Anda di halaman 1dari 52

ASUHAN

KEPERAWATAN
DIABETES MELLITUS
DR. EKOWATI RETNANINGTYAS SKP.M.KES
DIABETES MELLITUS

• Abnormality of carbohydrate metabolism


• Accompanied by impair lipid and protein
metabolism
• Due to the development of insulin resistant and
impaired insulin secretion
• Manisfesting by fasting and post prandial
hyperglycemia
DIABETES IS AN INCREASING HEALTHCARE
EPIDEMIC THROUGHOUT THE WORLD
Global projections for the number of people with diabetes
(20–79 age group), 2007–2025 (millions)

53.2
28.3 64.1
40.5 +21%
Africa +43%
Eastern Mediterranean
and Middle East
67.0
Europe 99.4
24.5 +48%
North America 44.5
South and Central America +81% Riskesdas, 2008:
46.5
- Prevalence 5.7%
South-East Asia 80.3
10.4 - Pre DM 11.0%
+73%
Western Pacific 18.7
16.2
32.7 +80%
+102%

Worldwide: 3
246 million people in 2007
380 million projected for 2025
IDF. Diabetes Atlas 3rd Edition – 2006 55% increase
Number of people with diabetes (20-79 years), 2010 and 2030
PREVALENSI DM
4

3
1

Tertinggi :
Terendah :
1. Kalimantan Barat 11,1%
Papua 1,7%
2. Maluku 11,1%
NTT 1,8%
3. Riau 10,4%
4. NAD 8,5%
PREVALENSI PREDIABETES

2 1

Jawa Timur 6,8%

Tertinggi :
1. Papua Barat 21,8% Terendah :
2. Sulawesi Barat 17,6% Jambi 4,0%
3. Sulawesi Utara 17,3% NTT 4,9%
DM tipe 2 > tipe 1
DM 6,9%
10,9%
(2015)
20%
9% retinopathy 8%8% HAVE
Nephro
Terdiagnosa NEPHROPATHY
30,4% Neurpathy pathy
> 50%
Heart diseases
Tidak
terdiagnosa
69,6%
♦ DM di Indonesia dari 8,4 juta (2000) menjadi
sekitar 21,3 juta (2030)
Tahun 2013

♦ 7,0 juta (2009) menjadi 12,0 juta (2030)

Wild S. Diabetes Care 29, 2006 ; WHO., 2009; Whiting.,


2011; Riskesdas 2013Atlas IDF., 2013; Atlas IDF
KLASIFIKASI DM

prevalensi ± 10%, seringkali terdiagnosis pada


• DM tipe 1 usia anak-anak, dan seumur hidupnya
tergantung dengan insulin

• DM tipe 2
prevalensi ± 90%, pada usia dewasa

• DM tipe lain : tumor, infeksi, obat-obatan, penyakit sistem imune

• DM gestasional : DM saat kehamilan


KESEIMBANGAN GLUKOSA DALAM KE4ADAAN NORMAL (BERBAGAI
ORGAN YANG TERLIBAT KESEIMBANGAN GLUKOSA)

Saluran
Pencernaan

β-cell: insulin

α-cell: glukagon
Hati
Pankreas

Glukose darah

adipocytes

Otot

Ginjal
KESEIMBANGAN GLUKOSA DALAM SETELAH
MAKAN

Saluran
Pencernaan glukosa
Pankreas
β-cell: insulin

α-cell: glukagon
glukosa
Hati

Glukose darah insulin

adipocytes

Otot
KESEIMBANGAN GLUKOSA DALAM SETELAH
MAKAN

Saluran
Pencernaan glukosa
Pankreas
β-cell: insulin

α-cell: glukagon
glukosa
Hati
glikogenesis
Glukose darah insulin
normal

adipocytes
Lipoogenesis
Otot
Uptake glukosa
KESEIMBANGAN GLUKOSA DALAM KE4ADAAN PUASA

Saluran
Pencernaan Pankreas

β-cell: insulin

X α-cell: glukagon

Hati
Glukoneo- Glukose darah
genesis

Uptake lipolisis

adipocytes

Otot
KESEIMBANGAN GLUKOSA DALAM KE4ADAAN PUASA

Saluran
Pencernaan Pankreas

β-cell: insulin

X α-cell: glukagon

Hati
Glukoneo-
Glukose darah
genesis
Normal

Uptake X lipolisis

adipocytes

Otot
3. Basal Bolus, Gold Standard in late-stage: introduction

IN ADVANCED TYPE 2 DIABETES, BASAL BOLUS THERAPY


REPRODUCES PHYSIOLOGICAL INSULIN SECRETION

Endogenous insulin secretion


Ideal basal insulin
Ideal prandial insulin

Breakfast Lunch Dinner


45
Insulin (mU/L)

30

15

0
06.00 12.00 18.00 24.00 06.00
Time (hours)

Adapted from Kruszynska YT, et al. Diabetologia 1987;30:16–21


Type-1 Diabetes
Autoimmune
Unknown

apoptosis
Norma
l

T1DM

•• jumlah
jumlah sel-β
sel-β sangat
sangat berkurang
berkurang

α-Cells
-Cells β-Cells
(glucagon)
(glucagon) (insulin)
PATOFISIOLOGI DM TIPE-2
DIABETES : A MALIGNANT VASCULAR DISORDER

Stroke
Menyebabkan Resiko stroke dan
kebutaan peny. jantung
Diabetic koroner meningkat
Retinopathy 2-4x lipat

Cardiovascular
disease

Diabetic Myocardiac infarct


Nephropathy Penyebab kematian utama
Merupakan 40% penyebab pasien DM
gagal ginjal, sehingga pasien Diabetic
harus menjalani cuci Neuropathy
darah/hemodialisis. Penyebab utama
tindakan amputasi

National Diabetes Information Clearinghouse. Diabetes Statistics–Complications of Diabetes.


http://www.niddk.nih.gov/health/diabetes/pubs/dmstats/dmstats.htm#comp.
FAKTOR RESIKO TIMBULNYA DIABETES
MELLITUS PADA DEWASA
 Usia > 45 years
 Kelebihan BB (BMI > 25 kg/m2*)
 Orang tua dengan DM
 Kurangnya aktifitas
 Kelompok etnis dengan angka prevalensi populasi DM yang tinggi (mis:
penduduk kepulauan Pasifik, keturuan Asian-American)
 Terdeteksi adanya IFG atau IGT (pre-diabet)
 Riwayat DM pada kehamilan atau bayi > 4 kg
 Hipertensi (> 140/90 mmHg)
 Kadar HDL kolesterol < 35 mg/dl (0.90 mmol/l) dan/atau kadar
trigliseride > 250 mg/dl (2.82 mmol/l)
 PCOS
 Riwayat penyakit jantung & pembuluh darah

ADA-2002
KESEIMBANGAN GLUKOSA DALAM KE4ADAAN NORMAL
INSULIN BEKERJA MELALUI IKATAN INSULIN DENGAN RESEPTOR

Hati
β-cell: insulin

α-cell: glukagon

Pankreas

adipocytes

Otot Reseptor insulin Bila


Bila terjadi
terjadi ggn
ggn kerja
kerja reseptor
reseptor (resistensi
(resistensi
insulin)
insulin) maka
maka insulin
insulin tidak
tidak berkerja
berkerja
sehingga
sehingga “uptake”
“uptake” glukosa
glukosa oleh
oleh
hati/otot/sel
hati/otot/sel lemak
lemak tidak terjadi 
tidak terjadi  glukosa
glukosa
tetap
tetap beredar
beredar dalam
dalam darah
darah
BLOOD GLUCOSE IN INSULIN RESISTANCE STATE

Insulin
X gluconeogenesis
glycogen
X glucagon Insulin
lipolysis X
X
TG FFA glucagon
glucose
Direct effects of insulin
Glycogenolysis
Fat tissue: Gluconeogenesis
• unlimited growth potential
• an active endocrine organ Indirect effects of insulin
FFA flux to liver
Glucagon secretion
glucose

Uptake glucose
Buse BJ, 2003
PENGARUH
PENGARUHKRONIK
KRONIKGLUKOSA
GLUKOSAKADAR
KADARTINGGI
TINGGIPADA
PADA SEL-Β
SEL-Β

Hiperglikemi kronik

Sel-β bekerja berlebihan FFA

Sel-β kelelahan Toksisitas Toksisitas


Glukosa Lipid

ROS

Insulin Sel-β Apoptosis


Terapi diabetes mellitus

1. Diit 2. Olah raga

3. Pengendalian BB 4. Obat : OHO / Insulin 5. Kontrol teratur


COMPLEXITY OF THE PATIENT’S CARE

 Precondition of the patient Team Care PERAWAT


 Complications
Team Care
Hospital :
-Specialist/Consultant
-GP
-Nurses PERAN MANDIRI
-Dietitians PERAWAT
Primary Health Care : (EDUKATOR)
-Specialist ?
-GP
-Nurses Privat Practice
-Dietitians ?
Primary Home Care Nurses
Nurses
PERUBAHAN PENDEKATAN
Orientasi Provider

Pasien

Orientasi Pasienprovider provider


DM
provider provider

provider

EDUKASI Pasien menjadi provider kesehatan


TERUS MENERUS bagi dirinya sendiri
PERAN MANDIRI PERAWAT (EDUCATOR)
A team care:
-Physician
-Nurse
-Dietitian
-Educator

Menyiapkan
Penyandang
Penyandang DM DM penyandang DM
menjadi
menjadi pusat
pusat team
team menjadi provider bagi
kesehatan
kesehatan dan
dan dididik
dididik dirinya sendiri dalam
agar penatalaksanaan DM
agar mampu
mampu
bertindak
bertindak untuk
untuk
diirinya
diirinya sendiri
sendiri
THE ADVANTAGES OF TEAM WORK

To be health care for


PATIENTS To be self
them health care for
PATIENTS them self
EMPOWERING
TEAM CARE EMPOWERING
PERAN PERAWAT
1. CARE GIVER
2. EDUCATOR
3. COLABORATOR
4. PENELITI
Kebutuhan DIABETISI

80% penyandang DM berobat ke PKM/dokter umum.


Tugas kita adalah memenuhi kebutuhan penyandang DM
dalam mengendalikan DM-nya.
Roman SH. Endocrinol Metab Clin North Am
26:443-474, 1997
Peran Mandiri Perawat

1. Mengkaji kebutuhan pasien


2. Edukasi kepada pasien:kemampuan dalam
mengelola diri sendiri, kemampuan teknis ,
pemecahan masalah
3. Edukasi kepada Keluarga secara intensif: manajemen masalah akut,
pencegahan dan pendidikan, dan pemeriksaan glukosa darah
4. Koordinasi team
5. Upaya memberikan dukungan terhadap pasien / keluarga

Wolfsdorf JI, et al. intensive Diabetes Management 5ed, 2012


PENERAPAN TIM MULTIDISIPLIN
DALAM
PENATALAKSANAAN DM TIPE-2
Memperbaiki Memperbaiki
Kontrol Glukosa 1.2 Kualitas Hidup 1.

Meningkatkan Meningkatkan
Kemauan Kontrol 1. Kepuasan Pasien 1.

Menurunkan Risiko Menurunkan Biaya


Komplikasi 2. Kesehatan 2.
PENDEKATAN PENATALAKSANAAN DM

Penyakit DM Strategi
• Kebutuhan Tx berbeda-beda • Individuilasi terapi
• Bersifat kronis • Team care Perawat
• Biaya kesehatan tinggi • Penanganan berjenjang
• Sering dengan komplikasi • Deteksi dini
• Sulit dikendalikan dengan • Program Promosi & Prevensi
Prevalensi & insidensi

Jaminan Kesehatan Nasional


melalui
BPJS-Kesehatan & PROLANIS ?
PROGRAM PREVENSI/PROMOSI

GHS & bila perlu Obati DM &


dgn obat
faktor-2 penyerta
GHS
Kelompok
dg faktor
Orang risiko Pasien DM
sehat

komplikasi (+)

Primordial
Primer
Sekunder
Tersier

Program Berkelanjutan
PRIMORDIAL PREVENTION
edukasi

Tidak
Menderita DM
PRIMARY PREVENTION

Mengendalikan factor resiko Gaya Hidup Sehat

1.
1. Obesitas
2. Riwayat keluarga DM
3. Lingkar perut > 80 untuk wanita
4. Lingkar perut > 90 untuk pria
5. Usia
6. Riwayat hipertensi dan strokke
Secondary Prevention
PENURUNAN HBA1C DAN
PENURUNAN
KOMPLIKASI HBA1C DAN
KOMPLIKASI
1% reduces A1C - 21% of all DM mortality

-14% of cardiac event

- 37% of DM micrvascular complications

- 43% of Peripheral Arterial Diseases


Stration,
Stration,BMJ,
BMJ,2000
2000
TERTIER PREVENTION

PENGOBATAN PERAWATAN
EDUKASI
1. Minum obat DM dan factor penyerta
2. Pengelolaan makan
3. Cara injeksi insulin/minum obat
4. Aktivitas (pemakaian sepatu)
RAWAT LUKA
MONITORING KADAR GULA DARAH
Mengukur kadar glukosa darah dalam satu hari
Tujuan :Mengetahui profil glukosa darah harian terkait program
pengobatan
Non-
Farmakologi

Terapi
DM
Farmakologi
Edukasi
PENATALAKSANAAN
Pemantauan
kadar gula
darah

Olah raga teratur


Pengaturan
pola hidup

Pengaturan
pola makan
TERAPI FARMAKOLOGY

Antidiabetik • Jenis obat, dosis obat


Oral • Efek obat

• Kadar glukosa darah


Insulin • Jenis insulin
PENGGOLONGAN ANTIDIABETIK ORAL /
OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL (OHO)
Sensitiser insulin (obat- Inhibitor katabolisme
obat yang dapat karbohidrat, antara lain
Obat-obat yang meningkatkan sensitifitas inhibitor α-glukosidase
meningkatkan sekresi sel terhadap insulin), yang bekerja menghambat
insulin, meliputi obat meliputi obat-obat absorpsi glukosa dan
hipoglikemik oral golongan hipoglikemik golongan umum digunakan untuk
sulfonilurea dan glinida biguanida dan mengendalikan
(meglitinida dan turunan tiazolidindion, yang dapat hiperglikemia post-
fenilalanin). membantu tubuh untuk prandial (post-meal
memanfaatkan insulin hyperglycemia). Disebut
secara lebih efektif juga “starch-blocker
GOLONGAN NAMA OBAT MEKANISME KERJA

DAFTAR OBAT
SULFONILUREA Gliburida/Glibenklamida Merangsang sekresi
ANTIDIABETIK Glipizida
Glikazida
insulin di
kelenjar pankreas,
Glimepirida sehingga hanya
GLIKUIDON efektif pada penderita
diabetes yang
sel-sel β pankreasnya
masih
berfungsi dengan baik
LANJUTAN……

GOLONGAN CONTOH SENYAWA MEKANISMME KERJA

Meglitinida Repaglinide Merangsang sekresi insulin di


kelenjar pankreas

Turunan Nateglinide Meningkatkan kecepatan


fenilalanin sintesis
insulin oleh pankreas
GOLONGAN CONTOH MEKANISME KERJA
SENYAWA

Biguanid Metformin Bekerja langsung pada hati (hepar),


menurunkan produksi glukosa hati.
Tidak merangsang sekresi insulin
oleh kelenjar pankreas.

LANJUTAN…
……

Tiazolidindion Rosiglitazone Meningkatkan kepekaan tubuh


Troglitazone terhadap insulin. Berikatan dengan
Pioglitazone PPARγ (peroxisome proliferator
activated receptor-gamma) di otot,
jaringan lemak, dan hati untuk
menurunkan resistensi insulin
LANJUTAN…….

GOLONGAN CONTOH SENYAWA MEKANISME KERJA

Inhibitor α- Acarbose Menghambat kerja enzim-enzim


glukosidase Miglitol pencenaan yang mencerna
karbohidrat, sehingga
memperlambat absorpsi glukosa
ke dalam darah
TERAPI INSULIN

Pada pasien yang mengalami kerusakan sel β pankreas (DM tipe 1)

Pada pasien DM tipe 2 yang kadar glukosanya tidak bisa


dipertahankan dg Obat Antidiabetik Oral

Stress, pembedahan,
Wanita hamil, kerusakan ginjal berat

Ketoasidosis diabetik
CARA PEMBERIAN INSULIN
Macam insulin
Insulin masa kerja singkat
(Short- acting/Insulin),
disebut juga insulin r

Insulin masa kerja sedang


(Intermediate-acting)

Insulinmasa
Insulin masa kerja
kerja sedang
panjang
dengan mula
(Long-acting kerja cepat
insulin)
Jenis Sediaan Insulin Mula kerja Puncak Masa kerja
(jam) (jam) (jam)

Masa kerja 0,5 1-4 6-8


Singkat(Shortacting/
Insulin), disebut juga
insulin
reguler
LANJUTAN
…….

Masa kerja sedang 1-2 6-12 18-24

Masa kerja sedang mula 0-5 4-15 18-24


kerja cepat

Masa kerja panjang 4-5 14-20 24-36


Kebanyakan pasien sudah
Diabetes menjadi masalah
dalam kondisi terjadinya
bagi semua negara
komplikasi

KESIMPUL Penangan penyakit DM Perawat dapat


perlu Team,salah satu berkontribusi disemua
AN team adalah perawat tatanan layanan

Pemberdayaan individu
Penatalaksanaan penyakit dan masyarakat melalui
DM, non-farmakologi dan edukasi dapat membantu
farmakologi menurunkan angka
kejadian DM
PENATALAKSANAAN PENYAKIT DM

• Edukasi
• Pengelolaan makanan
• Olah Raga
KESIMPULA • Terapi (OHO) dan Insulin
• Kontrol secara teratur
N
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
DM
• Perhatikan kadar gula darah pasien
• Apakah ada komplikasi
• Peananganan DM dan penyakit penyerta

Anda mungkin juga menyukai