PENYUSUN :
Ichsan Mohammad Taufik, S.Ked (19360107)
Mia Hirda Putri, S.Ked (19360119)
Nendry Yustika Nandalike, S.Ked (19360124)
Diah Adelia Emilda, S.Ked (20360026)
Diana Uyun Safeti, S.Ked (20360075)
Kiki Fricila, S.Ked (20360146)
PRESEPTOR :
dr. Jims Ferdinan Possible, Sp.FM, M.Ked.For
FK UNIVERSITAS MALAHAYATI
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
RS PERTAMINA-BINTANG AMIN SEPTEMBER-2020
I. DEFINISI THANATOLOGI
G2
G1
G4
G3
A.A.PENGERTIAN
PENGERTIANKEMATIAN
KEMATIAN
Suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang berupa tanda
kematian, yaitu perubahan yang terjadi pada tubuh mayat (Departemen
Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 1997).
B.B.ISTILAH
ISTILAHTENTANG
TENTANGKEMATIAN
KEMATIAN
3. Mati Suri : Ketiga sistem kehidupan terhenti (SSP, CVS, RESP) tetapi
dengan peralatan kedokteran canggih masih dapat
dibuktikan bahwa ketiga sistem tersebut masih
berfungsi pada basal metabolik kehidupan.
A. PENGERTIAN
1. Radiasi,
Berhenti Hypothalamus Perpindahan perpindahan panas yang terjadi
berfungsi SSP tidak bekerja Kalor melalui sinar inframerah
2. Konveksi,
Perubahan suhu A kontak dengan udara
(peningkatan/penurunan) Perpindahan kalor melalui
beberapa cara
3. Konduksi,
Muncul setelah +/- 6 jam kontak langsung dengan objek.
kemudian setelah
Kematian Klinis
4. Evaporasi, perpindahan kalor
suhu tubuh dalam bentuk
penguapan suhu / kalor
(berlangsung 1-2 jam PM)
B. 1. PERUBAHAN SUHU TUBUH
C. BATASAN-BATASAN WAKTU
PERUBAHAN SUHU TUBUH
a. Perpindahan kalor terjadi segera setelah hypothalamus (regulator suhu)
berhenti aktifitas.
b. Akan tetapi baru dapat dirasakan/ditemukan pada beberapa jam kemudian
(6 jam pada saat suhu tubuh berada dibawah angka <30 C), setelah PM.
c. Onset waktu mulai perpindahan kalor terjadi hingga dapat dirasakan
membutuhkan waktu sekitar 6 jam.
d. Terjadi penurunan suhu tubuh karena kelembapan di permukaan kulit
menguap ketika udara melintasi tubuh.
e. Suhu tubuh akan sama dengan suhu lingkungan sekitar 12 jam setelah PM.
f. Durasi : mulai saat ditemukan hingga hilang (suhu jenazah sama dengan
lingkungan)= 6 jam
B. 1. PERUBAHAN SUHU TUBUH
D. CARA MEMERIKSA PERUBAHAN SUHU TUBUH
1. Cara pertama : Dengan Palpasi langsung ke tubuh korban. Bila sudah teraba
dingin maka diperkirakan jenazah sudah meninggal 4-6-8 jam yang lalu, bila
teraba sangat dingin & menyerupai suhu lingkungan maka diperkirakan sudah
meninggal 12 jam yang lalu.
2. Cara kedua :
• Pemeriksa harus ada di TKP (Tempat Kejadian Peristiwa)
• Petugas/dokter melakukan pengukuran suhu lingkungan saat tiba di TKP
• Petugas/dokter bertanya pada masyarakat/keluarga, tentang kondisi jenazah
sebelum meninggal
• Petugas/dokter mengukur suhu tubuh mayat menggunakan termometer mayat
melalui dubur /anus menuju ke rektum (±10 cm) diulang sebanyak 3-5x,
pengukuran dilakukan dengan cepat sekitar 15 menit
• Suhu rata-rata dimasukan dalam formula (pemilihan fomula harus disesuaikan
dengan faktor lingkungan & faktor tubuh manusia tersebut)
E. KURVA PERUBAHAN Keterangan 1:
•Suhu tubuh N 36,5 - 37,2˚C (37 ˚ C)
SUHU TUBUH •37 - 36 ˚ C adalah proses penguapan / evaporasi suhu
tubuh yang lambat
•Suhu ruangan tertutup N 25 – 30 ˚ C (27 ˚ C)
•Suhu lngkngan / R.terbuka N < 25 / < 20 ˚ C (20 ˚ C)
Suhu hangat
37C Keterangan 2:
36C
• 2 jam PM penurunan suhu lambat
(metabolisme sel +)
• 6 jam PM penurunan suhu cepat
(metabolisme sel -)
Suhu
30C
• 12 jam PM suhu tubuh = suhu lingkungan /
Suhu dingin
27C R.terbuka
20C
0 2 4 6 8 12 24
Satuan waktu : Menit dan Jam serta hari
B. 1. PERUBAHAN SUHU TUBUH
a. Periksa Saat
LMLM dengan
menetapcara inspeksi
Durasi LM seluruh tubuh
menetap jenazah
selama 16 jam dari semua sisi serta
ditekan tidak pucat Saat LM hilang
amati bagian yg berwarna lebih gelap (merah keunguan) yg berbatas tegas.
b. Catat warna LM dan lokasiDurasi LM ditemukan.
waktu
LM mengalami pros
c. Lakukan penekanan padamenetap bagian stabil
yang /berwarna
menuju
lebih gelap (LM), dan amati
hilang
duniaforensik.blogspot.comkonstan / mntp
www.myhealth.gov.my id.pinterest.com
apakah lebam masih menghilang (4 jam) dengan penekanan atau sudah menetap.
d. Memperkirakan waktu kematian/ interpretasi dari penekanan LM
Gambar : Mayat yang mengalami lebam mayat
30’ 8 12 24
30’ 8 12 24
Satuan waktu : Menit dan Jam serta hari
F. GAMBAR PERUBAHAN WARNA TUBUH
F. GAMBAR PERUBAHAN WARNA TUBUH
G3
G6
G4 G5
G1
duniaforensik.blogspot.com G2
www.myhealth.gov.my id.pinterest.com
Gambar
Gambar : Mayat
: Mayat yang
yang mengalami
mengalami lebam
lebam mayat
mayat
B.3. PERUBAHAN KONSISTENSI OTOT TUBUH
1.Inspeksi :
Tubuh tidak terkulai, persendian membentuk gambaran fleksi, wajah terlihat
mengalami pemadatan/ menegang.
2.Palpasi :
- Nilai derajat kekakuan ( memperkirakan waktu kematian) : ada/tidak ada,
mudah dilawan, atau sukar dilawan.
- Pijat-pijat daerah otot kecil : cekung/tidak cekung pada permukaan otot
(telapak tangan, kelopak mata, jari, rahang, pergelangan tangan, leher, dll)
- Sendi-sendi dilakukan pergerakan : jika tidak ada tahanan/ hambatan bisa
didorong (KM mudah dilawan/belum sempurna), jika ada
tahanan/hambatan tidak bisa didorong (KM sukar dilawan / sempurna).
E. KURVA
E. KURVA PERUBAHAN KONSISTENSI
OTOT TUBUH
Pembusukan lanjutan
II. Rigor mortis
II. Rigor mortis
Pembusukan lanjutan
Pembusukan dini
Menetap Pembusukan dini
I. Relaksasi
Menetap
primer
I. Relaksasi Belum menetap
primer Belum (KM msh
menetap Tdk
mdh
(KM mshdi smpurna /
Belum ada gerakan)di/ Stabil/ Tdk
mdh bertahap KM hilang (p.dini)
Belum
kaku ada
mayat Stabil/
sempurna smpurna /
proses menuju
gerakan) / hlg / pros mnj KM hilang (p.dini)
kaku mayat sempurna bertahap hlg /
prosesmenetap
menuju
proshilang
mnj hlg III.Relaksasi Sekunder
menetap III.Relaksasi Sekunder
0 2 12 18 24 36 72
0 2 12 18 24 36 72
Satuan waktu : Menit dan Jam serta hari
Satuan waktu : Menit dan Jam serta hari
F. GAMBAR PERUBAHAN KONSISTENSI OTO TUBUH
G1
KM Menetap
Sempurna
G2
G3 G4
KM menetap
belum sempurna
2. Waktu muncul : Pembusukan baru tampak kira-kira 24 jam pasca mati berupa
warna kehijauan pada perut kanan bawah.
3. Proses Pembusukan dini dimulai 18-24 jam setelah PM.
4. Onset : pembusukan 1-3 hari disebut pembusukan dini.
Onset pembusukan lebih dari 3 hari karena mekanisme autolisis disebut
proses pembusukan lanjut.
Lanjutan …..
24 36 48 72 Dalam jangka
waktu yg lama
Satuan Waktu : Jam
F. GAMBAR PERUBAHAN WUJUD
G2:
Marbling Sign
G1 : G4 : G3: Bloating
G5 : Vesikel dan
Pembusukan AwalPurging bulae
Gambar.6 Pembusukan Lanjutan
Gambar.6 Pembusukan Lanjutan
KURVATANDA
KURVA TANDAPROSES
PROSESKEMATIAN
KEMATIAN
Algor Mortis
37 ºC
Livor Mortis
36 ºC
Rigor Mortis
30 ºC Decomposition
27 ºC
Pembusukan Lanjutan
20 ºC
0 30’ 2 6 8 12 18 24 36 48 72
Suhu
3. Otot yang terkena Semua otot termasuk otot Biasanya terbatas pada 1 kelompok otot volunter
volunter dan involunter
4. Kaku otot Tidak jelas, dapat dilawan Sangat jelas, perlu tenaga yang kuat untuk
dengan sedikit tenaga kekakuannya
5. Kepentingan dari Untuk perkiraan saat Menunjukan cara kematian, yaitu bunuh diri,
segi medikolegal kematian pembunuhan atau kecelakaan
A. ADIPOSER (LILIN
A
MAYAT)
B MUMIFIKASI
Gambar mumifikasi
lanjutan...
PENILAIAN
PENILAIAN LEBAM
LEBAM MAYAT
MAYAT MEMAR
MEMAR
Warna merah keunguan Warna merah kebiruan
Tidak
Batas terdapat bekuan
tegas(Warna sentral Batas tidak tegas
Terdapat (warna
bekuan darah
dandarah
tepi homogen) pudar dibagian tepi)berwarna
Inspeksi Daerah subkutis
Permukaansubkutis
Daerah rata berwarna Permukaan menonjol
Insisi merah kehitaman
pucatkulit & rambut
Epitel (bengkak)
Sering ditemukan kerusakan
Tidak
tidak terdapat kerusakan
rusak Epiel kulit&&tulang
rambut rusak
organ
organ dan tulang
Jika ditekan tidak berubah
Jika ditekan pucat bila
warna
<8Terjadi
jam Post Mortem
Konsistensi
Terjadi AnteOtotMortem
lunak
Konsistensi
Tanda pastiotot kenyal
kematian
Palpasi/ (subkutis bleeding)
Tanda kekerasan
Penilaian Tidak ditemukan
Lokasi simetris tanda
didaerah
Perkusi Dapat ditemukan tanda
Lokasitergantung patah
benturan
lainnya patah
yangtulang
terendah tulang
terjadi
Permukaan teraba
Akibat henti CVShalus &
Permukaan teraba kasar
Akibat benturan &
(patologis)
tidak(fisiologis)
menonjol
menonjol
VII. PENENTUAN PENILAIAN
SAAT KEMATIAN DAN LAMA KEMATIAN
1. Isi Kandung
Kemih
2. ISI LAMBUNG
3. PAKAIAN
KORBAN
4. ARLOJI
TANGAN
Bila korban memakai jam tangan dan mengalami cedera, kematian dapat
ditunjukkan secara tepat dari jarum jam berhenti
VII. PENENTUAN PENILAIAN SAAT KEMATIAN
DAN LAMA KEMATIAN DENGAN CARA LAIN
5. BENDA
LAINNYA