Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 6

“ KESETIMBANGAN FASA
SATU KOMPONEN ”
Siti Arlinsa Anggraeni (A1C118076)
Elisa Candra Fatwati (A1C118087)
ATURAN FASA

Sistem ini memiliki satu derajat kebebasan atau univarian, jika


hanya ada satu fase, maka dua variabel dibutuhkan untuk
menggambarkan keadaan, dan sistem memiliki dua derajat
kebebasan atau bivarian. Jika ada 3 fase, maka ada 2 hubungan
antara T dan p

2
Dua hubungan ini menentukan T dan p secara lengkap. Tidak
ada informasi lain yang diperlukan untuk mendeskripsi
keadaan sistem. Untuk suatu sistem univarian, maka tidak
memiliki derajat kebebasan.
⪢ Tabel 12.1 menunjukkan hubungan

“ antara jumlah derajat kebebasan dan


jumlah fase yang ada untuk sistem satu
komponen. Tabel ini menyarankan
suatu aturan yang menghubungkan
jumlah derajat kebebasan, F, dengan
jumlah fase, P, yang ada.

4
Aturan fase untuk sistem satu
komponen

F=3–P (12.25)

Aturan fase yang sederhana sangat berguna untuk memutuskan berapa
banyak variabel bebas yang diperlukan untuk mendeskripsi sistem.
Dirangkum dalam tabel (12.1), (12.2), dan
⪢ (12.3)

5
F=3–P (12.25)

Dalam sistem satu komponen, C=1, jadi F = 3 - P. Hasil ini, tentu


saja, sama dengan persamaan (12.25) diperoleh dengan inspeksi
Tabel 12. 1. Persamaan (12.25) menunjukkan bahwa yang terbesar
jumlah fase yang dapat hidup berdampingan dalam keseimbangan
dalam sistem satu komponen adalah tiga. Di sistem belerang,
misalnya, tidak mungkin untuk belah ketupat, monoklinik, cair, dan
gas belerang untuk hidup berdampingan dalam kesetimbangan satu
sama lain. Keseimbangan empat kali lipat seperti itu akan
menyiratkan tiga kondisi independen pada dua variabel, yang
merupakan ketidakmungkinan.

6
Jumlah variabel bebas, F, diperoleh dengan mengurangkan jumlah
total persamaan dari jumlah total variabel:
 
F=PC+2–P–C(P1),
F=C–P+2 (12.26)

7
Persamaan (12.26) adalah aturan fase dari J. Willard Gibbs.
Cara terbaik untuk mengingat Aturan fase adalah dengan
menyadari bahwa meningkatkan jumlah komponen
meningkatkan jumlah variabel, oleh karena itu C masuk dengan
tanda positif. Peningkatan jumlah fase meningkatkan jumlah
kondisi keseimbangan dan jumlah persamaan, sehingga
menghilangkan beberapa variabel, oleh karena itu P masuk
dengan tanda negatif.

8
Contoh soal:

Turunkan aturan fase dari definisi umum dG dan persamaan fungsi Gibbs

dalam P fase.

Jawaban:

Perubahan fungsi Gibbs sembarang fase umumnya didapat dari :

Karena ada C komponen J, Maka ada C + 2 Variabel dalam persamaan ini (P, T
dan nj). Jadi, ada satu persamaan seperti ini untuk setiap P fase yang ada pada
kesetimbangan. Agar fase-fase itu tetap dalam kesetimbangan ketika terjadi
perubahan, semua nilai P dari dG harus sama. Karena ada P persamaan dan C + 2
variabel, jumlah derajat kebebasan adalah :

F=C+2–P

Yang merupakan aturan fase. (Atkins :209)

9
GRAFIK

KESETIMBANGAN FASA
Sistem Satu Komponen
Untuk sistem satu komponen seperti air murni, aturan
fasanya adalah : F = 3 -p.

Jika hanya ada satu fase maka f =2,

Jika ada dua fase maka f =1,dan

Jika ada 3 fase maka f =0.


10
Gambar :
Diagram Fasa Air
 

Pada titik A yaitu daerah fasa cair,


p =1, f=2, sehingga ada 2 variabel spesifik, yaitu
temperatur dan tekan untuk menentukan lokasi
titik A. Pada titik B yaitu satu titik pada garis
kesetimbangan cairan–uap, niai p =2 dan f =1,
sehingga hanya 1 variabel yang harus spesifik,
suhu atau tekanan.

11
Keberadaan Fasa – Fasa dalam
Sistem Satu Komponen

Gambar 3.2. Kebergantungan energi Gibbs pada fasa – fasa padat,


12
cair dan gas terhadap suhu pada tekanan tetap
Lereng garis energi Gibbs ketiga fasa pada
gambar 3.2. mengikuti persamaan

Nilai entropi (S) adalah positif. Tanda


negatif muncul karena arah lereng yang
turun. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
Sg > Sl > Ss.

13
THANKS!
15

Anda mungkin juga menyukai