Anda di halaman 1dari 39

MODEL/METODE PEMBERIAN

ASUHAN KEPERAWATAN
BY:
Meilati Suryani, S.Kp.,M.Kep
JENIS METODE PEMBERIAN
ASUHAN KEPERAWATAN (Gillies, 1989)
• Metode Kasus
• Metode Fungsional
• Metode Tim
• Metode Primer
METODE KASUS
• Metode pemberian asuhan yang pertama kali
digunakan
• Satu perawat akan memberikan asuhan kepada
seorang klien secara total dalam satu periode
dinas/shift. Tidak ada jaminan besok pasien
akan dirawat kembali oleh perawat yang sama
• Jumlah klien yang dirawat oleh perawat
bergantung pada kemampuasn perawat tersebut
dan kompleksnya kebutuhan klien
Kelebihan Metode Kasus

• Perawat lebih memahami kasus per kasus


• Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih
mudah
Kekurangan Metode Kasus

• Tidak dapat mengidentifikasi perawat


penanggung jawab
• Perlu tenaga yang cukup banyak dan
mempunyai kemampuan dasar yang sama
Sistem Asuhan Keperawatan “Case Method Nursing”
(Marquis and Huston, 1998)
METODE FUNGSIONAL
• Pemberian asuhan keperawatan ditekankan
pada penyelesaian tugas dan prosedur.
• Setiap perawat diberi satu atau beberapa tugas
untuk dilaksanakan kepada semua klien disuatu
ruangan.
• Kepala ruangan membagi tugas2 tersebut
kepada semua perawat dan dia bertanggung
jawab thd semua kegiatan
Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan
“Fungsional” (Marquis and Huston, 1989)
Kelebihan Metode Fungsional
• Manajemen klasik yang menekankan efisiensi,
pemberian tugas yang jelas, dan pengawasan
yang baik
• Sangat baik untuk rumah sakit yang
kekuarangan tenaga
• Perawat senior menyibukan diri dgn tugas
manajerial sedangkan perawatan pasien
diserahkan kepada perawat junior
Kekurangan Metode Fungsional
• Tidak memberikan kepuasan pada pasien atau
perawat
• Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tidak
dapat menerapkan proses keperawatan
• Persepsi perawat cenderung kepada tindakan
yang berkaitan dengan ketrampilan saja
• Mutu asuhan sering terabaikan
• Komunikasi antar perawat sangat terbatas
METODE TIM
• Seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada
sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif (Douglas, 1982)
• Perawat dibagi menjadi 2-3 tim yang terdiri dari
tenaga profesional, tehnikal, pembantu dalam
satu kelompok kecil yang saling membantu
Prinsip Pelaksanaan Metode Tim
• Ketua Tim harus mampu menggunakan berbagai
tehnik kepemimpinan
• Komunikasi yang efektif
• Anggota tim harus menghargai kepemimpinan
ketua tim
• Peran kepala ruangan sangat penting
Kelebihan Metode Tim
• Memungkinkan pelayanan keperawatan yang
menyeluruh
• Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
• Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga
konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan
kepada anggota tim
Kekurangan Metode Tim
• Komunikasi antar anggota tim terkadang sulit
dilaksanakan, membutuhkan waktu terutama
pada waktu-waktu yang sibuk
Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan “Team
Nursing” (Marquis & Huston, 1998)
Tanggung Jawab Anggota Tim
• Memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dibawah tanggung jawabnya
• Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim
• Memberika laporan
Tanggung Jawab Ketua Tim
• Membuat perencanaan
• Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
• Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat
menilai tingkat kebutuhan pasien
• Mengembangkan kemampuan anggota
• Menyelenggarakan konferensi
Tanggung Jawab Kepala Ruangan
• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Pengarahan
• Pengawasan
Perencanaan
• Menunjuk ketua tim yg akan bertugas
• Mengikuti serah terima pasien
• Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien
bersama ketua tim
• Mengidentifikasi kebutuhan jumlah perawat
berdasarkan aktivitas dan kebutuhan klien
bersama ketua tim, mengatur
penugasan/penjadualan
• merencanakan strategi pelaksanaan
keperawatan
Cont’
• Mengikuti visite dokter
• Mengatur dan mengendalikan asuhan
keperawatan
• Membantu membimbing peserta didik
keperawatan
• Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan
dan rumah sakit
• Membantu mengembangkan pendidikan dan
latihan
Pengorganisasian
• Merumuskan metode penugasan yang
digunakan
• Merumuskan tujuan metode penugasan
• Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota
tim dgn jelas
• Membuat rentang kendali, kepala ruangan
membawahi 2-3 ketua tim dan ketua tim
membawahi 2-3 perawat
• Mengatur dan mengendalikan tenaga
keperawatan: mengatur tenaga keperawatan
Cont’
• Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
• Mengatur dan mengendalikan situasi praktik
• Mendelegasikan tugas, saat kepala ruang tidak
berada di tempat kepada ketua tim
• Memberi wewenang kepada tata usaha untuk
mengurus administrasi pasien
• Identifikasi masalah dan cara penanganannya
Pengarahan
• Memberi pengarahan tentang penugasan kepada
ketua tim
• Memberi pujian kepada anggota tim yang
melaksanakan tugas dengan baik
• Memberi motivasi dalam peningkatan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap
• Meibatkan bawahan sejak awal hingga akhir
kegiatan
• Membimbing bawahan yang mengalami
kesulitan dalam melaksanakan tugasnya
Pengawasan
• Mengawasi dan berkomunikasi langsung dgn
ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien
• Melakukan supervisi/pengawasan
• Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan
membandingkan dengan rencana keperawatan
yang telah disusun bersama ketua tim
Metode Primer
• Menurut Gillies (1989) keperawatan primer
merupakan suatu metode pemberian asuhan
keperawatan dimana terdapat hubungan yang
dekat dan berkesinambungan antara klien dan
seorang perawat yang bertanggung jawab dalam
perencanaan, pemberian, dan koordinasi asuhan
keperawatan klien selama klien dirawat
Cont’
• Perawat yang bertanggung jawab thd pemberian
asuhan keperawatan disebut perawat primer
(primary nurse).
• Setiap PP biasanya merawat 4-6 klien dan
bertanggung jawab selama 24 jam selama klien tsb
dirawat dirumah sakit
• PP bertanggung jawab mengadakan komunikasi dan
koordinasi dalam merencanakan asuhan
keperawatan
• PP mempunyai kewenangan untuk merujuk,
membuat jadual perjanjian klinik, kunjungan klinik,
dll
Kelebihan Metode Primer

• Bersifat kontinuitas dan komprehensif


• Perawat primer mendapatkan akontabilitas yang
tinggi terhadap hasil dan memungkinkan
pengembangan diri
• Keuntungan : kepuasan pasien, kepuasan
perawat, kepuasan dokter
Kelemahan Metode Primer
• Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang
memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
memadai dengan kriteria asertif, self direction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat,
mengusai keperawatan klinis, akuntabel, serta
mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin
ilmu
Sistem Asuhan Keperawatan “Primary Nursing’
(Marquis and Huston, 1998)

Tim Medis Kepala Ruangan Sarana RS

Perawat primer

Pasien/klien

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana


Perawat Pelaksana Night
evening jika diperlukan
MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN
PROFESIONAL (MPKP)
Sistem Ketenagaan Keperawatan pada MPKP

Kepala Ruangan

C.C.M

PP I PP 2 PP 3

PA PA PA
PA PA PA
TUGAS KEPALA RUANGAN
• Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadual
dinas)
• Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan
ketertiban ruangan
• Mengadakan diskusi dgn staf untuk
memecahkan masalah di ruangan
• Melakukan kegiatan administrasi dan surat
menyurat
• Mengorientasikan pegawai baru, residen,
mahasiswa yang akan melakukan praktik
Continue…
• Memeriksa kelengkapan persediaan status
keperawatan
• Melaksanakan pembinaan thd PP dan PA
• Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan
fasilitas yang dibutuhkan diruangan
• Memantau dan mengevaluasi penampilan kerja
semua tenaga, membuat DP3 dan usulan kenaikan
pangkat
• Melakukan pertemuan rutin dgn semua perawat
setiap bulan untu membahas kebutuhan di ruangan
• Melakukan evaluasi mutu asuhan bersama CCM
Clinical Care Manager (CCM)
• Membimbing PP pada implementasi MPKP
(memvalidasi diagnosis kep dan tindakan yang
sudah ditetapkan)
• Memberi masukan pada diskusi kasus yang
dilakukan PP dan PA
• Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang
dilakukan PP
• Mengidentifikasi masalah penelitian
• Mempresentasikan isu-isu baru terkait dgn
asuhan keperawatan
PERAWAT PRIMER
• Melakukan kontrak dgn klien/keluarga pada
awal masuk ruangan shg tercipta hubungan
terapeutik
• Melakukan pengkajian terhadap klien baru atau
melengkapi pengkajian yg sudah dilakukan
• Menetapkan rencana asuhan kep berdasarkan
standar renpra sesuai hasil pengkajian
• Menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan
kepada PA dibawah tanggung jawabnya
Continue….
• Melakukan bimbingan dan evaluasi PA dalam
melakukan tindakan keperawatan apakah sesuai
PA
• Memonitor dokumentasi yg dilakukan PA
• Membantu dan memfasilitasi terlaksananya
kegiatan PA
• Melakukan evaluasi askep dan membuat catatan
perkembangan setiap hari
• Melakukan pertemuan dgn klien/keluarga
minimal setiap 2 hari
Continue….
• Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien
• Membuat perencanaan pulang
• Bekerja sama dgn CCM dalam mengidentifikasi
isu yang memerlukan pembuktian sehingga
tercipta evidence based practice
• Melakukan kegiatan serah terima klien dibawah
tanggung jawabnya bersama PA
• Mendampingi dokter visite klien dibawah
tanggung jwabnya.
Perawat Assosiate (PA)
• Membaca renpra yang telah ditetapkan PP
• Membina hubungan terapeutik dgn klien/keluarga
• Menerima klien baru
• Melakukan tindakan dan evaluasi terhadap tindakan
yg telah dilakukan dan mendokumentasikan
• Memeriksa kerapian dan kelengkapan status
keperawatan
• Membuat laporan pergantian dinas dan setelah
selesai diparaf
Continue..
• Mengkomunikasikan kepada PP bila menemukan
masalah yg perlu diselesaikan
• Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratorium, pengobatan dan tindakan
• Berperan serta dalam melakukan pendkes
• Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait
timnya
• Membantu tim lain yang membutuhkan
• Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga
klien yang menjadi tanggung jawabnya dan
berkoordinasi dgn PP

Anda mungkin juga menyukai