Anda di halaman 1dari 39

Wujud Zat

Oleh :
Rahmasari Nur Setyono 02211740000005
Fina Anggraini 02211740000009
Amirotus Safitri 02211740000010
Asri Nur Fadhilah 02211740000012
Suhu

Volume
Variabel Jumlah
gas Partikel

Tekanan

Variabel gas adalah besaran yang dapat berubah nilainya.


Volume
• Volume suatu gas sama dengan ruangan
yang ditempatinya.
• Cara mengukur volume gas :
a. Ruangan besar  diukur volumenya
dari panjang sisi-sisinya.
b. Ruangan kecil  diukur dengan
memasukkan cairan ke dalam
ruangan tersebut kemudian cairan
tersebut ditentukan dengan zat ukur.
Tekanan Gas
• Tekanan gas terjadi akibat adanya
tabrakan yang diakaibatkan oleh sifat gas
itu sendiri. Rabrakan ini terjadi antara
partikel gas dengan dinding bejana.
Tekanan Udara Terbuka
• Apabila kita meletakkan suatu cairan dalam bejana
terbuka, maka permukaan cairan itu akan menerima
tekanan dari udara yang sama besarnya.
Dengan menghitung berat raksa persatuan luas
dapat dicari besarnya tekanan 1 atm tersebut. Dimisalkan penampang
tabung cm2 maka volumenya
V= 76cm x 1 cm2 = 76 cm3 = 0,076 cm3
Dari kerapatan raksa didapat
Massa = 0,076 x 13,5951 = 1,0332 kg/ dm3
Satu atm adalah gaya gravitasi yang diderita oleh permukaan raksa seluas
1cm2 1 atm =
𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑥 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖
=
𝑙𝑢𝑎𝑠 cm2
1,03323 𝑥 9,8066
=
cm2
10,1325 𝑁
= cm2

10,1325 𝑁 106
1 atm = x
cm2 106

= 101,325 kPa
Tekanan Udara Tertutup
• Dapat diketahui mengunakan manometer.
• Jenis manometer :
a. Manometer terbuka  tekanan udara lebih kecil
atau lebih besar sedikit dari tekanan udara ( 1 atm )
b. Manometer tertutup  tekanan udara lebih kecil
Suhu
• Partikel cairan memiliki energi gerak (kinetik)
yang dapat diperbesar dengan memberi kalor.
• Nilai mutlak energi kinetik tidak dapat diukur
tetapi dapat dibedakan dari suhunya.
• Suhu akan membuat cairan menjadi memuai
dan cara ini dgunakan untuk membandingkan
suhu.
• Alat yang digunakan dalam mengukur suhu
adalah termometer raksa.
• Suhu merupakan nilai relatif, bukan nilai mutlak
energi kinetik.
• Semakin besar energi kinetik, maka suhunya
akan semakin tinggi.
Jumlah Partikel
• Suatu sistem selalu mengandung jumlah
partikel yang harus dinyatakan dalam
mol (6,02x10^23)
• Jumlah partikel akan tetap walaupun
volume, tekanan dan suhu diubah.
• Akan tetapi, jumlah partikel akan
berubah jika zat ditambah dandikurangi
dari luar atau terjadi reaksi kimia.
• Jumlah partikel ini dapat dihitung
dengan stoikiometri.
Contoh 7.5
Dalam ruang 5L terdapat 5 gram H2 dan 20 gram O2. Hitunglah
jumlah 1 mol zat dalam ruang setelah terjadi reaksi!

Jawab
5 g H2 = 5/2 mol = 2.5 mol
20 g O2 = 20/32 mol = 0.75 mol

2H2 (g) + O2 (g)  2H2O (aq)


2.50.75 -
1.50.75 1.5
1 - 1.5
Hukum
Boyle

Hukum Hukum
Efusi Gabungan
Graham

Hukum
Hukum hukum gas Hukum
Tekanan
Gay-
Parsial
Lussac
Dalton

Hukum Hukum
Avogadro Charles
HUKUM BOYLE

SKEMA PERCOBAAN BOYLE


Kurva Hukum Boyle (a) hubungan volume-tekanan, dan (b) hubungan 1/volume-
tekanan
“ Pada suhu tetap,volume yang ditempati suatu gas
berbanding terbalik dengan tekanan gas tersebut”

Secara sistematis dapat ditulis

1
𝑉≈
𝑃
1
V=k (k= konstanta Boyle)
𝑃

𝑉1 𝑃1 = 𝑉2 𝑃2 = 𝑉3 𝑃3 = …..
HUKUM CHARLES

SKEMA PERCOBAAN CHARLES


Kurva suhu-volume gas A dan B
“ Pada tekanan tetap,volume gas berbanding lurus
dengan suhu mutlaknya”

Secara sistematis dapat ditulis

𝑉≈𝑇
𝑉𝑖
=k
𝑇𝑖

atau
𝑉1 𝑉2 𝑉3
= = =⋯
𝑇1 𝑇2 𝑇3
HUKUM GAY-LUSSAC
Volume gas tidak akan berubah dalam ruang berdinding
kuat dan kaku. Jika gas ini dipanaskan,tekanannya akan
meningkat, karena energi kinetik partikelnya bertambah.
Sehingga Gay-Lussac merancang alat yang dapt
digunakan untuk mengetahui perbedaan tekanan gas
SKEMA PERCOBAAN GAY-LUSSAC
“ Tekanan suatu gas dengan massa tertentu berbanding
lurus dengan suhu mutlak bila volume dijaga tetap”

Secara sistematis dapat ditulis

𝑃≈𝑇
𝑃𝑖
=k
𝑇𝑖

atau
𝑃1 𝑃2 𝑃3
= = =⋯
𝑇1 𝑇2 𝑇3
HUKUM GABUNGAN
Hukum gabungan terdiri dari hukum Boyle, hukum
Charles, dan hukum Gay-Lussac

𝑉𝑖 𝑃𝑖 = k
𝑉𝑖
=k
𝑇𝑖
𝑃𝑖
=k
𝑇𝑖

sehingga
𝑃𝑖 𝑉 𝑖
=k
𝑇𝑖

atau
𝑃1 𝑉1 𝑃2 𝑉2 𝑃3 𝑉3
= = =…..
𝑇1 𝑇2 𝑇3
Hukum Avogadro
•   “ Pada suhu dan tekanan yang sama, gas – gas yang
volumenya sama mempunyai jumlah molekul yang sama. “

• Sebagai acuan dan untuk memudahkan perhitungan


maka dipilih dan tekaan 1 atm sebagai eadaan standar
yang disebut STP. Nilai volume molr yang ditetapan
adalah nilai rata-rata, yaitu 22.4 Liter sehingga
merupakan tetapan :
1 mol gas (STP) = 22.4L
CONTOH SOAL
PERSAMAAN GAS IDEAL
Hukum Tekanan Parsial Dalton
“ Tekanan total campuran gas adalah jumlah tekanan
parsial semua komponennya. “

• Bila ada dua macam gas atau lebih yang tidak bereaksi
dalam satu ruang akan bercampur secara homogen,
contohnya N2 dan O2.
• Tekanan parsial (tekanan masing-masing gas dapat
dihitung dari jumlah mol, suhu, dan volume ruang.
Tekanan parsial suatu gas berbanding lurus dengan
jumlah mol-nya masing-masing.
• Jika
  jumlah suatu mol gas diketahui, maka cara
mencari tekanan parsialnya adalah

PA = XA . Ptot

• Contoh soal 7.14 dapat dilihat pada halaman 280


Hukum Efusi Graham
“ Pada suhu dan tekanan yang sama, kecepatan efusi
gas berbanding terbalik dengan akar kerapatannya. “
• Difusi adalah ketika dua jenis gas dalam satu wadah
akan menyebar dan bercampur secara spontan
sehingga pencampuran dua zat yang mengalir itu
memiliki keadaan yang sama secara fisik.
• Efusi adalah ketika molekul gas dapat memasuki
lubang sekecil apapun dari ruang bertekanan tinggi
ke ruang yang bertekanan rendah.
•  Persamaan hukum efusi graham
=
• Contoh 7.16
Manakah yang lebih besar kecepatan efusinya, NH3
atau O2? Hitunglah perbandingan kecepatan itu.
Jawab :
==
Jadi, kecepatan efusi NH3 lebih besar dari O2 dengan
perbandingan 7 : 5
Teori Kinetik Gas Ideal
Teori Kinetik Gas Ideal merupakan postulat untuk memodelkan
partikel gas dalam ruang.

postulat/pos·tu·lat/ n asumsi yang menjadi pangkal dalil yang


dianggap benar tanpa perlu membuktikannya; anggapan dasar;
aksioma (KBBI)
Postulat itu adalah sebagai berikut:
1. Gas terdiri dari partikel kecil disebut molekul. Molekul suatu gas
yang sama akan mempunyai massa dan ukuran yang sama, tetapi
berbeda dari gas molekul lain. Molekul itu bergerak menurut garis
lurus.
2. Molekul gas sering bertabrakan sesamanya dan dengan dinding
wadah. Tabrakan molekul dengan dinding wadah menimbulkan
gejala pada dinding yang disebut tekanan, yaitu gaya yang dialami
dinding per satuan luas.
3. Tekanan gas pada suhu tertentu tidak berubah, berarti tidak ada
energi yang hilang selama tabrakan. Dengan kata lain, semua
tabrakan molekul gas bersifat elastis (lenting) sempurna.
4. Energi kinetik rata-rata molekul berbanding lurus dengan suhu
mutlak.
5. Pada tekanan yang lebih rendah, jarak rata-rata antarmolekul
sangat besar, maka daya tarik menarik atau tolak menolak antar
molekul diabaikan.
6. Ruang yang ditempati molekul gas sangat kecil sehingga dapat
diabaikan terhadap volume wadah. 
Penjelasan Hukum Boyle
Penjelasan Hukum Charles
Penjelasan Hukum Gay-Lussac
Persamaan 7.14 dapat dibah menjadi
P=(2K1/3V)T

Jika volume tetap, maka 2K1/3V jadi tetap (K3)

Akibatnya
P=K3T atau P/T=K3
Hal ini menunjukkan bahwa pada volume tetap,
perbandingan P dan T harus tetap.
Penjelasan Hukum Avogadro
Penjelasan Hukum Efusi Graham

Anda mungkin juga menyukai