Anda di halaman 1dari 11

Factors That Influence Job

Performance of Agricultural
Workers
Reviewed by Yusti Mauriska CH. (206040601111003)
Pendahuluan
Latar Belakang
﹡ Pertanian adalah bagian penting dari ekonomi Thailand yang berkembang di kawasan ASEAN dan pusat
investasi asing. Peran pemerintah dibutuhkan sebagai pendamping untuk meningkatkan pengetahuan
petani melalui penyuluhan pertanian.
﹡ Perlu adanya pengembangan ketrampilan kepemimpinan penyuluh supaya dapat mencapai tujuan secara
efektif.
﹡ Prestasi kerja dapat ditingkatkan melalui inisiatif yang ditargetkan dan penelitian ini menguraikan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh.
Rumusan Masalah:
1. Bagaimana pengetahuan kerja berpengaruh terhadap kinerja penyuluh pertanian?
2. Sejauh mana pengaruh role overload terhadap kinerja penyuluh pertanian?
3. Apakah kepuasan kerja memfasilitasi hubungan antara pengetahuan pekerjaan dan prestasi kerja penyuluh
pertanian?
4. Bagaimana kepuasan kerja menciptakan hubungan antara role overload dan prestasi kerja penyuluh
pertanian?

2
Tujuan Kajian
1. Membahas pengetahuan pekerjaan penyuluh pertanian tentang kinerja pekerjaan mereka
2. Menelaah pengaruh peran pekerja penyuluh pertanian yang berlebihan pada kinerja pekerjaan mereka
3. Menjelaskan hubungan antara pengetahuan pekerjaan dan prestasi kerja penyuluh pertanian untuk
mencapai kepuasan kerja
4. Menguji hubungan antara peran pekerja yang berlebihan dan prestasi kerja penyuluh pertanian untuk
mencapai kepuasan kerja.

3
Metode
﹡ Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor pekerjaan terhadap kinerja penyuluh melalui
kepuasan kerja
﹡ Responden: karyawan perusahaan penyedia jasa penyuluhan kepada petani di Thailand yang
berjumlah 260 responden.
﹡ Data dikumpulkan dengan simple random sampling dan dianalisis menggunakan SmartPLS.
﹡ Variabel independen: role overload dan pengetahuan pekerjaan
﹡ Variabel mediasi: Kepuasan kerja
﹡ Variabel dependen: kinerja pekerjaan.

4
Hipotesis
H1: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan kerja dan kepuasan kerja
H2: Role overload memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja penyuluh
H3: Pengetahuan kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi kerja penyuluh
H4: Role overload memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja penyuluh
H5: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan kerja dan prestasi kerja penyuluh yang
mempengaruhi kepuasan kerja dan
H6: Role overload memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja penyuluhan pekerja melalui
kepuasan kerja

5
Hasil

Kriteria:
• loading factor ≥ 0.7
• AVE (≥ 0.50)
Penelitian ini memiliki konvergen validitas yang
baik karena semua variabel sudah memenuhi
kriteria

6
Hasil
• Akar kuadrat AVE dengan variabel tertentu
harus lebih besar dari yang lain pada kolom
atau diagonal yang sama.
• Sesuai Tabel 2, semua nilai memenuhi
kriteria yang menegaskan skala validitas
diskriminan.
Tabel 3. Rasio Korelasi Heterotrait- • Uji valdiitas diskriminan lain yaitu
  JK JP JS RO
menggunakan rasio HTMT dimana variabel
Monotrait
JK        
bebas memiliki nilai korelasi kurang dari 0.9.
JP 0.881      
Tabel 3 jelas menunjukkan bahwa kriteria
JS 0.826 0.887    
tersebut terpenuhi.
RO 0.684 0.786 0.843  

7
Hasil
Tabel 4. Efek Langsung
Hubungan Beta SD Nilai t Nilai P
JK  JP 0.390 0.044 8.821 p<0.05
Syarat:
JK  JS 0.426 0.04 10.649 p<0.05
JS  JP 0.370 0.052 7.059 p<0.05
• P < 0.05 (berpengaruh signifikan)
RO  JP 0.154 0.044 3.52 p<0.05
RO  JS 0.469 0.038 12.461 p<0.05

Tabel 5. Efek yang Tidak Langsung


Hubungan Beta SD Nilai t Nilai P
JK  JS  0.158 0.028 5.732 p<0.05
JP
RO  JS  0.174 0.028 6.231 p<0.05
JP

8
Hasil
Berikut merupakan gambar yang mengilustrasikan keluaran dari analisis faktor konfirmatori.

9
Conclusion
﹡ Penyuluh pertanian memainkan peran utama dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi inisiatif
baru di sektor pertanian.
﹡ Pengetahuan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja
﹡ Role overload memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja penyuluh
﹡ Pengetahuan kerja secara signifikan meningkatkan prestasi kerja, karena pengetahuan mendasari dan
meningkatkan kinerja kerja penyuluh.
﹡ Role overload berpengaruh negatif terhadap kinerja kerja ketika karyawan merasa sangat terbebani
oleh organisasi sehingga menyebabkan kinerja menurun.
﹡ Kepuasan kerja menciptakan disposisi karyawan yang positif dan negatif. Pengetahuan tentang
pekerjaan sangat berperan dalam menciptakan kepuasan kerja. Ini ditingkatkan ketika organisasi
menyediakan fasilitas pelatihan untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi karyawan. Di
sini, peran teknologi tidak dapat diabaikan karena hal ini juga meningkatkan kepuasan kerja.
﹡ Di sisi lain, ketika tanggung jawab pekerjaan karyawan menuntut waktu dan energi ekstra, penyuluh
terbebani, yang pada akhirnya memengaruhi pertumbuhan kinerja dan penyelesaian pekerjaan.
﹡  

10
Thank you 

11

Anda mungkin juga menyukai