Anda di halaman 1dari 42

Referat

Berat Bayi Lahir Rendah


(BBLR)

Oleh:
Cita Laelika Novialianti Putri,
S.Ked

Preseptor :
dr. Astri Pinilih, Sp.A
BAB II
Pembahasan

Definisi

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir < 2500
gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
Epidemologi

• Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di


dunia
• Sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-
ekonomi rendah.
• Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara dengan
prevalensi BBLR tertinggi (11,1%)

Mark pondaag, Audrey Wahani2015 3


Klasifikasi

Menurut Masa Gestasi


•Prematuritas murni
•Dismaturitas

Menurut Berat Lahir


BBLR (1.500 - <2.500 g)
BBLSR (1.000 - <1.500 g)
BBLASR (<1.000 g)

Nelson 2014, Hassan R, Alatas H. 2007 4


BBLR dapat di golongkan menjadi 2
Prematuritas murni Dismaturitas
Masa gestasi kurang dari 37 minggu Bayi lahir dengan berat badan
dan berat badannya sesuai dengan BB kurang dari berat badan yg
masa gestasi dan bisa di sebut seharusnya pada masa gestasi.
Neonatus Kurang Bulan – Sesuai Merupakan Neonatus Cukup
Masa Kehamilan. (NKB-SMK) Bulan- Kecil Masa Kehamilan
(NCB-KMK)
Bayi dismaturitas dapat dibagi dalam 3 stadium
 Stadium I
 Bayi tampak kurus, relatif lebih panjang, kulitnya longgar, kering seperti
perkamen tetapi belom ada tanda mekonium
 Stadium II
 Stadium I + warna kehijauan pada kulit, plasenta dan umbilikus. Hal ini
disebabkan karena mekonium tercampur dalam amnion
 Stadium III
 Stadium II + kulit berwarna kuning
Gambaran Klinis
Prematuritas Murni
1) Kulit tipis dan mengkilap
2) Tulang rawan telinga sangat lunak
3) Lanugo banyak
4) Jaringan payudara belum terlihat, puting masih berupa titik
5) Pada bayi perempuan labia mayora belum menutupi labia minora
6) Pada bayi lak-laki skrotum belum banyak lipatan, testis kadang
belum turun
7) Rajah telapak kaki kurang dari sepertiga bagian atau belum
terbentuk
8) pernapasan tidak teratur
9) Aktivitas dan tangisan lemah
10) Reflek menghisap dan menelan belum efektif
Karlina Sulistiani 2014 7
Dismaturitas

• Umur bayi dapat cukup, kurang atau lebih bulan tetapi


beratnya kurang dari 2500gr
• Gerakanya cukup aktif dan tangisanya cukup kuat
• Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis
• Bila kurang bulan jaringan payudara kecil dan puting kecil.
• Bila cukup bulan payudara dan puting sesuai masa
kehamilan
• Bayi perempuan bila cukup bulan, labia mayora menutupi
labia minora.
• Bayi laki-laki, testis mungkin telah turun
• Rajah telapak kaki lebih dari 1/3 bagian
• Menghisap cukup kuat
Karlina Sulistiani 2014 8
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


•Umur ibu •Ditemukannya gambaran klinis
•Riwayat hari pertama haid terakir bayi BBLR
•Riwayat persalinan sebelumnya •Antopometri
•Paritas, jarak kelahiran sebelumnya •Ballard score
•Kenaikan berat badan selama hamil
•Aktivitas
•Penyakit yang diderita selama hamil

Azis, Abdul Latief. 2006 9


10
11
Hasil Pemeriksaan

Jumlah skor pemeriksaan


maturitas neuromuskuler
dan maturitas fisik
digabungkan, kemudian
dengan menggunakan tabel
nilai kematangan dicari
masa gestasinya.
…Diagnosis

Pemeriksaan penunjang
•pemeriksaan laboratorium
darah rutin
gula darah
kadar elektrolit
AGD
•foto dada ataupun babygram

13
Penatalaksanaan
Dukungan respirasi
• Tujuan: mencapai dan mempertahankan respirasi.
• Resiko defisiensi surfaktan dan periadik apneu

• Posisi miring mencegah aspirasi


• Posisi tertelungkup menghasilkan oksigenasi yang lebih
baik dan penggunaan energi lebih sedikit

• Pemberian oksigen 100% edema paru dan retinopathy of


prematurity.

Nuniek Wulansari 2012 14


Termoregulasi

• KMC
 Bayi dengan berat badan 1500 g sampai <2500 g
 Tidak untuk bayi sakit berat
 Tidak untuk ibu yang menderita penyakit berat

• Pemancar Panas
 Bayi sakit atau bayi dengan berat 1.500 g
 Pemeriksaan awal bayi selama dilakukan tindakan
 Menghangatkan kembali bayi hipotermi

15
Inkubator

Suhu inkubator (oC) menurut umur


Berat Bayi
35oC 34oC 33oC 32oC

<1500 gr 1-10 hr 11 hr-3 mgg 3-5 mgg > 5 mgg

1500-2000 gr   1-10 hr 11 hr-4 mgg > 4 mgg

2100-2500 gr   1-2 hr 3 hr-3 mgg > 3 mgg

> 2500 gr     1-2 hr > 2 hr 16


Perlindungan terhadap infeksi
• Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum kontak dengan bayi
• Menjaga kebersihan peralatan dalam asuhan bayi dan ruang
perawatan bayi
• Orang dengan penyakit infeksi tidak boleh memasuki ruang
perawatan bayi atau menggunakan alat pelindung

17
Nutrisi dan Hidrasi

Kebutuhan Cairan Bayi


Umur (Hari)
Berat (g)
1 2 3 4 5+
>1500 60 80 100 120 150

<1500 80 100 120 140 150

Nelson 2014, Hassan R, Alatas H. 2007 18


… Nutrisi dan Hidrasi
Kebutuhan glukosa Bayi
Berat (g)
Hari
<1000 1000 - <1500 1500 - <2500 >2500

I 120 cc D5% 100cc D7,5% 80 cc D10% 80 cc D10%

II 140 cc D5% 120 cc D7,5% 100 cc D10% 90 cc D10%

III 170 cc D5% 130 cc D7,5% 110 cc D10% 100cc D10%

140-150 cc 130-150cc
IV+ 200 cc D5% 120-150cc D10%
D7,5% D10%
Pembuatan Cairan D7,5% = 73 cc (D5%) + 7 cc (D40%) = 100cc D7,5%

Feri Setiawan 2015 19


… Nutrisi dan Hidrasi

• Pemberian protein
dimulai dalam 24 jam pertama pascalahir dengan dosis 1,5
g/kgBB/hari, ditingkatkan 0,5-1 g/kgBB/hari.

• Kecukupan lemak
dimulai dalam 24 jam pertama pascalahir dosis 1 g/kgBB/hari
dinaikkan bertahap sebanyak 0,5-1 g/kgBB/hari sampai
mencapai 2,5-3,5 g/kgBB/hari.1,2,3

Konsensus Asuhan Nutrisi Bayi Prematur,


IDAI, 2016 20
Elektrolit

• Fase I (transisi)
Kebutuhan Natrium dan Kalium:
penurunan berat badan bayi baru lahir
berlangsung 3-5 hari. Fase I: Na 0-3 mmol/kgBB/hari
K 0-2 mmol/kgBB/hari
• Fase II (intermediate)
bayi mulai diperkenalkan nutrisi entera terjadi Fase II: Na 2-3 mmol/kgBB/hari
penurunan kehilangan air lewat kulit K 1-2 mmol/kgBB/hari
transcutaneus water loss, diuresis

• Fase III (tumbuh stabil) Fase III: Na 3-5 mmol/kgBB/hari


Peningkatan berat badan 15-20 g/kgBB/hari K 2-3 mmol/kgBB/hari
Konsensus Asuhan Nutrisi Bayi Prematur,
IDAI, 2016 21
Tanda kecukupan pemberian ASI:
• BAK minimal 6 kali/ 24 jam.
• Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI.
• BB naik pada 7 hari pertama sebanyak 20 gram/ hari.

Feri 22
Pemulangan dan pemantauan BBLR

• Tidak terdapat tanda bahaya atau tanda infeksi berat


• Berat badan bertambah hanya dengan ASI
• Suhu tubuh bertahan pada kisaran normal (36,5 – 37,5 0C)
• Ibu yakin dan mampu merawatnya

Nuniek Wulansari 2012 23


Pencegahan

• Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala


• Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan
perkembangan janin
• merencanakan persalinan
• Dukungan dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status
ekonomi keluarga

24
Prognosis

• Tergantung dari keadaan bayi, cara memperlakukan/merawat


bayi, serta ada tidaknya komplikasi pada BBLR

• Prognosis akan lebih buruk bila BB makin rendah, angka


kematian sering disebabkan karena komplikasi neonatal

25
LAPORAN KASUS

BBLR
(Berat Badan Lahir Rendah)
Identitas Pasien

• Nama : By. Ny. A


• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 2 hari
• BBL : 1390 gram
• TTL : Bandar Lampung, 19 September 2020
pukul 14.20 WIB
• Alamat : Natar
• Tanggal Masuk : 20 September 2020
• Nama Ayah : Tn. M
• Umur : 23 tahun
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Pendidikan Terakhir : SMA
• Nama Ibu : Ny. D
• Umur : 20 tahun
• Pekerjaan : IRT
• Pendidikan Terakhir : SMA
ANAMNESA

• Dilakukan secara Alloanamnesis (Ibu pasien)


• Lokasi : RS Pertamina Bintang Amin
• Tanggal : 20 September 2020

Keluhan Utama :
Lahir tanpa tangis
Riwayat Penyakit Sekarang

Bayi lahir di ruang bersalin RS Pertamina Bintang Amin dengan


keluhan lahir tanpa menangis dan belum cukup bulan. Bayi masuk NICU
dengan tangis merintih, napas tidak adekuat, tampak retraksi dinding dada
ringan, tidak terlihat biru pada bibir & ekstremitas. Setelah di suction, banyak
cairan ketuban yang keluar.
Bayi dilahirkan normal dengan indikasi ketuban pecah dini. Sebelum
12 jam setelah ketuban pecah, timbul kontraksi adekuat hingga timbulnya
persalinan.
• Imunisasi wajib: BCG (-), Hepatitis B 0 hari(+), polio (-), DPT (-), Campak
Riwayat Imunisasi (-).

Riwayat •-
Perkembangan
PEMERIKSAAN

• Status Generalis
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Vital Sign
• Kesadaran : Compos Mentis •Nadi : 128 kali/menit
• •Respirasi : 45 kali/menit
Ballard score : 27 (34-36 minggu)
•Suhu : 36,80C
• Down Score : <4 (tidak ada gawat •BB : 1.390 gr
napas) •PB : 38 cm
• SpO2 : 100% •Tekanan Darah : Tidak dievaluasi
Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
•Bentuk : Normocephali
•Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
•Mata : Sklera ikterik (-/-), Konjungtiva anemis (-/-), pupil isokor (+/+)
•Telinga : Nyeri tekan auricular (-), massa (-)
•Hidung : Pernafasan cuping hidung (-), septum deviasi (-)
•Mulut : Bibir kering (-), pecah-pecah (-)
2) Leher
•Kelenjar limfe : Tidak tampak membesar
•Kelenjar Tiroid : Tidak tampak membesar
3) Thorax
•Inspeksi : dinding dada simetris, retraksi dinding dada (+) subcostal
•Palpasi : vokal fremitus pada semua lapang paru
•Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
•Aukultasi : Suara napas vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
4) Jantung
•Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat, DBN, massa (-)
•Palpasi : Iktus cordis teraba, massa (-), nyeri tekan (-)
•Perkusi : Dalam batas normal
•Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
5) Abdomen
•Inspeksi : Distensi (-), massa (-)
•Auskultasi : Bising usus normal
•Perkusi : Timpani (+) di seluruh lapang abdomen
•Palpasi : Massa(-), Nyeri tekan abdomen (-), hepar-lien tidak teraba
6) Genitalia
•Dalam Batas Normal
7) Ekstremitas
•Akral hangat (+), kaku sendi (-), sianosis (-), edema (-)
8) Kulit
•Tampak kuning dari kepala hingga perut berbatas pada pusar
•Kesan : Skala kramer II
9) Anus dan rektum
•Anus (+), mekoninum (+) 24 jam pertama.
10) umbilicus
•Tampak basah dan mulai mongering, warna kuning kehijauan (-), edema (-),
kemerahan (-) pada pangkal umbilicus.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 20 September 2020


Darah Lengkap :
•Hemoglobin : 16,6 gr%
•Leukosit : 23.900/mm3
•Trombosit : 217.000/mm3
•Hematokrit : 53,1 %
•GDS : 59 mg%
• DIAGNOSA BANDING
• BBLR dengan kehamilan preterm + prematuritas murni
• Aspirasi mekonium

• DIAGNOSA KERJA
• BBLR dengan kehamilan preterm + prematuritas murni
Penatalaksanaan

Rencana Terapi
•IVFD D10% 8 tts/menit (mikro)
•Ampicillin inj 2 x 75 mg
•Gentamicin inj 1 x 20 mg
•Transfusi PRC 22 cc @ hari s/d Hb > 10
•Puasa 24 jam.
FOLLOW UP
Hari/ tgl S O A P
I  Minum (+), per sonde.  RR: 52 x/m BBLR +  O2 1 l/m.
11/11/2009  Aktifitas (+) kurang.  N: 120 x/m prematur murni.  D10% 5 ttsµ/m
 Respon (+).  SpO2: 99% (dgn O2)  Ampicilin 2x50mg.
 Retraksi (+) subcostal.  Gentamycine 1x8 mg.
 Sianosis (-)  ASI per sonde
 BB: 1400 g  

II  Minum (+) per sonde >>. RR: 50 x/m BBLR +  Off O2


12/11/2009  Aktifitas (+) sedikit. N: 130 x/m prematur murni  D10% 4 ttsµ/m.
 Menangis (+) kuat. SpO2: 100%  Ampicilin 2x50mg
 Respon (+). Retraksi (+) subcostal  Gentamycine 1x8mg
minimal.  ASI per sonde
BB: 1330 g

III  Minum (+) >> RR: 52 x/m. BBLR +  D10% 4 ttsµ/m.


13/11/2009  Aktifitas (+). N: 140 x/m. prematur murni  Ampicilin 2x50mg
 Respon (+). Retraksi (+) minimal.  Gentamycine 1x80mg.
 Menangis (+). BB: 1350 g.  ASI per sonde.
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai