Lapsus
Lapsus
PREEKLAMPSIA
BERAT
Oleh:
Megumi Wilhelmina Paula Palar
FAB 118 054
Pembimbing:
dr. Mikko Uriamapas Ludjen, Sp.OG., M.Kes 1
PENDAHULUAN
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2008, kejadian
preeklampsia di seluruh dunia berkisar 0,51%-38,4%. Di negara maju,
angka kejadian preeklampsia berkisar 5%–6%. Di Indonesia frekuensi
kejadian preeklampsia sekitar 3-10%.
TANDA-TANDA VITAL
• Keadaan umum : Tampak lemah
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : 180/140 mmHg
• Laju nadi : 86 x/menit, kuat angkat, isi cukup, dan
regular
• Laju napas (RR) : 18 x/menit, pernapasan thorako-abdominal
• Suhu : 36,5oC di axilla
• SpO2 : 99%
PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis
Kepala :
1. Ukuran : Normocephal
Bentuk : Mesocephal
Rambut : Hitam, alopesia (-)
2. Wajah : Simetris
3. Mata
Sklera: Ikterik
Konjungtiva : Anemik
Palpebra : Edema
Pupil : Isokor kiri=kanan
PEMERIKSAAN FISIK
4. Telinga : Tidak ada kelainan bentuk, nyeri tragus (-), sekret minimal
5. Hidung : Pernafasan cuping hidung tidak ada, deviasi tidak ada.
6. Bibir : Tidak sianosis, tidak kering
7. Gigi dan Gusi : Tidak ada pendarahan, tidak ada infeksi, dens lengkap
8. Lidah
Mukosa : Basah, tidak pucat
Permukaan: Bersih
9. Rongga Mulut : Mukosa oral lembab
10.Rongga Leher
Pharing : Hiperemis
Tonsil : T1-T1
11. Kelenjar Parotis : Tidak ada pembesaran
PEMERIKSAAN FISIK
Leher
- Inspeksi
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Peningkatan vena jugularis : Tidak terlihat (5 + 1 cm H2O), Refleks
hepatojugular (-)
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
- palpasi
Kaku kuduk : Tidak ada
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : Tidak teraba membesar
PEMERIKSAAN FISIK
Cor
- Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat, Thrill (-)
- Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V anterior axilla
- Perkusi:
ICS IV linea parasternalis dextra
ICS V linea midclavicula sinistra
- Auskultasi: S1 dan S2 Tunggal, Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax
Pulmo Anterior Posterior
Inspeksi Statis: bentuk dada normal Statis: normal, skoliosis (-)
Dinamis: Ketinggalan gerak -/- ,
retraksi -/-
Tanggal Pemeriksaan
Indikator Nilai Rujukan
25 Sept
Bilirubin Negatif -
Darah Negatif +1
HASIL URINALISIS (30/9/20)
Nilai Nilai
Indikator Hasil Indikator Hasil
Rujukan Rujukan
Kimia urin Sedimen
Warna Kuning Kuning Epitel Positif +
Bilirubin Negatif -
Darah Negatif +3
HASIL URINALISIS (01/10/20)
Nilai Nilai
Indikator Hasil Indikator Hasil
Rujukan Rujukan
Kimia urin Sedimen
Warna Kuning Kuning Epitel Positif +
Bilirubin Negatif -
Darah Negatif -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
7 September 2020
• Pemeriksaan HBsAg : ( - )
• Pemeriksaan Rapid Anti HIV : Non Reaktif
• Pemeriksaan Antibody Rapid Test : Non Reaktif
DIAGNOSIS
Preeklampsia Berat
TEORI
DEFINISI
33
EPIDEMIOLOGI
35
ETIOLOGI DAN FAKTOR
RESIKO
• Etiologi belum di ketahui secara pasti
• Hasil dari berbagai faktor yang kemungkinan menyebabkan dan
meningkatkan risiko preeklampsi :
– Invasi trofoblastik abnormal Penyakit Maternal:
– Aktivasi sel endotel - Hipertensi
- DM
– Faktor nutrisi - Penyakit Ginjal
– Faktor genetik
Trofoblast berlebih:
Faktor ibu: - Gemelli
- Obesitas
- Mola hidatidosa
- Usia ibu
- Primigravida
- Pekerjaan ibu
- Pengetahuan ibu
36
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
37
DIAGNOSIS
39
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA
Preeklampsia
Usia Usia
Kehamilan < Kehamilan ≥
37 mgg 37 mgg
Perawatan poliklinik
- K ontrol 2 kali p erm ing gu
- Evaluasi g ejala p em b eratan p re eklm ap sia (te kanan d arah, Terminasi
tanda impending, edemia paru Kehamilan
- Cek laboratoriu m (tro m bosit, seru m kreati nin , albu m in,
(AST/ALT) seti ap minggu
- Evaluasi kondisi janin (hitung fetal kick count/hari,
kesejahteraan janin (NST dan USG) 2 kali/minggu, evaluasi
pertumbuhan janin seti ap 2 minggu)
Preeklampsia
Tidak
< 34 Minggu
Jika didapatkan :
• Eklampsa
Jika usia kehamilan ≥ 24
• Edema
minggu, janin hidup :
paru Terminasi
• DIC Berikan pematangan
kehamilan setelah
• HT berat, paru (dosis tidak harus
Iya stabilisasi
tidak selalu lengkap) tanpa
terkontrol menunda terminasi
• Gawat
janin
• Solusio
plasenta Tidak
• IUFD
Jika •didapatkan
Janin : Jika usia kehamilan >
• tidak
Gejala persisten 24 minggu :
• viabel
Sindrom HELLP Pematangan paru
• (tergantu
Pertumbuhan janin terhambat (inj. dexamethason
• ng kasus)
Severe olygohydramnion IM 2x6 mg atau
Iya
• Reversed end diastolic flow betamethason IM
• Gangguan renal berat 1x12 mg) 2x24 jam
Tidak
Perawatan konservatif :
• Evaluasi di kamar bersalin selama 24-48 jam • Usia kehamilan
• Rawat inap hingga terminasi ≥34 minggu
• Stop MgSO4, profilaksis (1x24 jam) • KPP atau inpartu
• Pemberian anti HT jika TD ≥ 160/110 • Perburukan
• Pematangan paru 2x24 jam maternal - fetal
• Evaluasi maternal-fetal secara berkala
PERAWATAN KONSERVATIF
• Awasi : volume urine, frekuensi nafas, dan reflex patella setiap jam