Stereo HIFI (2 cha nel) Stereo adalah reproduksi dari suara yang menggunakan lebih dari satu saluran suara dan melalui sebuah susunan konfigurasi pengeras suara yang simetris serta bertujuan untuk mendapatkan suara yang natural. Jika ada perbedaan suara seakan berpindah dari kiri ke kanan atau sebaliknya ini karena teknik rekaman dari rekayasa fase R dan L, bisa juga salah satu alat musik atau beberapa alat musik. Sistem stereo ini merupakan perkembangan dari sistem mono yang supaya suara dapat dinikmati seolah-olah mendengarkan pagelaran musik yang alami dari depan panggung atau musik yang benar-benar Natural. Untuk perkembangan selanjutnya yaitu Surround dengan alat tambahan prosesor suara memerlukan paling sedikit empat speaker, dua speaker depan dan dua speaker belakang yang wattnya lebih kecil dari speaker depan. Dua stereo atau sistem yang lebih termasuk super Bass. Surround HIFI (2 chan el) Surround merupakan teknik memperkaya kualitas pemutaran suara dari sumber audio dengan kanal audio tambahan dari pengeras suara yang mengitari pendengar (kanal kitar). Awalnya, suara kitar hanya digunakan di bioskop. Sebelum adanya suara kitar, sistem suara di bioskop menggunakan tiga kanal yang dikeluarkan pengeras suara di depan penonton, yaitu di sebelah kiri, tengah, dan kanan layar. Sistem suara kitar menambah sedikitnya satu kanal yang dikeluarkan pengeras suara di belakang penonton sehingga dapat menghasilkan sensasi suara 360° secara horizontal. Spesifikasi suara kitar yang paling umum, yaitu standar 5.1 yang ditetapkan Uni Telekomunikasi Internasional (ITU), terdiri atas 6 pengeras suara: Center (C) di depan pendengar, Left (L) dan Right (R) dengan sudut 60° dari kiri- kanan C, serta Left Surround (LS) dan Right Surround (RS) dengan sudut 100- 120° dari kiri-kanan C, ditambah satu subwoofer yang dapat diletakkan di mana saja. Dolby system Dolby Atmos adalah nama sebuah teknologi suara kitar yang dimiliki oleh Dolby Laboratories. Atmos diperkenalkan pada bulan Juni 2012 saat peluncuran film Brave.Setelah peluncuran teknologi Atmos untuk bioskop, beberapa jenis teknologi Atmos untuk pengguna ritel juga ikut diluncurkan. Spesifikasi teknis lengkap untuk Dolby Digital Plus dengan Dolby Atmos pun distandardisasi dan dipublikasikan di ETSI TS 103 420. DTS ( Digital Theatre System) DTS adalah singkatan yang sering digunakan untuk codec DTS Coherent Acoustics (DCA) , dapat diangkut melalui S / PDIF dan bagian dari spesifikasi LaserDisc , DVD , dan Blu-ray . Sistem ini adalah versi konsumen dari standar DTS, menggunakan codec serupa tanpa memerlukan media CD-ROM DTS secara terpisah. Seperti pemutar CD standar, pemutar DVD dan Blu-ray Disk tidak dapat mendekode audio dari CD audio DTS. DTS terkait dengan pengkodean format audioaptX , dan itu berdasarkan algoritma kompresi data audio modulasi kode pulsa (ADPCM) diferensial adaptif . Malah, Dolby Digital (AC-3) berdasarkan pada algoritme kompresi discrete cosine transform (MDCT) yang dialihkan . 3D, 4D, 8D Music Audio 3D merupakan suatu teknologi yang dikembangkan untuk merekam suara dari berbagai sudut ruangan serta memanipulasikan penempatan virtual sumber suara di manapun dalam ruang tiga dimensi, termasuk di belakang, di atas atau di bawah pendengar. Berbeda dengan Audio 2D yang biasa kita dengar, audio 3D ini menghasilkan sumber suara yang banyak serta dirancang agar pusat suara dapat mengelilingi titik-titik seputaran kepala guna menimbulkan berupa the illusion of hearing kepada pendengarnya melalui pengolahan sumber speaker yang seakan membuat para pendengarnya dapat merasakanbahwa dirinya sedang berada di satu ruangan yang sama dengan asal bunyi tersebut serta juga menimbukan kesan lebih “real” dari keberadaan musik atau audio tersebut. Selain itu, audio 3D juga mengakibatkan timbulnya sensasi seolah-olah musik itu sedang menari-nari serta memenuhi kepala kita hal ini diakibatkan dari permainan sistem suara daripada Surround Soundnya. Pemanfaatan Tata Suara Bangunan Untuk pemanfaatan tata suara dengan teknologi canggih. Biasa nya sering terdapat pada bangunan gedung. Karna bangunan gedung itu memiliki fungsi yang dimana harus memiliki teknologi tata suara. Misalnya Seperti gedung bioskop, gedung pertunjukan, gedung teater dan lain lain. Tentunya teknologi ini sangat diperlukan dalam gedung tersebut, karna sekali lagi memiliki fungsi tersendiri agar para peminat seni atau para pengunjung iti dapat menikmati penampilannya tanpa harus terganggu dengan kebisingan yang ada di sekitar gedung nya. Mungkin itu saja dari saya mohon maaf bila ada kesalahan kata wasallamuallaikum wr wb.