Anda di halaman 1dari 10

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH R A H A S I A (C O N F I D

RAWAMANGUN

FORMULIR PENILAIAN KINERJA KARYAWAN


Kepala Ruang , Direktur

NAMA : Mutiah Yanti Nama Atasan Langsung: dr. Elvie


NIK : NIK
JABATAN : Ka Ru Rawat Jalan JABATAN : Direktur Utama
DEPARTEMEN : Keperawatan
PENILAIAN UNTUK PERIODE : januari - Agustus 2022

NO FAKTOR YANG DINILAI NILAI


I. EMPLOYEE PERFORMANCE PLAN 75%

1 PENINGKATAN KOMPETENSI SDM

PENINGKATAN TATA KELOLA UNIT


2

PENCAPAIAN TARGET MUTU UNIT (SPM, PRIORITAS RS, INM RS)

PELAKSANAAN PROGRAM PASIEN SAFETY DAN MANAJEMEN RESIKO

4
OPTIMALISASI FASILITAS PELAYANAN

PENGHEMATAN BIAYA
6

II. KARAKTERISTIK PRIBADI 12.0%


INTEGRITY
1 Menghormati dan mematuhi semua peraturan perundang-undangan, norma dan SPO yang
berlaku, namun juga senantiasa harus mempertahankan integritas pribadi sehingga dirinya dapat
menjadi panutan bagi lingkungan sekitarnya.

CONTINUOUS LEARNING
2 Melakukan pembelajaran secara terus-menerus dan berkesinambungan agar dapat terus
menambah wawasan dan mampu mengubah cara pandang terhadap sesuatu hal dengan lebih
baik.

STRIVE FOR EXCELLENCE


3 Menekankan pentingnya semangat untuk selalu berjuang untuk menjadi yang terbaik hingga
mencapai tingkat kompetitif perusahaan yang terbaik sampai ke tingkat dunia.

TEAMWORK
4 Menekankan arti penting untuk mau bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan bersama
demi keberhasilan bersama.

ACCOUNTABLE

Menekankan pemenuhan tanggung jawab baik kepada diri sendiri maupun perusahaan. Tugas
5 yang diberikan perusahaan kepada setiap individu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
dengan penuh tanggung jawab sampai tuntas, termasuk analisa permasalahan dan usulan
pemecahannya.

RESPECT
6 Menekankan pentingnya rasa menghargai sesama secara utuh atas harkat dan martabatnya
sebagai individu, anggota keluarga dan anggota masyarakat

III. KEPEMIMPINAN 13.0%


1 PERENCANAAN DAN KOORDINASI
Kemampuan merencanakan suatu pekerjaan dan pengkoordinasian dengan berbagai pihak yang
terkait.

2 KONTROL DAN CEK PEKERJAAN


Kemampuan melakukan kontrol dan cek pekerjaan sesuai dengan target kerja.

3 PEMBINAAN KARYAWAN
Kemampuan membina dan mengembangkan bawahan.

4 KEPEMIMPINAN MANAJERIAL
Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain (bawahan) untuk berkontribusi pada tujuan yang
telah disepakati untuk kepentingan individu maupun organisasi.

5 PENDELEGASIAN TANGGUNG JAWAB


Kemampuan untuk menciptakan pembagian kerja antara atasan dan bawahan demi terciptanya
keberhasilan dalam tujuan bersama.

TOTAL NILAI SEMENTARA ( I+ II + III)

DATA PERSONNEL

Mangkir : 0 Hari SP1 :


Terlambat : 0 Hari SP2 :
Izin pribadi : 0 Hari SP3 :
Sakit dengan surat dokter : 0 Hari Melawan Atasan :

NO FAKTOR YANG DINILAI NILAI


FAKTOR PENGURANGAN
1 Mangkir 0
2 Terlambat 0
3 SP 1 dan 2 0
4 SP 3 0
NO FAKTOR YANG DINILAI NILAI
FAKTOR PENAMBAHAN
1 Special/Project Assignment 0
2 Mewakili Rumah Sakit/Direksi/Atasan 0
TOTAL NILAI AKHIR = (I + II) - FAKTOR PENGURANG ATAU + FAKTOR PENAMBAH

Keterangan Tambahan
Jumlah maksimum penambahan nilai adalah 20%
Jumlah maksimum pengurangan nilai adalah 50%
Karyawan yang mendapatkan SP3, pengurangan 100% dari total nilai

Yang Dinilai Yan

Tanggal : Tanggal
Nama Nama

CATATAN KHUSUS

Potensi
R A H A S I A (C O N F I D E N C I A L)

INERJA KARYAWAN
Direktur

Nama Atasan Langsung: dr. Elviera Darmayanti

JABATAN : Direktur Utama

BOBOT SCORE KETERANGAN

5% 0

20% 0

15% 0

15% 0
15% 0

5% 0

2.0% 0

2.0% 0

2.0% 0

2.0% 0

2.0% 0

2.0% 0

2.0% 0

4.0% 0

2.0% 0

3.0% 0

2.0% 0
2.0% 0

100% 0.00

ONNEL

SP1 : Kali
SP2 : Kali
SP3 : Kali
Melawan Atasan : Kali

BOBOT SCORE KETERANGAN

10%
10% 0
30% 0
100% 0
BOBOT SCORE KETERANGAN

10% 0
10% 0
NAMBAH 0.00

mbahan

Yang Menilai

USUS

Tipe Karyawan
(Pilih salah satu)
dysfuntion T
genius hihg potential Star

Up or out high S
dilema core players performance
Up or out core players high
dilema performance

Up or out R
Bad hire Workhorse
grinder

R S T
Kinerja
Item Penilaian
Kompenen Penilaian Parameter
yang Dipengaruhi

Respect &
Karakteristik Pribadi Mangkir Teamwork

Nilai
Terlambat
Nilai rata-rata
rata-rata Respect
Kepemimpinan EPP bawahan Kontrol & Cek
ICSTAR
bawahan Pekerjaan
Pembinaan
langsung
langsung Karyawan
(sebelum
Total dibobotkan)
Faktor Pengurang
Mangkir
Terlambat
Izin pribadi
Sakit dengan surat dokter jika > 3 hari (di luar opname)
SP1
SP2
SP3

Total Faktor Penambahan


Special/ Project Assignment
Training attendance (100%)

PENGELOMPOKAN TIPE KARYAWAN


Star dan future star (high potential, high performer, core players)
Kelompok ini merupakan kelompok karyawan yang memiliki matrik diatas rata-rata. Action plan
bagi kelompok karyawan ini adalah dengan meningkatkan potensi dan kinerja mereka melalui
tanggung jawab dan reward yg lebih baik. Anda sebagai kepala diharuskan memantau setiap
perkembangan mereka dan melakukan komunikasi secara terbuka terkait kinerja mereka. Meski
begitu upuaya retensi juga harus bisa dilakukan kepada kelompok ini.

Dysfunctional Genius dan Workhorse


Dysfunctional Genius memiliki kinerja yang buruk namun memiliki potensi yang bagus. Faktor yang
memengaruhi biasanya adalah faktor eksternal yaitu perusahaan.
Kemungkinan seperti salah penempatan, kurangnya pengalaman kerja, atau benefit yang Anda
tawarkan tidak sejalan dengan potensi Mereka.
Sedangkan workhorse sebaliknya, Workhorse memiliki kinerja baik namun potensi yang buruk.
Karyawan ini cenderung memiliki presentase terbanyak di perusahaan Anda dan ini sangat umum
terjadi.
Keduanya memiliki kunci utama yaitu melakukan retensi. Strategi bagaimana Anda bisa
mempertahankan kinerja dan potensi mereka serta berusaha untuk mempertahankan mereka
tetap bekerja di perusahaan Anda.
Misalnya memberikan benefit yang lebih baik, kenaikan gaji, meningkatkan komunikasi dan
engagement, serta meningkatkan nilai budaya kerja.
Namun perlu diingat, kelompok ini bukanlah tipikal karyawan yang bisa bekerja pada pekerjaan
yang memiliki tanggung jawab lebih atau memberikan reward berlebih.
Jika Anda terapkan solusi tersebut maka hanya akan memperburuk matriks pada kelompok ini.
Dysfunctional Genius memiliki kinerja yang buruk namun memiliki potensi yang bagus. Faktor yang
memengaruhi biasanya adalah faktor eksternal yaitu perusahaan.
Kemungkinan seperti salah penempatan, kurangnya pengalaman kerja, atau benefit yang Anda
tawarkan tidak sejalan dengan potensi Mereka.
Sedangkan workhorse sebaliknya, Workhorse memiliki kinerja baik namun potensi yang buruk.
Karyawan ini cenderung memiliki presentase terbanyak di perusahaan Anda dan ini sangat umum
terjadi.
Keduanya memiliki kunci utama yaitu melakukan retensi. Strategi bagaimana Anda bisa
mempertahankan kinerja dan potensi mereka serta berusaha untuk mempertahankan mereka
tetap bekerja di perusahaan Anda.
Misalnya memberikan benefit yang lebih baik, kenaikan gaji, meningkatkan komunikasi dan
engagement, serta meningkatkan nilai budaya kerja.
Namun perlu diingat, kelompok ini bukanlah tipikal karyawan yang bisa bekerja pada pekerjaan
yang memiliki tanggung jawab lebih atau memberikan reward berlebih.
Jika Anda terapkan solusi tersebut maka hanya akan memperburuk matriks pada kelompok ini.

Up or Out (Dilema atau Grinder)


Up or Out terbagi menjadi dua yaitu dilemma dan grinder. Pada kelompok dilemma, karyawan
memiliki potensi pada tingkat sedang namun memiliki kinerja yang buruk.
Pada kelompok ini, Anda dapat menyimpulkan bahwa kesalahan bukan hanya pada karyawan
namun pada saat proses rekrutmen.
Misalnya, Anda tidak memberikan ekspektasi kerja atau onboarding sehingga karyawan tidak tahu
apa yang mereka akan kerjakan.
Pada kasus ini, Anda bisa melakukan pendekatan melalui one-on-one session atau program
mentoring.
Berbeda dengan kelompok grinder, grinder memiliki potensi yang rendah namun performanya
biasa-biasa saja.
Kasusnya sama, karyawan cenderung tidak memiliki ekspektasi terhadap pekerjaannya. Entah
kurang memahami produk atau cara kerja perusahaan.
Namun yang berbeda dengan kelompok dilemma, para grinders ini masih mau bekerja keras untuk
perusahaan. Sehingga Anda bisa berfokus pada potensinya.
Misal, Anda bisa mengikutsertakan karyawan pada pelatihan-pelatihan kerja.

Karyawan memiliki potensi dan kinerja yang buruk. Penyebabnya beragam, bisa jadi karena
persoalan personal dengan rekan kerja, atau penempatan kerja yang salah.
Cara untuk menyusun strategi ini adalah Anda bisa berbicara secara one-on-one apa yang menjadi
masalah pada karyawan tersebut.
Jika memang karena tidak sesuai dengan pekerjaan, Anda bisa memindahkannya ke divisi lain atau
memberikan wadah komunikasi antara karyawan tersebut dengan anggota divisi lain.
Jika strategi tersebut tidak berhasil, Anda bisa memecatnya atau membiarkannya dalam masa
percobaan yang dilakukan selama 3 bulan

Anda mungkin juga menyukai