LATAR BELAKANG
Trauma inhalasi atau cedera inhalasi merupakan kerusakan pada saluran pernafasan
yang disebabkan karena menghirup gas berbahaya, uap dan komponen partikel
yang terdapat dalam asap pembakaran.
Trauma inhalasi merupakan komplikasi yang terjadi pada luka bakar dengan
persentase sekitar 10 sampai 20 % pasien dan secara signifikan meningkatkan
morbiditas dan mortalitas
Inhalasi asap atau udara panas atau bahan kimia yang bersifat iritasi
asfiksian
Gas yang • CO- komponen terbesar dari asap hidrogen sianida
merupakan komponen asap yang berasal dari api ,
bersifat hidrogen sulfida.
• berhubungan dengan pengangkutan oksigen bagi sel.
toksik • toksik sistemik seperti hidrokarbon halogen dan aromatic
menyebabkan kerusakan lanjut dari hepar , ginjal, otak,
sistemik paru-paru dan organ lain.
menyebabkan
alergi
Ada tiga mekanisme yang menyebabkan cedera pada
trauma inhalasi, yaitu
kerusakan jaringan karena suhu yang sangat tinggi, iritasi paru-paru dan
asfiksia. Hipoksia jaringan terjadi karena sebab sekunder dari beberapa
mekanisme.
Trauma supraglottis
• saluran nafas bagian atas
• obstruksi jalan nafas
• Suhu udara panasnya melampau-
cedera struktur di atas carina-
pembengkakan massif pada lidah,
epiglottis dan plika ariepiglotika
KLASIFIKASI TRAUMA INHALASI
( Trauma subglotis)
• saluran nafas bawah dan parenkim paru
• merupakan trauma kimia
• inhalasi hasil-hasil pembakaran yang bersifat toksik dan uap
yang sangat panas
• Bahan karet dan plastik mengeluarkan sulfur dioksida , nitrogen
dioksida, ammonia dan klorida
• Bahan karton-menghasilkan aldihid.
• asam dan alkali kuat bila bergabung dengan air di jalan nafas dan
alveolus.
• Kerusakan epitel dan sel endotel kapiler .
• Kerusakan transportasi mukosiliar-infeksi sekunder
KLASIFIKASI TRAUMA INHALASI
Edem dari dinding saluran napas dan kegagalan mikrosirkulasi yang akan
meningkatkan resistensi dinding saluran nafas dan pembuluh darah paru
• edema pada saluran nafas bagian
bawah akibat sumbatan pada
saluran nafas yang dibentuk oleh
sel-sel epitel nekrotik, mukus dan
sel-sel darah
Miller et al. Journal of Burn Care Research. 2009; 30(2) 249-256
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS SECARA UMUM
• Manifestasi Klinis:
• Facial burns (96%)
• Wheezing (47%)
• Carbonaceous sputum (39%)
• Rales (35%)
• Dyspnea (27%)
• Hoarsness (26%)
• Tachypnea (26%)
• Cough (26%)
• Cough and hypersecretion (26%)
DiVincenti et al. Journal of Trauma, 1971; 11:109-117
MANIFESTASI KLINIS
• Riwayat inhalasi asap atau bahan kimia bersifat toksik dan iritasi
• Luka Bakar pada: hidung, muka dan oropharynx
• Batuk, nyeri kepala, nyeri dada, dan muntah(emesis) bisa terjadi
• Luka bakar pada wajah
• Alis mata dan bulu hidung hangus
• Adanya timbunan karbon dan tanda-tanda inflamasi akut di dalam orofaring
CONTINUE…
• Electrolyte
• Analisa Gas Darah
• Creatine Kinase(CK)
• Carboxyhemoglobin(COHb) Level
• Urinalisis
PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN
• Chest X-Ray
• Bronchoscopy
• Pulmonary function testing
• Xenon133 lung scan
GRADING TRAUMA INHALASI
Endorf and Gamelli. Journal of Burn Care and Research. 2007; 28:80-
83