tiroid.
Pembesaran tersebut bisa menjadi non cancerous (jinak) atau
cancerous (ganas).
Kejadian mencapai 95% dari seluruh tumor endokrin, dan
Batasan
Tumor ganas tiroid ditemukan pada perempuan tiga kali
lebih banyak dibandingkan laki-laki, dan dua kali lebih
beresiko menderita tipe anaplastik.
Rata-rata penderita berusia 47 tahun dengan puncak usia
Faktor risiko
Gejala klinis mencakup benjolan pada leher daerah tiroid
dan suara parau.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah anamnesis,
Gejala klinis
{ Tumor Jinak
{ Tumor ganas
adenoma tiroid yang Berdiferensiasi baik dan
biasanya buruk.
asimtomatis. Tipe tumor ganas
berdiferensiasi baik
terbagi atas tipe papilari
(yang paling sering),
folikuler dan sel hurtle,
Berdiferensiasi buruk
Pemeriksaan
FNAB
Tingkat akurasi 99%, sebagai gold standard
USG tiroid
Indikasi pada pasien dengan keluhan benjolan leher
suara parau
Tatalaksana
Jenis operasi: Tiroidektomi sub total, ismusektomi,
dan tiroidektomi total
Bila terdapat pembesaran KGB leher, dilakukan
Prosedur Tiroidektomi
1. Lobektomi subtotal :
pengangkatan lobus tiroid yang mengandung jaringan
patologis dengan meninggalkan sebagian kecil jaringan tiroid
bagian distal.
2. Lobektomi total :
hemitiroidektomi atau ismolobektomi yaitu mengangkat satu
lobus tiroid.
Jenis Tiroidektomi
4. Tiroidektomi near total :
apabila mengangkat seluruh lobus tiroid yang patologis
berikut sebagian besar lobus tiroid kontra lateral (hanya
meninggalkan sedikit jaringan tiroid)
5. Tiroidektomi Total :
mengangkat seluruh kelenjar tiroid.
B
142. Laki-laki 56 tahun dengan suara parau sejak satu tahun.
Tiga bulan terakhir mulai sesak yg memberat dalam 2
minggu. Terdapat stridor dan retraksi. Pembesaran KGB leher
kanan 2x2x2 cm. Pasien telah ditrakeotomi, hasil biopsi
karsinoma laring. CT scan: tumor glotis meluas ke supraglotis,
tanpa perluasan ke kartilago tiroid. Terapi yg cocok:
a. TL
b. TL + MRND kanan
c. TL + MRND bilateral
d. TL + MRND bilateral + adjuvan radioterapi
e. TL + MRND bilateral + adjuvan kemoterapi
D
143. Laki-laki 35 tahun dengan ulkus di lidah kiri sejak 6 bulan
yg lalu. Pada lidah lateral kiri terdapat massa ukuran 3x2x2
cm, tidak melewati garis tengah. Tidak ada pembesaran KGB
leher. Hasil biopsi: SCC. Terapi yg sesuai:
a. Partial glosektomi
b. Partial glosektomi + SOHND kiri
c. Partial glosektomi + SOHND kiri + kemoradiasi
d. Partial glosektomi + SOHND bila
B
144. Wanita 45 tahun dengan benjolan di leher depan sejak 4
tahun. Tidak ada keluhan berdebar-debar, nafsu makan baik,
tidak sesak napas. Dari pemeriksaan terdapat benjolan di
leher depan kiri dengan ukuran 3x3x3 cm, padat kenyal,
mobile. Tidak ada pembesaran KGB leher. Hasil FNAB:
papilary carcinoma. Jenis operasi yg sesuai:
a. Total tiroidektomi
b. Near total tiroidektomi
c. Subtotal tiroidektomi
d. Ismulobektomi
e. Total lobektomi
B
145. Apa tujuan pemberian kemoterapi pada keganasan
kepala leher yg menerima konkuren kemoradiasi:
a. Menurunkan efek samping radiasi
b. Menurunkan kontrol lokoregional
c. Radiosensitisasi
d. Mencegah mikrometastasis
e. Meningkatkan kualitas hidup
C
146. Pola metastasis regional keganasan pada KGB:
a. Metastasis karsinoma orofaring banyak ditemukan pada
kelenjat limfe level I, II, III
b. Metastasis karsinoma rongga mulut banyak ditemukan
pada kelenjar limfe level I, II, III
c. Metastasis karsinoma laring banyak ditemukan pada level
II, IV, V
d. Metastasis KNF banyak ditemukan pada kelenjar limfe level
I, II, III
e. Metastasis pada karsinoma tiroid banyak ditemukan pada
kelenjar limfe level II, III, IV
B
147. Pasien dengan trismus, demam, pembengkakan yg
mendorong tonsil ke medial dan menyebar ke posterolateral
ke medial sternokleimastoideus. Terdapat riwayat ekstraksi
gigi molar tiga beberapa hari lalu. Diagnosis:
a. Abses retrofaring
b. Ludwig’s angina
c. Abses parafaring
d. Abses submental
e. Abses peritonsil
C
148. Laringocele berasal dari:
a. Valekula
b. Laringeal sakulus
c. Ariepiglotic fold
d. Laringeal ventrikel
e. Aritenoid
B
149. Laki-laki 30 tahun dengan nyeri menelan berat dan sulit
makan/minum. Nyeri sejak 4 hari yg lalu, terdapat demam
tinggi, tonsil palatina kiri lebih besar dari kanan, T4/T2, uvula
terdorong ke sisi kontralateral. Kemungkinan diagnosis:
a. Abses peritonsil
b. Tonsilitis kronik
c. Sialodenitis
d. Faringitis difteri
e. Ludwig’s angina
A
150. Gejala trismus penderita disebabkan oleh spasme otot:
a. Maseter
b. Palatofaring
c. Pterigodeus internus
d. Konstriktor faring medius
e. Businator
C
HATUR NUHUN
{