pradirwancell.blogspot.co
NPWP digunakan untuk menjaga
m ketertiban dalam pembayaran
bisnis.liputan6.com pajak, serta dalam pengawasan
administrasi perpajakan.
Pengertian dan Fungsi Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Pengusaha orang pribadi atau badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha di
wilayah beberapa kantor Direktorat Jenderal Pajak wajib melaporkan usahanya
untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) baik di kantor
Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau
tempat kedudukan pengusaha maupun di kantor Direktorat Jenderal Pajak yang
wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan
www.pajakbro.com
Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian NPWP
serta Pelaporan dan Pengukuhan PKP di KPP
1. Wajib Pajak harus mengisi formulir permohonan pendaftaran Wajib Pajak dan/atau
Formulir Permohonan Pengukuhan PKP secara lengkap dan jelas. Dalam hal Wajib Pajak
membutuhkan bantuan dalam mengisi formulir tersebut dapat menanyakan kepada
Petugas Pendaftaran Wajib Pajak.
2. Wajib Pajak menyerahkan Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak dan/atau
Formulir Pengukuhan PKP yang telah diisi secara lengkap dan jelas serta ditandatangani
Wajib Pajak atau kuasanya kepada Petugas Pendaftaran Wajib Pajak .
3. Dalam hal formulir permohonan sebagaimana dimaksud pada butir 1 belum diisi secara
lengkap, Petugas Pendaftaran Wajib Pajak mengembalikan formulir kepada pemohon
untuk dilengkapi.
4. Wajib Pajak menerima Bukti Penerimaan Surat (BPS) yang telah ditandatangani oleh
petugas pendaftaran setelah Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak dan/atau
Formulir Pengukuhan PKP dilengkapi.
5. Dalam hal Wajib Pajak mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dan/atau
dikukuhkan sebagai PKP, kepada Wajib Pajak diberikan SKT dan/atau SPPKP
dan Kartu NPWP .
6. Jangka waktu penyelesaian permohonan pendaftaran NPWP dan/atau
permohonan pengukuhan PKP paling lama satu hari kerja terhitung sejak
permohonan diterima secara lengkap .
7. Setelah menerbitkan SKT dan Kartu NPWP serta SPPKP, Kepala Kantor dalam
jangka waktu paling lama enam bulan menugaskan petugas konfirmasi lapangan
untuk melakukan konfirmasi lapangan dengan prioritas sesuai tingkat risiko
Wajib Pajak Baru dalam rangka membuktikan kebenaran pengisian formulir/data
yang disampaikan Wajib Pajak .
8. Dalam hal hasil konfirmasi lapangan menunjukkan bahwa data yang
disampaikan oleh Wajib Pajak terdaftar dan/atau PKP terdaftar tidak benar, KPP
menerbitkan Surat Penghapusan NPWP, Surat Pencabutan SKT dan/atau Surat
Pencabutan SPPKP secara jabatan untuk disampaikan kepada Wajib Pajak
dan/atau PKP.
9. Dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan usaha dan/atau tempat kegiatan
usaha Wajib Pajak dan/atau PKP di wilayah KP4/KP2KP yang tidak sekota
dengan KPP, Kepala KPP dapat meminta bantuan KP4/KP2KP untuk
membuktikan kebenaran data yang disampaikan oleh Wajib Pajak dan/atau PKP.
10. Dalam hal KPP menerima permohonan pendaftaran NPWP dan/atau pengukuhan
PKP yang disampaikan oleh Wajib Pajak dan/atau PKP melalui KP4/KP2KP,
KPP menindaklanjuti sebagaimana angka 5 sampai dengan angka 9.
Tata Cara NPWP dan/atau Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak dan Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau Pengusaha
Kena Pajak dengan Sistem E-Registration
E-Registration adalah sistem pendaftaran Wajib Pajak dan/atau pengkuhan PKP dan perubahan data Wajib
Pajak melalui internet yang terhubung langsung secara online dengan Direktorat Jenderal Pajak. Tata cara
pendaftarannya adalah sebagai berikut:
1. Wajib Pajak termasuk Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu dapat mengajukan permohonan
untuk memperoleh NPWP dan/atau melaporkan kegiatan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP
melalui Sistem E-Registration .
2. Permohonan pendaftaran NPWP dan/atau pengukuhan PKP dilakukan dengan cara mengisi Formulir
Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak dan/atau Pengukuhan PKP pada Sistem E-Registration..
3. Wajib Pajak dapat mencetak sendiri Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan/atau Pengukuhan PKP
serta SKTS yang diterbitkan dari Sistem E-Registration .
4. SKTS berlaku terhitung sejak pendaftaran melalui Sistem E-Registration dilakukan sampai dengan
diterbitkan SKT oleh KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.
5. SKTS hanya berlaku untuk pembayaran, pemotongan, dan pemungutan pajak oleh pihak lain serta
tidak dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan di luar bidang perpajakan .
Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP dengan sistem E-Registration sebagai
berikut:
1. Wajib Pajak dan/atau PKP dapat melakukan perubahan data melalui Sistem E-
Registration .
2. Permohonan perubahan data Wajib Pajak dan/atau PKP dilakukan dengan cara
mengisi Formulir Permohonan Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP pada
Sistem E-Registration .
3. Berdasarkan permohonan perubahan data, KPP menerbitkan Kartu NPWP dan
SKT dan/atau SPPKP paling lama satu hari kerja sejak informasi perubahan data
melalui Sistem E-Registration diterima KPP, sepanjang permohonan perubahan
data diisi secara lengkap.
Tata Cara Pemindahan Wajib Pajak dan/atau
Pengusaha Kena Pajak
1. Dalam hal Wajib Pajak terdaftar dan/atau PKP terdaftar pindah tempat tinggal atau tempat
kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha ke wilayah kerja KPP lain, Wajib Pajak
dan/atau PKP wajib mengajukan permohonan pindah ke KPP Lama atau KPP Baru
dengan mengisi Formulir Perubahan Data dan Wajib Pajak Pindah dan/atau Formulir
Perubahan Data dan PKP Pindah.
2. Berdasarkan permohonan pindah:
a. KPP Lama wajib menerbitkan Surat Pindah untuk disampaikan kepada Wajib Pajak
dan ditembuskan ke KPP Baru; atau
b. KPP Baru meneruskan permohonan pindah ke KPP Lama sebagai dasar penerbitan
Surat Pindah.
3. KPP Baru wajib menerbitkan Kartu NPWP dan SKT dan/atau SPPKP paling lama satu
hari kerja terhitung sejak diterimanya Surat Pindah dari KPP Lama dan ditembuskan ke
KPP Lama.
4. KPP Lama menerbitkan Surat Pencabutan SKT, Surat Penghapusan NPWP, dan/atau
Surat Pencabutan SPPKP paling lama satu hari kerja terhitung sejak diterimanya
tembusan Kartu NPWP dan SKT dan/atau SPPKP dari KPP Baru.
Penghapusan NPWP
Pajak Pertambahan
PPh Pasal 23 Nilai (PPN)
Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi Surat Pemberitahuan adalah sebagai
sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong
atau dipungut dan disetorkannya
Jenis SPT
Formulir E-SPT
www.pajak.go.id
Isi SPT
Jenis SPT Isi
SPT Tahunan a. Nama Wajib Pajak, NPWP, dan alamat Wajib Pajak
b. Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak yang
bersangkutan
c. tanda tangan Wajib Pajak atau kuasa Wajib Pajak;
d. jumlah peredaran usaha;
e. jumlah penghasilan, termasuk penghasilan yang bukan
merupakan objek pajak;
f. jumlah Penghasilan Kena Pajak;
g. jumlah pajak yang terutang;
h. jumlah kredit pajak;
i. jumlah kekurangan atau kelebihan pajak;
j. jumlah harta dan kewajiban; dan
k. tanggal pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29;
l. data lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha Wajib
Pajak.
Jenis SPT Isi
SPT Masa a. Nama Wajib Pajak, NPWP, dan alamat Wajib Pajak
b. Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak yang
bersangkutan
c. tanda tangan Wajib Pajak atau kuasa Wajib Pajak;
d. jumlah objek pajak, jumlah pajak yang terutang, dan/atau
jumlah pajak dibayar;
e. tanggal pembayaran atau penyetoran; dan;
f. data lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha Wajib Pajak.
Jenis SPT Isi
SPT Masa PPN a. Nama Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak, dan alamat
dan PPNBM Wajib Pajak;
b. Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak yang
bersangkutan;
c. Tanda tangan Wajib Pajak atau kuasa Wajib Pajak;
d. Jumlah penyerahan;
e. Jumlah Dasar Pengenaan Pajak;
f. Jumlah Pajak Keluaran;
g. Jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan;
h. Jumlah kekurangan atau kelebihan pajak;
i. Tanggal penyetoran; dan
j. Data lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha Wajib
Pajak.
Jenis SPT
SPT Masa PPN a. Nama Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak, dan alamat
dan PPNBM bagi Wajib Pajak.
Pemungut hal-hal b. Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak yang
berikut: bersangkutan.
c. Tanda tangan Wajib Pajak atau kuasa Wajib Pajak.
d. Jumlah Dasar Pengenaan Pajak.
e. Jumlah pajak yang dipungut.
f. Jumlah pajak yang disetor.
g. Tanggal pemungutan.
h. Tanggal penyetoran.
i. Data lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha Wajib
Pajak.
Tempat dan Cara Lain Pengambilan SPT
Hardfile SPT
Tempat-tempat yang sudah
ditetapkan oleh Dirjen Pajak)
Aplikasi e-SPT
Kantor Pelayanan Pajak, Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan, atau
website Dirjen Pajak.
Cara Penyampaian SPT
1. SPT Masa
2. SPT Tahunan
Pembetulan SPT
ww.anneahira.com
PEMBUKUAN DAN
PENCATATAN
Pembukuan
Suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan
informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya, serta
jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun
laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut
Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib
Pajak badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan.
Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan, tetapi wajib
melakukan pencatatan, adalah Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan diperbolehkan menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto dan Wajib Pajak orang pribadi yang tidak melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Sekurang-kurangnya terdiri atas catatan
mengenai harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta penjualan dan
pembelian sehingga dapat dihitung besarnya
pajak yang terutang.
Pajak badan
Pencatatan
Wajib Pajak orang pribadi yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan
pembukuan, tetapi wajib menyelenggarakan pencatatan, yaitu:
1. Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan
menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan
Neto.
2. Wajib Pajak orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Bagi Wajib Pajak yang mempunyai lebih dari satu jenis usaha dan/atau tempat usaha,
pencatatan harus dapat menggambarkan secara jelas untuk masing-masing jenis usaha
dan/atau tempat usaha yang bersangkutan
PEMERIKSAAN
Pengertian
Serangkaian kegiatan menghimpun dan
mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang
dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam
rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan
Jenis Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Lapangan
2. Pemeriksaan Kantor
Tujuan Pemeriksaan
Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban spektrummaluku.co
m
perpajakan.
Jangka Waktu Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Kantor untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
dilakukan dalam jangka waktu paling lama tiga bulan, yang dihitung sejak tanggal
Wajib Pajak atau wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari
Wajib Pajak, datang memenuhi surat panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor
sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.
2. Dengan alasan tertentu, jangka waktu Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud pada
poin 1 di atas, dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama tiga bulan.
3. Pemeriksaan Lapangan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
dilakukan dalam jangka waktu paling lama empat bulan, yang dihitung sejak tanggal
surat pemberitahuan pemeriksaan disampaikan kepada Wajib Pajak atau wakil, kuasa,
pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak, sampai dengan
tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.
4. Dengan alasan tertentu, jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud
pada poin 3 di atas, dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama empat bulan.
5. Apabila dalam Pemeriksaan Lapangan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan ditemukan indikasi terjadinya transaksi yang terkait
dengan transfer pricing dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi adanya
rekayasa transaksi keuangan, yang memerlukan pengujian lebih mendalam
serta memerlukan waktu yang lebih lama, perpanjangan jangka waktu
Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada poin 4 di atas dapat
diperpanjang paling banyak lima kali sesuai dengan kebutuhan waktu untuk
melakukan pengujian.
6. Apabila perpanjangan jangka waktu untuk Pemeriksaan Kantor sebagaimana
dimaksud pada poin 2 di atas atau perpanjangan jangka waktu untuk
Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada poin 4 atau poin 5 di atas
berakhir, Pemeriksaan Kantor atau Pemeriksaan Lapangan harus diselesaikan.
7. Dalam hal Pemeriksaan dilakukan karena Wajib Pajak mengajukan
permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17B Undang-Undang KUP, jangka waktu Pemeriksaan
Kantor sebagaimana dimaksud pada poin 1 di atas dan/atau perpanjangan
jangka waktu Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud pada poin 2 di
atas, atau jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada
poin 3 di atas dan/atau perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan
sebagaimana dimaksud pada poin 4 atau poin 5 di atas, harus memperhatikan
jangka waktu penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan pajak
tersebut.
8. Dalam hal dilakukan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Kantor atau
Pemeriksaan Lapangan, Pemeriksa Pajak harus menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis kepada Wajib Pajak.
PENYIDIKAN
Hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik tindak
pidana di bidang perpajakan
Penyidikan akan dihentikan ketika tidak terdapat cukup bukti, tidak termasuk
tindak pidana di bidang perpajakan, peristiwa kadaluwarsa, tersangka meninggal
dunia, atau permintaan dari Menteri Keuangan/Jaksa Agung.
SURAT PAKSA
Keberatan
Apabila Wajib Pajak berpendapat bahwa jumlah rugi, jumlah pajak, dan pemotongan
atau pemungutan pajak tidak sebagaimana mestinya, Wajib Pajak dapat mengajukan
keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak, yang disampaikan Wajib Pajak ke
Kantor pelayanan Pajak setempat, baik secara langsung maupun menggunakan jasa
pihak ketika (pos/kurir).
news.okezone.com
Banding
Upaya hukum yang dapat
dilakukan oleh Wajib Pajak atau
penanggung pajak terhadap suatu
keputusan yang dapat diajukan
Banding, berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan
yang berlaku.
Peninjauan Kembali
Pihak-pihak yang bersengketa
dapat mengajukan peninjauan news.okezone.co
m
kembali atas putusan Pengadilan
Pajak kepada Mahkamah Agung.
Pasal 77 ayat (3) Undang-Undang
Pengadilan Pajak
SELESAI