KELOMPOK 3
1
1. DINDA EVIANA (18650114)
2. ERIK SULISTIANI (18650124)
3. FITRI ROFI’AH (18650127)
4. DESNA TALIA SAFITRI (18650121)
5. CINTHYA AMELIA 0. (18650136)
6. ZAKIA ALBA AURORA (18650139)
7. MARIA SISILIA MENGE SOLA (18650138)
2
PENGERTIAN TERPENOID METODE ISOLASI
“
Minyak atsiri yang berasal dari bunga pada awalnya dikenal dari
penentuan struktur secara sederhana yaitu dengan perbandingan atom
H dan atom C dari suatu senyawa terpenoid yaitu delapan banding lima.
Dan dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan bahwa senyawa
tersebut adalah golongan terpenoid.
4
SIFAT TERPENOID
MONOTEPENOID SESKUIDTERPENOID
Senyawa “essence” dan memiliki bau yang Senyawa terpenoid yang dibangun oleh 3 unit
spesifik yang dibangun oleh 2 unit isoprene atau isoporen yang terdiri dari kerangka asiklik dan
dengan jumlah atom karbon 10 bisiklik dengan kerangka dasar naftalen
DITERPENOID TRITERPENOID
Senyawa yang mempunyai 20 atom karbon dan Lebih dari 4000 jenis triterpenoid telah diisolasi
dibangun oleh 40 unit isoporen. dengan lebih dari 40 jenis kerangka dasar yang
sudah dikenal pada prinsipnya merupakan
Senyawa ini mempunyai bioaktifitas yang cukup proses siklisasi dari skualen.
luas yaitu sebagai hormon pertumbuhan tanaman
podolakton inhibitor pertumbuhan tanaman, Struktur terpenoid yang bermacam itu timbul
antifeedant serangga, anti fouling, dan sebagai akibat dari reaksi-reaksi sekunder
antikarsinogen. berikutnya seperti hidrolisa, isomerisasi,
oksidasi, reduksi,dan siklisasi atas geranil,
farnesil, dan granyl-granyl piroposfat.
7
KLASIFIKASI DAN CONTOH
TETRATERPENOID POLYTERPENOID
Senyawa dengan senyawa C yang berjumlah 40. Disintesis dengan tanaman dari asetal melalui
Rumus molekul tetraterpenoid adalah C4OH64 pyroposfat isopentil (C5) dan dari konjugasi dari
terdiri dari 8 unit isoprene. jumlah unit isoprene
Sedangkan biosintesisnya berasal dari granyl
graniol. Tetraterpenoid lebih dikenal dengan nama
karotenoid.
Terdiri dari urutan panjang ikatan rangkap
terkonjugasi sehingga memberikan warna kuning,
orange, dan merah. Karatenoid terdapat pada
tanaman akar wortel, daun bayam, buah tomat, dan
biji kelapa sawit 8
KLASIFIKASI DAN CONTOH
CONTOH
Nama Sumber
Monoterpenoid Minyak atsiri
Sesquiterpenoid Minyak atrisi
Diterpenoid Resin pinus
Triterpenoid Curcubitacins
Tetraterpenoid Pigmen karoten
Politerpenoid Karet Alam
9
MANFAAT TERPENOID
Penghasil karet(politerpenoid).
Karotenoid memberikan sumbangan terhadap warna
tumbuhan dan juga diketahui sebagai pigmen dalam
fotosintesis.
Monoterpen dan seskuiterpen juga memberikan bau
tertentu pada tumbuhan.
Terpenoid memegang peranan dalam interaksi
tumbuhan dan hewan,misalnya sebagai alat
komunikasi dan pertahanan pada serangga.
Beberapa terpenoid tertentu yang tidak menguap juga
diduga berperan sebagai hormone seks pada fungus.
11
KOMPONEN UTAMA
3 Diterpenoid 20 Resinpinus
4 Triterpenoid 30 Dammar
12
TANAMAN PENGHASIL TERPENOID
13
TANAMAN PENGHASIL TERPENOID
14
METODE ISOLASI
Secara umum biosintesa dari terpenoid dengan terjadinya tiga reaksi dasar yaitu:
1. Pembentukan 10 soprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam mefalonat
2. Penggabungan kepala dan ekor 2 unit 10 soprene akan membentuk mono-,
seskui-, di-,sester-, dan poli-terpenoid.
3. Penggabungan ekor dengan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasikan
triterpenoid dan steroid.
16
PENGUJIAN MUTU
Di pakai untuk tujuan kualitatif, kuantitatif, preferatif dan untuk mencari sistim pelarut yang akan di
pakai pada kromatografi kolom. Pada kromatografi lapis tipis melibatkan dua fasa yaitu fasa diam dan
fasa gerak, fasa diam (penjerap) dapat berupa serbuk halus yang dilapiskan pada permukaan sehingga
penyangga membentuk plat berlapis. Penjerap yang umum dipakai adalah silikal gel, alumina, tanah
diatomik dan selulosa, fasa gerak dapat berupa hampir semua macam pelarut atau campuran pelarut
yang ditempatkan dalam bejana
Cara :
1. Campuran yang akan dipisahkan dilarutkan dalam pelarut
2. Totolkan pada plat bagian bawah yang telah ditandai
3. Masukkan plat sambil membawa komponen yang akan dipisahkan
4. Tiap komponen akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda sehingga akan dihasilkan noda-
noda yang terpisah
5. Masing-masing noda tersebut ditentukan nilai Rfnya (perbandingan antara jarak yang ditempuh
noda dan eluen.
17
PENGUJIAN MUTU
KROMATOGRAFI KOLOM
1. Penggabungan kepala dan ekor 2 unit isoprene akan membentuk mono-, sestui-,
di-,sester-, danpoli-, terpenoid.
2. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15/ C-20 menghasilkan titerpenoid dan steroid
3. Foskorilasi, eliminasi asam pospat, dan derkarboksilasi menghasilkan iso-
pentilpirofospat (IPP)
4. Berisomerisasi menjadi dimetyl alir piropospat (DMAPP) oleh enzim isomerase
5. IPP sebagai unit isoprene aktif bergabung melalui ikatan kepala ke ekor dengan DM
APP dan penggabungan ini merupakan tahap pertama dari polimerausasi isoprene
untuk menghasilkan terpenoid.
19
TERIMA KASIH
20