :
dT dT
q kAr dr k2rLdr
ditulis,
2kLT T
2kLT To
i o
q atau i
lnD D q 2,3 log D D
o o i
i
Jika diameter dalam silinder (Di) > 0,75 diameter luar (Do), aliran
panas bisa dicari dengan : T
q T i o
Do D 2
kL D iDo 2
i
2. Perpindahan Panas Konduksi pada Dinding Lapis
Rangkap Berbentuk Silinder
kC
kB T1
kA r1 r2
T2
A r3 T3
BC
r4
T4
q
T1 T2 T3 T4
Analogi listrik
: RA RB RC
Persamaan aliran panas untuk dinding lapis rangkap berbentuk
silinder adalah :
T
menyeluruh T
q R
th R R R
A B C
lnr2 lnr3 lnr4 r3
R R R
r1 r2
A
2kAL B
2kBL C
2kCL
sehingga,
T T
2LT T
q 1 4 atau 1 4
q
ln r r lnr r lnr r lnr r lnr r
ln r r
2 1 3 2 4 3 2 1 3 2 4 3
2k L 2k L 2k L k k k
A B C A B C
qinput = qoutput
sehingga,
T T T
q A C
R R
th A T R
B C
R
B
T1 T 4 T1 T 2 T T T T
q 2 3 3 4
R
ln r r ln r r ln r r
th 2 1 3 2 4 3
2k L 2k L 2k L
A B C
Contoh soal :
To
ro
ri Ti
q
Ti To
Analogi listrik :
R
Aliran panas hanya berlangsung ke arah radial (arah r) saja.
Luas bidang aliran panas adalah :
Ar = 4r2
Sehingga hukum Fourier menjadi :
dT 2 dT
k4r
q kA r
dr dr
Kondisi batas (Boundary Condition, BC) :
(i) r = ri T = Ti
(ii) r = ro T = To
Dengan kondisi batas di atas, persamaan aliran panas untuk
koordinat bola adalah :
4kT T
T Ti T
i o o
q q R
1 1 th 1 1
r ro ri r
i o
4k
1 1 r r
r o
r
Dalam hal ini tahanan thermalnya adalah : i i
R
th 4k 4kr r
o
i
2. Perpindahan Panas Konduksi pada Dinding Lapis
Rangkap Berbentuk Bola
T4
r4 T3
Sebuah bola yang suhu
r3
permukaannya relatif tinggi
dapat diisolasi dengan
r2
beberapa macam bahan.
T2
r1 T1
k1
k2 Analogi listrik :
k3
q
T1 T2 T3 T4
R1 R2 R3
Persamaan aliran panas untuk dinding lapis rangkap berbentuk
bola adalah : T
menyeluruh T
q R
th R R R
1 2 3
sehingga,
T T 4 T T
q 1 4 atau q 1 4
1r 1r 1r 1r 1r 1r 1 1 1 1 1 1
r r r r r r
12 23 34
4k 1 2
2 3 3 4
4k 4k k k k
1 3 1 2 3
2 qinput = qoutput
T T
q T T
1 2 3
R
R R R
th 1 2 3
T T T T
T T T T
2 3 3 4
q 1R 4 1 2 4k1r1 1r 1r 1r
th
1r 1r
12 23 34
4k
2
4
k
3
Contoh Soal :
Fluida A Fluida B
k h2
q
h1
T2
TB
q
TA T1 T2 TB
Analogi listrik
: RA R12 RB
Perpindahan panas menyeluruh dinyatakan dengan :
T T A T T
A B A B
q 1 x 1
hA kA h A 1 x 1
2 h1 k h2
1
Selain itu
q T
menyeluruh
UA
U 1
1h
1
x 1
k h2
Untuk bidang datar yang disusun seri,
T T A T T
A B A B
q 1
h A x
1 1h x
1
1
kA h
k h
A 1 2
2
r1
r2
TA Analogi listrik :
T1
q
TA T1 T2 TB
T T2
RC1 Rk RC2
TB
r
Perpindahan panas menyeluruh dari zat alir di dalam pipa ke zat
alir di luar pipa adalah
T
q T
B
A
1 ln
r r 1
2 1
h A 2kL h A
1 1 2 2
T T 2L T T
B
A B A
q ln r ln r
1r 1 1r 1
h 2r1 2 1
2
L2 2kL h
1
2r L
2 1
h r k 11 2 2
Koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat didasarkan atas bidang
dalam atau bidang luar tabung.
Bidang dalam,
A T T 2r L T
T B
1 A B 1 A
q A ln r
A r ln r r
1
r
1r
1 2 1 1 1 2 1 1
h h A h k h r
1 2 2 1 2 2
2kL 1
U
1 ln r r
1 rr
1 2 1 1
h k h r
1 2 2
Bidang luar,
A T T 2r L T
T B
2 A B 2 A
q A A ln r r ln
r 2
r
1 r
r
1
2 2 1 2 2 2 1
h A 2kL h h r k h
1 1 2 11 2
1
U2 r ln
r
r r 1
2 2 2 1
h r k h
11 2
3. KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS MENYELURUH
PADA BOLA
Analogi listrik :
T1
r1
q
TA r2
T2 TA T1 T2 TB
RA R12 RB
TB
Perpindahan panas menyeluruh dari zat alir di dalam pipa ke zat alir
di luar pipa adalah
TTB
q A
1r 1r
1 1
h A 12 4k hA
1 1 2 2
Koefisien perpindahan panas menyeluruh,
Bidang dalam,
A T T 4r 2 T
B
T
1 A B
q 1 A
A 1 1r A 1 r12 1 1r r2
1 1r r
1 2 1 2
1 1
h
2
1 k hr
4k h A h
2 2 1
U1 2 2
1 1
1 1
r12 r r r2
1 2
h
k
h r1 2
1
Bidang luar, 2 2
A T
T 4r 2 T
B
T
2 A B 2 A
q A 1 1 2 1
A 2 r1 r 1
r 2
r2 r 1 1r 1
2 2 2
2
h A 4k h h r2 k h
1 1
r 2
2 11 2
1
r2 2 1 1
r r 1
1 2
2
h r2 k h
11 2
Contoh soal :
h, Ts
ri
T
Ti rc
Analogi listrik untuk pipa terisolasi adalah
lnrc r
q R i
Ti T T
k
s
2kL
Rk Rh
Rh 1
2rcLh
2kL 2r Lh
c
2L T T
i s
q
ln r r 1
c
i
k
rh
c
Untuk menentukan jari-jari kritis isolasi (rc) agar perpindahan
panasnya maksimum dapat dicari dengan 2 cara, yaitu
d atau dR
q
0
drc
dr 0
c c
Jari-jari kritis diperoleh :
r k
h
k h
Jika rc <
h
rc > k
perpindahan
panas
meningkat
dengan
penambaha
n tebal
isolasi.
perpindahan
panas
menurun
dengan
penambaha
n tebal
isolasi.
2. BOLA TERISOLASI
Sebuah bola dipasang selapis isolasi di sekelilingnya. Suhu
dinding dalam isolasi adalah Ti sedang suhu luarnya terkena
konveksi sebesar Ts.
1 1
Rk ri r 1
Rh 2
4kc 4rc h
Persamaan perpindahan panas untuk bola terisolasi adalah :
T T T
menyeluruh 1 i s
q R 1
th r r 1
i c
4k 4r 2h
c
4 Ti Ts
q
1r 1r 1
ic
k r 2h
c
Untuk menentukan jari-jari kritis isolasi (rc) agar perpindahan
panasnya maksimum dapat dicari dengan 2 cara, yaitu
d dR
q atau 0
drc
dr 0
c
U
U
U
U
Aliran berkembang
penuh
Red U m .d Um .d.
2300
LAPISAN BATAS PADA PLAT RATA
Lapisan Batas Termal
Daerah dimana terdapat gradien suhu dalam aliran akibat proses
pertukaran kalor antara fluida dan dinding
Tw = suhu dinding
t T = suhu fluida di luar lapisan batas termal
t = tebal lapisan termal
Tw
qw
k dT
A dy w
Angka Prandtl
Parameter yang menghubungkan ketebalan relatif antara lapisan batas
hidrodinamik dan lapisan batas termal
Pr Cp.
k Cp k
Angka Nusselt :
Nu x h x .x
k
Untuk plat yang dipanaskan pada keseluruhan panjangnya :
Nu x 0,332
Pr1 3 Re x 1 2
berlaku untuk fluida yang mempunyai angka Prandtl antara 0,6 – 50.
Untuk angka Prandtl yang rendah : Nux Pr1 2 12
Re x
Untuk Angka Prandtl yang tinggi : 0,530
0,3387 Re
12 13
Nu x x Pr 14
23
0,0468
1
Pr
Koefisien perpindahan kalor rata-rata dan angka Nusselt bisa diperoleh
dengan :
h 2 hx
12
Nu L
2 ReL Pr 13 dimana ReL .U .L
Nux 0,664
Tf T w
T 2
Bilangan Reynolds :
Red U m d
Bilangan Nusselt :
Nud h d
k
Nu d
0,023 Re d 0,8 Pr n
q h dT w
L Tb
Contoh Soal :
Nu f
CGrf Prf h L
m
k
f menunjukkan bahwa sifat-sifat untuk gugus tak berdimensi dievaluasi
pada suhu film :
T
Tf w
T
2
Gr.Pr = Ra (Bilangan Rayleigh)
Harga C dan m dapat dilihat pada tabel :
Jenis Gr.Pr (Ra) C M
Aliran
Laminar 104 – 109 0,59 ¼
109 – 1013 0,10 1/3
12
0,387 Ra1 6
Nu 0,825
1 0,492 / Pr 9 16
8 27
untuk 10-1 <
RaL
< 1012
PLAT HORISONTAL
Plat horisontal dengan permukaan panas menghadap ke atas :
Nu 0,13 Pr
13
untuk GrL.Pr < 2 x 108
Gr
L L
Nu L 0,16 1
Pr untuk 2 x 108 < GrL.Pr <
GrL 3 1011
Nu L 1
Gr Pr untuk 106 < GrL.Pr < 1011
0,58 L 5
14
Nu f h 2
0,392 Grf untuk 1 < < 105
d Grf
kf
Dengan memasukkan angka Prandtl diperoleh :
Nu f
2 0,43 Grf Pr
f
1 4
Untuk rentang yang lebih tinggi :
Nu f 2
0,5 Gr Pr
1 untuk 3 x 105 < Gr Pr < 8 x 108
0 f f
4
PERPINDAHAN PANAS
RADIASI
Radiasi pancaran sinaran ilian
Radiasi thermal radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu benda
karena suhunya.
Radiasi selalu merambat dengan kecepatan cahaya, 3 x 1010 cm/s.
Kecepatan ini sama dengan hasil perkalian panjang gelombang
dengan frekuensi radiasi :
c
dimana : c = kecepatan cahaya
= panjang gelombang ( = 10-8 cm)
= frekuensi
Perambatan radiasi thermal berlangsung dalam bentuk kuantum dan
setiap kuantum mengandung energi sebesar
E h
h = konstanta Planck, 6,625 x 10-34 J.s
Setiap kuantum dianggap sebagai suatu partikel yang mempunyai
energi, massa dan momentum seperti molekul gas photon
Sehingga, pd hakekatnya radiasi merupakan pancaran yg disebabkan
oleh gas photon yang mengalir dari satu tempat ke tempat lain.
Dengan teori relatifitas dan thermodinamika statistik maka akan
diperoleh suatu rumus yang disebut Hukum Stefan-Boltzmann
dimana energi total yang dipancarkan oleh suatu benda sebanding
dengan pangkat empat suhu absolut :
Eb T4
diserap/absorpsi ()
diteruskan/transmisi ()
Energi yang dipancarkan oleh suatu benda selalu lebih kecil dari
energi yang dipancarkan oleh benda hitam sehingga harga 1.
FAKTOR PANDANGAN (Fm-n)
Eb2
T1 T2
A1 A2
Pertukaran energi antara dua permukaan yang mempunyai suhu yang berlainan
AmFmn = AnFnm
G J Eb
1
Energi netto yang meninggalkan permukaan adalah :
q
J
G A
Eb 1 G G
Eb G
Masukkan persamaan G, akan diperoleh :
q A E J
1 b
E
J b beda potensial
q Arus
1 tahanan permukaan
A
Jaringan permukaan :
q
Eb J
1
A
Pertukaran energi radiasi antara permukaan A1 dan A2
A1 A2
J1
J2
F12 F21
Jaringan ruang
q
J1 J2
1
A1F12
q
Eb1 J1 J2 Eb2
11 1 1 2
1A A1F1 2A2
1
2
q
Eb1 J1 J2 Eb2
11 1
1 2
A 2A2
A1F12
1 1
1 1
A1F1 A2F23
3
J3
1 3
3A3
Eb3
Untuk menghitung perpindahan panas antara tiga benda ini dapat diselesaikan
Node I :
Eb1 J1 J2 J1 J3 J1
1 1 1 0
1 A1F13
1A A1F1
1 2
Node II Eb2 J 2 J J
: J1
1 2 3 1 2 0
J2 A2F23
1 A
2 2
A1F1
2
Node III:
J1 J3 J J Eb3 J 3 0
2 3 13
1
1 3 A 3
A1F13 A2F23
UBUNGKAN DENGAN BIDANG YANG TIDAK DAPAT MENGHANTAR
q
Eb1 J1 J2 Eb2
11 1
1 2
A 2A2
A1F12
1 1
1 1
A1F1 A2F23
3
J3= Eb3
J3 tidak dihubungkan dengan tahanan permukaan radiasi karena
permukaan 3 tidak bertukaran energi, sehingga
J3 = Eb3 = T34
Contoh : Dua buah plat yang berada dalam ruangan yang besar.
Karena luas ruang A3 sangat besar maka tahanan ruang
13
0 sehingga Eb3 = J3
3A3
Untuk menghitung aliran panas pada masing-masing permukaan,
kita cari radiositas J1 dan J2 dengan menggunakan hukum arus
Kirchhoff.
Eb1 J1 J2 J1 J3 J1
Node J1 : 1 1 1 1 0
A A 1 F
AF 1 12
1 1 1 12
J1 J 2 Eb2 J 2 Eb3 J 2
Node J2 : 1 1 2 1 0
A1F12 A A 1 F
2 21
2 2
q Eb1 J1
Panas total yang dilepas plat 1 :
1 1
1
1A1
q 3 q1 q 2
J1 J J J3 J1 E b3 J 2 E b3
atau q3 1
1 1
1 F A 1 F
3
2
1 F A
AF A
1
2
1 13 2 23 12 21
Contoh Soal :