Anda di halaman 1dari 50

C A S E R E P O RT

PREEKLAMPSIA
BERAT
Oleh:
Megumi Wilhelmina Paula Palar
FAB 118 054
Pembimbing:
dr. Mikko Uriamapas Ludjen, Sp.OG., M.Kes 1
PENDAHULUAN
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2008, kejadian
preeklampsia di seluruh dunia berkisar 0,51%-38,4%. Di negara maju,
angka kejadian preeklampsia berkisar 5%–6%. Di Indonesia frekuensi
kejadian preeklampsia sekitar 3-10%.

Di Indonesia, preeklampsia merupakan penyebab kematian ibu yang tinggi


disamping pendarahan dan infeksi, yaitu perdarahan mencapai 28%,
preeklampsia sebesar 24%, infeksi sebesar 11%.
Penyebab terjadinya pre-eklampsia hingga saat ini belum diketahui. Ada
beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian pre-eklampsia
berat seperti usia ibu, paritas, jumlah kunjungan ANC, riwayat hipertensi,
pekerjaan ibu.
KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama penderita : Nn. Lisa Gusvely
• Jenis kelamin : Perempuan
• Tanggal lahir : 08 Agustus 1991 (29 tahun)
• No. Rekam Medik: 28.59.26
• Pendidikan terakhir : D3
• Pekerjaan : Pegawai Kontrak
• Alamat : Jl. Tambun V, Kasongan Baru
• Berat/Tinggi badan : 64 kg/151 cm
• Suku : Dayak
KELUHAN UTAMA
• Tekanan darah tinggi sejak 2 hari yang lalu
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien G2P1A0 merasa hamil 31 minggu diketahui
memiliki tekanan darah tinggi sejak 2 hari yang lalu, saat kontrol
di klinik TD 190/140. Riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya
disangkal, pandangan kabur, pusing diakui, nyeri kepala hebat
dan nyeri ulu hari disangkal. Mules-mules dirasakan jarang dan
tidak teratur. Tidak ada keluar lendir bercampur darah dari jalan
lahir. Keluar cairan banyak dari jalan lahir belum dirasakan ibu.
Gerak anak dirasakan ibu. Karena keluhannya ibu berobat ke
klinik lalu di rujuk ke IGD RSUD. Doris Sylvanus.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU DAN
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat Penyakit Dahulu


• Riwayat SC di Kasongan 6 tahun yang lalu a/i lilitan tali pusat
• Riwayat sakit serupa disangkal
• Riwayat Hipertensi disangkal
• Riwayat penyakit lambung disangkal
• Riwayat penyakit paru disangkal
• Memiliki riwayat penyakit jantung disangkal
• Riwayat penyakit liver disangkal
• Riwayat trauma dan operasi disangkal
• Riwayat penyakit bawaan disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


• Di keluarganya memiliki riwayat penyakit hipertensi. Diabetes melitus, asthma, penyakit ginjal
disangkal.
RIWAYAT MENSTRUASI DAN PERKAWINAN

MENSTRUASI STATUS PERNIKAHAN


• Menarche : saat usia 13 th • Status : Sudah
• Siklus : teratur (28 hr) menikah 1x dan sudah
• Lama : 5 hari memiliki anak usia 6
• Banyak : ±3 pembalut/hr tahun
• Dismenorea : (-)
HABITUALIS DAN LINGKUNGAN
STATUS SOSIAL DAN EKONOMI
• Pasien makan kurang lebih 3x hari sehari, makan nasi, sayur,
ikan goreng. Alergi (-).
• Menggunakan alat kontrasepsi IUD (5 tahun)
• Merokok (-), Alkohol (-), jamu-jamuan (-), penggunaan
kontrasepsi (-)
PEMERIKSAAN FISIK

TANDA-TANDA VITAL
• Keadaan umum : Tampak lemah
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : 180/140 mmHg
• Laju nadi : 86 x/menit, kuat angkat, isi cukup, dan
regular
• Laju napas (RR) : 18 x/menit, pernapasan thorako-abdominal
• Suhu : 36,5oC di axilla
• SpO2 : 99%
PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis
Kepala :
1. Ukuran : Normocephal
Bentuk : Mesocephal
Rambut : Hitam, alopesia (-)
2. Wajah : Simetris
3. Mata
Sklera: Ikterik
Konjungtiva : Anemik
Palpebra : Edema
Pupil : Isokor kiri=kanan
PEMERIKSAAN FISIK
4. Telinga : Tidak ada kelainan bentuk, nyeri tragus (-), sekret minimal
5. Hidung : Pernafasan cuping hidung tidak ada, deviasi tidak ada.
6. Bibir : Tidak sianosis, tidak kering
7. Gigi dan Gusi : Tidak ada pendarahan, tidak ada infeksi, dens lengkap
8. Lidah
Mukosa : Basah, tidak pucat
Permukaan: Bersih
9. Rongga Mulut : Mukosa oral lembab
10.Rongga Leher
Pharing : Hiperemis
Tonsil : T1-T1
11. Kelenjar Parotis : Tidak ada pembesaran
PEMERIKSAAN FISIK
Leher
- Inspeksi
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Peningkatan vena jugularis : Tidak terlihat (5 + 1 cm H2O), Refleks
hepatojugular (-)
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
- palpasi
Kaku kuduk : Tidak ada
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : Tidak teraba membesar
PEMERIKSAAN FISIK
Cor
- Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat, Thrill (-)
- Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V anterior axilla
- Perkusi:
ICS IV linea parasternalis dextra
ICS V linea midclavicula sinistra
- Auskultasi: S1 dan S2 Tunggal, Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax
Pulmo Anterior Posterior
Inspeksi Statis: bentuk dada normal Statis: normal, skoliosis (-)
Dinamis: Ketinggalan gerak -/- ,
retraksi -/-

Palpasi Ekspansi dada simetris Ekspansi dada simetris


Fremitus vokal kanan=kiri Fremitus vokal kanan = kiri

Perkusi Sonor disemua lapang paru Sonor disemua lapang paru


Batas pulmo-hepar ICS VI
line midclavicula dextra
Batas pulmo-gaster di ICS VII
linea axillaris anterior

Auskultasi Suara dasar paru Suara dasar paru


Vesikuler +/+ Vesikuler +/+
Suara napas tambahan Suara napas tambahan
Rhonki +/+ Rhonki +/+
Wheezing -/- Wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK
Extremitas superior dextra Extremitas superior sinistra
 Akral hangat, capillary refill time  Akral hangat, capillary refill time
<2 detik, sianosis (-) <2 detik, sianosis (-)
 Pucat palmar (+)  Pucat palmar (+)
 Motorik : 5  Motorik : 5
Sensorik dalam batas normal
Sensorik dalam batas normal

Extremitas inferior dextra Extremitas inferior sinistra


 Akral hangat, capillary refill time  Akral hangat, capillary refill time
<2 detik, sianosis (-) <2 detik, sianosis (-)
 Pucat plantar (+)  Pucat plantar (+)
 Motorik : 5  Motorik : 5
Sensorik dalam batas normal Sensorik dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obsetri
Abdomen
- Inspeksi
Bentuk : Tampak cembung
Kulit : Turgor < 2 detik
- Auskultasi : DJJ: 147x/menit
- Palpasi :
L1 : TFU 28 cm
L2 : Punggung Kiri
L3 : Kepala
L4 : Convergen
PEMERIKSAAN DARAH
LENGKAP
Tanggal Pemeriksaan

Indikator Nilai Rujukan


25 Sept 28 Sept

Hb 11,5 - 16,0 g/dL 12.0 g/dL 12,4 g/dL

Leukosit 4.500 - 11.000/μL 11.10/μL 19.05/μL

Hematokrit 37-48% 34.7% 36,8%

Trombosit 15x104- 40x104/μL 221.000/μL 237.000


PEMERIKSAAN KIMIA DARAH

Tanggal Pemeriksaan
Indikator Nilai Rujukan

25 Sept

GDS <200 mg/dl 80 mg/dL


Creatinin 0,17 – 1,5 mg/dL 0,53 mg/dL

SGOT / AST <31 U/L 15 U/L

SGPT / ALT <32 U/L 11 U/L


HbsAg (-) (-)
HASIL URINALISIS (25/9/20)
Nilai Nilai
Indikator Hasil Indikator Hasil
Rujukan Rujukan

Kimia urin Sedimen

Warna Kuning Kuning Epitel Positif +


Kejernihan Jernih Jernih Leukosit <5/LPB 5-8 sel

Berat Jenis 1,010-1,020 1,010 Eritrosit ≤3/LPB 2-4 sel

pH 5,0-8,5 7,0 Jamur Negatif -


Leukosit Negatif +2 Bakteri - / +1 +
Nitrit Negatif - Kristal pato Negatif -
Protein Negatif +2 Silinder hialin - / +1 -
Glukosa Negatif Normal Silinder butir - -
Keton Negatif -

Urobilinogen Negatif Normal

Bilirubin Negatif -
Darah Negatif +1
HASIL URINALISIS (30/9/20)
Nilai Nilai
Indikator Hasil Indikator Hasil
Rujukan Rujukan
Kimia urin Sedimen
Warna Kuning Kuning Epitel Positif +

Kejernihan Jernih Jernih Leukosit <5/LPB Banyak sel

Berat Jenis 1,010-1,020 1,015 Eritrosit ≤3/LPB Banyak sel

pH 5,0-8,5 6,5 Jamur Negatif -


Leukosit Negatif +3 Bakteri - / +1 +
Nitrit Negatif - Kristal pato Negatif -
Protein Negatif trace Silinder hialin - / +1 -
Glukosa Negatif Normal Silinder butir - -
Keton Negatif -

Urobilinogen Negatif Normal

Bilirubin Negatif -
Darah Negatif +3
HASIL URINALISIS (01/10/20)
Nilai Nilai
Indikator Hasil Indikator Hasil
Rujukan Rujukan
Kimia urin Sedimen
Warna Kuning Kuning Epitel Positif +

Kejernihan Jernih Jernih Leukosit <5/LPB Banyak sel

Berat Jenis 1,010-1,020 1,005 Eritrosit ≤3/LPB 1-4 sel

pH 5,0-8,5 7,0 Jamur Negatif -


Leukosit Negatif +3 Bakteri - / +1 +
Nitrit Negatif - Kristal pato Negatif -
Protein Negatif - Silinder hialin - / +1 -
Glukosa Negatif Normal Silinder butir - -
Keton Negatif -

Urobilinogen Negatif Normal

Bilirubin Negatif -
Darah Negatif -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
7 September 2020
• Pemeriksaan HBsAg : ( - )
• Pemeriksaan Rapid Anti HIV : Non Reaktif
• Pemeriksaan Antibody Rapid Test : Non Reaktif
DIAGNOSIS

G2P1A0 dengan usia kehamilan 31 minggu belum


inpartu + PEB + Riwayat SC 1x
FOLLOW UP HARIAN
DAN
PEMBAHASAN
ANALISIS KASUS
Anamnesis: Pasien G2P1A0 hamil 31 minggu rujukan dari klinik dengan tekanan darah
tinggi sejak 2 hari yang lalu dan penglihatan kabur.
Faktor Risiko: Pekerjaan Ibu, Riwayat hipertensi di keluarga

Pemeriksaan Fisik: Tekanan Darah 180/140

Pemeriksaan Penunjang: Proteinuria (+2)

Preeklampsia Berat
TEORI
DEFINISI

Preeklampsia adalah hipertensi pada kehamilan yang


ditandai dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah
umur kehamilan 20 minggu, disertai dengan proteinuria
≥ 300 mg/24 jam atau >+1. Preeklampsia merupakan
suatu keadaan dimana terjadinya hipoperfusi ke organ
akibat vasospasme dan aktivasi endotel. Pada kondisi
berat preeklampsia dapat menjadi eklampsia dengan
penambahan gejala kejang-kejang.

33
EPIDEMIOLOGI

35
ETIOLOGI DAN FAKTOR
RESIKO
• Etiologi belum di ketahui secara pasti
• Hasil dari berbagai faktor yang kemungkinan menyebabkan dan
meningkatkan risiko preeklampsi :
– Invasi trofoblastik abnormal Penyakit Maternal:
– Aktivasi sel endotel - Hipertensi
- DM
– Faktor nutrisi - Penyakit Ginjal
– Faktor genetik

Trofoblast berlebih:
Faktor ibu: - Gemelli
- Obesitas
- Mola hidatidosa
- Usia ibu
- Primigravida
- Pekerjaan ibu
- Pengetahuan ibu
36
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
37
DIAGNOSIS

39
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA

Preeklampsia

Usia Usia
Kehamilan < Kehamilan ≥
37 mgg 37 mgg

Perawatan poliklinik
- K ontrol 2 kali p erm ing gu
- Evaluasi g ejala p em b eratan p re eklm ap sia (te kanan d arah, Terminasi
tanda impending, edemia paru Kehamilan
- Cek laboratoriu m (tro m bosit, seru m kreati nin , albu m in,
(AST/ALT) seti ap minggu
- Evaluasi kondisi janin (hitung fetal kick count/hari,
kesejahteraan janin (NST dan USG) 2 kali/minggu, evaluasi
pertumbuhan janin seti ap 2 minggu)

Perburukan kondisi maternal dan


janin/Preeklampsia Berat Us ia Ke h am ilan
≥ 37 mgg

Protokol Preeklampsia Berat


PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA

Preeklampsia

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg atau


- Usia ≥ 34 mgg dengan : Ya
- Persalinan atau ketuban pecah Lakukan
- Perburukan kondisi ibu dan janin persalinan
- Pertumbuhan janin terhambat
- Didapatkan solusio plasenta

Tidak

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg


- Perawatan poliklinis
- Evaluasi ibu 2 kali dalam
seminggu
- Evaluasi kesejahteraan
janin 2
kali dalam seminggu

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg Ya


- Perburukan kondisi ibu danjanin
- Persalinan atau ketuban pecah
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA BERAT
Preeklampsia dengan gejala berat
• MRS, Evaluasi gejala, DJJ, dan cek
Laboratorium ≥ 34 minggu
Stabilisasi, pemberian MgSO4
profilaksis

< 34 Minggu

Jika didapatkan :
• Eklampsa
Jika usia kehamilan ≥ 24
• Edema
minggu, janin hidup :
paru Terminasi
• DIC Berikan pematangan
kehamilan setelah
• HT berat, paru (dosis tidak harus
Iya stabilisasi
tidak selalu lengkap) tanpa
terkontrol menunda terminasi
• Gawat
janin
• Solusio
plasenta Tidak
• IUFD
Jika •didapatkan
Janin : Jika usia kehamilan >
• tidak
Gejala persisten 24 minggu :
• viabel
Sindrom HELLP Pematangan paru
• (tergantu
Pertumbuhan janin terhambat (inj. dexamethason
• ng kasus)
Severe olygohydramnion IM 2x6 mg atau
Iya
• Reversed end diastolic flow betamethason IM
• Gangguan renal berat 1x12 mg) 2x24 jam

Tidak

Perawatan konservatif :
• Evaluasi di kamar bersalin selama 24-48 jam • Usia kehamilan
• Rawat inap hingga terminasi ≥34 minggu
• Stop MgSO4, profilaksis (1x24 jam) • KPP atau inpartu
• Pemberian anti HT jika TD ≥ 160/110 • Perburukan
• Pematangan paru 2x24 jam maternal - fetal
• Evaluasi maternal-fetal secara berkala
PERAWATAN KONSERVATIF

• Indikasi perawatan konservatif : kehamilan preterm ≤ 37 minggu


tanpa disertai tanda impending eclampsia dengan keadaa janin baik.
• Diberi pengobatan yang sama dengan pengoatan medikametosa pada
pengelolaan secara aktif.
• Pada perawatan konservatif preeklampsia, loading dose MgSO4 tidak
diberikan secara i.v, cukup i.m.
• Sikap terhadap kehamilan : observasi dan evaluasi.
• MgSO4 dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda PE ringan,
selambat-lambatnya 24 jam.
ANTI
HIPERTENSI
• Indikasi utama pemberian anti hipertensi pada kehamilan adalah untuk
keselamatan ibu dan mencegah penyakit serebrovaskuler

• Antihipertensi Lini Pertama

Nifedipin. Dosis 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit,


maksimum 120 mg dalam 24 jam.

• Antihipertensi Lini kedua

Sodium nitroprusside : 0,25 μg i.v./kg/menit, infus; ditingkatkan 0,25μg i.v./kg/5


menit
MAGNESIUM SULFAT
• Direkomendasikan sebagai terapi lini pertama preeklamsia / eklamsia
• Direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap eklamsia pada Pasien preeklamsia
berat (I/A)

• Merupakan pilihan utama pada pasien preeklamsia berat dibandingkan


diazepam atau fenitoin untuk encegah terjadinya kejang atau kejang berulang
(1a/A)
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN
MGSO4

• Dosis Awal : 20 ml MgSo4 20% dalam 100 cc RL selama 15-20 menit


• Maintenance dose : drip 50 cc MgSO4 20% (10gr) dalam 500 cc
ringer laktat

• Awasi : volume urine, frekuensi nafas, dan reflex patella setiap jam

• Pastikan tidak ada tanda-tanda intoksikasi magnesium pada

setiap pemberian MgSO4 ulangan

• Bila ada kejang ulangan : berikan 2g MgSO4 (IV)


PENCEGAHAN
1. Pencegahan dengan non farmako
Tirah baring, diet ditambah suplemen yang mengandung minyak
ikan yang kaya dengan asam lemak tidak jenuh, misalnya omega-3
PUFA, konsumsi antioksidan: vitamin C, Vit E, betakaroten.
2. Pencegahan farmako
Pemberian kalsium 1500-2000 mg/hari dapat diberikan sebagai
suplemen pada risiko tinggi terjadinya preeklampsia. Selain itu dapat
diberikan Zink 200 mg/hari, magnesium 365 mg/hari. Obat
antitrombotik yang dapat mencegah preeklampsia ialah aspirin dosis
rendah dibawah 100 mg/hari.
KOMPLIKASI
Komplikasi Maternal Komplikasi Neonatal
• Eklampsia
• Pertumbuhan Janin
• Sindrom Hemolysis,
Terhambat
Elevated Liver Enzimes,
Low Platelet Count (HELLP) • Prematuritas
• Ablasi Retina • Fetal Distres
• Gagal Ginjal
• Edema Paru
• Kerusakan Hati
• Gangguan Saraf
KESIMPULAN
Pasien Ny. L didiagnosa menderita preeklampsia berat berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis yang
didapatkan tekanan darah tinggi sejak 2 hari yang lalu. Saat kontrol tekanan
darahnya 190/140. Riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya disangkal.
Keluhan disertai dengan pandangan kabur dan pusing sejak dibawa ke rumah
sakit. Nyeri kepala hebat dan nyeri ulu hari disangkal. Mules-mules dirasakan
jarang dan tidak teratur. Tidak ada keluar lendir bercampur darah dari jalan
lahir. Keluar cairan banyak dari jalan lahir belum dirasakan ibu dan gerakan
janin dapat dirasakan ibu
Dari pemeriksaan fisik yang didapatkan tekanan darah 180/140 dan
pemeriksaan penunjang ditemukan proteinuria (+2). Pada kasus ini pasien
dilakukan terminasi kehamilan karena gagal konservatif dengan obat-obatan..

Anda mungkin juga menyukai