Presentasi Kelompok 1 Biologi Sel

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

STRUKTUR SEL VIRUS, SEL

PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK

DISUSUN OLEH :

DELVINO STEVY SAMBEKA


NIM : 20502001

KEYSIA STEPHANIE T. MULDER


NIM : 20502002

LIDYA YANGSE LUMOWA


NIM : 20502003

ALFRISA MARIA LINTONG


NIM : 20502004

ELSI
NIM : 20502005
A. Struktur Virus
Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga untuk
bisa melihatnya diperlukan mikroskop elektron. Struktur virus
juga bisa disebut sederhana karena hanya berupa kepala, leher,
dan ekor seperti penjelasan di bawah ini.
1. Kepala Virus
Kepala virus terdiri dari asam nukleat (DNA dan RNA) yang
diselubungi oleh kapsid. Kapsid sendiri merupakan selubung yang
berupa protein dan terdiri dari satu unit protein yang disebut
dengan kapsomer, dan berguna untuk memberi bentuk pada virus,
melindungi asam nukleat yang ada agar terhindar dari kerusakan,
serta menyediaka protein enzim agar virus dapat menembus
membran sel inang saat menginfeksi.

2. Leher Virus
Leher virus merupakan tempat yang menyambungkan antara
bagian kepala dan bagian ekor, namun tak semua virus
memilikinya. Hanya virus kompleks saja yang memiliki struktur
virus berupa leher, misalnya virus cacar, virus T dan rabies.

3. Ekor Virus
Ekor merupakan salah satu struktur terpenting, karena ekor inilah
yang akan menancap pada tubuh inang yang akan diinfeksi. Ekor
virus berbentuk seperti tabung yang dilengkapi dengan serabut-
serabut.
B. Sel Prokariotik
1. Pengertian
Berasal dari kata pro yang berarti ”sebelum” dan kata karyot yang berarti “inti
sel”. Jadi, sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Dalam sel
prokariotik terdapat bahan inti jernih yang tercampur dalam protoplasma dengan
demikian tidak terdapat batas jelas dengan membrane inti.

Pada dasarnya sel hewan dan sel tumbuhan termasuk eukariot, sedangkan sel
prokariot meliputi bacteria, Sianobakteria, dan Pleuropneumonia Like Organism
(PPLO) atau mikroplasma. (Yoni Suryani, 2004: 5)
2. Ciri- Ciri Sel Prokariotik
• Tidak memiliki selubung inti
atau selaput inti
• Memiliki DNA telanjang
(tidak terselubung selaput
inti)
• Tidak memiliki nucleolus
• Pembelahannya dengan cara
amitosis (pembelahan biner)
• Kromosomnya tunggal
• Tidak memiliki organela
membrane
• Tidak memiliki organel
khusus
Organela-organela yang terdapat di dalam sel prokariotik :
1. Dinding Sel dan Kapsul
Dinding sel tersusun atas peptidoglikan (suatu protein- karbohidrat
kompleks) digunakan sebagai dasar pengklasifikasian pada bacteria.
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel terhadap tekanan osmotik
dan mekanik, mengatur pertukaran zat dan reproduksi sekaligus memperi
bentuk. Kapsul tersebut dapat melindungi sel predator dan sebagai
tempat melekatnya berbagai objek atau sesama bakteri.

2. Membran plasma
Pada bacteria gram positif terdapat pelipatan membrane plasma yang
memunculkan stuktur yang dinamakan mesosom dan kondrioid.
Mesosom berfungsi pada pembelahan sel. Membrane plasma juga
membentuk organel fotosintetik pada bacteria fotosintetik.
3. Lamela sitoplasmik pada beberapa bacteria
Ada susunan lamellar dari membrane di sitoplasma bacteria mengandung
ribosom lebih banyak, sebagian besar bebas dalam sitosol. Beberapa
mungkin menambat pada permukaan membrane plasma. Berfungsi
sebagai tempat sintesa protein dan membantu pertumbuhan melalui
fotosintesis pada bacteria autropik.
 
4. Nukleolid
Nukleolid merupakan bahan inti. Selama pembelahan sel, DNA nukleoid
menjadi menambat pada membrane plasma dan dibagikan pada sel tanpa
pembentukan kromosom.

5. flagella
Flagella bacteria lebih kecil daripada flagella sel hewan dan sel tumbuhan.
Berfungsi sebagai alat gerak.
C. Sel Eukariotik
Pengertian
Sel Eukarioik merupakan jenis sel yang dapat hidup sebagai organisme sel
tunggal atau sebagai sel yang menyusun dalam jaringan semua makhluk hidup.
Secara terminologis berasal dari kata Eu: Sejati dan Karyon: inti sel atau
Nukleus, sel eukariotik merupakan sel yang mempunyai nukleus sejati, yaitu
inti sel terpisah dari bagian lain sel dengan suatu membrane pembatas
(membran nukleus), sehingga isi dari nukleus tidak bercampur dengan
sitoplasma dan inti sel tampak jelas.

Sel eukariotik seringkali mengubah bentuknya, sedangkan jenis sel lain


apabila tidak berdiferensiasi akan mempunyai bentuk yang tetap. Keragaman
yang sangat luas dalam bentuk dan ukuran ini sangat erat hubungannya dengan
fungsi khususnya masing-masing. Ukuran sel sangat variabel dari beberapa
mikron sampai mencapai sentimeter diameternya (telur burung). Sel harus
mempunyai ruangan yang cukup untuk bebrbagai komponen makromolekuler
yang terlibat dalam berbagai reaksi.
Ciri-ciri
Ciri-ciri sel eukariotik adalah sebagai berikut :
• Memiliki inti sel
• Sel eukariotik berukuran 10-100µm
• Memiliki materi genetic berupa DNA yang dibungkus membrane
inti
• Memiliki protoplasma (kesatuan inti sel dan sitoplasma)
• Memiliki sejumlah organel yang masing-masing memiliki fungsi
spesifik
Sel makhluk hidup yang termasuk dalam
sel eukariotik adalah sel hewan, sel
tumbuhan, sel fungi dan pada protista.

Sel Hewan
Sel-sel hewan sangat berbeda-beda
dalam ukuran, bentuk, susunan organel
dan fungsi utama secara fisiologi. Oleh
karena itu, tidak ada sel yang khas yang
menjadi suatu contoh dari semua sel-sel
hewan (Yoni Suryani, 2004 :
9).Walaupun demikian dalam
organisasinya ada sejumlah struktur sel
yang umum bagi sebagian besar sel
hewan. Organel sel yang dimiliki sel
hewan namun tidak dimiliki oleh sel
tumbuhan adalah lisosom dan sentrosom
Sel tumbuhan
Semua organel yang diuraikan sebagai
penyusun tetap dari sel hewan, juga
ditemukan pada banyak sel tumbuhan.
Namun selain organel tersebut banyak lain
yang unik pada sel tumbuhan, meliputi
dinding sel yang kaya karbohidrat,
plasmodesmata, kloroplas dan vakuola yang
besar (Yoni Suryani, 2004: 9). Organel yang
dimiliki oleh sel tumbuhan tetapi tidak
dimiliki oleh sel hewan adalah kloroplas,
vakuola yang besar, dinding sel, dan
plasmodesma.Struktur dasar untuk sel
hewan dan sel tumbuhan sebenarnya adalah
sama. Namun dalam perkembangannya
kedua sel mengalami perkembangan yang
menimbulkan berbagai perbedaan yang
dipengaruhi oleh lingkungan dan
ekologinya.
Struktur dan Fungsi Sel Eukariotik
Komponen dan organela yang terdapat dalam sel prokariotik :

Nukleus
Nukleus merupakan lokasi untuk sebagian besar pembuatan asam nukleat sel seperti DNA
dan RNA. Nukleus akan mengatur bentuk dan ciri-ciri sel karena DNA adalah pembawa fisik
dari pewarisan dan dengan pengecualian DNA plastid (cpDNA ditemukan dalam kloroplas
dan mDNA ditemukan di mitokondria). Sedangkan RNA dibentuk dalam nukleus
menggunakan sekuen basa DNA sebagai template. RNA bergerak keluar kesitoplasma dan
berfungsi dalam sintesis protein.

Nukleus memiliki struktur membran ganda yaitu membran luar (outer membrane) dan
membran dalam (Inner membrane). Terdapat pori-pori (Pore in nuclear envelope) yang terdiri
dari RNA dan protein, berfungsi sebagai jalan masuk dan keluar RNA dan senyawa lain,
tetapi DNA tidak dapat lewat.

Didalam nukleus terdapat nukleolus atau anak inti. Strukturnya dikelilingi oleh selaput
nukleus (membran ganda) berpori-pori. Selaput nukleus tersambung dengan retikulum
endoplasma. Fungsinya untuk mensintesis subunit ribosom dan mewadahi kromosom yang
terbuat dari kromatin. Kromatin sendiri terdiri dari kromosom dan DNA molekul panjang.
fungsi nukleus adalah:
• Menyimpan informasi genetik DNA yang mengatur fungsi kerja sel dan
struktur dasar sel
• Membuat semua RNA (RNA ribosomal, transfer, dan messenger)
• Menyalin DNA sel utama melalui pembelahan sel
Sistem Endomembran sel
Sistem endomembran terdiri atas beberapa komponen :
• Ribosom
Struktur ribososm terdiri atas dua sub unit yang terbuat dari RNAribosom dan
protein; dapat bebas dalam sitosol atau terikat ke RE. Fungsinya adalah untuk
sintesis protein.

• Komplek golgi
Strukturnya berupa tumpukan kantong pipih bermembran. Fungsinya adalah
untuk modifikasi protein, karbohidrat pada protein, dan fosfolipid; sintesis
banyak polisakarida; pemilahan produk-produk Golgi, yang kemudian
dilepaskan dalam vesikel. Atau bisa dianggap aparatus golgi sebagai pusat
pembuatan, penggudangan, pemilahan, dan pengiriman. Proses eskspor
material ini yaitu material diekaspor dari sel dalam suatu vesikel yang diambil
dari ujung membran golgi.
• Retikulum endoplasma (kasar dan halus)
Retikulum endoplasma merupakan membran berbentuk pipa rata atau saluran
yang saling berhubungan dan kantung yang mengadakan pembagian pada
sitoplama, dan berjalan sepanjang sitisol. Berfungsi mensintesis, mentranspor
dan memisahkan kandungan intraseluler. Retikulum endoplasma ada 2 macam
yaitu kasar dan halus.
• Retikulum endoplasma kasar
Merupakan retikulum endoplasma yang memiliki ribosom. RE Kasar
berfungsi membantu sintesis protein sekresi dan berbagai protein lain dari
ribosom terikat. Protein disintesis di ribosom dari sel sekretori dan
diangkut melewati saluran RE kasar.

• Retikulum endoplasma halus


Merupakan retikulum endoplasma yang memiliki ribosom. RE Halus
berfungsi untuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, penyimpanan Ca 2+,
detoksifikasi obat dan racun. Mempunyai berlimpah sel yang memproduksi
lipid.
• Lisosom
Lisosom berfungsi dalam pembongkaran komponen sel ketika
sudah tidak dibutuhkan lag, ketika rusak, atau ketika untuk
kebutuhan daur ulang. Sehingga dalam perkembangannya lisosom
penting dalam sebagian pencernaan. Contohnya pada peristiwa
reabsorbsi ekor berudu dan pembentukan jari tangan dan kaki.
Mitokondria
Struktur mitokondria dibatasi oleh membran ganda yaitu membran
dalam dan membran luar. Membran dalam memiliki pelipatan ke
dalam (krista) sedangkan membran luarnya halus. Mitokondria
mengandung DNAnya sendiri dan ribosomnya dapat bereplikasi
sendiri.

Berfungsi sebagai respirasi sel yang menghasilkan energi. Energi


yang dibentuk digunakan untuk membentuk ATP dan molekul lain
yang dibutuhkan dalam kerja sel, selain itu energi juga disimpan
dalam bentuk karbohidrat dan molekul bahan bakar lain.
Plastida
Plastida hanya dimilik oleh sel tumbuhan. Terdapat tiga
macam plastida, yaitu :
• Kloroplas
Kloroplas mengandung klorofil dan enzim fotosintesis.
Kloroplas hanya ditemukan pada organisme heterotrof.
Kloroplas termasuk organela yang memiliki membran
ganda, dimana membran dalam dan luar halus dan
berbentuk oval. Pada membran bagian dalam terdapat
tilakoid, yaitu struktur berbentuk cakram pipih yang
bertumpuk membentuk grana. Cairan dimana grana
tersuspensi disebut stroma.

• Leukoplas
Leukoplas disebut juga amiloplas karena tidak memiliki
pigmen. Tapi banyak juga orang menyebutnya butir-butir
pati karena leukoplas menyimpan pati.

• Kromoplas
Kromoplas merupakan jenis plastida yang terpigmentasi
dan menyimpan pigmen tumbuhan seperti karoten, orange
dan merah. STRUKTUR
KLOROPLAS
Vakuola
Strukturnya adalah vesikel besar yang dibatasi membran besar dalam tumbuhan.
Fungsinya adalah untuk pencernaan, penyimpanan, pembuangan zat sisa, keseimbangan
air, pertumbuhan sel, dan perlindungan. Vakuola ada tiga macam yaitu:
• Vakuola makanan
Vakuola makanan bertugas pada saat organisme makan atau fagositosis, yaitu dengan
mengelilingi makanan dengan membran plasma lalu menelan dan memindahkannya ke
sitosol.

• Vakuola kontaktil
Vakuola kontraktil berfungsi mengatur osmolaritas sel tersebutagar tidak kelebuhan
maupun kekurangan cairan. Vakuola ini juga ditemukan pada organisme bersel satu
misalnya Paramecium sp.

• Vakuola sentral
Vakuola sentral merupakan vakuola paling besar yang ada di dalam sel tumbuhan,
sehingga hampir satu sel tumbuhan penuh oleh volume vakuola ini. Membtran
vakuolanya disebut tonplas. Berfungsi sebgai tempat menyimpan hasil metabolik,
pigmen tanaman, senyawa toksik dan senyawa sekunder lainnya.
Sitoskeleton
Sitoskeleton adalah ragka internal dan fibrosa dalam sel. Fungsi
sitoskeleton yaitu:
• Menjaga bentuk sel agar tetap seperti bentuk arsitektur aslinya
• Mengatur mortalitas sel
• Bertanggung jawab dalam pergerakan sel dan pergerakan eksternal
setra migrasi sel selama perkeembangan
• Berperan dalam pembelahan sel
Komponen sistem sitoskeleton diantaranya adalah
• Mikrotubul (polimer tubulin)
Mikrotubul merupakan suatu tabung yang silindris dan berlubang, yang tersusun dari
13 kolom molekul tubulin. Mikrotubul berbentuk apparatus spindle yang bertugas
memisahkan kromosom selama pembelahan sel. Fungsi utama yaiu untuk
mempertahankan bentuk sel.

• Mikrofilamen (filamen aktin)


Mikrofilamen adalah serat yang sangat kecil dan padat. Struktur mikrofilamen antara
lain; dua untai aktin yang teranyam, masing-masing merupakan polimer sub unit aktin.
Fungsi utama yaitu untuk mempertahankan bentuk sel dan perubahan bentuk sel.
Selain itu juga berfungsi dalam kontraksi otot, siklosis atau pergerakan sitoplasma,
pergerakan amuboid dan fagositosis.

• Filamen Intermediet
Filamen intermediet merupakan struktur sitoskeleton yang tersusun dari protein
fibrosa. Berupa tali yang padat yang tersusun dari keratin. Filamen intermediet
merupakan penyusun sitoskeleton yang paling stabil dibanding mikrotubul dan
mikrofilamen yang mudah bergerak. Sehingga berfungsi untuk memperkuat sel dari
tekanan.
 LITERATUR

Campbel, Neil. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 2 (diterjemahkan oleh Damaring
Tyas Wulandari). Jakarta : Penerbit Erlangga

Lehninger, Albert L. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1 (diterjemahkan oleh


Maggy Thenawidjaja). Jakarta : Penerbit Erlangga

Starr, Ceccie dkk. Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup


(diterjemahkan oleh Yenny Prasaja). Jakarta : Salemba Teknika

Suryani, Yoni.2004. Biologi Sel dan Molekuler. Malang : Universitas Negeri


Malang

Subandi dan Aditya Marianti. 2007. BIOLOGI SEL. Yogyakarta : Graha Ilmu

Yuwono, Triwibowo. 1998. Biologi Molekular. Jakarta : Erlangga

Subowo. 2011. Biologi Sel. Jakarta : CV Sagung Seto


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai