Anda di halaman 1dari 28

TARIF DAN UTANG

PAJAK
Pertemuan 6
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, mahasiswa diharapkan
akan mampu :
• Mahasiswa dapat Menunjukkan tarif pajak yang
berlaku sekarang baik mengenai Pajak
Penghasilan orang pribadi, maupun Pajak
Penambahan Nilai. secara sepintas, mengrti utang
pajak baik timbulnya, cara pemungutannya
maupun hapusnya
Outline Materi
• Fungsi tarif pajak
• Jenis tarif pajak
• Pengertian utang pajak
• Timbulnya utang pajak
• Cara memungut utang pajak
• Hapusnya utang pajak
Tarif Pajak
• Tarif Pajak adalah Suatu persentase tertentu
atau nilai tertentu yang ditetapkan secara pasti
dalam peraturan perundang-undangan
perpajakan, yang digunakan untuk menentukan
besarnya pajak yang terutang.
• Fungsi Tarif adalah :
1. Sarana untuk menghitung pajak.
2. Menentukan besarnya pajak yang terutang.
3. Menjaga terciptanya keadilan.
TARIF PAJAK
• Tarif Proporsional
• Tarif Progresif
• Tarif Degresif
• Tarif Tetap
Jenis Tarif Pajak
Tarif Pajak Proporsional (TPP). Tarif Pajak Progresif (TPP).
TPP Tetap / Biasa. TPP Proporsional.
TPP Absolut. TPP Absolut.
TPP Progresif.
TPP Degresif.
Tarif Pajak Tetap (TPT) / Konstan. Tarif Pajak Degresif (TPD).
Tarif Tetap. TPD Proporsional.
Tarif Advalorem. TPD Absolut.
Tarif Efektif. TPD Progresif.
TPD Degresif.
TARIF PROPORSIONAL
Tarif pajak yang persentasenya tetap dan ti-
dak bergantung pada besarnya dasar penge-
naan pajak.
No. Dasar Tarif Pajak
Pengenaan
1 Rp 10.000.000 10% Rp 1.000.000
2 Rp 20.000.000 10% Rp 2.000.000
3 Rp 30.000.000 10% Rp 3.000.000
4 Rp 40.000.000 10% Rp 4.000.000
TARIF PROGRESIF
Tarif pajak yang persentasenya meningkat
sesuai dengan meningkatnya besarnya dasar
pengenaan pajak.

No. Dasar Pengenaan Tarif Pajak


1 Rp 10.000.000,00 15% Rp 1.500.000
2 Rp 20.000.000,00 25% Rp 10.000.000
3 Rp 40.000.000,00 35% Rp 21.000.000
4 Rp 80.000.000,00 45% Rp 36.000.000
TARIF DEGRESIF
Tarif pajak yang persentasenya menurun
se-suai dengan meningkatnya besarnya
dasar pengenaan pajak.
No. Dasar Pengenaan Tarif Pajak
1 Rp 10.000.000,00 25% Rp 2.500.000
2 Rp 20.000.000,00 20% Rp 4.000.000
3 Rp 40.000.000,00 15% Rp 6.000.000
4 Rp 80.000.000,00 10% Rp 8.000.000
TARIF TETAP
Tarif pajak yang jumlah atau angkanya tetap, ti-
dak bergantung pada besarnya dasar pengenaan
pajak.

No. Dasar Pengenaan Pajak


1 Rp 10.000.000,00 Rp 2.000.000
2 Rp 20.000.000,00 Rp 2.000.000
3 Rp 40.000.000,00 Rp 2.000.000
4 Rp 80.000.000,00 Rp 2.000.000
TARIF PAJAK PENGHASILAN
Pasal 17 (OP)
WP ORANG PRIBADI DLM NEGERI, PENGHASILAN KENA
PAJAKNYA SEBAGAI BERIKUT :

• SAMPAI DGN Rp 50.000.000 5%


• DIATAS Rp 50.000.000 s/d Rp 250.000.000 15 %
• DIATAS Rp 250.000.000 s/d Rp 500.000.000 25 %
• DIATAS Rp 500.000.000 30 %
TARIF PAJAK PENGHASILAN
Pasal 17 (BADAN)
 Tarif pajak yang diterapkan atas PKP bagi WP
Badan dalam negeri dan BUT adalah sebesar 28%.
 Mulai tahun 2010 tarif pajak diturunkan menjadi
25%.
 WP Badan dalam negeri yang berbentuk PT yang
paling sedikit 40% sahamnya diperdagangkan di
bursa efek di Indonesia dan memenuhi
persyaratan tertentu lainnya dapat memperoleh
tarif 5% lebih rendah dari tarif yang berlaku.
ASAS-ASAS PENGENAAN PAJAK
• ASAS TEMPAT TINGGAL
• ASAS SUMBER
• ASAS KEBANGSAAN
ASAS TEMPAT TINGGAL
• Asas pemungutan pajak yang didasarkan pada tempat
tinggal wajib pajak di suatu negara
• Contoh : Pasal 2 UU PPh, subjek pajak dalam negeri
yaitu :
– Orang yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan
– Badan yang didirikan(berkedudukan) di Indonesia
– Bentuk usaha tetap
– Seseorang atau badan berada di Indonesia menurut keadaan
sebenarnya
ASAS SUMBER
• Suatu asas pemungutan pajak yang digantungkan
kepada adanya sesuatu sumber di suatu negara
• Contoh: Pasal 2 ayat 4 UU PPh, subjek pajak luar
negeri yaitu :
– Subjek pajak yang tidak berkedudukan di Indonesia,
tetapi menerima penghasilan dari Indonesia
ASAS KEBANGSAAN
• Suatu pajak yang dikenakan oleh suatu negara
pada orang-orang yang mempu-nyai kebangsaan
dari negara itu.
• Contoh : Pemerintah Nederland pada PD II
memungut pajak penghasilan dari semua orang
yang berkebangsaan Belanda, meskipun
bertempat tinggal di luar negeri.
UTANG PAJAK
SBG DASAR PEMUNGUTAN DAN
PENAGIHAN

• Utang Pajak Materiil


• Utang Pajak Formil
UTANG PAJAK MATERIAL
• Utang pajak timbul karena bunyi UU tan-pa
diperlukan perbuatan manusia, asal di-penuhi
syarat terdapatnya suatu tatbes-tand (sasaran
pengenaan pajak) yang teridiri dari keadaan-
keadaan, peristiwa-peristiwa, dan perbuatan
perbuatan terten-tu yang menyebabkan
terutangnya pajak.
UTANG PAJAK FORMIL
• Utang pajak yang timbul karena dikeluar-kannya
Surat ketetapan Pajak (SKP) dan tidak melihat
ada-tidaknya dasar penge-naan pajak (tatbestand)
• SKP berfungsi sebagai:
o Menimbulkan utang pajak
o Menentukan besarnya utang pajak
o Memberitahukan besarnya utang pajak kepada Wajib
Pajak
BERAKHIRNYA UTANG PAJAK
• Pembayaran
• Kompensasi
• Daluwarsa
• Pembebasan
• Penghapusan
PEMBAYARAN
• Utang pajak yang melekat pada diri WP
akan hapus dengan sen-dirinya jika
telah ada pembayar-an sejumlah uang
atas pajak yang terutang
KOMPENSASI
• Timbul karena jumlah pembayaran pajak melebihi
jumlah pajak yang terutang.
• Selisih lebih ini dapat dikompensasikan dengan
utang pajak lainnya.
• Kompensasi dibedakan menjadi :
• Kompensasi Horisontal
• Kompensasi Vertikal
KOMPENSASI HORISONTAL
• Pengalihan kelebihan pembayaran suatu jenis
pajak pada tahun tertentu dengan utang pajak
jenis yang sama pada tahun berikutnya
• Contoh:
– Lebih Bayar PPh 2002untuk bayar utang
PPh 2003
KOMPENSASI VERTIKAL
• Pengalihan kelebihan pembayaran suatu jenis
pajak tertentu dengan utang pajak jenis lain pada
tahun yang sama
• Contoh:
– Lebih Bayar PPh 2002untuk bayar utang
PPN 2002
DALUWARSA
• Daluwarsa dalam Hukum Pajak merupakan
masalah mengenai penagihan utang-utang pajak.
• Daluwarsa hanya mengenai penagihan pajak saja
bukan mengenai hak untuk me-ngenakan pajak
• Pajak yang sudah lewat waktu tidak dapat
dilakukan tindakan penagihan meskipun dengan
paksa.
PEMBEBASAN
• Jika utang pajak berakhir dengan ti-dak
semestinya tetapi karena ditiada-kan oleh
fikus.
• Pembebasan biasanya diberikan bu-kan
terhadap pokok pajaknya tetapi terhadap
saksi admnistrasi perpajak-annya.
PENGHAPUSAN
• Penghapusan utang pajak sama sifatnya
dengan pembebasan, ha-nya saja
penghapusan ini diberik-an karena
keadaan pribadi wajib pajak.
• Misalnya: WP pailit atau bangkrut
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai