Pertemuan 2
Agenda:
• Asas Pemungutan Pajak
Kesimpulan:
Bahwa negara yang punya sedikit
emas tetapi sangat produktif adalah
negara yang lebih baik kaya dalam
jangka panjang daripada negara yang
Diterbitkan pada tanggal 9 Maret 1776
punya banyak emas tetapi tidak
produktif.
Asas Pemungutan Pajak
The Four Cannons atau The Four Maxims menguraikan
4 asas, yaitu:
1. Asas Equality
2. Asas Certainty
Pemungutan pajak yang dilakukan oleh suatu negara harus sesuai dengan
kemampuan dan penghasilan si Wajab Pajak. Selain itu, Negara juga tidak
diperbolehkan bertindak diskriminatif terhadap Wajib Pajak.
Asas Pemungutan Pajak
2. Asas Certainty
Merupakan asas kepastian hukum.
Dimana semua pungutan pajak harus berdasarkan dengan UU, sehingga
bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi hukum.
Dalam asas ini, kepastian hukum yang diutamakan adalah mengenai Subjek
Pajak, Objek Pajak, Tarif Pajak dan Ketentuan mengenai Pembayaran Pajak
Asas Pemungutan Pajak
3. Asas Convinience of Payment
Merupakan asas pemungutan pajak yang tepat
waktu.
Pajak hendaknya dipungut pada saat yang paling baik bagi Wajib Pajak, yaitu
saat yang yang paling dekat dengan saat diterimanya
penghasilan/keuntungan yang dikenakan pajak.
Asas Pemungutan Pajak
4. Asas Economic of Collections (Efficiency)
Merupakan asas efisien atau asas ekonomis.
2. Teori Kepentingan
1. Syarat Keadilan
2. Syarat Yuridis
3. Syarat Ekonomis
4. Syarat Finansial
Syarat Pembuatan Undang-Undang Pajak
1. Syarat Keadilan
Syarat pemungutan pajak pada umumnya harus adil dan merata yaitu
dikenakan kepada Orang Pribadi sebanding dengan kemampuannya
untuk membayar (ability to pay) pajak tersebut dan sesuai dengan
manfaat yang diterimanya.
Syarat Keadilan dibagi menjadi 2, yaitu:
3. Stelsel Campuran
Stelsel Pemungutan Pajak
1. Riel Stelsel (Stelsel Nyata)
• Dalam stelsel nyata pengenaan pajak didasarkan
pada penghasilan yang sebenarnya dari Wajib
Pajak.