Anda di halaman 1dari 15

KORELASI RANK SPEARMAN

PENGERTIAN UJI KORELASI

Koefisien korelasi

Merupakan koefisien yang menunjukkan keeratan


hubungan antara dua variabel

2
KOEFISIEN KORELASI BERPERINGKAT SPEARMAN

3
KOEFISIEN KORELASI BERPERINGKAT SPEARMAN

3. Langkah Ketiga

Menghitung koefisien korelasi spearman dengan rumus sebagai berikut.

6 d i2
rs  1 
di mana:
Rs :Koefisien Korelasi Spearman
n(n 2  1)
Di :Selisih peringkat untuk setiap data
N :Jumlah sampel atau data

4
CONTOH SOAL: HUBUNGAN LABA BANK DENGAN
HARGA SAHAM

Berikut ini adalah data tentang laba dan harga saham dari 8 bank tahun 2003.

Bank Laba Bank Harga Saham

Ekonomi Raharja 3,58 1.025

Mayapada 2,51 1.375

BCA 2,54 3.350

Mega 0,95 2.050

Bumiputera 0,13 110

BII 0,51 455

Capital Indonesia 0,16 30

OUB Buana 0,18 1.025

5
CONTOH SOAL: HUBUNGAN LABA BANK DENGAN
HARGA SAHAM

Langkah Pertama. Menyusun peringkat data

Laba Peringkat Laba Harga Saham Peringkat Harga


Saham
0,13 1 30 1

0,16 2 110 2

0,18 3 455 3

0,51 4 1.025 4

0,95 5 1.025 5

2,51 6 1.375 6

2,54 7 2.050 7

3,58 8 3.350 8

6
CONTOH SOAL: HUBUNGAN LABA BANK DENGAN
HARGA SAHAM

Langkah Kedua. Menghitung Perbedaan Peringkat

Bank Peringkat Laba Peringkat Di Di2


Saham
Mandiri 8 5 3 9

BNI 6 6 0 0

BCA 7 8 -1 1

Danamon 5 7 -2 4

BII 1 2 -1 1

Lippo 4 3 1 1

Niaga 2 1 1 1

Mega 3 4 -1 1

∑eDi2 18

7
CONTOH SOAL: HUBUNGAN LABA BANK DENGAN
HARGA SAHAM

rs  1  2
6 1
Di26x18
 1  0,214  0,786
n(n  1) 8(8  1)
2

koefisien determinasi  r  100% s


2

  0,786   100%
2

 61,8%
Nilai koefisien korelasi 0,786 ini menunjukkan hubungan korelasi positif yang
kuat. Apabila harga laba meningkat , maka harga saham juga mengalami
peningkatan. Kemampuan harga laba dalam menerangkan harga saham
sesesar 61,8%.
8
CONTOH 2
Seorang mahasiswa melakukan survai untuk meneliti apakah ada
korelasi antara nilai statistik dengan nilai ekonometrik, untuk
kepentingan penelitian tersebut diambil 10 mahasiswa yang telah
menempuh mata kuliah statistik dan ekonometrik. Data yang
diperoleh sebagai berikut.
Statistika 9 6 5 7 4 3 2 8 7 6
ekonometrik 8 7 6 8 5 4 2 9 8 6

Apakah terdapat korelasi positif antara kemampuan mahasiswa


dalam memahami ilmu statistika dan ilmu ekonometrik?
N X1 X2 Rank X1 Rank X2 di di2

1 9 8 10 8 2 4
2 6 7 5,5 6 -0,5 0,25
3 5 6 4 4,5 0,5 0,25
4 7 8 7,5 8 0 0,5
5 4 5 3 3 0 0
6 3 4 2 2 0 0
7 2 2 1 1 0 0
8 8 9 9 10 -1 1
9 7 8 7,5 8 0 0,5
10 6 6 5,5 4,5 1 1
jumlah 7
Rumus rank-spearman :

rs 
16  2
Di
n(n  1)
2

6 d 2

rs  1  i

n n 1
2

6 7 
1  0,96
10100  1
Koefisien determinasinya adalah Kesimpulan:
Nilai koefisien korelasi

 rs  100%
2 0,98 ini menunjukkan
hubungan korelasi positif

  0,96  100%
yang sangat kuat, apabila
2
kemampuan dalam
memahami ilmu statistika

 92,16% meningkat ,
pemahaman terhadap ilmu
maka

ekonometrik juga
meningkat. Kemampuan
ilmu statistika (variabel X)
dalam menerangkan
keragaman ilmu
ekonometrik (variabel Y)
sebesar 96%.
CONTOH 3
Berikut ini adalah data hubungan antara Nilai ujian Tengah
semseter (UTS) dengan nilai Ujian Akhir Semester dari 12
responden:
UTS (X) UAS(Y)
12 19
13 19
14 11
15 12
16 17
16 15
14 16
20 18
17 14
11 13
12 18
18 13
UTS (X) UAS(Y) Rank x Rank y di di2

12 19 2,5 11,5 -9 81
13 19 4 11,5 -7,5 56,25
14 11 5,5 1 4,5 20,25
15 12 7 2 5 25
16 17 8,5 8 0,5 0,25
16 15 8,5 6 2,5 6,25
14 16 5,5 7 -1,5 2,25
20 18 12 9,5 2,5 6,25
17 14 10 5 5 25
11 13 1 3,5 -2,5 6,25
12 18 2,5 9,5 -7 49
18 13 11 3,5 7,5 56,25
jumlah 334
6 334
rs  1 
12 12  1
2
 
2004
1  0,167
1716
Koefisien determinasinya adalah

  0,167   100%
2

 2,7%

Anda mungkin juga menyukai