Oleh:
ERMAWATI SIREGAR,SH,MH
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN AHLI MADYA
UPAH ADALAH HAK PEKERJA/BURUH
UPAH ADALAH IMBALAN ATAS PRESTASI
KERJA / PRODUKTIVITAS
UPAH DITETAPKAN ATAS HASIL
KESEPAKATAN DAN DIBAYARKAN SESUAI
PERJANJIAN
UPAH MENCAKUP TUNJANGAN
2
1. Pengaturan Pengupahan ditetapkan berdasarkan kesepakatan
antara :
Pengusaha dan Pekerja/Buruh atau
Pengusaha dengan Serikat Pekerja/Serikat Buruh
3
1. Ketentuan Peraturan Perundang - undangan
dibidang Ketenagakerjaan
2. Perjanjian Kerja.
3. Peraturan Perusahaan.
4. Perjanjian Kerja Bersama.
4
1. Adil;
2. Layak;
3. Bersaing;
4. Terjangkau;
5. Sederhana;
6. Dimengerti oleh karyawan;
7. Tidak bertentangan dengan
peraturan perundang –
undangan;
8. Menunjang keberhasilan
perusahaan.
Pengusaha wajib menyusun dan menerapkan
struktur dan skala upah di Perusahaan dengan
memperhatikan Kemampuan
Struktur dan skala upah wajib diberitahukan
sekurang kurangnya struktur dan skala upah pada
golongan jabatan sesuai dengan jabatan
pekerja/buruh yang bersangkutan.
6
Struktur dan skala upah harus dilampirkan oleh
perusahaan pada saat permohonan:
1. Pengesahan dan pembaruan PP; atau
2. Pendaftaran, perpanjangan dan pembaruan PKB.
Surat pernyataan Pimpinan Perusahaan telah
ditetapkannya struktur dan skala upah di
Perusahaan.
7
1.KEPENTINGAN
PEMERINTAH
DASAR HUKUM
UNDANG – UNDANG NO. 13 TAHUN 2003
KEPMENAKERTRANS NO. 49 TAHUN 2004
PP NO. 78 TAHUN 2015
PENGERTIAN
12
1 Analisa Jabatan
2 Evaluasi Jabatan
13
Analisa jabatan meliputi :
Mengumpulkan data jabatan
Mengolah menjadi informasi jabatan
14
Komponen Informasi /
Uraian Jabatan
1. Identitas jabatan
2. Uraian tugas
3. Tanggung Jawab
5. Usaha fisik
6.
Kondisi kerja (fisik lingkungan kerja, resiko kerja)
15
Pengertian :
16
1 Comparative
2 Judgmental
3 Structured
4 Job centered
17
SURVEY UPAH
INFORMASI TINGKAT UPAH DI PASARAN DAN
KEBIASAAN MAUPUN PRAKTEK YANG BERLAKU,
SESUAI GOLONGAN JABATAN
18
MENETAPKAN NILAI NOMINAL (SKALA) UPAH
19
Metode Non Metode Kuantitatif.
Kuantitatif
.
KELEMAHAN
Sangat subjektif
Sulit dilaksanakan jika jumlah jabatan banyak
Tidak dapat menetapkan jarak antara tingkat jabatan
21
USAHA : KONTRAKTOR BANGUNAN
23
23
Faktor yang digunakan/dipilih untuk menilai
jabatan/membobot yang dapat dikompensasikan
4 Kondisi kerja
Skill Tg. Jawab
Usaha Kondisi kerja
Pendidikan Umum
Pengalaman Pengawasan Fisik Link. kerja
Laporan Mental
Pelatihan Resiko kerja
Rahasia
Bahan/produk
Kerjasama
Alat
25
LEVEL PEND PENGAL PELAT TG. JWB USAHA MENTAL/ KONDISI KERJA
SIFAT PEKERJAAN
6 > 1TH
26
FAKTOR BOBOT ( % ) POINT MAKS
PENDIDIKAN 20 200
PENGALAMAN 20 200
TANGGUNG JAWAB 25 250
USAHA MENTAL 15 150
PELATIHAN 15 150
KOND. LING. KERJA 5 50
TOTAL 100 1000
27
FAKTOR BOBOT LEV.1 LEV.2 LEV.3 LEV.4 LEV.5 LEV.6
(%)
PENDIDIKAN 20 50 100 150 200
KONDISI KERJA 5 10 20 30 40 50
PENGALAMAN - 1 40
PELATIHAN 1 MINGGU 2 50
PENDIDIKAN
PENGALAMAN
PELATIHAN
TANGGUNG JAWAB
USAHA MENTAL
KLK
JUMLAH POINT
N NAMA POINT FAKTOR TOTAL
O JABATAN PEND PENG PEL. US T.J KL POINT
K
1
2
3
4
5
6
7
8
9 31
BOBOT
RANK JABATAN SURVEY UPAH SKALA UPAH
JABATAN
1 Direktur 920
2 Kepala Divisi 700
Produksi
3 Manajer Pemasaran 650
4 Supervisor HR 510
5 Accountant 340
6 Administrator 265
7 Sekertaris 200
8 Operator Produksi 125
9 Security 95
10 Office Boy 78
RANK JABATAN MINIMUM MID MAXIMUM
1 Direktur
2 Kepala Divisi
Produksi
3 Manajer Pemasaran
4 Supervisor HR
5 Accountant
6 Administrator
7 Sekertaris
8 Operator Produksi
9 Security
10 Office Boy
34
BAGAIMANA MEMBUAT
STRUKTUR & SKALA UPAH?
1. Menentukan kebijakan Garis Upah
2. Membagi kedalam beberapa Golongan Upah
3. Menetapkan Skala Upah (spread)
Berikut adalah istilah – istilah dan penjelasannya
1. Golongan Jabatan
Adalah sekelompok jabatan dalam 1 (satu) golongan pada suatu perusahaan.
Misalnya berdasarkan klasifikasi berikut (tidak mutlak) sesuai dengan kondisi
perusahaan masing-masing :
Golongan Jabatan
1 Pramuniaga, operator dll
2 Klerek / Kerani / Juru tulis, Teknisi, dan Administrasi
3 Penyelia / Supervisor
4 Profesional / Spesialis / Tenaga Ahli
5 Manajerial dan Pimpinan Departemen
Tabel 1
35
MEMBUAT SKALA UPAH
36
Garis Kebijakan Upah
Adalah alat bantu perusahaan untuk menentukan tingkat upah pada perusahaan
yang bersangkutan. Dalam menentukan kebijakan Garis Kebijakan Upah,
perusahaan dapat memutuskan tingkat pengupahan yang diinginkan dengan
mempertimbangkan unsur internal dan eksternal (market) atau disesuaikan dengan
kondisi masing-masing perusahaan dalam memahami kesetaraan internal dan
tingkat persaingan pasar yang dipilih.
37
2.1 Garis lurus kontinu
Gambar 1
38
2.2 Garis lurus tidak kontinu
Gambar 2
39
2.3. Eksponensial atau Kuadratik.
Gambar 3
40
STRUKTUR DAN SKALA UPAH
PENGERTIAN STRUKTUR UPAH:
SUSUNAN TINGKAT UPAH
41
Dalam menyusun skala upah dapat dilakukan melalui skala tunggal dan skala ganda (tumpang
tindih dan berurutan).
Yang dimaksud skala ganda berurutan apabila upah tertinggi pada golongan jabatan dibawahnya
sama dengan upah terendah dari golongan jabatan diatasnya.
Gambar 5
42
Yang dimaksud skala ganda tumpang tindih apabila upah tertinggi pada jabatan dibawahnya lebih
besar dari upah terendah pada golongan jabatan diatasnya.
Maksimum
Y
Maksimum
Maksimum B
U p a h( d a la m R p. )
Gambar 6
Minimum
A
Minimum
Minimum
Pengaturan rentang dalam skala upah dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing perusahaan.
43
3. Skala atau Rentang atau Kisaran atau Spread
Adalah kisaran nilai nominal upah untuk setiap kelompok jabatan.
Batas Upah
Maksimum
Skala /
Rentang /
Gambar 4
Kisaran /
Spread
Batas Upah
Minimum
Batas upah maksimum adalah maksimal upah yang dibayarkan perusahaan untuk satu
golongan jabatan tertentu.
Batas upah minimum adalah minimum upah yang dibayarkan perusahaan untuk satu golongan
jabatan tertentu.
44
Adalah besarnya upah yang berada di tengah batas upah minimum dan batas upah maksimum.
Gambar 7
45
CONTOH STRUKTUR DAN SKALA UPAH
46
MENENTUKAN GARIS KEBIJAKAN
UPAH
METODE SEDERHANA
(DUA TITIK )
METODE REGRESI
( BANYAK TITIK )
47
MENGHITUNG UPAH ACUAN
SISTIM VISUAL
( KERTAS BERSKALA/MILIMETER BLOCK)
SISTIM MATEMATIS
( PERSAMAAN GARIS UPAH)
SISTIM KOMPUTER
METODE LINEAR
METODE EKSPONENSIAL
48
Y=
UPAH
6 Jt
6 JT
5 Jt
4 Jt
3 jt
2 Jt
1,5 Jt X=
1 Jt GRADE/LEVEL
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
49
FORMULA DALAM GARIS UPAH :
Y = a + bx
50
JUT AN
LAN
4.500.000 = 9b a = 1.500.000 - b
b = 4.500.000/9 = 1.500.000 - 500.000
b = 500.000 a = 1.000.000
51
nilai b ( 500.000);
nilai a (1.000.000);
persamaan garis upah
Y = 1.000.000 + 500.000 x
52
x = 1 --> y 1 = 1.000.000 + 500.000 1 = Rp 1,500,000
54
BATAS UPAH BATAS UPAH RENTANG, KISARAN NILAI TENGAH
MINIMUM (MIN) MAKSIMUM (MAX) (SPREAD)
Tabel 2 55
PROFIL STRUKTUR KONTINU DAN
SKALA UPAH GANDA
JABATAN MIN MID MAKS SPREAD
SUPERVISOR 4,000,000 30 %
3,478,261 4,521,739
KEPALA 3,500,000 30 %
BENGKEL 3,043,478 3,956,522
SEKRETARIS 3,000,000 30 %
2,608,696 3,391,304
ADMINISTRASI 2,500,000 20 %
2,272,727 2,954,545
SATPAM 2,000,000 20 %
1,818,182 2,363,636
PEMILIHAN BENTUK STRUKTUR
UPAH
STRUKTUR KONTINU
JUMLAH JABATAN SEDIKIT
JARAK BOBOT ANTARA JABATAN
RELATIF JAUH
STRUKTUR KELOMPOK
JUMLAH JABATAN BANYAK
58
PROFIL STRUKTUR UPAH
Golongan jabatan
B a se P a y
P o licy L in e
Skala upah
b : range maximum
g a : range minimum
Rp
b
c
a-b : range spread
f
d-c : range overlap
e e-f, f-g : midpoint
d progression
a e, f, g : base pay policy
line
R ela tiv e Jo b V a lu e
PROFIL STRUKTUR DAN SKALA UPAH
59
Profil
Contoh 2 Struktur dan Skala Upah
5,000,000
Bobot Jabatan
Golongan 4,456,700
4,500,000 Minimum Maksimum
Jabatan
1 100 120
4,000,000 2 121 145
3 146 175
3,500,000 4 176 212
5 213 255
2,941,400
3,000,000 6 256 308
7 309 370
Upah
2,500,000
2,157,100
2,228,400
2,000,000
1,500,000 1,318,200
1,634,100
1,014,000
1,198,400
1,000,000
676,000
520,000 878,800
676,000
500,000
520,000
400,000
-
1 2 3 4 5 6 7
Golongan Jabatan