Anda di halaman 1dari 16

UNDANG-UNDANG

NOTARIS
Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2004
Tentang Jabatan Notaris
BAB I
KETENTUAN UMUM

MINUTA
AKTA
NOTARIS

PEJABAT SEMENTARA NOTARIS SALINAN AKTA

NOTARIS PENGGANTI KUTIPAN AKTA

NOTARIS PENGGANTI
KHUSUS
GROSSE AKTA

ORGANISASI NOTARIS FORMASI JABATAN


NOTARIS
MAJELIS
PENGAWAS
NOTARIS
AKTA NOTARIS
BAB 2
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN NOTARIS
DI DALAM PASAL 2 MENYEBUTKAN :
•Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan memiliki
kewenangan lainnya NOTARIS DIANGKAT DAN DIBERHENTIKAN OLEH MENTERI.
DI DALAM PASAL 3 MENYEBUTKAN :
SYARAT MENJADI NOTARIS :
1. WARGA NEGARA INDONESIA
2. BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
3. BERUMUR PALING SEDIKIT 27 TAHUN
4. SEHAT JASMANI DAN ROHANI
5. BERIJAZAH SARJANA HUKUM (S1) DAN LULUSAN S2 KENOTARIATAN
6. TELAH MENJALANI MAGANG PALING SINGKAT SELAMA 24 (DUA PULUH EMPAT)
BULAN.
7. TIDAK BERSTATUS PEGAWAI NEGERI SIPIL, PEJABAT NEGARA, ADVOKAT, ATAU
TIDAK SEDANG MENGAKU, MEMANGKU JABATAN NOTARIS
Sebelum menjalankan jabatannya, notaris wajib
mengucapkan sumpah/ janji menurut agamanya
dihadapan menteri atau pejabat yang ditunjuk hal
ini tercantum dalam Pasal 4. Pengucapan
sumpah/janji jabatan notaris dilakukan dalam
waktu paling lambat 2 bulan terhitung sejak
tanggal keputusan pengangkatan sebagai notaris
(Pasal 5)
KEPUTUSAN PENGANGKATAN NOTARIS
DAPAT DIBATALKAN OLEH MENTERI (PASAL 6)

Menurut keterangan dalam Pasal 6, jangka waktu


30 hari terhitung sejak tanggal pengambilan
sumpah/janji jabatan Notaris, Notaris tersebut
wajib menjalankan kewajibannya yang sesuai
tercantum dalam Pasal 7
Bagian kedua
Pemberhentian

Dalam bagian kedua ini terdiri dari 7 pasal merangkup tentang pemberhentian Notaris dan
sanksi-sanksi berupa:
- Peringatan Tertulis
- Pemberhentian Sementara
- Pemberhentian dengan hormat
- Pemberhentian dengan tidak hormat
Menurut keterangan dalam pasal 8
Notaris berhenti atau diberhentikan dari jabatannya dengan hormat dikarenakan melanggar
suatu hal.
Menurut keterangan dalam Pasal 9
Notaris diberhentikan sementara dari jabatannya karena proses pailit, berada dibawah
pengampuan, melakukan perbuatan tercela dan melakukan pelanggaran terhadap
kewajibannya.
BAB 3
Kewenangan, Kewajiban Dan Larangan

Kewenangan Notaris diatur dalam Pasal 15 diantaranya :


1.Berwenang membuat Akta Otentik
2.Menjamin kepastian tanggal pembuatan Akta
3.Menyimpan Akta
4.Memberikan Grosse
5.Salinan dan kutipan Akta
6.Mengesahkan tanda tangan
7.Membukukan surat-surat dibawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus
8.Membuat copy dari asli surat-surat dibawah tangan
9.Melakukan pengesahan kecocokan fotocopy dengan surat aslinya
Memberikan penyuluhan hukum
10.
Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan
11.
Membuat akta risalah lelang
12.
Kewajiban diatur dalam Pasal 16 :
1. Dalam menjalankan jabatanya, Notaris berkewajiban bertindak jujur, mebuat
Akta dalam bentuk Minuta Akta, mengeluarkan Grosse Akta, memberikan
pelayanan sesuai ketentuan dalam UU ini, merahasiakan segala
sesuatunya, menjilid Akta yang dibuatnya dalam 1 bulan, membuat daftar
dari akta protes terhadap tidak dibayar/ tidak diterimanya surat berharga,
membuat daftar Akta yang berkenan dengan surat wasiat, mengirimkan
daftar Akta tersebut, mencatat dalam repertorium tanggal pengiriman daftar
wasiat, membacakan akta dihadapan penghadap dihadiri oleh 2 orang saksi
dan menerima magang calon-calon Notaris.
Larangan
Larangan Notaris :
a. Menjalankan jabatan diluar wilayahnya
b. Meninggalkan wilayah jabatannya lebih dan 7 hari kerja berturut-turut tanpa
alasan yang sah
c. Merangkap sebagai PNS, pejabat Negara, Advokat, pemimpin atau BUMN,
BUMD
d. Merangkap jabatan sebagai pejabat pembuat Akta Tanah diluar wilayah
jabatan Notaris
e. Menjadi Notari Pengganti/melakukan pekerjaan lain yang bertentangan
dengan norma agama kesusilaan atau kepatutan yang dapat mempengaruhi
kehormatan dan martabat jabatan Notaris
BAB 4
Kedudukan Notaris diatur dalam Pasal 18-20, yaitu:
1. Kedudukan Notaris di daerah Kabupaten/Kota
2. Wilayah jabatannya meliputi wilayah Provinsi dari tempat kedudukannya
3. Notaris hanya mempunyai 1 kantor ditempat kedudukannya
4. Notaris tidak berwenang menjalankan jabatannya diluar tempat
kedudukannya
5. Notaris dapat menjalankan jabatannya dalam bentuk perserikatan perdata
Formasi jabatan notaris
Dalam Pasal 21 dan Pasal 22, Menteri berwenang menentukan formasi jabatan
Notaris pada daerha sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1)
dengan mempertimbangkan usul dari Organisasi Notaris.
PINDAH WILAYAH JABATAN NOTARIS
Syarat-syarat mengajukan pindah wilayah Pasal 23 dan Pasal 24 UUJN adalah
sebagai berikut:
1. Telah melaksanakan tugasnya selama tiga tahun diluar waktu cuti
2. Telah mendapatkan rekomendasi organisasi notaris
3. Permohonan pindah diajukan kepada menteri
BAB 5
Cuti Notaris dan Notaris Pengganti
Bagian Pertama
Cuti Notaris diatur dalam Pasal 25-32
Sebagaimana isi Pasal 25 bahwa :
a. Notaris mempunyai hak cuti
b. Hak cuti sebagaimana dimaksud ayat 1 setelah 2 tahun menjalankan
jabatannya.
c. Selama menjalankan cuti Notaris wajib menunjuk seorang Notaris Pengganti
Bagian Kedua
Notaris Pengganti, Notaris Pengganti Khusus, dan Pejabat Sementara Notaris
Diatur dalam Pasal 33-35.
BAB 6
Honorarium

Diatur dalam Pasal 36 dan 37, dimana Notaris berhak menerima


honorarium atas jasa Hukum yang diberikan sesuai dengan
kewenangannya dan Notaris wajib memberikan jasa hukum dibidang
kenotariatan secara cuma-cuma kepada orang yang tidak mampu.
BAB 7
Akta Notaris

Bagian Pertama
Bentuk dan Sifat Akta diatur dalam Pasal 38-53, yaitu:
Setiap akta terdiri atas awal akta atau kepala akta, badan akta, dan akhir atau penutup
akta.
Bagian Kedua
Grosse Akta, Salinan Akta dan Kutipan Akta
Diatur dalam Pasal 54-57
Bahwa notaris hanyandapat memberikan, memperlihatkan, atau memberitahu isi Akta,
Grosse Akta, salinan akta, kutipan akta kepada orang yang berkepentingan pada akta, ahli
waris atau orang yang memperoleh hak, kecuali ditentukan lain oleh peraturan Undang-
Undang.
Bagian Ketiga
Pembuatan, Penyimpanan, dan Penyerahan Protokol Notaris
Diatur dalam Pasal 58 – 65
Pasal 58
Bahwa Notaris membuat daftar akta, daftar surat dibawah tangan yang disahkan, daftar surat
dibawah tangan yang dibuktikan, dan daftar surat lain yang diwajibkan oleh Undang-Undang ini.
Pasal 62
Penyerahan protocol notaris dilakukan dalam hal Notaris ;
1. Meninggal dunia
2. Telah berakhir masa jabatannya
3. Minta sendiri
4. Tidak mampu secara rohani atau jasmani
5. Diangkat menjadi pejabat Negara
6. Pindah wilayah jabatan
7. Diberhentikan sementara atau diberhentikan dengan tidak hormat.

Anda mungkin juga menyukai