Tri Wahyuningsih
Pegiat Literasi dan Media
Perempuan terpelajar (intelektual) saat ini adalah
segmen yang diklaim memiliki profil perempuan
paling ideal oleh banyak kalangan, apalagi di mata
kaum feminis. Muda, cerdas, dinamis dan
berwawasan luas itulah karakter yang dikatakan
mampu mewakili symbol emansipasi, modernitas,
produktivitas dan profesionalitas kaum perempuan
saat ini.
Tragisnya, nasib intelektual perempuan dalam system
kapitalis dan arus global feminism telah memperdaya
perempuan hingga tercabut peran strategisnya sebagai
Ibu. Padahal Islam dalam system peraturannya telah
mendudukkan peran intelektual perempuan tak hanya
menjadi ibu yang hebat, tapi juga menjadi actor hebat
dalam membangun peradaban Islam.
01 Sebagai Ibu, sekolah pertama dan
utama bagi anak
Peran Strategis
02 Sebagai Ibu dan Pembina
generasi
Memahami Persoalan
Masyarakat
Menjadi pemimpin dikalangannya
dalam melakukan perubahan ke arah
Memberikan solusi perbaikan
04 Peran Sebagai Konseptor Perubahan dan
Problem Solver
Tiga Hal Mendasar Yang Dimiliki Intelektual Sejati
03
01 02 04
Perempuan bermartabat, yang
Perempuan dibesarkan
dengan pijakan bahwa
mereka adalah Ibu
dari umat ini.
Perempuan yang akan membuat
dihormati, berdaya dan menjadi
Perempuan yang bekerja berdasarkan iri dunia karena status mereka
pusat perhatian negara berkaitan
pilihannya dan bukan karena dan akan menjadi panutan yang
dengan pemenuhan kebutuhan dan
keterpaksaan dan mendapatkan layak dan menginspirasi para
pengaturan urusan hidup mereka.
haknya sebagai pekerja secara jelas; perempuan secara global.
mendapat upah yang adil dalam
jaminan lingkungan yang aman
dibawah system social Islam.
Allah SWT berfirman: “Orang yang membawa kebenaran
(Muhammad) dan membenarkannya, itulah orang-orang yang
bertakwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi
Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik,
agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan
yang paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka
dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
(TQS. Az-Zumar [39] : 33-35)
Alhamdulillah