Anda di halaman 1dari 7

Fisika Bangunan 1

Tugas 4 Tata Suara


Stereo HIFI (2 cha
nel)
Stereo adalah reproduksi dari suara yang menggunakan lebih dari satu saluran
suara dan melalui sebuah susunan konfigurasi pengeras suara yang simetris
serta bertujuan untuk mendapatkan suara yang natural. Jika ada perbedaan
suara seakan berpindah dari kiri ke kanan atau sebaliknya ini karena teknik
rekaman dari rekayasa fase R dan L, bisa juga salah satu alat musik atau
beberapa alat musik.
Sistem stereo ini merupakan perkembangan dari sistem mono yang supaya
suara dapat dinikmati seolah-olah mendengarkan pagelaran musik yang alami
dari depan panggung atau musik yang benar-benar Natural.
Untuk perkembangan selanjutnya yaitu Surround dengan alat tambahan
prosesor suara memerlukan paling sedikit empat speaker, dua speaker depan
dan dua speaker belakang yang wattnya lebih kecil dari speaker depan. Dua
stereo atau sistem yang lebih termasuk super Bass.
Surround HIFI (2 chan
el)
Surround merupakan teknik memperkaya kualitas pemutaran suara dari
sumber audio dengan kanal audio tambahan dari pengeras suara yang
mengitari pendengar (kanal kitar). Awalnya, suara kitar hanya digunakan di
bioskop. Sebelum adanya suara kitar, sistem suara di bioskop menggunakan
tiga kanal yang dikeluarkan pengeras suara di depan penonton, yaitu di
sebelah kiri, tengah, dan kanan layar. Sistem suara kitar menambah
sedikitnya satu kanal yang dikeluarkan pengeras suara di belakang penonton
sehingga dapat menghasilkan sensasi suara 360° secara horizontal.
Spesifikasi suara kitar yang paling umum, yaitu standar 5.1 yang ditetapkan
Uni Telekomunikasi Internasional (ITU), terdiri atas 6 pengeras suara: Center
(C) di depan pendengar, Left (L) dan Right (R) dengan sudut 60° dari kiri-
kanan C, serta Left Surround (LS) dan Right Surround (RS) dengan sudut 100-
120° dari kiri-kanan C, ditambah satu subwoofer yang dapat diletakkan di
mana saja.
Dolby system
Dolby Atmos adalah nama sebuah teknologi suara kitar yang dimiliki
oleh Dolby Laboratories. Atmos diperkenalkan pada bulan Juni 2012
saat peluncuran film Brave.Setelah peluncuran teknologi Atmos untuk
bioskop, beberapa jenis teknologi Atmos untuk pengguna ritel juga
ikut diluncurkan. Spesifikasi teknis lengkap untuk Dolby Digital Plus
dengan Dolby Atmos pun distandardisasi dan dipublikasikan di ETSI TS
103 420.
DTS ( Digital Theatre System)
DTS adalah singkatan yang sering digunakan untuk codec DTS Coherent Acoustics
(DCA) , dapat diangkut melalui S / PDIF dan bagian dari spesifikasi LaserDisc ,
DVD , dan Blu-ray . Sistem ini adalah versi konsumen dari standar DTS,
menggunakan codec serupa tanpa memerlukan media CD-ROM DTS secara
terpisah. Seperti pemutar CD standar, pemutar DVD dan Blu-ray Disk tidak dapat
mendekode audio dari CD audio DTS.
DTS terkait dengan pengkodean format audioaptX , dan itu berdasarkan
algoritma kompresi data audio modulasi kode pulsa (ADPCM) diferensial adaptif .
Malah, Dolby Digital (AC-3) berdasarkan pada algoritme kompresi discrete cosine
transform (MDCT) yang dialihkan .
3D, 4D, 8D Music
Audio 3D merupakan suatu teknologi yang dikembangkan untuk merekam suara
dari berbagai sudut ruangan serta memanipulasikan penempatan virtual sumber
suara di manapun dalam ruang tiga dimensi, termasuk di belakang, di atas atau di
bawah pendengar. Berbeda dengan Audio 2D yang biasa kita dengar, audio 3D ini
menghasilkan sumber suara yang banyak serta dirancang agar pusat suara dapat
mengelilingi titik-titik seputaran kepala guna menimbulkan berupa the illusion of
hearing kepada pendengarnya melalui pengolahan sumber speaker yang seakan
membuat para pendengarnya dapat merasakanbahwa dirinya sedang berada di satu
ruangan yang sama dengan asal bunyi tersebut serta juga menimbukan kesan lebih
“real” dari keberadaan musik atau audio tersebut. Selain itu, audio 3D juga
mengakibatkan timbulnya sensasi seolah-olah musik itu sedang menari-nari serta
memenuhi kepala kita hal ini diakibatkan dari permainan sistem suara daripada
Surround Soundnya.
Pemanfaatan Tata Suara Bangunan
Untuk pemanfaatan tata suara dengan teknologi canggih. Biasa nya sering terdapat
pada bangunan gedung. Karna bangunan gedung itu memiliki fungsi yang dimana
harus memiliki teknologi tata suara. Misalnya Seperti gedung bioskop, gedung
pertunjukan, gedung teater dan lain lain. Tentunya teknologi ini sangat diperlukan
dalam gedung tersebut, karna sekali lagi memiliki fungsi tersendiri agar para peminat
seni atau para pengunjung iti dapat menikmati penampilannya tanpa harus terganggu
dengan kebisingan yang ada di sekitar gedung nya.
Mungkin itu saja dari saya mohon maaf bila ada kesalahan kata wasallamuallaikum
wr wb.

Anda mungkin juga menyukai