Anda di halaman 1dari 19

Intelektual Muslimah Dalam

Naungan Peradaban Islam

Tri Wahyuningsih
Pegiat Literasi dan Media
Perempuan terpelajar (intelektual) saat ini adalah
segmen yang diklaim memiliki profil perempuan
paling ideal oleh banyak kalangan, apalagi di mata
kaum feminis. Muda, cerdas, dinamis dan
berwawasan luas itulah karakter yang dikatakan
mampu mewakili symbol emansipasi, modernitas,
produktivitas dan profesionalitas kaum perempuan
saat ini.
Tragisnya, nasib intelektual perempuan dalam system
kapitalis dan arus global feminism telah memperdaya
perempuan hingga tercabut peran strategisnya sebagai
Ibu. Padahal Islam dalam system peraturannya telah
mendudukkan peran intelektual perempuan tak hanya
menjadi ibu yang hebat, tapi juga menjadi actor hebat
dalam membangun peradaban Islam.
01 Sebagai Ibu, sekolah pertama dan
utama bagi anak

Peran Strategis
02 Sebagai Ibu dan Pembina
generasi

Intelektual Sebagai pengemban dakwah dan


Muslimah Dalam 03 pejuang islam, terutama di
komunitas alaminya
Naungan
Sebagai penyedia konsep
Peradaban Islam
04 penyelesaian berbagai
problematika masyarakat

Sebagai bagian dari pressure kelompok


05 yang melakukan control dan koreksi
terhadap kebijakan pemerintah yang
merugikan rakyat
01
Sebagai Ibu,sekolah pertama dan utama bagi anak
“Seorang Ibu memiliki peluang
terbesar untuk berperan dalam
proses perkembangan seorang
anak”
Hap p
y ev e
ry da
y
Peran Ibu Sebagai Sekolah Pertama dan
Utama Bagi Anak

Ibu Mengandung Janin Mengasuhnya sampai mampu mandiri


-/+ 9 bulan ( + 6-9 tahun)
Ibu madrasah (sekolah) pertama
Menyusui selama 2 tahun
dan utama bagi anak-anaknya
02 Peran Sebagai Ibu Generasi (Ummu
Ajyaal)
Dengan kapasitas keilmuannya, intelektual Muslimah
dapat berkontribusi secara langsung sebagai Ibu
generasi dalam ruang lingkup publik. Mulai dari
menjadi para pendidik generasi, missal menjadi guru,
ustadzah, dosen, trainer, narasumber di forum-forum
kajian dan sejenisnya.

*Melakukan pembinaan di tengah-tengah masyarakat


sehingga akan lahir generasi kuat yang berkepribadian
Islam sekaligus menguasi bidang ilmu dan skill tertentu
yang bermanfaat bagi masyarakat .

Pa r a *Terlibat atau memberi masukkan dalam peyusunan


Pendi
dik G kebijakan yang tepat bagi generasi
enera
s i
*Melakukan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang
tidak tepat atau bahkan membahayakan generasi.
03 Peran Sebagai Pengemban Dakwah dan
Pejuang Islam
Intelektual Muslimah Sebagai Pengemban Dakwah

Intelektual Muslimah adalah juga seorang penyeru


kebenaran (Islam), yang memerintahkan kebaikan
dan mencegah kemungkaran tersebar di tengah
masyrakatnya. Melakukan pembinaan secara
jama’iy (tasqif jama’iy) dan pembinaan guna
mencerdaskan umat.

Memahami Persoalan
Masyarakat
Menjadi pemimpin dikalangannya
dalam melakukan perubahan ke arah
Memberikan solusi perbaikan
04 Peran Sebagai Konseptor Perubahan dan
Problem Solver
Tiga Hal Mendasar Yang Dimiliki Intelektual Sejati

Memiliki Kepakaran/keahlian Memahami Ideologi Islam


tertentu sesuai dengan bidang sebagai sumber solusi yang dia
yang dikuasainya gali untuk menyelesaikan semua
jenis problematika masyarakat
yang dihadapinya.
Memahami realita kehidupan
yang ada di tengah-tengah
masyarakat (Menganalisanya
hingga bisa dipahami akar
permasalahan yang
sesungguhnya)
Kontribusi Perempuan dalam menyebarkan ilmu dan membangun masyarakat
Dalam peradaban Islam

Ibnu Hajar Al –’Asqalani dalam kitabnya Al –


Ishabah fi Tamyiz Ash-Shahabah menulis biografi
1543 shahabiyah, di antara mereka ada ahli fikih,
ahli hadist, dan ahli sastra. Beberapa shahabiyah
tercatat sebagai guru bagi para sahabat maupun
tabi’in, seperti Aisyah, Ummu Salamah, Ummu
Habibah, Hafshah, Asma’ binti Yazid binti As-
Sakan dan
Dalam sebagainya.
sebuah Riwayat, Urwah ibn Zubair ibn Di bidang sains dan teknologi, ada Maryam Ijliya al-
Asturlabi, seorang perempuan astronom yang
al-Awwam, berkata “Aku tidak pernah
dijuluki ‘al-Asturlabi’ karena memiliki kontribusi
melihat orang yang lebih tahu tentang al-
luar biasa dalam pengembangan Astorlab (sebuah
Qur’an dan tentang ilmu fara’id, halal, haram, alat penting dalam navigasi astronomis)
fikih, syair, kedokteran dan sejarah arab Di wilayah Islam bagian barat, Fathimah Al-
beserta keturunannya, daripada Aisyah ra.” Fihriyyah Ummul Banin membangun Universitas Al-
Qurawiyyin di Fez pada abad III H. Universitas
Islam pertama di Dunia Islam, bahkan di seluruh
05 Peran Sebagai Pressure Group di Masyarakat
Iman dan Ilmu Contoh pada masa Khalifah
Pengetahuan Umar ra

Ada seorang perempuan yang mengoreksi opini


Memiliki posisi tawar yang tinggi Menekan penguasa untuk segera
Umar ra, ketika memberikan khutbah tentang
dihadapan penguasa. Sebagai pemberi mengakhiri kedloliman yang
membatasi mahar. Dia menanyainya bagaimana
msukan bagi kebijakan yang akan mereka lakukan (sebagai
dia bisa membatasi sesuatu, ketika Allah Swt
diambil. Sebagai kelompok yang pressure group)
telah membolehkannya. Umar ra setuju dengan
melakukan control dan koreksi atas
perempuan itu bahwa dia benar dan Umar salah,
kebijakan penguasa yang tidak tepat.
dan dia tarik pengumumannya.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kalian di sisi Allah adalah yang paling
bertaqwa di antara kalian”
Optimalisasi Potensi Intelektual Muslimah

Di bawah naungan system pemerintahan Islam


dan peradaban Islam, perempuan akan mendapat
kedudukan sebagai :

03
01 02 04
Perempuan bermartabat, yang
Perempuan dibesarkan
dengan pijakan bahwa
mereka adalah Ibu
dari umat ini.
Perempuan yang akan membuat
dihormati, berdaya dan menjadi
Perempuan yang bekerja berdasarkan iri dunia karena status mereka
pusat perhatian negara berkaitan
pilihannya dan bukan karena dan akan menjadi panutan yang
dengan pemenuhan kebutuhan dan
keterpaksaan dan mendapatkan layak dan menginspirasi para
pengaturan urusan hidup mereka.
haknya sebagai pekerja secara jelas; perempuan secara global.
mendapat upah yang adil dalam
jaminan lingkungan yang aman
dibawah system social Islam.
Allah SWT berfirman: “Orang yang membawa kebenaran
(Muhammad) dan membenarkannya, itulah orang-orang yang
bertakwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi
Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik,
agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan
yang paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka
dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
(TQS. Az-Zumar [39] : 33-35)
Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai