Anda di halaman 1dari 15

Asuhan keperawatan

komunitas kasus banjir


1. Ahmad fahruroji 5. Mellynia eka pratiwy
2. Celine nahdaliin 6. Nurul yulia sari
3. Dwi tita apriani 7. Sarah juniarti
4. Febbi hikmah hidayati 8. Sita nuralisa
Definisi Bencana (Disaster)
Bencana adalah peristiwa/kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan
kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya
kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan
bantuan luar biasa dari pihak luar (Depkes RI).

bencana (disaster) menurut WHO adalah setiap kejadian yang


menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia
atau memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala
tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat atau wilayah yang
terkena.
Jenis bencana
Usep Solehudin (2005) mengelompokkan bencana menjadi 2 jenis yaitu:

Bencana ulah
Bencana alam manusia 
Bencana alam (natural Bencana ulah manusia (man made
disaster) yaitu kejadian- disaster) yaitu kejadian-kejadian
kejadian alami seperti karena perbuatan manusia seperti
kejadian-kejadian alami tabrakan pesawat udara atau
seperti banjir, genangan, kendaraan, kebakaran, huru-hara,
gempa bumi, gunung meletus, sabotase, ledakan, gangguan listrik,
badai, kekeringan, wabah, ganguan komunikasi, gangguan
serangga dan lainnya. transportasi dan lainnya.
Fase-fase bencana
Menurut Barbara Santamaria (1995), ada 3 fase dalam terjadinya suatu bencana
yaitu;

fase preimpact fase impact fase postimpact.

merupakan warning fase terjadinya klimaks dari saat dimulainya perbaikan dan
phase, tahap awal dari bencana. Inilah saat-saat dimana penyembuhan dari fase darurat,
bencana. Informasi manusia sekuat tenaga mencoba juga tahap dimana masyarakat
didapat dari badan satelit untuk bertahan hidup (survive). mulai berusaha kembali pada
dan meteorologi cuaca. Fase impact ini terus berlanjut fungsi komunitas normal. Secara
hingga terjadi kerusakan dan umum dalam fase postimpact ini
bantuan-bantuan darurat para korban akan mengalami tahap
dilakukan. respon psikologis.
Triage bencana
 paling penting, prioritas utama. Prioritas ketiga Yang
keadaan yang mengancam termasuk kategori ini adalah
fraktur tertutup, luka bakar
kehidupan sebagian besar pasien
minor, minor laserasi,
mengalami hipoksia, syok, kontusio, abrasio, dan
trauma dada, perdarahan internal, Kuning dislokasi. Hitam
trauma kepala dengan kehilangan
kesadaran

merah prioritas
  kedua Prioritas Ini adalah korban
Hijau
kedua meliputi injury dengan bencana yang tidak
efek sistemik namun belum
dapat selamat dari
jatuh ke keadaan syok karena
dalam keadaan ini bencana, ditemukan
sebenarnya pasien masih sudah dalam keadaan
dapat bertahan selama menit meninggal.
KASUS
Masalah banjir belum juga terselesaikan di Ibu Kota. Jakata terendam banjir pada babak awal memasuki
tahun 2013. banjir cukup merata di seluruh wilayah jakarta. Sejumlah akses jalan terputus. Air setinggi 20
hingga beberapa meter menggenangi jalanan Ibu Kota. Banjir pun tak pilih-pilih lokasi, mulai dari
perkampungan hingga Kompleks Istana Kepresidenan kebannjiran. Curah hujan yang tinggi dalam beberapa
hari terakhir membuat volume air bertambah. Sungai dan waduk meluap. Tanggul pun jebol karena tak mampu
menahan banyaknya air. Namun, banjir seharusnya tak terjadi hanya karena intensitas hujan yang tinggi itu.
Pada senin (21/1/2013), pasang akan memuncak hingga ketinggian 0,5 meter. Pada sabtu (26/1/2013), pasang
bisa mencapai 1 meter. Sementara pada Minggu depan, pasang bisa mencapai 0,95 meter. Untuk diketahui,
pada 2007, curah hujan yang mengguyur Jakarta mencapai 320 milimeter. Curah hujan di Jakarta belakangan
ini sekitar 95 milimeter dan di wiliyah hulu (Puncak, Bogor) sekitar 75 milimeter. Intensitas hujan di Jakarta
saat ini sedang menuruj. Namun, pada akhir Januari atau awal Februari, diprediksi curah hujan menjadi dua
kali lipat.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian Diagnosis Intervensi Evaluasi
DO : Timbulnya penyakit Risiko infeksi • Bekerja bersama komunitas untuk • Faktor resiko infeksi akan
kulit, diare, ISPA, menurunkan dan mengelola hilang dibuktikkan oleh
leptosirosis akibat insiden dan prevalensi penyakit pengendalian risiko
peningkatan pajanan menular pada populasi khusus : komunitas seperti penyakit
lingkungan dari patogen mengajarkan teknik mencuci menular, sistem imun, dan
yang berasal dari genangan tangan yang benar dan menerapkan keparahan infeksi.
air banjir. kewaspadaan universal • Memperlihatkan higiene
(menggunakan sepatu boot atau jas personal yang adekuat.
hujan). • Mengindikasikan status
• Mendeteksi risiko atau masalah gastrointestinal,
kesehatan dengan memanfaatkan pernapasan, dan imun
riwayat kesehatan, pemeriksaan dalam batas normal.
kesehatan, dan prosedur lainnya.
• Meminimalkan penyebaran dan
penularan agens infeksius :
membersihkan lingkungan dengan
benar setelah dipergunakan
masing-masing individu (misalnya
dalam tenda pengungsian).
• Mencegah dan mendeteksi dini
infeksi pada pasien yang
beresiko.
• Perawatan di rumah (untuk yang
tidak mengungsi saat banjir atau
berlaku untuk di tenda
pengungsian).
• Untuk lansia dan anak-anak :
Ajarkan orang tua jadwal
imunisasi yang dianjurkan untuk
polio, campak dll, Rujuk ke
lembaga sosial untuk
memperoleh bantuan finansial
membayar biaya imunisasi
(misalnya jaminan asuransi).
• Untuk lansia : Rekomendasikan
untuk mendapat imunisasi
influenza dan pneumonia,
rekomendasikan pembatasan
kontak dengan orang lain selama
puncak musim influenza (musim
banjir).
DS : Kecemasan ketakutan, Risiko sindrom pasca • Mengkaji respon psikologis • Menunjukkan status
pikiran yang mengganggu, trauma terhadap trauma peningkatan pengendalian
tidak berdaya. • Meningkatkan perasaan aman diri terhadap depresi.
DO : Sikap hati-hati yang klien. • Klien akan menunjukkan
berlebihan, kesulitan • Melakukan konseling terhadap interaksi sosial yang
konsentrasi serangan panik. korban banjir sebagai sarana adekuat.
untuk mengungkapkan • Mengidentifikasi
kecemasan klien. penggunaan strategi
• Membantu klien dalam koping yang efektif.
meningkatkan koping yang • 90% komunitas yang
efektif untuk mengahadapi mengalami trauma akibat
kerugian yang disebabkan bencana akan
bencana banjir yang dialami. menunjukkan pemulihan
• Peningkatan sistem pendukung dari perasaan trauma.
klien (seperti mencari dukungan
dari keluarga, teman, dan
komunitas).
• Memberikan informasi seperti
konselor, pemuka agama atau
lembaga sosial untuk
membantu mengurangi trauma.
DO : Terdapat kerugian Resiko kontaminasi • Identifikasi kontaminan • Menunjukkan keamanan
ekonomis (peningkatan lingkungan yang ada di lingkungan rumah yang
potensi pemajanan ganda, komunitas. dibuktikan oleh indikator
kurang akses ke pelayanan • Mempersiapkan respon yang (menyebutkan 1-5, tidak
kesehatan, diet buruk) dan efektif untuk menghadapi adekuat, kurang adekuat,
pemajanan bencana (ulah bencana segera mengungsi cukup adekuat, aekuat atau
manusia). dan menyelamatkan harta sangat adekuat).
benda saat musim penghujan • Penyimpanan dan
tiba. pembuangan bahan
• Mencegah dan mendeteksi berbahaya yang aman.
penyakit dan cedera pada • Koreksi resiko bahaya
populasi yang beresiko timbel.
terhadap bahaya lingkungan. • Eliminasi tingkat bahaya
• Mengembangkan dan kebisingan.
memberikan instruksi dan • Pemeliharaan detektor
pengalaman belajar untuk karbon monoksida.
memfasilitasi adaptasi secara • Penempatan label
vounter perilaku yang peringatan tanda bahaya
kondusif untuk kesehatan yang sesuai (misalnya
individu, keluarga, kelompok, mengetahui info akan
atau komunitas. adanya banjir melalui
• Mengidentifikasi kontaminan stasiun televisi dll).
lingkungan yang ada di • Komunitas akan
komunitas (misalnya area memperlihatkan bukti
limbah atau pembuangan tindakan perlindungan
sampah. kesehatan seperti sistem
• Memberikan informasi Sanitasi yang baik
mengenai penggunaan (menggunakan air yang
pakaian pelindung, misalnya bersih untuk makan, minum,
sepatu boot atau mantel saat dan mandi).
musim penghujan atau hujan.
DO : Banyak warga yang Ketidakmampuan anggota • Identifikasi anggota • Anggota komunitas
cedera tidak mendapatkan komunitas menolong diri komunitas yang tidak mampu mampu melakukan
pertolongan dengan segera sendiri dan anggota bila menolong dirinya sendiri bila pertolongan penanganan
karena warga tidak memiliki ada yang cedera akibat terjadi bencana banjir (lansia sederhana terhadap korban
kemampuan untuk melakukan bencana banjir dan balita). yang mengalami cedera.
pertolongan ketika terjadi • Memberikan tanda khusus • Pada saat simulasi 90%
cedera saat bencana banjir. terhadap tempat tinggal anggota komunitas
anggota komunitas yang mengenali jenis cedera dan
berisiko (lansia dan balita) dapat melakukan
dan mensosialisasikannya penanggulangan sederhana
kepada semua anggota ketika terjadi
masyarakat. kegawatdaruratan.
• Pelatihan cara penanganan
cedera sederhana seperti
bidai sederhana, perlakuan
terhadap korban cedera untuk
meminimalisasi cedera, dan
cara menghentikan
perdarahan.
DO : Banjir timbul akibat Kurangnya kepedulian • Penyuluhan tentang • Anggota komunitas dapat
aliran sungai yang terhambat anggota komunitas pentingnya menjaga melakukan kegiatan rutin dalam
oleh sampah, tidak adanya terhadap lingkungan yang lingkungan yang membersihkan lingkungan yang
kegiatan kerja bakti untuk dapat menyebabkan banjir dapat mencegah dapat mencegah terjadinya bencana
membersihkan lingkungan. terjadinya bencana banjir.
banjir (tindak • Anggota komunitas peduli terhadap
membuang sampah pencegahan terjadinya banjir.
sembarangan). • Sebesar 90 % masyarakat memiliki
• Pendidikan kesadaran untuk tidak membuang
kesehatan di sampah ke saluran air/sungai dan
sekolah, kantor menjaga kebersihan lingkungannya.
swasta, dan
pemerintah
mengenai
kepedulian
lingkungan sekitar.
• Penyebaran pamflet
untuk mengingatkan
anggota komunitas
untuk mengingatkan
anggota.
• Kerjasama lintas
sektoral untuk
pengerukan
sungai/kali
Dan saluran air yang ada,
membuat sumur resapan air dan
lubang biopori disekitar rumah
klien serta memperlebar dan
merehabilitasi kali/sungai,
untuk menambah kapasitas
sungai dalam menampung debit
air.
DO : Warga tidak mengetahui Kurang pengetahuan • Penyuluhan tentang tanda- • Komunitas mengenal
prosedur ketika evaluasi mengenai tanda bencana tanda banjir. tanda banjir.
sebelum terjadi banjir, banjir • Sosialisasi jalur evakuasi • Bila mendengar sirine
kurangnya persiapan warga menuju tempat anggota komunitas dengan
untuk mengungsi sebelum penampungan. sigap berkumpul di tempat
banjir datang. • Menyiapkan membentuk tim evakuasi yang sudah
yang bertindak sebagai disiapkan sebelumnya.
koordinator evakuasi bila • Bila ada simulasi 90%
banjir tiba-tiba datang. anggota kelompok
• Stimulasi dengan setting komunitas dapat merespon
“bencana banjir” dan menyiapkan diri
bekerjasama dengan tim menghadapi banjir.
SAR.
• Kerjasama lintas sektoral
dengan BMKG untuk deteksi
dini adanya tanda banjir.
• Kerjasama dengan pihak
pemerintah setempat
menyediakan area yang
khusus tempat pengungsian
bila terjadi banjir.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai