KIMIA Bab 3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

BAB 3

STOIKIOMETRI
Nama : Syaloom Christin Pelealu
Dibuat Oleh : Prodi : Ilmu Biologi
POKOK PEMBAHASAN

1. MASSA ATOM
2. MASSA MOLAR SUATU UNSUR DAN
BILANGAN AVOGADRO
3. MASSA MOLEKUL
4. SPEKTROMETER MASSA
5. PERSEN KOMPOSISI SENYAWA
6. PENENTUAN RUMUS EMPIRIS
MELALUI PERCOBAAAN
7. REAKSI KIMIA DAN PERSAMAAN
KIMIA
8. JUMLAH REAKTAN DAN PRODUK
9. PEREAKSI PEMBATAS DAN HASIL
REAKSI
1. MASSA ATOM
Apa itu Massa Atom ?
Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa
atom (sma).
Massa suatu atom terkait erat dengan jumlah elektron, proton,
dan neutron yang dimiliki atom tersebut

Perjanjian Internasional :
1 atom ¹²C “Beratnya” 12 sma

Jika ditimbang
¹H = 1.008 sma
16
O = 16.00 sma
Massa Atom Rata - rata
Ketika kita mengukur massa atom suatu unsur, yang kita
peroleh adalah massa rata-rata dari berbagai jenis isotop
yang ada di alam.
Contohnya, kelimpahan alami dari karbon-12 dan
karbon-13 masing-masing adalah 98,90 persen dan 1,10
persen. Massa atom karbon-13 telah ditetapkan sebesar
13,00335 sma
Jadi massa atom rata-rata dari karbon
dapat dihitung sebagai berikut :
Massa atom rata-rata dari karbon alam
= ( 0.9890) (12.00000 sma) + (0.0110)
(13.00335 sma )
= 12.0 sma
2. MASSA MOLAR UNSUR DAN
BILANGAN AVOGADRO

Kita berurusan dengan sampel-sampel


Mol (mole) adalah
besar dengan jumlah atom yang luar biasa
banyaknya suatu zat yang
besarnya karena atom itu akan lebih baik mengandung entitas
apabila kita memiliki satuan khusus untuk dasar (atom.molekul.atau
menyatakan jumlah atom yang sangat besar, partikel lain) sebanyak
gagasan tentang satuan untuk menyatakan jumlah atom yang
jumlah benda bukanlah hal baru. terdapat dalam tepat 12
contohnya. Pasang (2 buah). Lusin (12 g (atau 0.012 kg) isotop
buah) dan gros (144 buah) adalah satuan yang karbon-12.
sudah lama dikenal, Kimiawan menggunakan
satuan mol untuk mengukur atom dan
molekul. 1 mol = NA = 6. 0221367 x 1023
Bilangan Avogadro (NA )
Pada umumnya kita membulatkan bilangan avogadro menjadi 6.022 X
1023, Jadi. Seperti 1 lusin jeruk terdiri dari 12 jeruk. 1 mol atom
hidrogen mengandung 6.022 x 1023 atom H.
Kita telah mengetahui bahwa satu mol atom karbon_12 mempunyai
massa tepat 12 g dan mengandung 6.022 x 1023 atom, massa dari
karbon-12 ini adalah massa molar (molar mass) (M). Didefinisikan
sebagai massa (dalam gram atau kilogram) dari 1 mol entitas (seperti
atom atau molekul) zat.
Dengan menggunakan massa atom dan massa molar. Kita dapat
menghitung massa (dalam gram) dari satu atom karbon-12, Dari
pembahasan di atas kita tahu bahwa 1 mol atom karbon-12 beratnya
tepat 12 gram.
Ini memungkinkan kita menuliskan kesamaan

12.00 g karbon-12 = 1 mol atom karbon-12


Pada gambar di atas, Hubungan antara massa (dalam gram) suatu
unsur dan jumlah mol unsur tersebut serta antara jumlah mol suatu
unsur dan jumlah atom unsur tersebut & adalah massa molar
(g/mol)m unsur dan NA adalah bilangan Avogadro.
3. MASSA MOLEKUL
Massa Molekul (berat) Contoh :
adalah jumlah dari
massa-massa atom massa molekul H2O adalah
(dalam sma) dalam 2(massa atom H) + massa atom O
suatu molekul. Atau
2(1,008 sma) + 16,00 sma = 18,02 sma

Umumnya kita perlu mengalikan massa atom dari tiap unsur dengan
jumlah atom dari unsur itu yang ada dalam molekul dan kemudian
menjumlahkannya untuk seluruh unsur.
Dari massa molekul kita dapat menentukan massa molar dari suatu
molekul atau senyawa. Massa molar suatu senyawa (dalam gram) sama
dengan massa molekulnya (dalamsma). Misalnya, massa molekul air adalah
18,02 sma, maka massa molarnya adalah 18,02g. Perhatikan bahwa 1 mol air
beratnya 18,02 g dan mengandung 6,022 × 1023atom karbon
4. SPEKTROMETER MASSA
Metode paling langsung dan akurat untuk menentukan massa atom
dan massa molekul adalah metode spektrometri massa. Pada
sebuah spectrometer massa, suatu sampel gas ditembak oleh aliran
electron berenergi tinggi.

Tahapan –tahapan
menghitung dengan
spektrometri Massa
S Tumbukan antara electron dan atom (ataumolekul) gas menghasilkan
ion positif dengan terlepasnya satu electron dari tiap atom atau
P
molekul. Ion-ion positifini (denganmassam dan muatanlistrike)
E dipercepat oleh dua buahlempeng yang bermuatan listrik
K berlawanan saat ion-ion tersebut melewatinya. Setelah melewati
T kedua lempeng , ion-ion ini kemudian dibelokkan oleh sebuah
R magnet sehingga bergerak melengkung. Jari-jari lintasannya
tergantung pada perbandingan antara muatan listrik dan massa
O (yaitue/m). ion-ion dengan perbandingan e/m lebih kecil mempunyai
M lintasan seperti kurva dengan jari-jari yang lebih besar dari pada ion-
E ion yang memiliki perbandingan e/m lebih besar, sehingga ion-ion
T dengan muatan listrik sama tetapi massanya berbeda akan terpisah
satu sama lain.
E
R
Massa dari setiap ion (dan juga atom atau molekul induk) ditentukan
M oleh sejauh mana ion-ion tersebut dibelokkan .akhirnya, ion-ion
A tersebut sampai pada sebuah detector, yang mencatat arus listrik
dari tiap jenis ion. Jumlah arus listrik yang dihasilkan sebanding
S dengan jumlah ion, sehingga kita dapat menentukan kelimpahan
S relative dari isotop=isotopnya.
A
5. PERSEN KOMPOSISI SENYAWA
Persen Komposisi adalah persentase massa dari tiap-tiap unsur
yang terkandung dalam senyawa =

n jumlah mol unsur dalam 1 mol senyawa

Misalnya, dalam 1 mol hidrogen peroksida (H₂O₂) ada 2 mol atom


H dan 2 mol atom O. Massa molar H₂O₂, H, dan O masing-masing
adalah 34,02 g, 1,008 g, dan 16,00 g. Oleh karena itu, persen
komposisi senyawa H₂O₂ dihitung

Jumlah persentase adalah 5,926% + 94,06% = 99,99%. Perbedaan kecil dari


100 persen adalah karena cara pembulatan massa molar dari unsur. Jika
digunakan rumus empiris HO untuk perhitungan, akan didapatkan persentase
yang sama
6. PENENTUAN RUMUS EMPIRIS
MELALUI PERCOBAAAN
Fakta bahwa kita dapat menentukan rumus empiris senyawa jika
diketahui persen komposisinya dan memungkinkan kita untuk
mengidentifikasi senyawa secara eksperimental. Prosedurnya adalah
sebagai berikut. Pertama, analisis kimia untuk mengetahui jumlah
gram setiap unsur yang terkandung dalam suatu senyawa dengan
massa tertentu. Kemudian, kita mengonversi jumlah dalam gram
menjadi jumlah dalam mol untuk setiap unsur. Akhirnya, dengan
menggunakan metode yang diberikan dalam kita menemukan rumus
empiris dari senyawa tersebut.
 
Sebagai contoh spesifik, mari kita perhatikan senyawa etanol.
Ketika etanol dibakar dalam perangkat alat seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 3.6, karbon dioksida (CO₂) dan air (H₂O) dilepaskan.
Karena tidak ada karbon maupun hidrogen dalam gas masukan, maka
dapat disimpulkan bahwa baik karbon (C) dan hidrogen (H) ada dalam
etanol dan oksigen (O) juga dapat ada dalam etanol. (Molekul oksigen
ditambahkan dalam proses pembakaran, tetapi beberapa oksigen
mungkin juga berasal dari sampel etanol.)
Peralatan untuk menentukan rumus empiris etanol. Absorber adalah
zat yang dapat menyerap air dan karbon dioksida.
7. REAKSI KIMIA DAN PERSAMAAN
KIMIA
Persamaan reaksi kimia adalah pernyataan yang ditulis dengan
rumus kimia yang memberikan informasi identitas dan kuantitas
zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia ataupun fisika.
Langkah-langkah penulisan
Persamaan reaksi mempunyai sifat. persamaan reaksi:
1. Jenis unsur-unsur sebelum dan 1. Nama-nama reaktan dan hasil
sesudah reaksi selalu sama. reaksi dituliskan. Penulisan ini
2. Jumlah masing-masing atom disebut persamaan sebutan.
sebelum dan sesudah reaksi selalu 2. Tuliskan persamaan reaksi dengan
sama. menggunakan lambang-lambang,
3. Perbandingan koefisien reaksi yaiturumus-rumus kimia zat, dan
menyatakan perbandingan mol wujud reaksi. Penulisan ini disebut
(khusus persamaankerangka.
yang berwujud gas perbandingan koefi 3. Setarakan persamaan kerangka
sien juga menyatakan perbandingan v tersebut sehingga diperoleh
olumeasalkan suhu dan tekanannya persamaan reaksisetara yang disebut
sama). persamaan kimia.
Penyetaraan persamaan reaksi sesuai dengan hukum
kekekalan reaksi Lavoisierdan teori atom Dalton.
Menurut hukum Lavoisier, pada reaksi kimia tidak
terjadi  perubahan  massa.  Artinya,  jumlah  dan 
jenis atom di ruas kiri (reaktan) samadengan jumlah dan
jenis atom di ruas kanan (hasil reaksi).

Tahap-tahap penyetaraan persamaan reaksi dapat dilakukan


dengan:
1. Tuliskan persamaan kerangka, yaitu persamaan reaksi
yang belum setara,dengan reaktan di ruas kiri dan hasil reaksi
di ruas kanan.
2. Tetapkan koefisien zat/senyawa yang lebih rumit adalah
satu.
3. Setarakan reaksi dengan mengatur koefisien reaktan
dan hasil reaksi yang lain.
8. JUMLAH REAKTAN DAN PRODUK
Stoikiometri adalah studi kuantitatif dari reaktan dan produk dalam
reaksi kimia.Meskipun satuan yang diberikan untuk reaktan (atau
produk) adalah mol, gram, liter (untuk gas), atau beberapa satuan
lainnya, kita menggunakan mol untuk menghitung jumlah produk
yang terbentuk dalam suatu reaksi. Pendekatan ini disebut metode
mol, yang berarti bahwa koefisien stoikiometri dalam persamaan
kimia dapat diartikan sebagai jumlah mol dari setiap zat.
Pendekatan umum untuk memecahkan masalah stoikiometri
dirangkum berikutnya.
1. Tuliskan persamaan kimia yang setara untuk reaksi.
2. Konversi jumlah reaktan yang diberikan (dalam satuan gram
atau satuan lainnya) ke jumlah mol.
3. Gunakan rasio mol dari persamaan setara untuk menghitung
jumlah mol produk yang terbentuk.
4. Konversi mol produk menjadi gram (atau satuan lainnya)
produk.
Kadang-kadang kita mungkin diminta untuk menghitung
jumlah reaktan yang diperlukan untuk membentuk jumlah
produk tertentu.
Bagaimana langkah-langkah menghitungnya ?

Prosedur untuk menghitung jumlah reaktan atau produk dalam


reaksi menggunakan metode mol.
9. PEREAKSI PEMBATAS DAN HASIL
REAKSI
Dalam suatu reaksi, jumlah mol pereaksi yang ditambahkan tidak selalu
bersifat stoikiometris (tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien
reaksinya) sehingga zat pereaksi bisa habis bereaksi dan bisa berlebih dalam
reaksinya. atau pereaksi pembatas adalah zat pereaksi yang akan habis
bereaksi lebih dahulu di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat
pereaksi yang ditambahkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien
reaksinya.
Bagaimana hal ini dapat terjadi ?

Perhatikan X + 2Y → XY2
gambar ini :

Pereaksi pembatas
Reaksi di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, satu mol
zat X membutuhkan dua mol zat Y. Gambar di atas menunjukkan bahwa tiga
molekul zat X direaksikan dengan empat molekul zat Y.Setelah reaksi
berlangsung, banyaknya molekul zat X yang bereaksi hanya dua molekul dan
satu molekul tersisa. Sementara itu, empat molekul zat Y habis bereaksi.
Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas, Pereaksi pembatas merupakan
reaktan yang habis bereaksi dan tidak bersisa di akhir reaksi.
Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara
membagi semua mol reaktan dengan koefisiennya, lalu pereaksi yang
mempunyai nilai hasil bagi terkecil merupakan pereaksi pembatas.
Sumber Refrensi
https://www.academia.edu/9409411/makalah_kimdas_stoikiometri
 
https://books.google.co.id/books?id=KzN5SOR1A-4C&printsec=frontcove
r&hl=id#v=onepage&q&f=false

http://www.chem.co.id/2018/12/35-persen-komposisi-senyawa.html

http://www.chem.co.id/2018/12/36-penentuan-rumus-empiris-melalui.h
tml

https://www.studiobelajar.com/persamaan-reaksi/

https://ardra.biz/persamaan-reaksi-kimia/#:~:text=Pengertian%20Persam
aan%20Reaksi%20Kimia.,menjadi%20zat%20baru%20yaitu%20produk
.

http://www.chem.co.id/2018/12/38-jumlah-reaktan-dan-produk.html
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai