Anda di halaman 1dari 79

MATERI DASAR

KEBIJAKAN
PROGRAM INDONESIA
SEHAT DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA

1
DESKRIPSI SINGKAT
• Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
• Pelaksanakan Program Indonesia Sehat diselenggarakan
melalui pendekatan keluarga
• Integrasi upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan,
dengan target / focus keluarga, berdasarkan data dan
informasi dari Profil Kesehatan Keluarga.
• Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas
untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
04/05/2021 2
UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
KESEHATAN
 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. (Pasal 1)
 Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam
rangka mencapai tujuan kesehatan yaitu untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomis.
3
VISI DAN MISI
VISI DAN MISI
PRESIDEN

SEKTOR
MANUSIA, SEKTOR
PRESIDEN
TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di
KEWILAYAHAN
DAN KEWILAYAHAN
PEMBANGUNAN MANUSIA,

NORMA
bidang politik; Berkepribadian dlm

NORMA PEMBANGUNAN
budaya

PEMBANGUNAN KABINET
PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


PEMERATAAN DAN

Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas


Hidup Manusia Indonesia
UNGGULAN, PEMERATAAN

PROGRAM PROGRAM INDONESIA

KABINET KERJA
DIMENSI PEMBANGUNAN:

PROGRAM KERJA
INDONESIA PINTAR
INDONESIA PROGRAM INDONESIA
SEHAT SEJAHTERA
RENSTRA
UNGGULAN,

KERJA
2015-
2019

PENGUATAN
33 DIMENSI

PARADIGMA
SEHAT YANKES JKN

D
T
PENDEKATAN KELUARGA P
KELUARGA SEHAT K
7
PROGRAM INDONESIA SEHAT
1.Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat
agar terwujud derajat Add
kesehatan masyarakat yang optimal melalui
Your Title
terciptanya perilaku hidup sehat shg terwujud bangsa yang
mandiri, maju dan sejahtera.
2.Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan
dalam meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
JAMINAN KES
PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES NASIONAL
• Benefit
• Pengarusutamaan • Peningkatan Akses • Sistem pembiayaan:
kesehatan dalam • Peningkatan Mutu asuransi – azas
pembangunan • Regionalisasi gotong royong
• Promotif & Preventif Rujukanberbasis risiko • Kendali Mutu dan
Intervensi
sebagai pilar utama Kesehatan (health risk) Kendali Biaya
upaya kesehatan • Sasaran: PBI dan
• Pemberdayaan Penerapan pendekatan Non PBI
Indikator
masyarakat Indikator:
Continuum of care
• Kota Sehat Total coverage
Indikator
• Kecamatan Sehat • Akreditasi Puskesmas Tanda kepesertaan :
• Akreditasi RSUD KIS (Kartu Indonesia Sehat)
5
PARADIGMA SEHAT

1.Diutamakan Promotif & Preventif


2.Menjaga lebih baik dari pada
mengobati
3.Prioritas pendanaan pada
pemenuhan kegiatan promotif-
preventif, baru digunakan untuk
kuratif
4.Pemberdayaaan masyarakat dan
Penguatan UKBM
6
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
(JKN)
Merupakan Asuransi Kesehatan Sosial yang
bersifat wajib (mandatory) berdasarkan
Undang -Undang No.40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional. Tujuannya
adalah agar semua penduduk Indonesia
terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga
mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan masyarakat yang layak.

Sistem pembiayaan: asuransi – azas gotong


royong 7
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
(JKN)
Peserta :
Semua penduduk Indonesia wajib menjadi peserta
jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS termasuk
orang asing yang telah bekerja paling singkat enam
bulan di Indonesia dan telah membayar iuran.

Kelompok Peserta BPJS Kesehatan


1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan. 
orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak
mampu.
2. Bukan PBI jaminan kesehatan.  (pekerja penerima
upah, bukan pekerja penerima upah, bukan pekerja,
pensiun) dan anggota keluarganya
8
Keseimbangan sehat -
sakit
• JKN  terutama untuk menyembuhkan yang
sakit
• Penerapan paradigma sehat  membuat
yang sehat makin sehat, tidak menjadi sakit
• Untuk itu dikembangkan aspek sehat 
dibuat pendekatan keluarga dengan tujuan
menyehatkan keluarga
• Dibuat indikator keluarga sehat sebagai
ukuran tingkat kemajuan keluarga sehat di
tiap wilayah
9
PRINSIP PENYELENGGARAAN
PUSKESMAS
1. PENERAPAN PARADIGMA SEHAT
MENGUTAMAKAN PROMOTIF & PREVENTIF, TANPA MENGABAIKAN KURATIF & REHABILITATIF

2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH
MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN UTK MEWUJUDKAN KECAMATAN SEHAT

3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT
MEMBERDAYAKAN INDIVIDU, KELUARGA & KELOMPOK/MASYARAKAT

4. PEMERATAAN
MENGUPAYAKAN KEMUDAHAN AKSES TERMASUK DG MEMBINA JEJARING FASKES PRIMER

5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA


MEMANFAATKAN TEKNOLOGI YG SESUAI KEBUTUHAN, MUDAH DIGUNAKAN & TDK
BERDAMPAK BURUK

6. KETERPADUAN & KESINAMBUNGAN


MELAKSANAKAN UKM & UKP SERTA SISTEM RUJUKAN DG DIDUKUNG MANAJEMEN
PUSKESMAS

10
UPAYA PUSKESMAS MENCAPAI KECAMATAN SEHAT
(PRINSIP PERTANGGUNG
JAWABAN WILAYAH)
Manajemen Pembangunan wilayah ber- IMS
P Puskesmas wawasan kesehatan
U ITS
S Pemberdayaan Desa
K UKBM Keca
Rekam Medik masyarakat /Kelu
E matan
rahan IKS
S Pemberdayaan Sehat
Sehat
M Sistem Penca- keluarga
A Tatan & Pela-
S poran Puskes- Pelayanan kesehatan
IIS
Mas perorangan tk pertama
IMS = INDIKATOR MASYARAKAT SEHAT
CATATAN:
ITS = INDIKATOR TATANAN SEHAT
IIS = INDIKATOR INDIVIDU SEHAT KECAMATAN SEHAT TDK DPT DICAPAI HANYA DG
IKS = INDEKS KELUARGA SEHAT PENDEKATAN/PEMBERDAYAAN KELUARGA
11
Apa yang baru?
1. Pendekatan keluarga sudah pernah dilakukan
seperti pada program Perkesmas
(keperawatan kesehatan masyarakat) dan
PHBS tatanan rumah tangga.
2. Yang baru adalah:
– Cakupannya: total coverage, Puskesmas harus
mempunyai database kesehatan seluruh keluarga di
wilayah kerjanya
– Substansinya: 12 indikator terpilih mewakili 4
masalah kesehatan prioritas yang akan
ditanggulangi selama 5 tahun ini
12
Pro-aktif menjangkau keluarga
• Balita yang tidak datang penimbangan ke
posyandu, segera dilakukan kunjungan
rumah  agar dapat dilakukan deteksi dini
keadaan balita ybs.
• Pro-aktif ke keluarga harus dilakukan untuk
menemukan 2/3 penderita PTM (hipertensi)
yang belum sadar bahwa mereka menderita
PTM tersebut
• Pendekatan keluarga secara total diperlukan
13
3 HAL YG
DIPERLUKAN
1. INSTRUMEN YG DIGUNAKAN DI TK KELUARGA, YI:
- PROFIL KES KELUARGA (PROKESGA)
- PAKET INFORMASI KES KELUARGA (PINKESGA)
2. FORUM KOMUNIKASI YG DIKEMBANGKAN UTK
KONTAK DG KELUARGA, YI:
- FGD MELALUI DASA WISMA/PKK
- KESEMPATAN KONSELING DI UKBM (MIS: POSYANDU)
- FORUM2 YG SDH ADA DI MASY (REMBUG DESA, DLL)
3. KETERLIBATAN TENAGA MASY SBG MITRA, YI:
- KADER KESEHATAN
- PENGURUS ORGANISASI KEMASYARAKATAN SETEMPAT
(MIS: PKK, KARANG TARUNA, DLL)

14
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban
11
sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Catatan:
Dpt ditambahkan Indikator Lokal sesuai kebutuhan setempat 15
Bina Wilayah
• Wilayah Kerja Puskesmas Bisa Dibagi Menjadi Beberapa Wilayah
Binaan
• Staf/Tim Puskesmas Jadi Petugas/Tim Pembina Keluarga / Wilayah,
Bertanggung Jawab Terhadap Indikator Kesehatan Keluarga Di
Wilayah Binaannya
• Pembina Keluarga/Pembina Wilayah: Petugas Puskesmas (tenaga
kesehatan) Yg Diberi Pembekalan Agar Memahami Semua Aspek Kes
Secara Umum

Staf / tim Puskesmas Keluarga / Desa Binaan


Staf / tim 1 Kelg / Desa A, B, C
Staf / tim 2 Kelg / Desa D, E, F, G
Staf / tim 3 Kelg / Desa H, I, J
Dst
16
Pelaksanaan Pendekatan Keluarga dengan Konsep
Wilayah

IKS KECAMATAN
IKS PUSKESMAS
IKS DESA /
KELURAHAN
IKS RW
IKS RT
IKS
KELUARGA

37
Siklus Pendekatan Keluarga

Pendataan

Pemantauan
Analisa
dan Evaluasi

Intervensi
masalah
kesehatan
38
PELAKSANAAN P1 PERENCANAAN
PENDEKATAN KELUARGA
TERINTEGRASI KE DLM 1. MENGUMPULKAN & MENGOLAH DATA
MANAJEMEN PUSKESMAS 2.
3.
IDENTIFIKASI MAS. KES. & POTENSI PEMECAHAN
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
4. MEMBUAT RUMUSAN MASALAH KESEHATAN
5. MENCARI PENYEBAB MASALAH KESEHATAN
6. MENENTAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH
7. MENYUSUN & MENGUSULKAN RUK
8. MENYUSUN RPK

MANAJEMEN PENGGERAKAN -
P2
PROG/ YAN KES. PELAKSANAAN

MANAJEMEN MUTU LOKAKARYA


MANAJEMEN PELAKSANAAN RPK
SUMBER DAYA MINI (LOKMIN)
MANAJEMEN SISTIM
INFORMASI
PUSKESMAS
MANAJEMEN
PENGAWASAN-
PENBERDAYAAN P3 PENGENDALIAN -
MASYARAKAT PENILAIAN 19
MATERI INTI 1
Pelayanan KIA di Keluarga
SISTEMATIKA
• TPU dan TPK
• Pokok Bahasan 1 : Pelayanan Kesehatan Reproduksi,
Kehamilan, Persalinan, Nifas dan BBL
• Pokok Bahasan 2 : Keluarga Berencana
• Pokok Bahasan 3 : Imunisasi
• Pokok Bahasan 4 : Pemanfaatan Buku KIA
• Pokok Bahasan 5 : Instrumen Pendataan Pelayanan
KIA
• Referensi
21
TPU :
peserta mampu memahami pelayanan KIA di keluarga
TPK:
Peserta mampu :
1. Menjelaskan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan, pelayanan
kesehatan reproduksi, Kehamilan, Persalinan, Nifas dan BBL,
pengertian dan manfaat pelayanan, Kelas Ibu, Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
2. Menjelaskan pelayanan Keluarga Berencana, manfaat dan jenis-jenis
alat KB
3. Menjelaskan Imunisasi rutin ( Dasar Lengkap pada bayi (IDL), lanjutan
pada anak baduta, lanjutan pada usia sekolah dasar, lanjutan pada
WUS)
4. Menjelaskan Pemanfaatan Buku KIIA
5. Menjelaskan hubungan antara Definisi Operasional Keluarga Sehat
dengan pelayanan KIA di keluarga

22
12 Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
23
INDIKATOR KELUARGA SEHAT:
IBU BERSALIN DI FASILITAS
KESEHATAN
Definisi Operasional Indikator
Ibu Bersalin di Fasilitas Kesehatan :
adalah jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-
11 bulan) dan persalinan ibu tersebut, dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, bidan
praktek swasta).
24
INDIKATOR KELUARGA SEHAT:
KELUARGA MENGIKUTI KB

Definisi Operasional Indikator


Keluarga mengikuti KB :
adalah jika keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau isteri
atau keduanya, terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor KB dan
atau menggunakan alat kontrasepsi

25
Sistem kafetaria
Utamakan :
KONDO
M IMPLAN

PIL
IL IUD
SUNTIK KONTAP

Apapun metode yang dipilih, berikan konseling yang baik


agar pemakaiannya berkesinambungan
KB Pasca Persalinan
• KB Pasca persalinan yaitu:
pemanfaatan/ penggunaan metode
kontrasepsi dalam waktu 42 hari
pasca bersalin/masa nifas

• KB pascapersalinan menggunakan Metode KB


modern yang tidak mengganggu proses laktasi,
misalnya IUD, kondom, suntik progestin (3 bulanan),
pil progestin dan implan.
INDIKATOR KELUARGA SEHAT :
BAYI MENDAPAT IMUNISASI DASAR LENGKAP

Definisi Operasional Indikator


Bayi mendapat Imunisasi Dasar Lengkap:
adalah jika di keluarga terdapat bayi (usia 12-23 bulan), bayi tersebut
telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2, DPT-HB3,
Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, Campak.

28
Definisi Operasional
Definisi Operasional dari Indikator yang menyangkut pelayanan KIA :
 Keluarga mengikuti program KB
adalah jika keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau
isteri atau keduanya, terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor
KB dan atau menggunakan alat kontrasepsi
 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
adalah jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-11
bulan) dan persalinan ibu tersebut, dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, bidan praktek swasta).
 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
adalah jika di keluarga terdapat bayi (usia 12-23 bulan), bayi tersebut
telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2, DPT-
HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, Campak.

29
PROFIL
KESEHATAN
KELUARGA
(PROKESGA)

30
PROFIL KESEHATAN KELUARGA (PROKESGA)

B.GANGGUAN KESEHATAN

Berlaku untuk Anggota Keluarga wanita berstatus menikah (usia 10-54 tahun) dan tidak hamil atau anggota
keluarga Laki-laki berstatus menikah (usia ≥10tahun)
11. ApakahSaudaramenggunakan alat kontrasepsi atau ikut program Keluarga Berencana?
1. Ya 2. Tidak
Berlaku untukI bu yang memiliki Anggota Keluarga berumur < 12 bulan

12. Apakah saat ibu melahirkan (NAMA)................................................. bersalin di fasilitas


pelayanan?
1. Ya 2. Tidak

Berlaku untuk Anggota Keluarga berumur 12-23 bulan

14. Apakah selama bayi usia 0 – 11 bulan diberikan imunisasi lengkap? (HB0, BCG, DPT-HB1. PT-
HB2, DPT-HB3, Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4, Campak)
1. Ya 2. Tidak
31
MATERI
PELAYANAN GIZI KELUARGA
12 Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes

33
ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak
dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan
dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.
(Pasal 1 PP 33 Tahun 2012)
Kecuali obat ,vitamin, mineral tetes…
 Hari-hari pertama setelah melahirkan :
PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN
BALITA
Manfaat Memantau Pertumbuhan :

• Mengetahui status pertumbuhan anak.


• Mendeteksi secara dini bila terjadi
masalah gangguan pertumbuhan dan
perkembangan untuk segera ditangani.
Bagaimana Mengetahui
Status Pertumbuhan ?
Menghitung umur anak
• Dihitung berdasarkan bulan penuh
• 1 bulan = genap 30 hari
• Didapat dengan menghitung selisih
tanggal lahir dengan tanggal
kunjungan
Cara I

Tanggal Kunjungan05 04 2008


(5+30) (4-1)+12 (2008-1)
Tanggal Lahir 19 09 2007
_______________________ _
16 6 0
jadi, umur anak tersebut 6 bulan
Cara II

Tanggal Kunjungan05 04 2008


Tanggal Lahir 19 09 2007
_______________________ _
-14 -5 1
(-1 bln) (-5 bln) (12 bln)

jadi, umur anak tersebut 6 bulan


Kasus I
Pada tanggal 30 Juni 2006, Nyonya Ismail
membawa putranya Edi ke Pusat Ke sehatan
Masyarakat karena menderita sakit telinga.

Edi dilahirkan tanggal 12 September 2004.

Berapa umur Edi pada kunjungan tersebut?


Kasus II
Pada tanggal 19 April 2006, Dian anak perempuan mendatangi
Pusat Kesehatan Masyarakat untuk pemeriksaan kesehatan.

Neneknya mengatakan bahwa KMS Dian hilang tetapi ia ingat


Dian akan berulang tahun yang pertama tanggal 1 Mei tahun
2006 ini.

Tanggal berapakah Dian lahir?

Berapakah umur Dian saat kunjungan tersebut?


Kasus III
Pada tanggal 20 Agustus 2006, seorang bayi laki-
laki bernama Tri dibawa ke Puskesmas untuk
imunisasi. Catatan kelahirannya menyebutkan Tri
dilahirkan pada tanggal 26 Mei 2006.

Berapakah umur Tri pada kunjungan tersebut?


Instrumen Pendataan
Pelayanan Gizi
Asi Ekslusif
Pertayaan yang diajukan adalah :
“Apakah bayi ini pada waktu usia 0-6 bulan hanya diberi ASI EKsklusif?
• Pertanyaan ini ditujukan untuk anggota keluarga usia 7- 23 bulan
• ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan pertama
kehidupan bayi, tanpa diberikan makanan/minuman lain,
termasuk air putih (kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral
tetes; ASI perah juga diperbolehkan
• Isikan satu kode jawaban sesuai jawaban responden ke dalam
kotak yang tersedia.
• Y jika “Ya”, atau T jika “Tidak
Pemantauan pertumbuhan Balita
Pertayaan yang diajukan adalah :
“Apakah dalam 1 bulan terakhir dilakukan pemantauan pertumbuhan balita?
• Pertanyaan ini ditujukan untuk anggota keluarga usia 2 – 59 bulan
• Pertumbuhan balita adalah bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh
yang secara kuantitatif dapat diukur. Deteksi dini tumbuh kembang balita juga ditempuh
dengan pemeriksaan fisik rutin.
Pertumbuhan balita dapat dipantau dengan:
1. Pertumbuhan Berat Badan
2. Pertumbuhan Tinggi Badan

Cek bukti yang ada, misalnya catatan penimbangan di KMS dalam buku KIA
Isikan satu kode jawaban sesuai jawaban responden ke dalam kotak yang tersedia.
Y jika “Ya”, atau T jika “Tidak
ANAK 7-23 BULAN DIBERI
ASI EKSKLUSIF?
KELUARGA TINJUT KUNJUNGAN RUMAH
ANAK 2-59 BULAN HASIL SURVEY
DIPANTAU
PETUMBUHANNYA?

IBU HAMIL Gizi Seimbang, IMD, ASI Eksklusif

IBU Bekerja/tidak, Menyusui/tidak


MENYUSUI  Pengetahuan dasar tentang ASI
Anggota
Lainnya BAYI ASI Eksklusif, Pemantauan Pertumbuhan
0-6 BULAN dan Perkembangan

ANAK MP-ASI, Pemantauan Pertumbuhan dan


6-59 BULAN Perkembangan, Vit.A
MATERI INTI 4

PELAYANAN PTM DI KELUARGA

HIPERTENSI
GANGGUAN JIWA
BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
Indikator 3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Keluarga 5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
Sehat B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Penderita Hipertensi melakukan pengobatan secara
7
teratur
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan
8
dan tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
50
APAKAH HIPERTENSI ?
Pengertian
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi
adalah peningkatan tekanan darah
secara menetap ≥ 140/90 mmHg.

 Hipertensi didefinisikan sebagai


peningkatan tekanan darah arterial
yang menetap

51
KLASIFIKASI TEKANAN
DARAH
JNC 7 - 2003
Tekanan darah (mm Hg) Kategori

SISTOLIK DIASTOLIK

<120 dan <80 Normal


120-139 atau 80-89 Prehipertensi

140-159 atau 90-99 Hipertensi derajat 1

≥160 atau ≥100 Hipertensi derajat 2

52
GANGGUAN JIWA
DI KELUARGA
Gangguan jiwa adalah kumpulan gejala dari gangguan pikiran, gangguan perasaan dan gangguan tingkah laku
yang menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-hari (fungsi pekerjaan dan sosial) dari orang tersebut

GANGGUAN GANGGUAN GANGGUAN FUNGSI


GANGGUAN PIKIRAN GEJALA FISIK
PERASAAN PERILAKU PEKERJAAN /SOSIAL
• Sulit konsentrasi • Cemas berlebihan • Menyendiri • Gangguan tidur dan • Tidak mampu
• Pikiran berulang dan tdk masuk akal • Gaduh gelisah makan kerja/sekolah
• Bingung, kacau, • Sedih yang berlarut • Perilaku yg terus • Pusing, tegang, sakit • Sering bolos
ketakutan yang tidak • Marah tdk beralasan diulang kepala berdebar- sekolah/kerja
beralasan • Perilaku kacau debar, keringat • Prestasi menurun
• Gangguan • Hiperaktif dingin • Tdk mampu bergaul
penerimaan • Sakit ulu hati, diare, • Menarik diri dari
pancaindera yang mual pergaulan
ada objek/ • Kurang gairah kerja
sumbernya dan seksual
4 JENIS GANGGUAN JIWA TERBANYAK
DI MASYARAKAT

GANGGUAN GANGGUAN
CEMAS DEPRESI

GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK/
BIPOLAR
SKIZOFRENIA
GANGGUAN CEMAS
Gejala Utama:
Rentang emosi: mudah tersinggung, tidak sabar,
gelisah, tegang, frustasi
Ciri Fisik : gelisah, berkeringat, jantung berdegup
kencang, kepala seperti diikat, gemetar dan sering
buang air kecil
Ciri Perilaku: gelisah, tegang, gemetar, gugup, bicara
cepat dan kurang koordinasi
Ciri Kognitif: sulit konsentrasi, gejala panik, merasa
tidak bisa mengendalikan semua, merasa ingin
melarikan diri dari tempat tersebut, serasa ingin mati
GANGGUAN DEPRESI
Gejala Utama: Gejala tambahan:
Merasa sedih Rasa bersalah
berkepanjangan lebih dari 2 Merasa tidak berguna
minggu dan bertahan selama
2 bulan Pandangan masa depan
Hilang minat dan ketertarikan suram/ pesimis
terhadap aktivitas yang Harga diri dan kepercayaan diri
biasanya menyenangkan berkurang
Mudah lelah Gangguan tidur
Gangguan pola makan
Gagasan/perbuatan yang
Depresi sering disertai dengan keluhan fisik seperti
membahayakan dirinyeri kepala,
(ide bunuh
gangguan lambung, dan keluhan diri)
fisik lain yang kronis atau tidak
sembuh-sembuh dengan pengobatan fisik biasa.
GANGGUAN BIPOLAR
Adalah gangguan suasana perasaan yang berganti-ganti
antara episode manik dan depresi dalam
periode waktu yang berbeda

EPISODE MANIK: EPISODE DEPRESI:


 Suasana hati yang gembira  Murung (sedih)
berlebihan sepanjang waktu
 Sangat bersemangat  Kehilangan
 Tidak mudah Lelah minat/keinginan
 Harga diri tinggi  Mudah lelah/tak
 Gagasan/ide yang bertenaga
melompat-lompat Gejala tambahan :
 Banyak bicara  Rasa bersalah
 Perhatian mudah teralih  Merasa tidak berguna
 Kebutuhan tidur berkurang  Pandangan masa depan suram/ pesimis
 Dorongan untuk  Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
membelanjakan sesuatu  Gangguan tidur
 Gangguan pola makan
tanpa perhitungan
 Gagasan/perbuatan yang membayakan
 Pengendalian diri kurang diri (ide bunuh diri)
GANGGUAN PSIKOTIK/SKIZOFRENIA
Gejala Utama
• Perilaku aneh atau kacau (pembicaraan tidak nyambung
/tidak relevan)
• Rentang emosi labil, mudah tersinggung, gelisah sampai tidak
terkontrol
• Menarik diri dari lingkungan (diam dan atau mengurung diri),
• Kecurigaan atau keyakinan yang jelas keliru dan
dipertahankan (delusi/waham)
• Halusinasi (mendengar suara / melihat sesuatu tidak nyata),
kadang terlihat bicara sendiri dan sulit tidur
• Tidak dapat bertanggung jawab terhadap yang biasa
dikerjakan (aktivitas pekerjaan, sekolah, rumah tangga, dan
sosial)
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
– Adakah anggota keluarga yang sering mengalami marah-marah tanpa alasan
yang jelas, memukul, merusak barang, mudah, curiga berlebihan tampak
bicara sendiri, bicara kacau atau pikiran aneh?
– Adakah anggota keluarga yang sering mengalami sedih terus menerus lebih
dari 2 minggu, berkurangnya minat terhadap hal-hal yang dulunya dinikmati,
dan mudah lelah atau tenaganya berkurang sepanjang waktu?
– Adakah anggota keluarga yang sering mengalami cemas, khawatir, was-was.
Kurang konsentrasi disertai dengan keluhan fisik seperti sering berkeringat,
jantung berdebar, sesak, mual?
– Adakah anggota keluarga yang sering mengalami gembira berlebihan, merasa
sangat bersemangat, merasa hebat dan lebih dari orang lain, banyak bicara
dan mudah tersinggung?
– Adakah anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut di atas mengalami
pengekangan kebebasan berupa pengikatan fisik atau
pengurungan/pengisolasian?
– Adakah anggota keluarga yang pernah mencoba melakukan tindakan
menyakiti diri sendiri atau berusaha mengakhiri hidup?
INSTRUMEN PENDATAAN PELAYANAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN
KESEHATAN JIWA

61
DEFINISI
OPERASIONAL
NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL

Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang


Penderita
berdasar pengukuran adalah penderita tekanan darah
7 hipertensi berobat
tinggi (hipertensi), ia berobat sesuai dengan petunjuk
teratur
dokter/petugas kesehatan.

Penderita
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
gangguan jiwa
8 menderita gangguan jiwa berat, penderita tersebut
berat tidak
tidak ditelantarkan dan/atau dipasung.
ditelantarkan

Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga yang


sering atau kadang-kadang menghisap rokok atau
Tidak ada anggota
produk lain dari tembakau. Termasuk di sini adalah jika
9 keluarga yang
anggota keluarga tidak pernah atau sudah berhenti dari
merokok
kebiasaan menghisap rokok atau produk lain dari
tembakau. 62
DO INDIKATOR
7. Penderita hipertensi yang berobat sesuai aturan: (ART > 15
tahun )
a. Pernah didiagnosis menderita hipertensi : 1. Ya 2. Tidak
b. Meminum obat hipertensi secara teratur : 1. Ya 2. Tidak
Hasil pengukuran tekanan darah : Normal dan tekanan darah
tinggi
Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “ya”  Y
Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “tidak”  T
Jika (a) jawabannya “ya” maka tidak perlu dilakukan pengukuran
tekanan darah

Jika (a) jawabannya “tidak” maka dilakukan pengukuran tekanan


darah
Jika (a) jawabannya “tidak” dan hasil pengukuran normal N
Jika (a) jawabannya “tidak” dan hasil pengukuran darah tinggi  T
63
DO INDIKATOR
8. Penderita gangguan jiwa berat (Schizophrenia) yang
mendapat pelayanan pengobatan (ART > 15 tahun)
a. Pernah didiagnosis menderita Schizophrenia 1. Ya
2. Tidak
b. Meminum obat gangguan jiwa berat secara teratur 1.
Ya 2. Tidak
Jika (a) jawabannya “tidak”  N
Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “ya”  Y
Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “tidak”  T

9. Ada anggota keluarga yang merokok: (ART > 15 tahun)


Apakah Saudara merokok? 1. Ya 2. Tidak
Jika Jawaban “ya”  T Jawaban “tidak”  Y
64
A. HIPERTENSI
B. GANGGUAN KESEHATAN
Berlaku untuk Anggota Keluarga berumur ≥ 15 tahun
8. Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita  
tekanan darah tinggi/hipertensi?
1. Ya 2. Tidak P.10a

9. Bila ya, apakah selama ini Saudara meminum  


obat tekanan darah tinggi/hipertensi secara
teratur?
1. Ya 2. Tidak

10. a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah?  


1. Ya 2. Tidak

b. Hasil pengukuran tekanan darah  


 
b.1. Sistolik (mmHg)
 
 
b.2. Diastolik (mmHg)
65
B.KESEHATAN JIWA

II. KETERANGAN KELUARGA


7. Apakah ada Anggota Keluarga yang pernah didiagnosis menderita  
gangguan jiwa berat (Schizoprenia)?
1. Ya 2. Tidak P.9
8. Bila ya, apakah selama ini penderita tersebut meminum obat gangguan  
jiwa berat secara teratur?
1. Ya 2. Tidak
9. Apakah ada Anggota Keluarga yang dipasung?  
1. Ya 2. Tidak

C.BAHAYA MEROKOK BAGI


KESEHATAN
B. GANGGUAN KESEHATAN

Berlaku untuk semua umur


   
1. Apakah Saudara mempunyai kartu jaminan kesehatan atau JKN?  
1. Ya 2. Tidak

2. Apakah Saudara merokok?  


1. Ya (setiap hari, sering/kadang-kadang) 2. Tidak (tidak/sudah
berhenti)

66
PANDUAN 67

PRAKTEK
PENGUKURAN TEKANAN
DARAH
Posisi pengukuran tekanan darah

Sambil
berbicara

Posisi Posisi
jongkok berdiri 68
Cara pemasangan manset pada tensimeter
digital

jarak antara
manset dan
lekukan siku 
2jari

69
1

“SANITASI LINGKUNGAN DI KELUARGA”


3

Pengertian
• Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari seperti mandi dan mencuci, yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah diolah lebih lanjut, misalnya dimasak.

• Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau


tanpa proses pengolahan yang memenui syarat kesehatan
dan langsung dapat diminum.
4

Ciri-ciri air bersih :


 Jernih
 Tidak berbau
 Tidak Air Minum
mempunyai rasa Permenkes 492 Tahun 2010
 Tidak berwarna (Persyaratan Kualitas Air
Permenkes 416 tahun 1990 Minum)
(Persyaratan Kualitas Air
Bersih) DIOLAH

(Contoh: direbus sampai mendidih


minimal selama 5 menit)
5

Jenis sarana air


bersih
• Perpipaan (PAM/Ledeng)
• Sumur gali
• Sumur bor dengan pompa tangan/pompa mesin
• Mata air terlindung
• Penampungan air hujan (PAH)
• Tangki air/Kran Umum
7

“Jamban Sehat “
 yaitu sarana yang digunakan untuk
melakukan
buang air besar yang memenuhi
persyaratan kesehatan

• Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran


bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat
pembuangan kotoran manusia.
• Dapat mencegah vektor pembawa untuk
menyebarkan penyakit pada pemakai dan
lingkungan sekitarnya.
8

Jenis Jamban Dan Bagian Bangunannya


( Permenkes Nomor 3 Tahun 2014 tentang STBM)

Bagian Jamban Sehat Jamban Sehat


Bangunan Permanen Semi Permanen
Atap dan dinding Tanpa atap, atap jerami
Bangunan atas merupakan bangunan Tanpa dinding, dinding dari
  permanen bilik
- Lubang leher angsa - Landasan kayu
- Lantai jamban terbuat dari - Landasan semen dengan
bahan kedap air, tidak tutup
Bangunan licin, dan mempunyai - Landasan bata
tengah saluran untuk - Landasan semen dengan
pembuangan air bekas ke plengsengan
Sistem Pembuangan Air
Limbah (SPAL)
Bangunan Tangki septik / septic tank Cubluk
bawah
9

Hubungan Air Bersih Dengan Jamban


Keluarga
• Jamban tidak sehat dapat mencemari sumber air.
• Jamban memerlukan air bersih untuk cebok, cuci
tangan dan menjaga kebersihan jamban.
• Air tercemar perlu ongkos/biaya untuk mengolahnya,
semakin besar pencemaran air semakin besar pula
biaya pengolahannya.

TANGKI
SEPTIK

> 10 M

Resap
Tangki an
14

Instrumen Pendataan Sanitasi Lingkungan


Pertanyaan No. 11. Mempunyai sarana air bersih
a. Apa tersedia sarana air bersih dilingkungan rumah: 1. Ya 2.
Tidak
b. Jenis sumber airnya terlindung? 1. Ya 2. Tidak

Keluarga mempunyai akses sarana air bersih  jika keluarga tersebut memiliki akses dan
menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari yang bersumber dari :
• PAM/Ledeng
• sumur pompa (memiliki lantai kedap air dengan saluran pembuangan, jauh dari sumber
pencemar)
• sumur gali (memiliki bibir sumur, cincin, lantai kedap air, bertutup, tali dan ember tidak di lantai,
jauh dari sumber pencemar)
• mata air terlindung (terindungi bangunan tertutup, tidak retak/bocor, jauh dari sumber pencemar)
• penampungan air hujan (PAH) (tidak retak, tertutup, atap bersih, ada penyaring, kran tidak
rusak/bocor)
• Kran Umum (kran tidak bocor, bersih)
• Tangki air/Terminal Air (tertutup, pipa/slang dan kran tidak bocor atau rusak, tangki bersih)
15

Pertanyaan No. 12. Menggunakan jamban


keluarga:
A. 1). Tersedia jamban keluarga (rumah tangga) 1. Ya
2. Tidak
2). Jenis jambannya saniter (rumah tangga) 1. Ya
2. Tidak
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat  jika
B. Apakah
keluarga biasamemiliki
tersebut buangakses
air besar di jamban sarana
dan menggunakan (ART >untuk
15 buang
air besar berupa:
tahun)
• kloset leher angsa
• kloset plengsengan dengan tutup
• Kloset cemplung dengan tutup
dan pembuangan akhir tinja tidak mencemari sumber air dan tidak
dapat diakses oleh vektor :
• Jarak resapan dengan sumur > 10 meter
• Tidak dibuang ke sungai/selokan/got/drainase
• Disalurkan ke saluran pembuangan limbah kota
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai