Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

TORCH
KELOMPOK 3
KETUA:SITTI IRFIANI
ANGGOTA:1.DINA
JULIANTI
2.ZULAEKHA SYAM
3.ASMITA AZIS
4.NURUL FIRAWATI
5.YAKOMINA SLARMANAT
A. Pengertian

TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari 4


jenis penyakit infeksi yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus,
Herpes. Keempat jenis penyakit infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi
janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil. Kini diagnosis untuk penyakit
infeksi telah berembang antara lain kearah pemeriksaan secara
imonologis. Prinsip dari pemeriksan ini adalah deteksi adanya zat anti
(Anti Body) yang spesifik terhadap kuman penyebab infeksi tersebut
sebagai respon tubuh terhdap adanya benda asing (kuman, antibody
yang terburuk dapat berupa imonoglobin M (lgM) dan imonoglobin G
(lgG).
Etiologi
Toxoplasma
Infeksi toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi.
Tokoplasma gondi adalah protozoa yang dapat ditemukan pada pada hampir
semua hewan dan unggas berdarah panas. Akan tetapi kucing adalah inang
primernya. Kotoran kucing pada makanan yang berasal dari hewan yang
kurang masak, yang mengandung oocysts dari toxoplasma gondi dapat
menjadi jalan penyebarannya. Contoh lainnya adalah pada saat berkebun
atau saat membenahi tanaman dipekarangan, kemudian tangan yang masih
belum dibersihkan melakukan kontak dengan mulut.
Rubella
Virus ini pertama kali ditemukan di amerika pada tahun 1966, Rubella
pernah menjadi endemic di banyak negara di dunia, virus ini menyebar
melalui droplet. Periode inkubasinya adalah 14-21 hari.
Cytomegalovirus
• Penularan CMVakan terjadi jika ada kontak langsung dengan ciran
tubuh penderita seperti air seni, air ludah, air mata, sperma dan aiSr
susu ibu. Bisa juga terjadi karena transplatasi organ.Kebanyakan
penularan terjadi karena cairan tubuh penderita menyentuh tangan
individu yang rentan.Kemudian diabsorpsi melalui hidung dan tangan.
• Herpes
• Virus herpes simpleks tipe I dan II merupakan virus horminis DNA .
Pembagian tipe I dan II berdasarkan karakteristik pertumbuhan pada
media kultur, antigenic, dan lokasi klinis (tempat predileksi)
Patofisiologi
° Toxoplasma
Toxoplasma gondii adalah parasit protozoa yang merupakan salah satu penyebab kelainan
kongenital yang cukup dominan dibandingkan penyebab lainnya yang tergolong dalam
TORCH.
° Rubella
Kematian pada post natal rubella biasanya disebabkan oleh enchepalitis.
°Cytomegalovirus (CMV)
Penyakit yang disebabkan oleh Cytomegalovirus dapat terjadi secara kongenital saat bayi
atau infeksi pada usia anak. Kadang-kadang, CMV juga dapat menyebabkan infeksi primer
pada dewasa, tetapi sebagian besar infeksi pada usia dewasa disebabkan reaktivasi virus
yang telah didapat sebelumnya. Infeksi kongenital biasanya disebabkan oleh reaktivasi
CMV selama kehamilan
° Herpes
HSV merupakan virus DNA yang dapat diklasifikasikan ke dalam HSV 1 dan 2. HSV 1
biasanya menyebabkan lesi di wajah, bibir, dan mata, sedangkan HSV 2 dapat
menyebabkan lesi genital
TANDA DAN GEJALA
Pada ibu
gejala-gejala tersebut adalah :
• Pyrexia of unknow origin (PUO)
• Terlihat lemas dan kelelahan, sakit kepala, rash,
• Myalgia perasaan umum ( tidak nyaman atau
gelisah)
• Pembesaran kelenjar limfe pada serviks posterior
• Infeksi menyebar ke saraf, otak, korteks dan juga
dapat menyerang sel retina mata.
Pemeriksaan Diagnostik
• Proses diagnosa medis merupakan langkah pertama untuk
menangani suatu penyakit. Tetapi diagnosa berdasarkan
pengamatan gejala klinis sering sukar dilaksanakan, maka
dilakukan diagnosa laboratorik dengan memeriksa serum
darah, untuk mengukur titer-titer antibodi IgM atau IgG-
nya. Penderita TORCH kadang tidak menunjukkan gejala
klinis yang spesifik, bahkan bisa jadi sama sekali tidak
merasakan sakit. Secara umum keluhan yang dirasakan
adalah mudah pingsan, pusing, vertigo, migran, penglihatan
kabur, pendengaran terganggu, radang tenggorokan,
radang sendi, nyeri lambung, lemah lesu, kesemutan, sulit
tidur, epilepsi, dan keluhan lainnya
Penatalaksanaan Prinsip Keperawatan

Adanya infeksi-infeksi ini dapat dideteksi


dari pemeriksaan darah. ada 2 petanda yang
diperiksa untuk tiap infeksi

yaitu Imunoglobulin G (IgG)

Imunoglobulin M (IgM)
FOKUS PENGKAJIAN RASIONAL
Diagnosanya di Keperawatan
B.Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan penurunan system imun, aspek kronis
penyakit.
Definisi: Peningkatan resiko masuknya organisme pathogen
* Faktor-faktor resiko:
• Prosedur Infasif
•Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen
•Trauma
•Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan
•Ruptur membrane amnion
•Agen farmasi (imunosupresan)
•Malnutrisi
•Peningkatan paparan lingkungan patogen
•Imonusupresi
•Ketidakadekuatan imun buatan
•Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan HB, Leukopenia, penekanan respon
inflamasi)
•Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan
kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltic)
• Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan,
penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltic)
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
(NOC) (NIC)

Immune Status Infection Control (Kontrol Infeksi)


Knowledge: Infection control •Bersihkan lingkungan setelah dipakai
Risk control pasien lain
Kiteria Hasil : •Pertahankan tehnik isolasi
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi •Batasi pengunjung bila perlu
Mendeskripsikan proses penularan •Instruksikan pada pengunjung untuk
penyakit, factor yang mempengaruhi mencuci tangan saat berkunjung dan
penularan serta penatalaksanaannya setelah berkunjung meniggalkan pasien
Menunjukkan kemampuan untuk • Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci
mencegah timbulnya infeksi tangan.
Jumlah leukosit dalam batas normal
Menunjukkan perilaku hidup sehat
terhadap penyakit menular
Pertahankan tehnik aspesis pada
pasien yang beresiko
Pertahankan tehnik isolasi k/p
Berikan perawatan kulit pada area
epidema
Inspeksi kulit dan membrane mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
Inspeksi kondisi luka/insisi bedah
Dorong masukkan nutrisi yang cukup
Dorong masukkan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk minum
antibiotic sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif
B.Resiko pola nafas tidak afektif berhubungan dengan penurunan energi dalam
bernafas

Definisi: Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat


Batasan karakteristik:
•Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
•Penurunan pertukaran udara per menit
•Menggunakan otot pernafasan tambahan
Nasal flaring
•Dyspnea
•Orthopnea
•Perubahan penyimpangan dada
• Nafas pendek
• Assumption of 3-point position
• Pernafasan pursed-lip
•Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama
• Peningkatan diameter anterior dan posterior
•Pernafasan rata-rata/minimal
Bayi: <25 atau >60
Usia 1-4 : <20 atau >30
Usia 5-14: <14 atau >25
Usia >14:<11 atau >24
Factor yang berhubungan:
- Hiperventilasi
-Deformitas tulang
-Kelainan bentuk dinding dada
- Penurunan energy/kelelahan
Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal
-Obesitas
-Posisi tubuh
-Kelelahan otot pernafasan
-Hipoventilasi sindrom
-Nyeri
-Kecemasan
-Disfungsi Neuromuskuler
-Kerusakan persepsi/kognitif
-Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang
-Imaturitas Neurologis
D. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit
Definisi: Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional
yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau
menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri
Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari
ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat
diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.
Batasan Karakteristik:
Laporan secara verbal atau nonverbal
Fakta dari observasi
Posisi antalgic untuk menghindari nyeri
Gerakan melindungi
Tingkah laku berhati-hati
TERIMA KASIH

WASSALAMUALAIKUM WB

Anda mungkin juga menyukai