Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

KASUS
PARKINSON Disusun oleh :
Cita Laelika Novialianti Putri

Preceptor :
dr. Fitriyani, Sp. S, M. Kes

ILMU PENYAKIT SARAF RS PERTAMINA BINTANG AMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
Identitas
 Nama
Pasien
: Tn. S
 Umur : 75 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Alamat : Kemiling
 Agama : Islam
 Suku : Jawa
 No. RM : 10.09.50
 Tanggal Masuk : 1 April 2021

2
Anamnesi
 Anamnesa dilakukan pada tanggal 1
s April 2021, pukul 11.50 WIB di
Poli syaraf RS Pertamina Bintang
Amin

Keluhan Utama
 Tangan kanan bergetar

Keluhan Tambahan
 Anggota gerak menjadi kaku

3
Anamnesi
s
Pasien datang ke poli saraf RSPBA untuk kontrol dan mengambil obat dengan riwayat gemetar
yang dirasakan terus menerus ± sejak 1 tahun ini. Keluhan terutama meningkat pada saat
pasien stress pada malam hari. Gemetar dirasakan tidak berkurang ketika pasien beristirahat.
Selain itu pasien juga merasa anggota geraknya menjadi kaku dan terasa lambat digerakkan.
Pasien masih dapat beraktivitas seperti biasa seperti mandi, memakai pakaian. Pasien
mengatakan sejak ia merasa sering gemetar sulit untuk tidur di malam hari. Pasien
mengeluhkan berjalan menjadi lebih lambat. Pasien juga merasa ketika berjalan badannya
condong ke depan. Riwayat jatuh dan kepalanya terbentur disangkal pasien. Pasien tidak ada
gangguan menelan, gangguan mental, halusinasi maupun ingatan, BAK, dan BAB. Diketahui
pasien memiliki riwayat hipertensi.

4
Riwayat
• Riwayat Hipertensi (+)
• Riwayat Trauma (-) Tidak ada penyakit serupa
• Riwayat mengangkat
beban berat (-)
• Riwayat kelemahan
anggota gerak
sebelumnya (-) Amlodipin 5mg

Riwayat Riwayat Penyakit Riwayat


penyakit dahulu Keluarga Pengobatan 5
Pemeriksaan
Fisik

Status
Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda
Glasgow Coma Scale : E4V5M6
Vital
• TD : 130/70mmHg
• Nadi : 74x/menit
• Respirasi : 22x/menit
• SpO2 : 98%
• Suhu : 36,7°C

6
Pemeriksaan
Fisik
Warna : Sawo matang Efloresensi : Tidak ada
Jaringan parut : Tidak adaPigmentasi : Tidak ada
Pertumbuhan rambut : Normal Pembuluh darah : Normal
Kulit
Suhu raba : Hangat Lembab/kering : Cenderung kering

Keringat Malam : Tidak ada Turgor : Normal

Kesan: Tidak ada kelainan

Submandibula : Tidak teraba Leher : Tidak teraba


Supraklavikula : Tidak teraba Ketiak : Tidak teraba
KGB Lipat paha : Tidak teraba

Kesan: Tidak ada kelainan

Ekspresi Wajah : Normal Simetris Muka: Simetris


Rambut : Normal Pembuluh Temporal : Tidak teraba
Kepala
Kesan: Tidak ada kelainan
7
Pemeriksaan
Fisik
Eksolftalmus : Tidak ada Endoftalmus : Tidak ada
Kelopak : normal Lensa : Jernih
Konjungtiva : normal Visus : Baik
Mata
Sklera ikterik : -/- Gerakan mata : Normal
Lap.penglihatan : Normal Tekanan bola mata : Normal
Deviatio konjungtiva : Tidak ada Nistagmus : Tidak ada

Kesan: Tidak ada kelainan

Tuli : Tidak tuli Selaput pendengaran : Normal


Lubang : Normal Penyumbatan : Tidak ada
Telinga Serumen : Normal Perdarahan : Tidak ada

Kesan: Tidak ada kelainan

Bibir : Normal Tonsil : T1 – T1


Langit-langit : Normal Bau nafas : Normal
Trismus : Tidak ada Lidah : normal, tidak kotor
Mulut Faring : Tidak hiperemis

Kesan: Tidak ada kelainan


8
Pemeriksaan
Fisik Bentuk
Sela iga
: Simetris
: Normal
Dada
Trakhea : Di tengah Kesan: Tidak ada kelainan
Kelenjar tiroid: Normal, tidak ada pembesaran
Leher Kelenjar limfe: Normal, tidak ada pembesaran

Kesan: Tidak ada kelainan Paru


Inspeksi : Pergerakan hemitoraks kanan-
kiri normal, simetris, retraksi (-/-)
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan kiri
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Jantung Perkusi
Perkusi :
Kanan : Sonor
Kanan :
Kiri : Sonor
Batas atas, ics II linea parasternalis dextra
Auskultasi
Batas bawah, ics IV linea parasternalis dextra
Kanan : vesikuler, Ronki (-), Wheezing (-)
Kiri :
Kiri : vesikuler, Ronki (-), Wheezing (-)
Batas atas, ics II linea parasternalis sinistra
Batas bawah, ics V linea midclavicularis sinistra
Kesan: Tidak ada kelainan
Auskultasi :
Bunyi jantung I-II intensitas normal, regular, murmur (-),
gallop (-)

Kesan: Tidak ada kelainan


9
Pemeriksaan
Fisik
Inspeksi : Dinding perut cembung, warna kulit sama dengan warna kulit sekitar
Auskultasi : Bising usus (+), normal
Abdomen Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani

Kesan: Tidak ada kelainan

Ekstremitas superior dextra dan sinistra: Oedem ( -/- ), Deformitas (-/-), Bengkak (-/-), Sianosis (-/-), Nyeri sendi (-/-),
Ptechie (-/-), CRT <2 detik teraba hangat
ekstrem
itas Ekstremitas inferior dextra dan sinistra: Oedem (-/-), Deformitas (-/-), Bengkak (-/-), Sianosis (-/-), Nyeri sendi (-/-),
Ptechie (-/-)

Kesan: Tidak ada kelainan

1
0
Pemeriksaan saraf
cranial

N.Olfactorius (N.I)
Daya penciuman hidung : normal

N.Optikus (N.II)
Ketajaman penglihatan (visus):
VOD 6/6 VOS 6/6
Lapang pandang:
Tidak ada kelainan
Tes Buta Warna :
Tidak dilakukan
Fundus okuli :
Tidak dilakukan
Pemeriksaan

1
1
NERVUS OKULOMOTORIUS (N-III), N. Trochealis(N-IV), N. Abducen(N-VI)
Dextra Sinistra
Ptosis - -
Endoftalmus - -
Eksoftalmus - -
Nistagmus - -
Strabismus - -
Sensorik
Pupil Diameter 3mm 3mm
Bentuk Bulat Bulat
Isokor/Anisokor Isokor Isokor
RCL + +
RCTL + +
Reflek Akomodasi + +
Motorik

Gerakan Bola Mata + +


Pemeriksaan saraf
cranial

N.Trigeminus (N.V)
Sensibilitas
• R. oftalmikus : +/+
• R. maksilaris : +/+
• R. mandibularis : +/+

N.Fascialis (N.VII)
Inspeksi Wajah Sewaktu
Diam : Simetris
Tertawa : Simetris
Meringis : Simetris
Bersiul : Normal
Menutup mata: Menutup mata dengan sempurna

1
3
Pemeriksaan saraf(N.VIII)
N.Vestibulocochlearis
cranial
N.Cochlearis
Tes Rinne : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tes Schwabach: Tidak dilakukan pemeriksaan N.Glossopharingeus dan N.Vagus (N.IX dan N.X)
Tes Weber : Tidak dilakukan pemeriksaan • Suara bindeng/nasal :-
Tinitus : -/- • Posisi uvula : tidak dilakukan pemeriksaan
N.Vestibularis • Palatum mole : tidak dilakukan pemeriksaan
Test vertigo :- • Arcus palatoglossus : tidak dilakukan pemeriksaan
Nistagmus: - • Arcus palatoparingeus : tidak dilakukan pemeriksaan
• Perasa lidah (1/3 anterior) : tidak dilakukan pemeriksaan
• Refleks menelan : ( + )
N.Accesorius (N.XI) • Refleks batuk :(+)
M.Sternocleidomastodeus : Tidak ada keluhan • Refleks muntah : tidak dilakukan pemeriksa
M.Trapezius: Tidak ada keluhan • Peristaltik usus :(+)
• Bradikardi :(-)
• Takikardi :(-)
N.Hipoglossus (N.XII)
Atrofi : (-)
Fasikulasi : (-)
Deviasi : (-) 1
Tremor lidah: Tidak ditemukan 4
Tanda Perangsangan Selaput
Otak

Kaku kuduk : (-)


Laseque test : (-/-)
Kernig test : (-/-)
Brudzinsky I : (-/-)
Brudzinsky II : (-)

1
5
Pemeriksaan
Neurologis
Sistem Motorik
• Refleks fisiologis: Biceps (+/+)
a. Gerak : Normal Normal
Pattela (+/+)
↓ ↓
Triceps (+/+)
Achiles (+/+)
b. Kekuatan Otot: 5 5
5 5 • Refleks patologis: Hoffman Trommer (-/-)
Babinsky (-/-)
c. Tonus : hipertonus Normal
Chaddock (-/-)
Normal Normal
Oppenheim (-/-)
Schaefer (-/-)
d. Klonus : Normal Normal
Gordon (-/-)
Normal Normal
Gonda (-/-)
e. Atrophi : Normal Normal
Normal Normal
1
6
Pemeriksaan
Neurologis
Sistem Sensorik
Eksteroseptif / rasa permukaan
Koordinasi
• Rasa raba : (+)
• Tes telunjuk telunjuk : normal
• Rasa nyeri : (+)
• Tes telunjuk hidung : normal
• Rasa suhu panas : Tidak dilakukan pemeriksa
• Tes pronasi supinasi : normal
• Rasa suhu dingin : Tidak dilakukan pemeriksa

Susunan Saraf Otonom


Propioseptif / rasa dalam
• Miksi : normal
• Rasa sikap : (+)
• Defekasi : normal
• Rasa getar : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Rasa tekan : (+)
• Rasa nyeri dalam : (+) Fungsi Luhur
• Fungsi bahasa : baik
• Fungsi orientasi : baik
• Fungsi memori : baik
• Fungsi emosi : baik 1
7
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
K r i t e rei aria
Krit HUG HES
HUGHES
●POSSIBLE
●POSSIBLE
Terd apat s a l a h 1 d a r i g e j a l a u t a m a : TRAP


Terd a p a t s a a h 1 d a ri g e ja a u t a m a : TRAP
●PROBABLE
●PROBABLE l l
Kombinasi 2 g e j a l a u t a m a ( t e r m a s u k k e g a g a l a n refleks postural), a t a u


Ko m b in a s i 2 g e ja a u t a m a (t e r m a s u k ke g a g a la n re f e ks
●1 d a r i 3 g e j a l a p e r t a m a y g t i d a k s i m e t r i s ( 2 d a r i 4 t a n d a motorik)
o s t u ra l), a t a u l l
●●1 INITE
DEF d a ri 3 g e ja a e rt a m a y g t id a k s im e tr is (2 d a ri 4 ta nda
● Km
o mobti on arik)
s i 3 d a r il 4 g e j a l a , a t a u
●DEF NITE
●2 g e j a l a d g n 1 g e j a l a l a i n y g t i d a k s i m e t r i s ( 3 t a n d a kardinal)
●Ko
I m b in a s i 3 d a ri 4 g e ja la , a t a u
●2 g e ja la d g n 1 g e a a la in y g tid a k s im e t ris (3 t a n d a
ka d in a l) l
Menurut Hoehn
& Yahr
●Stadium 1 ● Stadium 4
Me n u ru t Hoe h n & Y h r
● Gejala & t a n d a p a d a 1 si si ● Gejala > b e r a t

● Berjalan h a n y a utk j a ra k
St a d iu m 1
● ● Te r d a p a t g e j a l a y g r i n g a n
a
● Gejala y g m e n g g a n g g u t a p i t i d a k
tertentu
● Ge ja a & t a n d a a d a 1 s is i
menimbulkan kecacatan ● Rigiditas & bra dik in esi a

● Te r dl a a t g e ja a yg rin g a n
● Tremor p a d a 1 a n g g o t a g e r a k
● Ti d ak m a m p u h i d u p sendiri
● Ge ja a yg m el n g ga n g g u t a p i t id a k m e n im b u lka n ke c a c a t a n
● Gejala d a p a t d i k e n a l i o r a n g t erdek at ( t e m a n )
● Tremor d p t b e r k u r a n g

stadium sebelumnya
dibanding
● S●t aTd ieum l 2o r a d a 1 a n g g o t a g e r a k
m
●GGe

r ja a d a p a t d ike n a i o ra n g t e ●rdSet aka
ejala bi l a t eral
d i utm(t5 e m a n )
Kecacatan m i n i m a l
●StGait a dt eiulr g amn g g2u


l Berdiri & b e r j a l a n (-)

● S t aGe
● d i u ja m 3 a b i a t e ra
Perawatan tetap ●

● Ke ct luabcu ha nt yalant a m
G erak
● m ein
ll a im
m b aat l
●KGa
● e s e i it
m b ta en grag
n amnu lg
a ig uterganggu
s a a t berjalan/berdiri
● Disfungsi u m u m s e d a n g
Resume
Pasien datang ke poli saraf RSPBA untuk kontrol dan mengambil obat dengan
riwayat gemetar yang dirasakan terus menerus ± sejak 1 tahun ini. Keluhan terutama
meningkat pada saat pasien stress pada malam hari. Gemetar dirasakan tidak
berkurang ketika pasien beristirahat. Selain itu pasien juga merasa anggota geraknya
menjadi kaku dan terasa lambat digerakkan. Pasien masih dapat beraktivitas seperti
biasa seperti mandi, memakai pakaian. Pasien mengatakan sejak ia merasa sering
gemetar sulit untuk tidur di malam hari. Pasien mengeluhkan berjalan menjadi lebih
lambat. Pasien juga merasa ketika berjalan badannya condong ke depan. Diketahui
pasien memiliki riwayat hipertensi.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya tanda-tanda dari gejala utama parkinson
yaitu tremor, rigiditas, dan postural instability. Pada pemeriksaan neurologis
didapatkan tremor pada tangan kanan. Pada pemeriksaan koordiansi gaya berjalan
seperti robot (+) Shuffling gait (+)

2
0
TREATMENT

Diagnosa Diagnosa topis


klinis
Parkinson Syndrome
Substansia Nigra

Diagnosa etiologi Diagnosa banding


Idiopatik
Lewy body dementia (LBD)
Multiple system atrophy (MSA) 

2
1
Penatalaksanaa
n
Nonmedikamentosa Medikamentosa
Pasien beserta keluarga diberikan pemahaman • Arkin 2mg 2x1
dan edukasi mengenai penyakit yang dialami pasien, • Amlodipin 5mg 1x1
misalnya mengenai pentingnya meminum obat secara • Levoside 1x1
teratur dan tidak boleh putus pengobatan. Selain itu perlu
diedukasikan pula kepada keluarga tentang pentingnya
dukungan fisik maupun psikis dari keluarga untuk pasien
dalam menjalankan aktivitas.
Prognosis
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Fungtionam : dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : dubia ad bonam
Analisa
kasus
Pada anamnesa di dapatkan:
• Parkinson’s Disease merupakan bagian dari Parkinsonism yang
secara patologi ditandai oleh degenerasi ganglia basalis terutama
● P a s i e n d a t a n g k e poli klinik s a r a f di substansia nigra pars kompakata (SNC) yang disertai adanya
RSPBA d e n g a n g e m e t a r p a d a inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies).
tangan kanan
● Keluhan terutama meningkat pada saat pasien ● Parkinsonism adalah suatu sindroma yang ditandai oleh tremor
stress waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya reflek
● Usia 75 tahun : resiko terkena penyakit postural akibat penurunan kadar dopamine dengan berbagai
degenertatif, seperti penyakit parkinson. macam sebab.

• Etiologi :
● Idiopatik
● Usia
● Ras
● Genetik
● Lingkungan
● Stress emosional
Analisis
Kasus
Krite ria H U G H E S
● POSSIBLE
KRITERIA HUGHES
Gejala utama ● Terdap at s a l a h 1 dari g e j a l a u t a m a :
Tremor (+) TRAP
Rigiditas (-) ● PROBABLE
Akinesia/bradikinesia (+)
Instability postural (+) ● Kombinasi 2 gejala u t a m a (termasuk
  k e g a g a l a n refleks postural), a t a u
Hasil : Terdapat 3 gejala utama pada pasien ●1 dari 3 g e j a l a p ert am a y g tidak
s i met r is (2 dari 4 t a n d a motorik)
● DEFINITE
● Kombinasi 3 dari 4 g e j a l a , a t a u
●2 g ej al a d g n 1 gejala lain y g
tidak simetris (3 t a n d a
kardinal)
2
5
Menurut Hoehn
& Yahr
●Stadium 1 ● Stadium 4
Me n u ru t Hoe h n & Y h r
● Gejala & t a n d a p a d a 1 si si ● Gejala > b e r a t

● Berjalan h a n y a utk j a ra k
St a d iu m 1
● ● Te r d a p a t g e j a l a y g r i n g a n
a
● Gejala y g m e n g g a n g g u t a p i t i d a k
tertentu
● Ge ja a & t a n d a a d a 1 s is i
menimbulkan kecacatan ● Rigiditas & bra dik in esi a

● Te r dl a a t g e ja a yg rin g a n
● Tremor p a d a 1 a n g g o t a g e r a k
● Ti d ak m a m p u h i d u p sendiri
● Ge ja a yg m el n g ga n g g u t a p i t id a k m e n im b u lka n ke c a c a t a n
● Gejala d a p a t d i k e n a l i o r a n g t erdek at ( t e m a n )
● Tremor d p t b e r k u r a n g

stadium sebelumnya
dibanding
● S●t aTd ieum l 2o r a d a 1 a n g g o t a g e r a k
m
●GGe

r ja a d a p a t d ike n a i o ra n g t e ●rdSet aka
ejala bi l a t eral
d i utm(t5 e m a n )
Kecacatan m i n i m a l
●StGait a dt eiulr g amn g g2u


l Berdiri & b e r j a l a n (-)

● S t aGe
● d i u ja m 3 a b i a t e ra
Perawatan tetap ●

● Ke ct luabcu ha nt yalant a m
G erak
● m ein
ll a im
m b aat l
●KGa
● e s e i it
m b ta en grag
n amnu lg
a ig uterganggu
s a a t berjalan/berdiri Hasil : stadium 2
● Disfungsi u m u m s e d a n g
Pemeriksaan penunjang :
Tidak dilakukan eeg ataupun ct scan pada
pasien

2
7
Analisa kasus
Pada pasien ini diberikan levodopa karena levodopa akan masuk ke
blood brain barrier, masuk ke otak dan akan berubah menjadi dopamin,
dimana dopamin pada kasus parkinson kadarnya rendah. Diharapkan
TERAPI dengan terapi ini akan meningkatkan kadar dopamin sehingga gejala
ekstrapiramidal berkurang.

Pasien diberi terapi levodopa dan dilihat perkembangannya apakah gejala berkurang
atau tidak. Pada parkinson gejala akan sangat berkurang setelah diberi terapi levodopa,
maka dari itu pasien harus rutin kontrol untuk melihat perkembangan penyakitnya dan
penyesuaian dosis maupun apakah diperlukan obat obatan lain seperti Dopamin agonis,
MAOB inhibitor, COMT inhibitor yang akan menaikkan kadar dopamin dan membuat
terapi levodopa makin meningkat efeknya.

2
8
THANKS
Does anyone have any questions?

addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

2
9

Anda mungkin juga menyukai