NOTARIS
Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2004
Tentang Jabatan Notaris
BAB I
KETENTUAN UMUM
MINUTA
AKTA
NOTARIS
NOTARIS PENGGANTI
KHUSUS
GROSSE AKTA
Dalam bagian kedua ini terdiri dari 7 pasal merangkup tentang pemberhentian Notaris dan
sanksi-sanksi berupa:
- Peringatan Tertulis
- Pemberhentian Sementara
- Pemberhentian dengan hormat
- Pemberhentian dengan tidak hormat
Menurut keterangan dalam pasal 8
Notaris berhenti atau diberhentikan dari jabatannya dengan hormat dikarenakan melanggar
suatu hal.
Menurut keterangan dalam Pasal 9
Notaris diberhentikan sementara dari jabatannya karena proses pailit, berada dibawah
pengampuan, melakukan perbuatan tercela dan melakukan pelanggaran terhadap
kewajibannya.
BAB 3
Kewenangan, Kewajiban Dan Larangan
Bagian Pertama
Bentuk dan Sifat Akta diatur dalam Pasal 38-53, yaitu:
Setiap akta terdiri atas awal akta atau kepala akta, badan akta, dan akhir atau penutup
akta.
Bagian Kedua
Grosse Akta, Salinan Akta dan Kutipan Akta
Diatur dalam Pasal 54-57
Bahwa notaris hanyandapat memberikan, memperlihatkan, atau memberitahu isi Akta,
Grosse Akta, salinan akta, kutipan akta kepada orang yang berkepentingan pada akta, ahli
waris atau orang yang memperoleh hak, kecuali ditentukan lain oleh peraturan Undang-
Undang.
Bagian Ketiga
Pembuatan, Penyimpanan, dan Penyerahan Protokol Notaris
Diatur dalam Pasal 58 – 65
Pasal 58
Bahwa Notaris membuat daftar akta, daftar surat dibawah tangan yang disahkan, daftar surat
dibawah tangan yang dibuktikan, dan daftar surat lain yang diwajibkan oleh Undang-Undang ini.
Pasal 62
Penyerahan protocol notaris dilakukan dalam hal Notaris ;
1. Meninggal dunia
2. Telah berakhir masa jabatannya
3. Minta sendiri
4. Tidak mampu secara rohani atau jasmani
5. Diangkat menjadi pejabat Negara
6. Pindah wilayah jabatan
7. Diberhentikan sementara atau diberhentikan dengan tidak hormat.