Anda di halaman 1dari 29

Epidemiologi

covid-19
dr. Wildan Asfan Hasibuan, M.Kes (Epid )
Provinsi Riau

 Penduduk : 6.971.745 jiwa (2019)


 Luas wilayah : 87.024 km2
 Kepadatan : 80 jiwa/km2
 Pendapatan perkapita :
Rp765.198.300.000 (2019)

riau.bps.go.id
WHO :
 30 januari 2022 : Darurat Kesehatan Masyarakat
Internasional
 11 maret 2020 : PANDEMI

Tujuan Penanggulangan :
1. Terkendali ( Rt < 1 dan PR < 5 % )
2. Menurunnya angka kesakitan
3. Menurunnya angka kematian
4. Meningkatnya angka kesembuhan
COVID-19

• Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)


merupakan suatu penyakit yang menjadi pandemi
di dunia dalam beberapa bulan terakhir,
disebabkan oleh virus SARS-CoV-2
• Penyakit ini telah menyebar dengan sangat cepat
ke berbagai negara
• Obat spesifik untuk COVID-19 dan vaksinnya
belum ada
• COVID-19 sangat menular sehingga dibutuhkan
kedisiplinan semua pihak untuk menjalani
protokol pencegahan
Ventriglio A, Watson C, Bhugra D. Pandemics, panic and prevention: Stages in the life of COVID-19 pandemic. Int J Soc Psychiatry
2020:20764020924449.
Penularan01
COVID-19

2 Tidak langsung
 Droplet  tumpah ke permukaan benda
1 Langsung  Kemudian kita menyentuh dengan
tangan, tangan menyentuh wajah (mata,
 Droplet  Percikan langsung
 Jarak 1-2 meter dari orang yang hidung, mulut) tanpa cuci tangan.
batuk/bersin tanpa ditutup
Penularan secara AIRBORNE

Terdapat penelitian yang menunjukkan adanya


kemungkinan penularan COVID-19 melalui
airborne

 Respon WHO pada 7 Juli 2020:


 Kemungkinan transmisi secara airborne pada
kondisi ruang tertutup (indoor) dengan kondisi
padat, tertutup dan ventilasi yang kurang baik

Morawska, L. & Milton, D. Clin. Infect. Dis. https://doi.org/10.1093/cid/ciaa939 (2020).


Di Indonesia : umumnya 5-6 hari muncul gejala
Gejala utama
GEJALA %
Demam 88
Batuk Kering 68
Kelelahan 38
Produksi Dahak 33
Kehilangan Bau 15 - 30
Sesak Nafas 19
Nyeri otot atau sendi 15
Sakit Tenggorokan 14
Sakit Kepala 14
Panas Dingin 11
Mual atau muntah 5
Hidung Tersumbat 5
Diare 4 -31
Dll <1
EPIDEMIOLOGI
 Ilmu yang mempelajari masalah kesehatan yang meliputi frequensi,
distribusi, dan determinan
 UKURAN FREQUENSI COVID-19 :
1. Insidens / Prevalensi
2. Angka Kesembuhan ( Cure rate )
3. Angka Kamatian ( Case Fatality Rate )
4. Testing : 1/ 1000 pddk /minggu ( WHO )
5. Positivity Rate : < 5 % ( WHO )
6. Rasio Konfirmasi (+) : Contact tracing , 80 % dari kontak terlacak
7. Rasio Kasus Konfirmasi (+) : TT isolasi di RS , tersedia > 20 %
8. Reproduction number ( R0 dan Rt ) : < 1 ( WHO )
Surveilans Epidemilogi

 Surveilans :
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Analisa data
4. Interpretasi data
5. Sistematis
6. Terus menerus
7. Dibagikan
ANALISA SITUASI RIAU 15 Okt 2020
TERJADI PENINGKATAN KASUS COVID-19 DALAM 11 MINGGU TERAKHIR
RT : 1.18 ; 1.53 ; 1.26 ; 1.10 ; 1.32 ; 1.40 ; 1.27 ; 1.25 ; 1.11; 1.04 ; 1.01
POSITIVITY RATE (PR) : 4,5 % ; 6,7 % ; 6,5 % ; 8,4 % : 9,9 % ; 13.2 %; 16,2 %; 19,5 % ;
21,9 % ; 25,01 % ; 21.8 % ( INDONESIA :14,3 % )
TUJUAN :
COVID-19 TERKENDALI ( TERKONTROL ) SD DITEMUKAN VAKSIN DAN OBAT
(KMK 413 /2020)
INDIKATOR : RT < 1 DAN PR < 5 % DALAM 2 MINGGU
PREVALENSI : 155 / 100.000 PDDK ( INDONESIA : 211 )
KESEMBUHAN : 61,26 % ( INDONESIA : 78,38 % )
KEMATIAN (CFR ) : 2,30 % ( INDONESIA : 3,51 % )
Rt tgl 11 Okt 2020 : 1.01
Kasus konfirmasi +
Insidens berdasarkan tanggal Swab
Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 Prov. Riau 15 Okt 2020
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KASUS JUMLAH SEMBUH JUMLAH MENINGGAL / CFR
1. Pekanbaru 5485 2750 ( 50,14 % ) 126 ( 2, 30 % )
2. Indragiri Hilir 301 198 ( 65,78 % ) 14 ( 4,65 % )
3. Siak 964 762 ( 79,05 % ) 18 ( 1,87 % )
4. Dumai 969 773 ( 79,77 % ) 20 ( 2,06 % )
5. Kampar 1045 763 ( 73,01 % ) 27 ( 2,58 % )
6. Bengkalis 434 237 ( 54,61 % ) 11 ( 2,53 % )
7. Pelalawan 736 551 ( 74,86 % ) 8 ( 1,08 % )
8. Kuantan Singingi 204 157 ( 76,96 % ) 8 ( 3,92 % )
9. Kepulauan Meranti 91 68 ( 74,73 % ) 0
10. Rokan Hulu 193 110 ( 56,99 % ) 4 ( 2,07 % )
11. Indragiri Hulu 133 96 ( 72,18 % ) 5 ( 3,76 % )
12. Rokan Hilir 225 135 ( 60,00 % ) 7 ( 3,11 % )
13. Luar Provinsi 39 28 ( 71,79 % ) 1 ( 2,56 % )
Provinsi Riau 10819 6628 ( 61,26 % ) 249 ( 2,30 % )
Data Prevalensi Covid-19 Riau tgl 15 Okt 2020

No Kabupaten / Kota Prevalensi / 100.000 penduduk


1. Kuantan Singingi 62
2. Indragiri Hulu 30
3. Indragiri Hilir 41
4. Pelalawan 152
5. Siak 197
6. Kampar 120
7. Rokan Hulu 28
8. Bengkalis 76
9. Rokan Hilir 31
10. Kepulauan Meranti 49
11. Pekanbaru 480
12. Dumai 314
PROVINSI RIAU 155
Zona Riau per 11 Okt 2020

 ZONA MERAH ( RISIKO TINGGI )


1. Pekanbaru ( 7 minggu )
2. Siak ( 6 minggu )
3. Kuantan Singingi ( 1 minggu )
 ZONA ORANGE ( RISIKO SEDANG )
1. Kepulauan Meranti 6. Pelalawan
2. Rokan Hulu 7. Bengkalis
3. Indragiri Hulu 8. Kampar
4. Rokan Hilir 9. Indragiri Hilir
5. Dumai

 ZONA KUNING (RISIKO RENDAH)


CFR dunia : 6,1 %
Determinan ( Faktor yg menentukan )
 Host : Agent :
1. Usia 1. Viral Load
2. Comorbid
 Environment :
1. Frequensi paparan
2. Durasi paparan
3. Sirkulasi udara tertutup
4. Vaksin dan obat
5. Perilaku masyarakat
6. Sistem Pelayanan Kesehatan
PCR : Polymerase Chain Reaction

 Kesalahan pada testing dan handling bisa menyebabkan : NEGATIF PALSU


( China : 29 %, Singapura : 11 % )
 Sensitivity test ditentukan :
1. Specimen terpenuhi ( Obtained )
2. Mutu specimen
3. Waktu pengambilan specimen
 Hari 1 – 3 : 90 % +
 Hari 6 : 80 % +
 Hari > 14 : 50 % +
 Sputum : 72 % +
Beberapa istilah Pandemi
 Cluster : satu kelompok dengan satu kejadian kesehatan yang sama
, yang terjadi dalam area , dan waktu yang sama
 Community Spread : penyebaran penyakit pada area tertentu, yang
tidak diketahui pasti kapan dan bagaimana seseorang tertular.
Penyebaran dalam community spread lebih tidak spesifik dan sulit
dilacak disbanding penyebaran dalam cluster
 Super spreader : satu penderita yang mampu menularkan kepada
banyak orang , atau melebihi rata-rata penularan ( R0 ) , sering
ditemukan pada cluster
 R0 : Basic Reproduction Number ( sebelum intervensi )
 Rt : Effective Reprodoction Number ( setelah intervensi )
Kesimpulan
1. Pandemi Covid-19 di Provinsi Riau belum terkendali
2. Terjadi peningkatan kasus konfirmasi positif yg tinggi 11
minggu terakhir ( mulai minggu ke 3 Juli 2020 )
3. Angka kesembuhan rendah dibanding nasional
4. Angka kematian rendah dibanding nasional
5. Lebih dari 50 % kasus konfirmasi positif ada di Pekanbaru
6. Kota Pekanbaru 7 minggu, dan Kab. Siak 6 minggu berada di
zona merah ( risiko tinggi )
7. Angka kematian tertinggi ( CFR ) ada di Kab. Indragiri Hilir

Anda mungkin juga menyukai