Baik 77
2. 77.8
Jumlah 99
100.0
Sikap Jumlah Persentase
No (orang) (%)
Kurang Baik 44
1. 44,4
Baik 55
2. 55,6
Jumlah 99
100.0
Didukung 58
2. 58,6
Jumlah 99
100.0
Pekerjaan Jumlah Persentase
No (orang) (%)
Tidak Bekerja 23
1. 23,2
Bekerja 76
2. 76,8
Jumlah 99 100.0
Baik 53
2. 53,5
Jumlah 99
100.0
Pendidikan Jumlah Persentase
No (orang) (%)
Rendah 33
1. 33,3
Tinggi 66
2. 66,7
Jumlah 99
100.0
Analisa Bivariat
1. Hubungan Antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di
Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018
Tabel 17
Hubungan Antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di
Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018
Pemberian asi
eksklusif pada bayi Jumla Nilai POR
No Sikap
h ρ value (95%CI)
Tidak
Eksklusif
Eksklusif
n % n % n %
Kurang baik 18 40,9 26 59,1 44 100
1
3.115
0,023
Baik 10 18,2 45 81, 8 55 100 (1.252- 7.751)
2
3. Hubungan Antar dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di
Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018.
Tabel 19
Hubungan Antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di
Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018
Pemberian asi
eksklusif pada bayi
Dukungan Nilai POR
No Jumlah
Suami ρ value (95%CI)
Tidak
Eksklusif
Eksklusif
n % n % n %
Tidak 26 63,4 15 36,6 41 100
1 Didukung
48.533 (10.332-
0,0001
Didukung 2 3,4 56 96,6 58 100 227.976)
2
4. Hubungan Antar pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018.
Tabel 20
Hubungan Antara pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di Puskesmas
Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018
Pemberian asi
eksklusif pada bayi
Nilai POR
No Pekerjaan Jumlah
ρ value (95%CI)
Tidak
Eksklusif
Eksklusif
n % n % n %
Tidak Bekerja 7 30,4 16 69,6 23 100
1
Tabel 21
Hubungan Antara umur dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di Puskesmas
Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018
Pemberian asi
eksklusif pada bayi Nilai POR
No Umur Jumlah
ρ value (95%CI)
Tidak
Eksklusif
Eksklusif
n % n % n %
Kurang Baik 9 19,6 37 80,4 46 100
1
0,435
0,116
Baik 19 35,8 34 64,2 53 100 (0.174- 1.092)
2
6. Hubungan Antar pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018.
Tabel 22
Hubungan Antara pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di
Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018
Pemberian asi
eksklusif pada bayi
Nilai POR
No Pendidikan Jumlah
ρ value (95%CI)
Tidak
Eksklusif
Eksklusif
n % n % n %
Rendah 14 42,4 19 57,6 33 100
1
2.737
0,049
Tinggi 14 21,2 52 78,8 66 100 (1.104-6.787)
2
PEMBAHASAN
1. Hubungan Antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di
Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap
objek terjadi melalui panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pengetahuan sangat erat hubungannya
dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi
maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Zulaikha (2010) tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif dikecamatan Suwono Kabupaten Semarang tahun 2010
didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara variabel pengetahuan ibu tentang ASI dengan
pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Suwomono Kabupaten Semarang dengan (ρvalue=0,011).
Berdasarkan hasil penelitian ini dan teori, maka peneliti berpendapat bahwa pengetahuan sangat
berpengaruh dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi, dikarenakan jika seorang ibu yang kurang
pengetahuan tentang manfaat pemberian ASI maka ibu cenderung tidak memberikan ASI secara eksklusif
pada bayinya namun bukan berarti ibu yang memiliki pengetahuan baik memberikan ASI eksklusif pada bayi,
karena ada beberapa ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang ASI eksklusif namun tidak memberikan ASI
eksklusif pada bayinya disebabkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI secara
eksklusif salah satu faktor penyebabnya seperti tidak adanya produksi asi yang cukup sehingga ibu
2. Hubungan Antar sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di
Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh wulandari dkk 2010 tentang
hubungan pengetahuan dan sikap dengan pemberian asi eksklusif
menyimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap dengan pemberian asi
eksklusif dengan nilai (ρvalue= 0,027, POR = 4. 885).
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti berpendapat bahwa sikap menuntut perilaku kita sehingga kita
akan bertindak sesuai dengan sikap yang diekspresikan, karena terkadang beberapa ibu-ibu memiliki
sikap yang kurang baik terhadap bayinya sehingga tidak memberika asi secara eksklusif hal tersebut
dikarenakan kurang nya pemahaman dan pengalaman seorang ibu tentang pentingnya memberikan ASI
Eksklusif kepada bayi namun pada saat penelitian ada beberapa ibu yang beranggapan bahwa bayi yang
diberikan ASI eksklusif 6 Bulan dengan bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif 6 Bulan sama saja,
tergantung dari orangtua dalam merawat bayinya.
3. Hubungan Antar dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di
Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018.
Dukungan psikologi dari keluarga dekat terutama wanita seperti ibu, ibu
mertua, kakak wanita dan teman wanita yang telah berpengalaman dan
berhasil menyusui serta suami yang mengerti bahwa ASI baik bagi bayi
merupakan dorongan yang kuat bagi ibu untuk menyusui dengan baik.
(Anik, 2012)..
Adanya kecenderungan para ibu yang bekerja mencari nafkah menjadi penyebab
gagalnya pemberian ASI. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja perempuan yang antara
lain disebabkan oleh tuntutan ekonomi, menyebabkan sebagian keluarga tidak dapat
mempertahankan kesejahteraannya hanya dari satu sumber pendapatan. Masuknya
perempuan dalam kerja sedikit banyak mempengaruhi peran ibu dalam pengasuhan anak
(Anik, 2012)..
Dari hasil penelitian peneliti berpendapat bahwa pekerjaan, baik pekerjaan formal ataupun
non formal tidak dapat mempengaruhi seorang ibu dalam memberikan ASI secara eksklusif, hal
tersebut tergantung dari sikap ibu itu sendiri serta tersedia atau tidak nya fasilitas yang
mendukung ibu itu dalam memberikan ASI secara eksklusif. Permasalahan yang sering terjadi pada
seorang ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif adalah adanya tuntutan ekonomi sehingga
menyebabkan seorang ibu focus dalam membantu perekonomian keluarga serta dari beberapa ibu
pada saat peneliti melakukan penelitian alasan seorang ibu tidak memberikan ASI eksklusif 6 bulan
kepada bayinya dikarenakan waktu bekerja dan tekanan atau beban kerja yang menjadi faktor
penyebab ibu tersebut tidak memberikan ASI eksklusif pda bayinya.
5. Hubungan Antar umur dengan pemberian ASI eksklusif Pada Bayi Di Puskesmas
Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018
Menurut Notoatmodjo (2011), Usia dapat mempengaruhi cara berfikir, bertindak, dan
emosi seseorang. Usia yang lebih dewasa umumnya memiliki emosi yang lebih stabil
dibandingkan usia yang lebih muda. Usia ibu akan mempengaruhi kesiapan emosi ibu.
Usia ibu yang terlalu muda ketika hamil bisa menyebabkan kondisi fisiologis dan
psikologisnya belum siap menjadi ibu. Hal ini dapat mempengaruhi kehamilan dan
pengasuhan anak..
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
bermakna antara umur dengan pemberian asi eksklusif pada bayi di Puskesmas
Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018 (ρvalue= 0,116, POR = 0.435).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizki Rahmawati
(2018)Berdasarkan Uji Yet correction diperoleh bahwa P value (0,064) > α (0,05), ini
berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor umur responden dengan
pemberian ASI ekslusif.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rahmawati (2018) menunjukan bahwa responden yang
berpendidikan tingkat dasar lebih cenderung tidak menyusui secara ekslusif yaitu sebanyak 18 orang (85,7%).
Berdasarkan Uji chi square diperoleh bahwa (P=0,002) < α (0,05), ini berarti ada hubungan yang signifikan
antara faktor pendidikan responden dengan pemberian ASI ekslusif.
Berdasarkan hasil penelitian ini dan teori, maka peneliti berpendapat
bahwa Ibu dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih mudah menerima
informasi baru khususnya tentang ASI eksklusif sehingga ibu tersebut dapat
memiliki pengetahuan dan perhatian yang baik terhadap kebutuhan gizi
anaknya sehingga pengetahuan tersebut akhirnya mampu mempengaruhi
perilaku seorang ibu untuk lebih memilih memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya
BAB VI
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari hasi penelitian “faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian asi eksklusif
pada bayi di puskesmas pemali kabupaten bangka tahun 2018”, maka diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan pemberian asi eksklusif pada
bayi di Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018 dengan nilai (ρ = 0,043).
2. Ada hubungan bermakna antara sikap dengan pemberian asi eksklusif pada bayi di
Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018 dengan nilai (ρ = 0,013).
3. Ada hubungan bermakna antara dukungan suami dengan pemberian asi eksklusif
pada bayi di Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018 dengan nilai (ρ =
0,000).
4. Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan pemberian asi eksklusif pada bayi di
Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018 dengan nilai (ρ = 0,794).
5. Tidak ada hubungan antara umur dengan pemberian asi eksklusif pada bayi di
Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018 dengan nilai (ρ = 0,073).
6. Ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan pemberian asi eksklusif pada
bayi di Puskesmas Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2018 dengan nilai (ρ = 0,027).
SARAN
1. Bagi Petugas Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pemali
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam melakukan perbaikan sekaligus
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kemasyarakat.
b. Diharapkan perlu memberikan penyuluhan khususnya ibu yang sedang hamil tentang ASI
Eksklusif baik secara langsung maupun secara tidak langsung seperti leaflet, poster. Hal ini
dapat menambah pengetahuan tentang manfaat dari pemberian ASI eksklusif dan sikap ibu
atau suami yang mendukung terhadap pemberian ASI eksklusif dan tidak akan merubah pola
pemberian ASI eksklusif kepada bayinya sampai berusia 6 Bulan.
2. Bagi ibu-ibu yang mempunyai bayi 6-12 Bula
a. meningkatkan pengetahuan tentang ASI dengan cara menghadiri penyuluhan yang dilaksanakan
oleh puskesmas dan melihat atau mencari informasi lainnya dari televise, Koran dan leaflet serta
datang langsung kepetugas kesehatan.
b. ibu yang bekerja agar dapat menyetok ASI dengan cara memompa ASI dan dimasukan kedalam
botol kaca dan disimpan didalam lemari pendingin sehingga sewaktu-waktu ASI dapat diberikan
oleh keluarga atau orang yang mengasuh anaknya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
c. Perlu dilakukan penelitian dengan judul yang sama dan objek yang sama menggunakan desain
penelitian yang berbeda, tempat dan variable yang berbeda. Untuk peneliti selanjutnya perlu
dilakukan penelitian tentang karakteristik ibu menyusui yang tidak memberikan ASI Eksklusif .
d. Diharapkan ada penelitian dengan desain yang dapat menggambarkan sebab akibat agar lebih
pasti apa saja yang menjadi penyebab ibu tidak memberikan ASI Eksklusif.
TERIMA KASIh